SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1000 “BANTUAN DARI ORANG ASING” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1000 “BANTUAN DARI ORANG ASING” by. Sally Diandra Episode kali ini memasuki episode ke 1000 sehingga ditampilkan seluruh pemain yang pernah bermain di serial Mohabbatein mulai dari awal hingga episode ke 1000 ,,, saat itu Aaliya teringat akan ucapan Raman, Adi lalu menemuinya dan bertanya “Aaliya, apa kamu sedang memikirkan paman Mani dan ibu Shagun ? Kamu seharusnya mengatakan yang sebenarnya ke paman Mani, aku seharusnya tidak mengatakan hal ini tapi aku tahu bagaimana ibuku, dia itu ibuku, dia itu tidak akan pernah berubah, paman Mani harus tahu yang sebenarnya, kenapa kamu ingin mengikat paman Mani dengan hubungan ini ? Biarkan saja paman Mani yang memutuskan”, 

“Sebuah hubungan sangat penting untuk ayahku, dia itu sangat sensitif, Adi ,,, ayahku juga orang yang sangat baik” sahut Aaliya “Sikap menghargai itu baik, tapi ayahmu tidak bisa terikat dengan sebuah hubungan yang buruk, aku harap kamu menerima aku bukannya untuk menjadikan aku seperti paman Mani, aku ini bukan orang yang religius, kejujuran harus ada didalam sebuah hubungan untuk mempertahankan hubungan itu sendiri” Aaliya menyahut ucapan Adi “Mempertahankan sebuah hubungan adalah cinta”, 

“Tidak bisa, cinta itu seharusnya praktis saja, bagiku kejujuran itu lebih penting, di hari ketika aku merasa hubungan kita tidak mempunyai kejujuran lagi, maka aku akan pergi, aku tidak bisa bertahan dengan hubungan dimana aku hanya berusaha mempertahankannya, apa gunanya menjalin hubungan palsu ?” saat itu anak buah Adi memberitahu mereka kalau klien mereka sudah datang “Sekarang kita akan fokus pada meeting dulu” Adi kemudian berlalu meninggalkan Aaliya yang terheran heran dengan sikap Adi “Apa yang Adi katakan tadi ? Apa yang terjadi padanya ?” gumam Aaliya heran 

Sementara itu Simmi sedang membaca sebuah berita di koran dan meminta Mihika untuk melihatnya “Lihat, baca ini Mihika, seorang adik membunuh kakaknya karena dia tidak bisa membayar hutang”, “Itu sungguh jahat, semua orang yang berniat membantu ternyata hanya untuk motif keegoisan mereka” sahut Mihika, saat itu Ruhi menghampiri mereka dan bertanya pada Simmi apa Ishita atau Raman sudah menelfon “Mereka belum juga menelfon, Ruhi ,,, ngomong ngomong apa Suhail itu temanmu ?”, 

“Iyaaa, aku baru saja bertemu dengannya, awalnya aku nggak kenal dengan dia, lalu dia membantuku, kami bertemu di bandara, dia membatalkan tiketnya dan memberikannya padaku, lalu dia juga mengantarku ke kantor polisi, tanpa sengaja aku meninggalkan pasporku di mobilnya dan dia datang ke kantor polisi untuk memberikan pasporku, dia juga membantu kami dalam mencari draft pinjaman, kalau dia tidak ketemu sama aku, aku mungkin masih berada di Australia dan ibu Ishi pasti akan dipenjara” ujar Ruhi cemas “Tapi kita tidak bisa begitu saja percaya sama orang yang belum kita kenal dengan baik, tidak ada seorangpun yang melakukan sesuatu tanpa adanya motif tertentu” sahut Simmi, 

Saat itu Suhail datang dan berkata “Aku tidak mempunyai motif tertentu, memang sulit untuk percaya pada seseorang, kamu benar, aku datang kesini untuk mengembalikan cek ini, karena tuan Raman lupa untuk menandatanganinya, aku kira dia mungkin sedang sedikit tegang”, “Terima kasih, Suhail ,,, maafkan kami, ooh iya, ayoo duduk dulu, ayah sebentar lagi datang dan menandatangani ceknya” sahut Ruhi, 

Tak lama kemudian Raman, Ishita dan Vidyut pulang kerumah sambil ngobrol soal Nisha “Setelah meninggal, dia juga tetap membuat hidupku bagaikan di neraka” Vidyut benar benar kesal dengan apa yang di perbuat oleh Nisha, saat itu Raman melihat Suhail dan berkata “Suhail, kamu ,,,”, “Anda lupa menandatangani cek ini, tuan Raman” sahut Suhail “Oooh maaf, aku pasti sedang setres tadi” ujar Raman “Apa kalian sedang membicarakan soal Nisha Mirchandani ?”, “Kamu kenal dengannya ? Dia itu gadis yang sinting ! Dia menyalahkan Ishita untuk kasus bunuh dirinya” ujar Raman kesal 

“Aku bisa membantu anda, tuan ,,, ikutlah denganku” pinta Suhail “Pikirkan seperti apa yang aku pikirkan, apa dia benar benar berusaha menolong kita” ujar Simmi Suhail akhirnya pergi bersama mereka ke kantor polisi dan memberitahu ayahnya Nisha kalau Ishita tidak akan di hukum “Aku punya kebenarannya dengan mengatakan seperti ini, tunggu saja 5 menit lagi”, “Apa ini ?” tanya Abhishek heran, Suhail lalu meminta mereka semua untuk menunggu, tak lama kemudian Suhail mendapat sebuah file kesehatan dan di tunjukkannya ke Abhishek “Nisha memiliki masalah psikologi, mentalnya tidak baik” semua orang terkejut 

“Itu laporan kesehatan yang keliru !”, “Anda tahu dokter Vikram Behl kan ? Apa aku bisa menganggap sikap diammu ini dengan jawaban iya ? Dia itu seorang psikiater, dia itu ayahku, ayahku yang mengobati Nisha sejak beberapa tahun yang lalu, aku tahu tentang hal ini karena suatu hari aku melihat orang tua Nisha ketika aku mau bertemu dengan ayahku” ujar Suhail 

“Aku masih ingat waktu itu anda memarahi ayahku, ayahku memberitahu anda kalau kondisi Nisha semakin memburuk tapi anda tidak setuju dengan ayahku, karena anda lebih peduli pada reputasi anda di masyarakat, ayah Nisha tidak membiarkan berkas ini ketahuan di umum karena kasus ini masuk ke dalam berita dengan menyangkut nama tuan Vidyut” ayah Nisha kelabakan “Tuan Mirchandani, apa anda akan melakukan sesuatu sekarang ? Semua tuduhan pada nyonya Ishita Bhalla akan di hapus” sela Abhishek, 

Akhirnya ayahnya Nisha setuju untuk mengambil kembali kasus ini, Ishita tersenyum lega dan senang, kedua orang tua Nisha lalu pergi meninggalkan mereka, Raman segera berterima kasih pada Suhail “Aku hanya bicara apa yang aku tahu”, “Terima kasih, Suhail” sela Ishita “Aayo ikut kerumah kami, aku yakin seluruh keluargaku pasti ingin bertemu denganmu” pinta Raman, Ishita juga meminta hal yang sama, Suhail pun setuju, mereka semua lalu pulang kerumah Raman bersama sama 

Seluruh keluarga Bhalla merayakan kemenangan Ishita, Vidyut berterima kasih pada Suhail untuk bantuannya pada semua orang, Raman lalu mengajak mereka untuk minum minum dan mereka semua lalu berfoto selfie “Aku harus pergi, sebenarnya aku tidak mau bilang tapi aku harus pulang segera ke Australia, aku hanya seorang komentator dan melakukan pekerjaan dimana mana tapi tetap menetap disana”, “Datanglah lagi kerumah kami kalau kamu berkunjung ke India” pinta nyonya Bhalla, 

Vidyut berjanji pada nyonya Bhalla lalu berpamitan pada semua orang dan bergegas meninggalkan kediaman keluarga Bhalla, begitu Vidyut pergi, Suhail juga ikut pamitan “Aku rasa aku juga harus pergi sekarang”, “Terima kasih, Suhail” ujar Raman “Kamu telah melakukan suatu hal yang sangat besar untuk kami” sela nyonya Bhalla, kemudian Suhail pun pergi, setelah para tamu pergi, para perempuan di keluarga Bhalla juga ikutan minum, Raman dan Ishita tersenyum satu sama lain Keesokan harinya, Raman turun kebawah dan bertanya tentang Ishita 

“Dimana Ishita ?”, “Dia pergi ke sekolah Pihu untuk bertemu dengan gurunya” sahut nyonya Bhalla, saat itu rupanya sakit pinggang Raman kambuh “Pihu tidak membiarkan aku tidur dengan tenang, dia selalu menendang punggungku” Raman merasa kesakitan, nyonya Bhalla lalu memijat pinggang Raman “Coba pikirkan tentang keluarga kita, ibu mempunyai empat orang anak”, “Simmi dan Romi selalu saja menangis kalau malam” Romi langsung mengelak ucapan Raman 

“Romi biasanya tidur dimana saja dan Raman yang biasanya menangis” Romi tertawa mendengar cerita ibunya “Kakak menangis ?” saat itu Raman dapat telfon “Baiklah, aku akan datang ke kantor ,,, Romi, kamu juga harus segera sampai dikantor ! Dan dengar yaaa ,,,, yang biasanya suka menangis itu kamu, bukan aku !” mereka semua tertawa mendengar ucapan Raman yang tidak terima dengan cerita ibunya 

Sementara itu Ruhi sedang ngobrol dengan manajernya via telfon “Maafkan aku, aku tidak mau mengadakan konser apapun lagi sekarang” Ruhi kemudian memberitahu Mihika soal perusahaan label musiknya, manajernya bersikeras memintanya untuk tampil di panggung “Itu perusahaan yang besar Ruhi ,,, kamu seharusnya melakukan konser itu”, 

“Seluruh keluarga kita sudah bersatu sekarang, jadi aku nggak mau ngadain konser apapun, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama keluargaku” sahut Ruhi, Neelu lalu menyela kalau Raman dan Romi lupa membawa bekal makanannya “Biar aku saja yang akan memberikannya, Neelu”, “Jangan, bibi ,,, kebetulan aku juga mau keluar, biar aku saja yang memberikan bekal itu” Ruhi menimpali ucapan Mihika 

Di sekolah Pihu, Ishita sedang ngobrol dengan ibu ibu anak anak yang lainnya, seorang ibu yang bernama Shalini lewat di depan mereka, salah satu dari mereka berkata “Sepertinya nyonya Shalini sedang mengkhawatirkan putrinya” saat itu Ishita melihat Shalini sedang berjalan di jalanan dan menjatuhkan tasnya, Ishita bergegas berlari untuk menyelamatkan Shalini dari mobil yang hendak menabraknya “Nyonya Shalini, kenapa anda tidak hati hati di jalan ? Ini ambil tasmu, aku ini ibunya Pihu, Ishita” tiba tiba Shalini menangis “Ayooo ikut denganku, bagaimana kalau kita minum kopi bersama ?” 

Tak lama kemudian Shalini memberitahu Ishita tentang masalah putrinya “Tidak ada salahnya untuk mengantar anak anak kita ke seorang psikolog, aku juga pernah membawa putraku ke psikolog dan hal itu benar benar berhasil, kita bisa pergi kesana sekarang”, “Jangan ! Keluargaku sangat konservatif” Shalini terlihat semakin cemas “Lalu apa kamu akan membiarkan putrimu diperlakukan seperti itu oleh mereka ?”, “Kita harus pergi kesana secara diam diam” Ishita teringat pada ucapan Suhail “Aku tahu seorang psikolog, aku bisa membuat janji dengannya di malam hari”, “Apa kita bisa pergi sekarang ?” pinta Shalini “Baiklah, ayooo ikut denganku” ajak Ishita 

Di kantor Raman, Raman sangat marah sama Romi untuk pekerjaan yang dikerjakannya “Kenapa kamu tidak melihat dulu pekerjaannya ?”, “Maafkan aku, kak ,,, Adi dan aku berbagi pekerjaan, aku sudah mengingatkan Adi untuk pekerjaan itu tapi aku tidak tahu apa yang Adi lakukan” saat itu Adi datang ke kantor bersama Suhail, Raman langsung memarahinya “Kenapa sewa gudangnya tidak diperbaharui, Adi ?“, “Ada apa, tuan ?” sela Suhail “Aku telah kehilangan gudang karena ketololan Adi !” sahut Raman kesal 

“Tunggu, tuan ,,, anda membutuhkan gudang ? Anda bisa menggunakan gudang kami, gudangnya terkunci dan tidak terpakai sampai sekarang” sahut Suhail “Suhail, kamu ini memang seperti malaikat yang dikirimkan oleh Dewa pada kami”, “Tapi anda bisa membayar gudang itu padaku, tuan Raman” sela Raman “Terima kasih banyak, Suhail ,,, dan kamu Adi, kamu harus bekerja dengan baik, ini kantor bukan lelucon !” ujar Raman geram SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1001 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top