SINOPSIS MOHABBATEIN episode 276 “RAMAN & ISHITA DI PENJARA” by. Sally Diandra
Amma dan nyonya Bhalla masih saja bertengkar untuk Raman dan Ishita, Raman dan Ishita terdiam dan hanya bisa memperhatikan kedua ibu mereka “Ibu mertua, ibu ,,, aku mohon hentikan”, “Iyaa ibu, kalian berdua jangan bertengkar” Ishita menyela ucapan Raman “Ibu, aku minta maaf, kami telah mengabaikan Ruhi dengan pertengkaran kami, aku akan menjemputnya”, “Aku juga akan menjemputnya” Ishita ikut mendukung ucapan Raman, namun saat itu Amma dan nyonya Bhalla masih pura pura marah dan meminta mereka untuk melanjutkan pertengkaran mereka “Kami akan pergi bersama sama” sahut Raman “Kalau begitu kami berdua akan ikut karena kalian berdua bisa bisa bertengkar lagi nanti” sela nyonya Bhalla
Tak lama kemudian akhirnya mereka berempat sedang dalam perjalanan kerumah Pammi yang baru, Raman dan Ishita duduk di kursi depan dan mereka berdua tidak saling bicara satu sama lain, nyonya Bhalla yang duduk di kursi belakang bersama Amma, mulai berfikir untuk membuat Raman dan Ishita ngobrol, saat itu rupanya mobil mereka di cegat oleh polisi, polisi meminta SIM Raman, nyonya Bhalla dan Amma mulai memanfaatkan situasi ini, mereka berdua kemudian keluar dari mobil dan menghampiri polisi sambil pura pura ketakutan “Pak Polisi, tolong kami, pak ,,, selamatkan kami, mereka berdua ini telah menculik kami, kami takut” ujar Amma dan nyonya Bhalla, Ishita dan Raman kaget “Apa ?” mereka berdua juga ikut keluar dari mobil dan merasa aneh dengan sikap Amma dan nyonya Bhalla
Akhirnya polisi menahan Raman dan Ishita di penjara di kantor polisi, dari balik jeruji Raman berkata dengan suara yang lantang ke polisi “Pak polisi, aku ini pimpinan sebuah perusahaan dan aku juga diangkat menjadi pimpinan dewan pengusaha se - Asia”, “Iyaa, pak polisi ,,, aku juga seorang dokter gigi” namun polisi itu meragukan profesi Raman dan Ishita “Aku ini seorang CEO, pak polisi !”, “Aku ini juga seorang menteri utama di negeri ini !” sahut polisi itu menimpali ucapan Raman, sementara itu Amma dan nyonya Bhalla hanya terdiam sambil duduk didepan polisi itu dan menikmati teh jahe mereka, Raman dan Ishita meminta pada mereka untuk membebaskannya, saat itu dua orang polisi datang membawa seorang pencuri dan dimasukkan ke dalam sel penjara yang sama seperti Raman dan Ishita,
Rupanya pencuri itu adalah pencuri yang sama yang pernah Raman temui dirumahnya sendiri dan menyuruhnya untuk melarikan diri setelah diberinya sejumlah uang ”Kamu ,,,” tanya Raman kaget “Tuan, apa yang anda lakukan di singgasanaku ini ?”, “Pak polisi menangkap kami” pencuri itu kaget begitu mendengar ucapan Raman “Pak polisi, tuan ini adalah orang yang hebat, aku pernah masuk ke rumahnya sekali dan dia menyelamatkan aku dari istrinya”, “Jadi itu kamu” Ishita menyahut ucapan pencuri itu “Pak polisi, lepaskan saja tuan ini, dia ini orang yang baik, dia memberi aku uang juga waktu itu” ujar pencuri itu
“Ooo sekarang tuan Raman Bhalla juga kenal dengan Manglu ini juga” ujar polisi itu,
Ishita dan Raman mulai saling menyindir satu sama lain karena polisi tidak membebaskan mereka juga, Raman kemudian mengajak Manglu ngobrol “Kamu tahu, aku tadi sedang bertengkar dengan istriku, lalu ibu dan ibu mertuaku memasukkan aku kesini”, “Nyonya, maafkan saja suami anda” Manglu mencoba membela Raman “Ohh begitu ya, katakan padanya” Ishita mulai berdebat lagi dengan Raman sementara Manglu duduk diantara mereka berdua, Manglu hanya terdiam dengan ekspresi wajahnya yang tertekan dan jengah dengan Raman dan Ishita, nyonya Bhalla dan Amma menghampiri mereka sambil berdiri di luar jeruji penjara “Heiii kalian berdua diam semua ! Jangan bertengkar disini ! Kami tidak akan pernah membebaskan kalian !”, “Iyaa, kalian berdua duduk saja disitu, kalian berdua memang pantas mendapatkannya !” Amma ikut menimpali ucapan nyonya Bhalla, sedangkan Manglu merasa tertekan “Toloong, aku mohon, pak polisi ,,, selamatkan aku dari pertengkaran ini, berikan saja aku hukuman yang lain tapi jangan yang ini” pinta Manglu penuh harap
“Jadi mereka berdua ini benar benar anak anak kalian ? Lepaskan mereka” polisi akhirnya melepaskan Raman dan Ishita “Ayooo kita pergi” ujar Raman, saat itu Ishita mendapat telfon dari Appa “Ishu, dimana kamu ?”, “Ayah, tidak usah bertanya” ujar Ishita kesal “Apa yang terjadi, Ishu ? Kenapa kamu sedih ? Apakah ibumu bersamamu sekarang ?” tanya Appa cemas “Iyaa ayah, ibu baik baik saja, yang lainnya menderita, kami tidak bisa menjemput Ruhi sekarang karena hari sudah malam, kami tidak bisa pergi ke rumah bibi Pammi”, “Ishu, apakah ibumu sudah mengatakan padamu, kalau ayah bertemu dengan pendeta, dia bilang agar kamu dan Raman ikut, juga semua orang dalam pemujaan hari Diwali dirumah ayah nanti” ujar Appa menimpali ucapan Ishita “Karena ini adalah hari Diwali pertama kali kalian setelah kalian menikah, jadi datanglah jam 4 pagi nanti”, “Baik, ayah ,,, jam 4 pagi, kami akan datang, siapkan persembahannya” kemudian Ishita menutup telfonnya, Raman langsung menyela “Ayooo kita pergi drakula, bukan sayang”, “Iyaa sayang” Ishita menyahut ucapan Raman, mereka berempat akhirnya pergi dari kantor polisi itu, Amma dan nyonya Bhalla merasa senang
Shagun sedang menelfon Mihika “Mihika, supirku nanti akan mengantar kamu pulang setiap hari”, “Shagun, itu tidak perlu” Mihika berusaha menolak tawaran Shagun “Ini Delhi sayang, tidak aman untuk para gadis dan lagi Ashok bilang kalau kamu bekerja sangat keras untuk menyelesaikan proyek ini sebelum pernikahan kami, terima kasih untuk dukunganmu yaa ,,, aku sangat senang, akhirnya aku bisa mewujudkan pernikahan impianku, Adi dan Ruhi akan ada disana juga” Mihika kaget “Ruhi ?”, “Iyaa aku meminta Ishita untuk mengantar Ruhi kesini, kalau dia tidak mau, aku akan merasa sedih” kemudian Shagun menutup telfonnya, Mihika merasa cemas “Shagun mempunyai harapan pada Ruhi, aku akan bicara dengan kak Ishita, aku harap Ruhi bisa datang karena Shagun sudah mempunyai banyak masalah” ujar Mihika cemas SINOPSIS MOHABBATEIN episode 276 by. Sally Diandra