SINOPSIS MOHABBATEIN episode 685 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 685 by. Sally Diandra Ishita sedang ngobrol dengan Shagun di telfon “Pallavi kelihatannya sangat bersemangat sekali, dia akhirnya bisa mengerti tentang suaminya, kita akan menunggu sementara waktu dan melihat bagaimana hubungan mereka, santai saja, Shagun” Ishita kemudian mengakhiri telfonnya dan bergumam pada dirinya sendiri “Raman benar, para perempuan memang selalu menjadi detektif dalam setiap masalah” Ishita tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaannya, sementara itu Raman sedang ngobrol dengan Pathak dan bertanya “Bagaimana Vandu bisa dipecat dengan cara seperti ini dari kampusnya”

“Ibu anak itu sangat kaya dan dia menyewa seorang pengacara terbaik, dia memberikan pernyataan dengan otoritas kampus“ Raman tertegun “Karir Vandu akan berakhir kalau begini”, “Vandu bisa saja dipenjara, Raman ,,, karena pengacara mereka sangat pintar, dia akan membuat tuduhan palsu yang bisa menyerang Vandu, dia memberikan kompensasi 20 lakhs untuk pengunduran diri Vandu” ujar Pathak cemas “Itu artinya Vandu harus bisa menerima kesalahan yang tidak dia lakukan, aku ingin ketemu dengan pengacara itu, siapa dia ?” Pathak menggeleng “Aku minta maaf, Raman ,,, tapi aku rasa dia pasti tidak akan setuju denganmu”, “Dia itu seorang pengacara bukan Dewa, aku akan mengurusinya, tetapkan pertemukanku dengannya secepatnya” akhirnya Pathak setuju, Raman merasa heran “Siapa pengacara ini ?” 

Pallavi sedang menyalakan lilin sambil tersenyum, dilihatnya Chadda sudah datang “Kapan kamu datang ? Aku sedang menyalakan lilin karena kamu katanya mau makan malam denganku dengan nyala lilin sebagai penerangnya” Chadda lalu memegang Pallavi dan berkata “Kamu telah mengkhianati aku, Pallavi”, “Apa yang kamu katakan Amar ?” Pallavi merasa heran dengan sikap Amar yang berubah lagi “Laki laki yang kamu cintai, kamu mempunyai anak darinya kan ? Kamu masih mencintai dia kan ?” Pallavi “Tidak, Amar ,,, aku sudah berubah mencintaimu” Amar langsung mendorongnya dengan keras “Amar, kamu bilang kamu telah mengampuni aku”, “Tidak ! Aku tidak memaafkan kamu, Pallavi ! Kamu telah melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar dan kamu harus dihukum !” Amar dengan sengaja melelehkan lilin panas itu di tangan Pallavi, 

Pallavi langsung menjerit kesakitan, Amar kemudian melempar lilin itu dan melepaskan sabuknya “Aku mohon, Amar ,,, maafkan aku” Pallavi mendorong Amar dan berlari menjauh darinya, tiba tiba dia jatuh di anak tangga dan Amar bisa menangkapnya “Kamu tidak bisa pergi kemana mana, Pallavi ! Aku sangat mencintaimu, aku tergila gila akan cintamu, kamu harus mengakhiri cinta pertamamu sepenuhnya, kenapa kamu melakukan kesalahan ? Kamu bohong padaku ! Kamu selalu membuat masalah, kenapa ?” bentak Amar “Itu semua masa laluku, Amar ,,, aku sudah melupakannya”, “Bagaimana bisa aku akan melupakannya ?” saat itu Amar mendapat telfon tapi langsung di rejectnya, Pallavi mendorong Amar denga keras 

“Pallavi berhenti ! Kamu tidak bisa lari !” Pallavi langsung menutup pintu, Amar berteriak “Buka pintunya, Pallavi ,,, kalau tidak aku akan mendobraknya !” Pallavi segera memindahkan perabotan yang ada disana untuk menahan pintu tersebut, kemudian Pallavi menelfon Ishita dan memintanya untuk menyelamatkannya “Ishita, Amar akan membunuhku” Ishita kaget “Datanglah kesini secepatnya, Ishita !”, “Kamu ada dimana, Pallavi ?” saat itu Amar masuk ke dalam dan ponsel Pallavi jatuh, Amar langsung merusak ponselnya dan menghancurkannya, Ishita tertegun karena sambungan telfonnya terputus “Aku harus menyelamatkan Pallavi” gumam Ishita 

Pathak akhirnya bisa bertemu dengan Nidhhi, si pengacara hebat “Dimana tuan Bhalla ? Apakah dia tidak punya waktu ? Aku sudah ada disini”, “Dia ada meeting yang penting, maaf dia tidak bisa datang” Niddhi nampak kesal “Omong kosong ! Kamu boleh pergi sana !”, “Kamu bisa bicara dengannya ditelfon, aku mohon” Pathak kemudian menelfon Raman “Aku harus pergi sekarang, Pathak”, “Aku mohon, bicaralah dengan nona Niddhi” Pathak kemudian memberikan ponselnya ke Niddhi 

“Dimana kamu ? Aku tidak punya waktu lagi untuk menunggu, apa yang ingin kamu katakan ?” Raman mulai membahas soal kasus Vandu “Aku melakukan apa yang menurutku baik untuk klienku, aku sudah memberikan kesepakatan yang terbaik untuk nyonya Vandita, suaminya butuh uang kan ? Itu terserah kamu, apakah dia akan mengambil yang 20 lakhs itu atau tidak” Niddhi langsung memberikan ponsel itu Pathak kembali “Suruh Vandu menyetujuinya dan meneriman kesepakatan ini” Pathak segera berlalu dari sana 

Ishita akhirnya sampai juga dirumah Chadda dan langsung memencet bel pintu rumah mereka, Chadda merasa kesal “Siapa yang datang pada saat seperti ini ! Siapa yang kamu panggil, Pallavi ?”, “Ishita ,,,” dari arah luar Ishita berteriak memanggil Pallavi, Chadda langsung membungkam mulut Pallavi dan mengikatnya, kemudian Chadda bergegas ke depan dan membuka pintu rumahnya “Tuan Chadda, aku datang kesini untuk bertemu dengan Pallavi”, “Dia tidak ada dirumah” ujar Chadda dingin “Apakah semuanya baik baik saja ?”, “Iyaa, aku harus menerima telfon penting, maaf” Chadda segera menutup pintu rumahnya, 

Sementara itu Pallavi berusaha sekeras mungkin untuk membebaskan dirinya, sedangkan Ishita berfikir untuk menelfon Abhishek tapi ternyata tidak ada sinyal diponselnya, Pallavi melihat Ishita pergi dari rumahnya, tepat pada saat itu Pallavi bisa membebaskan dirinya, dia kemudian berteriak memanggil Ishita melalui jendela, Ishita melihat Chadda sedang menggeret Pallavi kembali, Ishita segera berteriak memanggil Pallavi dan meminta Chadda untuk melepaskannya, Ishita akhirnya bisa masuk ke dalam rumah dan berlari ke arah kamar dimana ada Pallavi dan Chadda disana “Apakah kamu sudah gila ? Aku akan menghentikan kamu !”, “Ini adalah masalah pribadiku ! Apakah kamu akan menghentikan aku ?” Ishita lalu memegang sebuah pisau dan menyuruh Pallavi untuk melarikan diri, Ishita dan Chadda akhirnya berkelahi, Pallavi pun terjatuh 

“Nyonya Ishita, berikan pisau itu padaku !”, “Pallavi, larilah !” teriak Ishita sambil menghalagi Chadda namun akhirnya pisau itu bisa direbut oleh Chadda dan mereka berdua kembali berkelahi, hingga akhirnya Chadda yang terkena tusukan pisau tersebut, Pallavi berteriak memanggil Ishita, Chadda lalu jatuh di tempat tidur, Ishita termangu melihat ada darah di pisau itu, Ishita kaget, Pallavi juga terkejut, Chadda lalu memejamkan matanya dan akhirnya meninggal, Pallavi berteriak memanggil suaminya dan menguncang guncang badannya 

“Dia mati, Ishita ! Kamu telah membunuh Amar !”, “Aku tidak membunuhnya, dia tadi memegangi tanganku dan menarik tanganku kemudian pisau itu malah mengenai dirinya, dia belum meninggal, Pallavi ,,, coba periksa saja dia” Ishita mencoba mengecek kondisi Chadda “Tuan Chadda, Pallavi sangat cemas, bangunlah” Ishita kemudian memerikas denyut nadinya, Ishita baru menyadari kalau Chadda telah meninggal, Ishita menangis “Apakah dia meninggal ?” Ishita tidak menjawabnya dan langsung memompa jantungnya agar kembali berdetak sambil berteriak “Tuan Chadda ! Bangun !” namun usahanya sia sia, mereka berdua menangis bersama “Aku tidak membunuhnya” ujar Ishita sambil menangis 

Raman pulang kerumah dan dilihatnya lampunya kedap kedip seperti itu, hari itu hujan cukup deras “Kenapa hari ini hujan sekarang ? Lalu kemana Ishita pergi ? Dia bisa saja terjebak di hujan seperti ini” Raman bertanya tanya, sementara itu Ishita melihat darah ditangannya, Ishita segera mencuci tangannya sambil menangis dan berfikir “Siapa yang harus aku beritahu sekarang ?” bathin Ishita sedih SINOPSIS MOHABBATEIN episode 686 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top