SINOPSIS MOHABBATEIN episode 81 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 81 by. Sally Diandra Dokter sedang memeriksa keadaan nyonya Bhalla “Kondisi kesehatan nyonya Bhalla sedang dalam keadaan kurang baik, tulang kaki nyonya Bhalla agak retak, jadi harus benar benar membutuhkan istirahat yang banyak” Raman sangat khawatir dengan keadaan ibunya setelah mendengar penjelasan dokter “Ibu hanya membutuhkan istirahat selama 6 minggu, ibu akan bermain kartu dengan ayahmu dan meminum soda” tak lama kemudian dokterpun pulang “Ibu, sebaiknya ibu benar benar istirahat di tempat tidur, tidak usah memikirkan apapun” sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandraRaman lalu menyuruh adiknya Rumi untuk menjaga ibunya “Kakak, kak Mihir datang” sela Rinki, kemudian Raman dan Ishita mulai ngobrol dengan Mihir tentang pesan pesan yang ditulisnya 

“Iya, memang aku yang menulisnya untuk Mihika”, “Aku kenal dengan tulisan tanganmu, kamu sudah bekerja denganku sejak beberapa tahun lamanya tapi untuk apa kamu menulis seperti ini ?” tanya Raman heran “Iya kenapa kamu menulis seperti ini ? Karena ini artinya kamu kamu mencintainya kan dan peduli padanya, bukan begitu ? Tapi kenapa kamu mau menemui adiknya tuan Tandon ?” sela Ishita “Lihat kan ? Dia pikir aku ini Hitler yang bisa mengontrol kehidupanmu, ceritakan yang sebenarnya padanya” Raman menimpali ucapan Ishita “Lalu apa keputusanmu ?”, “Bukankah kamu ingin menemui Trisha ?” sela Raman 

“Aku setuju seperti yang kamu minta padaku, Raman ,,, aku belum menolaknya sampai sekarang”, “Lihat kan dia menghargai aku dan dia juga mengerti kalau Mihika itu tidak cocok dengannya” Raman kemudian berlalu meninggalkan mereka, Mihir meminta maaf “Kenapa kamu minta maaf sama aku ?”, “Aku tidak bisa menjelaskan hubunganku dengan Raman pada siapapun, aku selalu melakukan apa yang dia katakan, jadi aku akan melakukan apa yang dia minta” Ishita menggelengkan kepalanya “Aku benar benar tidak percaya ini” Mihir kemudian berlalu dari sana, Ishita teringat pada Mihika dan menangis sedih 


Malam harinya, Ruhi menangis “Aku nggak mau tidur kalau nggak ada ibu Ishi” rengek Ruhi “Ibu Ishi pasti sebentar lagi akan pulang” bujuk neneknya, saat itu Raman yang pulang duluan mulai bertanya “Ada apa ini ?”, “Kami tidak tahu dimana kak Ishita malam ini, dia tidak mengangkat telfonnya sedari tadi” sahut Rinki “Kalian tidur saja, aku akan membawanya pulang” Raman berjanji pada Ruhi akan membawa ibu Ishinya pulang “Dimana dia malam malam begini ?”, “Ini ada batasnya, ibu” sahut Raman kesal “Raman, mungkin dia ada pasien darurat”, “Dia itu dokter gigi, ibu ,,, dia bisa mengangkat telfon” Raman semakin kesal 

Beberapa saat kemudian nyonya Bhalla bertanya lagi tentang Ishita “Apa yang terjadi padanya, apakah Ishita sudah pulang ?”, “Belum, ibu” sahut Rinki “Ruhi menangis terus kan ?”, “Kami sudah menidurkannya, ibu tidak usah khawatir” hibur Rinki, Raman lalu menelfon kliniknya Ishita tapi ternyata Ishita tidak ada di klinik, Raman juga bertanya pada Appa dan Amma tentang Ishita, mereka juga tidak tahu, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra semua orang mulai mencari Ishita, Mihika juga menelfon Bala dan bertanya tentang Ishita tapi jawabannya tetap nihil, Raman juga bertanya pada penjaga gedung, Amma mulai cemas “Jangan khawatir, Madu ,,, Raman saat ini sedang mencarinya” hibur Appa, saat itu Raman masih terus berusaha mencari kemana istrinya pergi hingga larut malam begini, Raman bahkan sampai menanyakan ke beberapa polisi yang ditemuinya, semua orang dirumah merasa cemas “Suamiku, Ishita biasanya selalu memberitahu kalau dia pulang terlambat” Amma semakin cemas 

Ketika Raman hendak pergi ke kantor polisi, Ishita akhirnya sampai dirumah, Amma merasa heran “Ishita, kamu baik baik saja ?”, “Kemana saja kamu sampai jam 3 dini hari seperti ini ?” Raman menegurnya “Aku minta maaf, aku telah melukai semua orang disini, aku hanya merasa sedih jadi aku ingin sendirian” Raman langsung mencegah Ishita yang hendak masuk ke kamarnya sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Kami bertanya padamu, kamu harus menjawabnya”, “Dulu ketika kamu sedih, kamu juga menghilang dan pulang kerumah dalam keadaan mabuk, apakah aku menanyai kamu waktu itu ? Apakah ada seorangpun yang bertanya padamu ? Tidak ada kan ? Lalu kenapa sekarang kamu bertanya padaku ?” sindir Ishita sinis “Maksudmu aku ini jahat begitu ? Kamu ini seorang ibu India kan ? Bagaimana bisa kamu lupa sama Ruhi ?”, “Ishu, Ruhi menangis terus sedari tadi, dia juga kesini mencari kamu” sela Amma 

“Aku tidak peduli dengan siapa kamu tadi tapi putriku menangis karena kamu, aku tidak bisa terima kalau dia menangis lagi, aku akan mengusirmu dari rumah ini kalau sampai anakku menangis lagi gara gara kamu !” bentak Raman kesal “Aku tidak ingin memberikan penjelasan apapun !” Appa langsung menyela meminta maaf pada tuan Bhalla atas nama Ishita, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra Appa juga menegur Ishita “Kamu tahu betapa khawatirnya kami semua disini menunggu kamu pulang, Ruhi sampai susah di kendalikan karena menangis terus ! Katakan pada kami, kemana kamu tadi dan untuk apa ?” tergur Appa “Ayah, jangan tanyakan apa apa padaku”, “Selama ini ayah bangga sama kamu tapi hari ini kamu sudah memalukan ayah !” bentak Appa keras 

“Aku minta maaf, ayah” Raman langsung menghentikan langkah Ishita lagi “Kami menanyakan sesuatu padamu” namun Ishita tidak menggubrisnya dan segera berlalu ke kamarnya “Sudah, biarkan dia pergi, kita akan bicara lagi dengannya nanti, tidak usah khawatir tuan Iyer, mungkin karena pertengkaranku dengan Raman, hingga membuatnya sedih, sudah sekarang kita semua pergi tidur” sela tuan Bhalla, Raman meminta maaf pada Appa dan Amma “Kalian bisa mengerti kan keadaannya” kemudian Raman berlalu dari sana 

Ishita menemui Ruhi di kamar nyonya Bhalla sambil menangis “Ibu minta maaf sayang, ibu tidak berharap kamu menangis” tuan Bhalla menghampirinya “Ayah, aku bawa Ruhi ke kamarku jadi begitu dia bangun, dia bisa melihat aku”, “Kemana kamu pergi tadi ? Kenapa kamu tidak mengatakannya pada siapapun ?” sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra tanya tuan Bhalla, saat itu Ruhi bangun dan bertanya “Ibu Ishi kemana saja ?”, “Aku ada disini bersamamu sayang” hibur Ishita “Semua orang meninggalkan aku seperti ibu Shagun”, “Ibu Ishi tidak akan pernah meninggalkan kamu, kamu adalah hidupku sayang, coba kamu rasakan detak jantung, ibu” Ishita juga meminta Ruhi merasakan detak jantungnya sendiri 

“Bagaimana ? Sama kan ? Ibu tadi ada pekerjaan, seperti hari ini, ibu keluar untuk bekerja, seperti ayahmu, tapi itu bukan berarti kalau dia tidak menyayangi Ruhi kan ? kami berdua sangat menyayangi Ruhi dan kami berdua juga tidak akan penah meninggalkan kamu” Ruhi tersenyum senang “Dimana ayah ?” tanya Ruhi Ishita kemudian menunjukkan pada Ruhi, kalau ayahnya tidur di sofa “Apa apaan ini ?” tanya Ruhi heran “Ayahmu itu sukanya menendang kalau sedang tidur jadi lebih baik ayah tidur di sofa” mereka berdua lalu saling tertawa bersama 

Keesokan harinya, nyonya Bhalla sedang membuat sarapan pagi “Toshi, dokter kemarin bilang kan agar kamu beristirahat, jangan paksakan dirimu”, “Sudah lupakan saja, hari ini ada perayaan besar, hari ini kan ulang tahunnya Adi” ujar nyonya Bhalla sambil menangis haru “Bhalla, jangan hentikan aku”, “Kenapa aku akan melakukannya ? Kamu ini kan neneknya, berbahagialah” nyonya Bhalla memeluk suaminya “Apakah kamu sudah bicara dengan Ishita ?”, “Tidak perlu ! Biar Raman dan Ishita saja yang saling ngobrol” ujar nyonya Bhalla 

Di dalam kamar, Raman menghampiri Ishita dengan perasaan kesal, saat itu Ishita sedang bersiap siap hendak pergi ke klliniknya, tiba tiba Mihika menelfonnya “Aku tidak ingin bicara tentang kejadian semalam, Mihika”, “Kakak, aku ada interview pekerjaan, aku dapat pekerjaan, kak ,,, dan tugas ku yang pertama adalah perayaan acara holi” sahut Mihika “Waah selamat yaaa, tapi aku sedang sedih”, “Kakak, seharusnya seharusnya kakak cerita sama aku” pinta Mihika sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Aku harus pergi sekarang, aku akan bicara denganmu nanti” Ishita lalu menutup telfonnya, tiba tiba Raman menyindir Ishita dengan berkata “Cara yang bagus untuk memerasku, keputusanku sudah final ! Permainanmu tidak akan mempengaruhi aku, Mihir bisa saja mati tapi dia tidak akan menentangku, lupakan saja soal Mihir dan Mihika” Ishita langsung pergi dan tidak menggubris sindiran Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 82 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top