SINOPSIS MOHABBATEIN episode 278 "GAUN PILIHAN RAMAN" by. Sally Diandra
Pagi itu di rumah keluarga Iyer, Mihika menggoda Ishita tentang Raman “Sudah aaah, aku nggak mau ngomong lagi sama kamu” Ishita tersipu malu “Dia itu seorang laki laki dan dia pasti akan bilang seperti itu kakak, kalian berdua memang hot”, “Ravan Kumar memang selalu bilang seperti itu” Mihika tersenyum “Biarkan saja dia mengatakan apa yang ingin dia katakan, kakakku ini memang hot” hibur Mihika “Kakak harus mengenakan gaun yang indah dan membuktikan padanya kalau kakak ini memang hot” Ishita tersenyum “Baiklah, akan aku pertimbangkan” ujar Ishita
Sementara itu Raman sedang mengagumi sebuah gaun yang sangat indah di sebuah butik untuk Ishita, Mihir langsung menyela dan mengajak Raman pergi “Raman, ayooo kita pergi ke salon untuk mencukur habis bulu kaki dan tanganmu itu”, “Sinting kamu ! Ini buat Ishita !” bentak Raman “Raman, semuanya itu cocok saja untuk Ishita, tapi aku rasa dia pasti tidak mau mengenakan gaun ini”, “Iyaaa aku tahu, Shagun lah yang suka mengenakan gaun seperti ini” ujar Raman sedih “Tapi aku rasa, Ishita akan mengenakannya kalau kamu yang memberikannya sebagai hadiah” ujar Mihir, saat itu Raman mendapat telfon dari kolega bisnisnya, kemudian Raman membeli gaun itu untuk Ishita dan bergegas pergi dari sana,
Tak lama kemudian Shagun datang ke butik yang sama yang didatangi oleh Raman tadi dan melihat gaun yang dipilih oleh Raman, rupanya Shagun menyukai gaun itu “Gaun ini bagus sekali, modelnya sederhana tapi berkelas, ini benar benar sempurna, aku akan ambil ini” pinta Shagun “Maaf, nyonya ,,, anda terlambat karena gaun ini sudah terjual” Shagun langsung menyela ucapan pegawai butik tersebut “Aku mohon, aku ini mau menikah, malam ini adalah pesta cocktailku, tolong aku mohon, jangan lakukan ini, aku ingin membeli gaun ini, aku suka warnanya, katakan padaku, siapa yang membelinya ? Aku akan menelfon orang itu dan mendapatkan gaun ini sebagai hadiah pernikahan untukku” ujar Shagun penasaran “Tuan Raman Bhalla yang telah membelinya” Shagun tertegun “Untuk siapa dia membeli gaun ini ?” Shagun semakin penasaran
Ishita sedang ngobrol dengan Amma dan nyonya Bhalla tentang gaun yang akan dikenakannya nanti di pesta cocktailnya Shagun “Jika Raman bilang seperti itu, itu artinya semua orang akan mengenakan gaun” ujar nyonya Bhalla “Ishu, jika Raman ingin kamu mengenakan gaun, lebih baik gunakan saja gaun, bagaimanapun juga dia itu suami kamu”, “Dan lagi kami tidak bisa memaksa kalian” tambah nyonya Bhalla “Pemikiran yang menarik, terima kasih ibu mertua”, “Bagus ! Tinggalkan saja aku dan dengarkan ibu mertuamu ini” sahut Amma yang mulai cemburu dengan nyonya Bhalla, Ishita pun langsung menimpali “Ibu cemburu yaaa” mereka semua tersenyum satu sama lain
“Aku mulai bosan dan merindukan rumahku yang lama, bahkan hotel yang modelnya seperti rumah baru tidak nampak bagus seperti rumah yang lama”, “Aku juga mulai bosan, tadi aku menggiling bumbu dan ini ada sedikit untuk kamu, Toshi” Amma menimpali ucapan nyonya Bhalla “Neelu, simpan bumbu ini di dapur” Neelu kemudian melakukan perintah majikannya “Toshi, bagaimana kalau kita nonton film dibioskop malam ini ?”, “Biar aku saja yang membelinya tiketnya, film yang mana nyonya Iyer ?” sela tuan Bhalla “Jai Santhosi Maa” (Hidup ibu Santhosi) nyonya Bhalla kaget mendengar ucapan Amma “Jadi nonton aku dong kalau gitu” ujar nyonya Bhalla, Romi datang dan mendengar pembicaraan mereka “Aku juga mau ikut nonton film, aku juga merasa bosan dirumah, nanti aku akan membeli tiketnya via online”, “Jangan lupa ajak Simmi dan Ruhi juga, Ruhi tidak akan datang ke pesta cocktail nanti malam” sahut nyonya Bhalla menimpali ucapan Romi
Sementara itu Simmi sedang memikirkan Sarika “Romi sudah membaik sekarang, aku harus mencari tahu tentang Sarika juga” Simmi bergegas menelfon Sarika, rupanya yang mengangkat telfon adalah ibunya Sarika “Aku ini Simmi, kakaknya Romi” perempuan setengah baya itu langsung memarahi Simmi begitu Simmi mengenalkan dirinya, Simmi meminta maaf “Kamu tahu kan kalau adikmu itu telah menghancurkan hidupnya Sarika !”, “Lalu bagaimana keadaan Sarika dan anaknya ?” Simmi berusaha bersikap sebaik mungkin “Kamu tidak usah mencampuri kehidupannya lagi dan tidak usah telfon telfon lagi !” bentak ibunya Sarika kemudian menutup telfonnya
Dibutik, Raman dan Shagun sedang ngobrol dengan pegawai butik, Shagun berterima kasih ke Raman untuk hadiah gaun yang diberikan untuknya, Shagun sangat menyukainya “Apakah kamu tidak bisa melihat orang lain selain dirimu sendiri ? Masa masa itu telah berlalu ketika aku biasanya membelikan sesuatu untukmu, gaun ini untuk istriku, Ishita” sahut Raman, Shagun merasa kesal “Istrimu yang kuno itu ? Lihat gaun ini, apakah kamu kira dia bisa memakainya ? Gaun ini dibuat untukku, apakah kamu ingin membuatnya seperti aku ?”, “Kamu tidak punya rasa malu ya ? Hentikan omong kosong tentang istriku ! Lebih baik lagi kalau kamu diam, gaun ini untuk Ishita !” ujar Raman kesal
“Aku mohon, Raman ,,, pleaseee, ini adalah hari pertunanganku, yang ini lebih cocok untuk kamu, lagian mana yang lebih penting, tamu atau calon pengantin perempuan ?” Raman langsung menyela “Jika pengantin perempuannya seperti kamu maka tamunya yang lebih penting”, “Ayooolah Raman, demi anak anak atau sebagai hadiah pernikahan dari kamu” Shagun terus menerus memaksa Raman memberikan gaun itu “Kamu akan mendapatkan hadiah pernikahan yang lebih baik daripada gaun ini, aku bisa memastikan itu” Raman tetap tidak mau mendengarkan permintaan Shagun yang mengiba padanya dan Raman segera berlalu dari sana
Sesampainya dirumah, Raman segera memberikan gaun itu ke Ishita, Ishita sangat berterima kasih padanya, setelah di lihatnya “Tapi ini punggungnya terbuka dan tidak ada bahunya juga, aku tidak tahu ,,, aku tidak bisa memakainya Raman”, “Kamu pergi bersamaku” sahut Raman “Tapi aku tidak ingin merasa tidak nyaman dengan mengenakan gaun ini, aku akan memakai kain saree saja” Raman langsung menyela “Kamu akan terlihat seperti ibuku kalau pakai kain saree, lagian semua orang mengenakan gaun yang seperti ini, sedangkan kamu hanya ingin mengenakan kain saree saja dan memotong hidungku !” ujar Raman kesal
“Tapi aku juga sering menghadiri pesta orang orang besar dengan mengenakan kain saree dan itu tidak menjadi masalah” ujar Ishita polos, sedangkan Raman sangat marah, usahanya membeli gaun itu untuk Ishita ternyata sia sia belaka karena Ishita tidak mau memakainya, Ishita sendiri merasa bingung “Ada masalah apa dengannya ? Aku sendiri kan juga punya keinginan” ujar Ishita heran, kemudian Raman mengambil bajunya sendiri dan berkata “Aku akan pergi ke kantor dan aku akan langsung kesana, kita akan ketemu ditempat Shagun dan kamu harus memakai gaun ini” Raman lalu pergi namun jas nya tertinggal dikamar,
Begitu Raman pergi, Ishita mengecek bon pembeliannya, Ishita langsung kaget “Apa ? 15 lakhs dari toko perhiasan Kakkad, Raman membelinya untuk siapa ? Untuk pernikahan Shagun” Ishita merasa kesal “Raman memarahi aku dan ibu mertua karena menghabiskan banyak uang untuk membeli hadiah untuk mantan istrinya, tapi siapa coba yang membeli hadiah yang begitu mahal untuk mantan istrinya itu ?” Ishita benar benar kesal, saat itu Mihika datang sambil ngobrol di telfon dengan Shagun “Iyaa ini aku sudah dirumah kakak, sebentar” Mihika kemudian memberitahu Ishita kalau Shagun bersikeras ingin membeli gaun yang dibeli oleh Raman tadi “Kakak, Shagun tidak mempunyai gaun yang cocok dan dia ingin gaun barumu ini yang kak Raman belikan untuk kamu” Mihika merasa tidak enak dengan Ishita
“Bagaimana kakak bisa mengharapkan aku untuk bertanya tentang hal ini ? aku sebenarnya tidak bisa, aku sebenarnya juga kesal dengan hal ini, tapi aku bisa mentoleransinya karena dia itu kakaknya Mihir, dia tahu kalau aku bisa melakukan segalanya dan dia mengambil keuntungan dalam hal ini” ujar Mihika lagi “Aku sudah bilang padanya kalau kak Raman yang memberikan kamu gaun ini, gaun ini memang indah, kak Raman pasti ingin semua orang memperhatikan kamu dipesta nanti, aduuh aku bisa gila kalau begini”, “Tenang saja, Mihika ,,, aku bisa memahami hubunganmu dengannya memang sangat rumit tapi gaun ini ,,,” ujar Ishita
Raman dan Mihir akhirnya sampai di pesta cocktailnya Shagun “Raman, apakah Ishita tidak datang kesini ?”, “Dia akan terlambat datang, bahkan Mihika juga karena mereka membutuhkan waktu untuk berdandan dulu, setelah drama mereka yang seperti biasa, biasa perempuan” ujar Raman, tak lama kemudian Ishita datang ke pesta ini mengenakan kain saree, Raman sangat marah melihatnya “Ishita terlihat begitu menakjubkan, istrimu ini memang keindahan India yang klasik”, “Tutup mulutmu !” Raman membentak Mihir dengan nada marah, Ishita tersenyum manis dan menghampiri mereka,
Mihir langsung memuji kecantikan Ishita “Ishita, kamu ini adalah seseorang yang benar benar tahu kecantikan yang sesungguhnya” Raman langsung menyela pujian Mihir “Aku akan bertanya padamu nanti, apa arti kata menakjubkan ketika Mihika mengenakan kain saree” Mihir langsung pergi meninggalkan mereka berdua, Raman dan Ishita mulai berdebat satu sama lain “Apakah kamu tidak lihat kalau semua perempuan yang datang ke pesta ini mengenakan gaun ala barat ?” ujar Raman kesal “Lihat yang sebelah sana, dia itu juga mengenakan kain saree”, “Oke, lihat berapa usianya ? Dia itu bibi, aku merasa aku sedang bersama ibuku disini” sindir Raman “Tapi banyak pria yang memperhatikan aku” bela Ishita,
Saat itu Shagun datang dan Raman kaget ketika melihat Shagun mengenakan gaun yang dibelinya untuk Ishita, Shagun melirik ke arah Raman sambil ngobrol dengan tamu tamunya, sementara Raman semakin marah melihat ke arah Ishita, Ishita segera berbalik untuk menghindari kemarahan Raman, saat itu Ishita mendapat telfon dari nyonya Bhalla “Baiklah, ibu ,,, pergilah nonton film” ujar Ishita
Shagun menghampiri Raman dan bertanya “Raman, bagaimana penampilanku ? Bagaimana gaun ini cocok kan untukku ? Aku sudah bilang kan tadi kalaui istrimu pasti tidak akan mau mengenakan gaun ini, gaun ini bukan tipenya, lalu Ishita memohon padaku agar aku mau mengenakan gaun ini, lihat dia juga terlihat cantik dengan kain sareenya, tolong bilang terima kasih padanya dariku yaaa” Raman mengangguk,
Kemudian Shagun beralih ke tamu yang lain, Ishita sudah selesai menelfon dan berkata pada dirinya sendiri “Raman sangat marah, sepanjang malam dia pasti akan semakin memanas, sangat panas untuk diatasi” kemudian Ishita tersenyum manis ke Raman dan menghampirinya “Kenapa kamu menunjukkan gigimu seperti itu ?”, ”Shagun kelihatan sangat cantik kan ?” tanya Ishita polos “Kamu bahkan bisa terlihat lebih cantik, kenapa kamu malah menjadi Jagat Mata, lihat dirimu” Ishita langsung menyela “Heiii tidak baik memuji mantan istrimu didepanku seperti itu” Mihir menghampiri mereka dan melihat mereka kembali bertengkar “Ishita ini memang tercipta untuk kain saree, lihat Shagun, terlihat sempurna dan hot dengan gaun itu” Ishita tidak terima dengan ucapan Raman dan mereka berdua kembali bertengkar,
Mihir melihat Mihika melintas, Mihir segera meninggalkan mereka, sedangkan Ashok berjalan mendekati Mihika dan menyukai gaun yang dikenakan oleh Mihika, Mihir tertegun melihat Mihika, Ashok menghampiri mereka dan berkata “Mihika terlihat begitu menakjubkan, benar bukan ? Mihir, kamu ini sangat beruntung, jaga dia karena dia bisa saja direnggut oleh tatapan mata yang jahat” Mihir langsung memegang tangan Mihika begitu mendengar ucapan Ashok, Suraj kemudian meminta Ashok ikut bersamanya sebentar “Ayoo ikutlah denganku, ada sesuatu yang benar benar penting” kemudian Ashok dan Suraj berlalu, Mihir memuji Mihika “Pesta yang sesungguhnya akan ada dimana hanya ada kita berdua yang ada disana, kamu terlihat sangat hot dan sexy”, “Mihir, ini pesta kakakmu, kita tidak akan pergi kemana mana, tidak ada kenakalan !” sahut Mihika, sementara itu Ishita sedang memikirkan untuk bertanya pada Raman tentang hadiah pernikahan yang mahal untuk Shagun SINOPSIS MOHABBATEIN episode 279 by. Sally Diandra