SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 810 “ISHITA MEMBURU NIDDHI” by. Sally Diandra
Niddhi sedang bertemu dengan Ruhi dengan menutupi wajahnya dengan pakaian burqa, Niddhi menemui Ruhi dirumahnya, Ruhi terkejut begitu melihat kedatangan Niddhi “Aku bisa datang kemana saja, karena aku yang sudah membesarkan kamu, aku yang telah menyembunyikan kamu dan menyelamatkan kamu, aku yang telah membuat kamu di kagumi dan dicintai oleh seluruh orang di dunia, jadi kamu tidak bisa bermain main denganku” saat itu Ishita sedang berjalan menuju ke apartemennya, sedangkan Niddhi masih bersama Ruhi di apartemen Ruhi “Kamu bisa saja menikmati kebersamaan kamu bersama keluargamu, tapi apakah aku hanya melihat hal ini saja ? Kalau ada hal yang lain, aku tidak segan segan menghajar kamu”
Saat itu Niddhi mendengar seseorang sedang membuka kunci pintu apartemen, rupanya Ishita membuka pintu apartemennya dengan kuncinya sendiri, namun sesaat Ishita tersadar kalau dirinya meninggalkan ponselnya di mobil, Ishita bergegas berbalik turun ke bawah untuk mengambilnya, Niddhi segera bersembunyi, setelah dirasa aman, Niddhi mulai memeriksa, kira kira siapa yang membuka pintu tadi, tapi tidak dilihatnya siapapun disana
“Aku peringatkan kamu, Ruhi ,,, jangan bermain main denganku !” ancam Niddhi kemudian berlalu meninggalkan Ruhi
Begitu sampai dibawah di area parkir, Niddhi bergegas menuju ke mobilnya dan melihat Ishita juga ada disana “Ishita memarkirkan mobilnya disini, mobilku juga ada disini, lebih baik aku tinggalkan saja mobilku disini” Niddhi berusaha pergi dari sana dengan terburu buru hingga terjatuh,
Ishita yang melihatnya segera bertanya “Apa ada yang sakit ?” Niddhi tidak menjawabnya dan segera pergi menjauh dari Ishita, saat itu Ishita melihat perhiasan Niddhi ikut terjatuh “Tunggu, perhiasanmu jatuh” teriak Ishita namun Niddhi terus berlari, beberapa orang sedang menurunkan cermin dari sebuah truk, kerudung yang dikenakan Niddhi tiba tiba tersingkap karena angin, Ishita yang saat itu masih melihatnya langsung terkejut begitu melihat pantulan wajah Niddhi di cermin,
Niddhi yang menyadari hal ini segera berbalik, Ishita langsung berteriak “Niddhi ! Berhenti !” Niddhi terus berlari, Romi dan Mihika kebetulan sampai disana, Ishita langsung meminta Romi untuk menangkap Niddhi “Kami datang kesini, juga ingin memberitahu kamu, kak ,,, kalau Romi pernah melihat Niddhi, dia itu masih hidup”, “Iyaa dia benar benar masih hidup, Mihika ,,, kita harus menangkap dia !” ujar Ishita penuh semangat “Ayooo cepat, kita harus menangkap dia !” sela Romi, mereka bertiga segera pergi dengan mobil Romi
Shagun teringat pada apa yang terjadi pada Raman dan Ishita tadi dan Pihu, Neelu menyela “Nyonya Shagun, kenapa kamu terlihat sangat khawatir ?”, “Tidak ada apa apa” Shagun mengelak “Pendeta sudah datang”, “Suruh pendeta untuk duduk dulu” saat itu Raman melihat kedatangan pendeta “Pendeta, lebih baik anda datang nanti saja, karena ibuku sedang pergi London”, “Aku yang memanggil pendeta, Raman” sela Shagun “Iyaa hari ini adalah waktu yang baik untuk melaksanakan pernikahan” tuan Bhalla tertegun dan bertanya
“Bagaimana bisa pernikahannya akan dilaksanakan pada hari ini ? Persiapannya kan harus segera dibuat, istriku juga harus datang” tuan Bhalla merasa heran, Raman jadi teringat akan janjinya ke Shagun “Waktu yang baik lagi untuk melangsungkan pernikahan itu setelah 6 bulan” sahut pendeta “Tidak apa apa, ayah ,,, pernikahan tetap harus terjadi, entah hari ini atau hari yang lain, kenapa kita harus menundanya ? Persiapan seadanya saja itu tidak jadi masalah” Shagun tersenyum senang mendengar ucapan Raman
Niddhi akhirnya bisa sampai dirumah “Kurang ajar, Ishita sudah melihat aku, sekarang dia pasti akan berusaha untuk menemukan aku, apa yang harus aku lakukan ?” Niddhi benar benar panik sambil meminum air putih, Niddhi kemudian menelfon dan memesan tiket ke Australia untuk dirinya dan Ruhi satu jam lagi, saat itu Ashok menelfonnya “Ashok, tolong pesankan tiket ke Australia untukku, aku harus pergi hari ini sendiri” kemudian Niddhi menelfon Ruhi dan memintanya untuk mengemasi barang barangnya segera “Lalu temui aku di bandara !”, “Kenapa begitu tiba tiba ?” Ruhi merasa heran “Karena aku yang mengatakannya, sudah jangan membantah ! Cepat kemasi barang barangmu !” Ruhi merasa khawatir karena itu artinya dia akan berada jauh lagi dari keluarganya,
Sementara itu Raman sedang menangis melihat video pernikahannya dengan Ishita “Kesalahan apa yang telah aku buat sehingga kamu meninggalkan aku ? Aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan, kamu ingin pergi menjauh, sekarang aku juga akan pergi menjauh dari kamu” Raman menangis sedih
Adi pulang ke rumah dan melihat persiapan pernikahan dirumahnya “Bibi Simmi, ada apa ini ?” tanya Adi heran, saat itu Raman sedang ngobrol dengan Mihir ditelfon, Adi mendatanginya dengan perasaan marah “Ayah, apa yang ayah pikirkan ? Ayah kira dengan menikahi ibu Shagun itu adalah hal yang benar ?”, “Kamu datang datang langsung memberikan ceramah, kamu harus merencanakan pernikahanku” Adi menggeleng “Maaf, ayah ,,, aku tidak bisa melakukan hal ini”, “Kalau begitu pergi kamu dari sini !” saat itu Adi melihat kearah video yang dipause dimana ada gambar Ishita disana
“Aku mengira kalau ayah benar benar sangat membenci ibu Ishi, tapi tidak ! Ayah tidak bisa membencinya, ayah masih mencintainya”, “Hentikan omong kosong ini, Adi !” bentak Raman kesal “Ayah dan ibu Ishi tidak pulang kerumah setelah pesta semalam, kalian berdua bersama sama, aku yakin ibu Shagun melihat kalian berdua bersama, maka dia memutuskan untuk secepatnya menikah dengan ayah, dia bisa melihat apa yang ada di dalam hati ayah, aku juga bisa melihat siapa yang ayah cintai, hentikan saling membodohi satu sama lain, dengarkan aku sekali saja, ayah”, “Sudah kamu pergi saja sana !” Adi pun segera pergi meninggalkan Raman
Romi saat itu sedang mencoba menghubungi Abhishek “Abhishek tidak menjawab telfonnya”, “Lalu apa yang akan kita lakukan ?” tanya Ishita cemas “Kita akan bicara dengan Ashok” Mihika menyela “Dia pasti tidak akan setuju, Mihika ,,, Abhishek sudah pernah membawa aku ke rumahnya Ashok dan dia mengelak, tidak bisakah kita memata matai Ashok saja ? Dengan begitu kita bisa mengetahui tentang Niddhi” ujar Ishita
Ruhi datang ke rumah keluarga Bhalla dan bertanya ke Pihu “Pihu, ada apa ini ?”, “Ini pernikahan ayah dan mama” Ruhi sangat senang mendengarnya karena akhirnya terjadi juga,
Raman yang juga ada disana lalu mengundang Ruhi untuk datang ke pesta pernikahannya “Sayang sekali aku harus harus pergi ke suatu tempat”, “Aku akan merindukanmu, kak Ruhi ,,, kamu adalah kakak perempuanku, aku mohon tinggalah disini”, “Iyaa datanglah demi Pihu, kamu tidak tahu kan kalau sebenarnya Pihu punya kakak perempuan, namanya juga Ruhi” ujar Raman sambil menangis, Pihu lalu menghampiri mereka dan menunjukkan gelang gelangnya yang dibelikan oleh Simmi, Ruhi terharu melihatnya dan akhirnya setuju untuk datang di pernikahannya Raman dan Shagun “Terima kasih, kak Ruhi” Pihu langsung memeluk Ruhi SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 811 by. Sally Diandra