SINOPSIS MOHABBATEIN episode 667 “HUTANG YANG MENCEKIK” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 667 “HUTANG YANG MENCEKIK” by. Sally Diandra Pengasuh bayi sedang memberikan makanan untuk Rohit dan merasa terganggu dengan tangisannya, nyonya Bhalla melihat betapa buruknya pengasuh bayi itu mengurusi Rohit, nyonya Bhalla segera memarahinya, Ishita hanya terdiam memperhatikan mereka, nyonya Bhalla lalu mengambil Rohit darinya, Ishita tersenyum senang, nyonya Bhalla lalu menyuruh pengasuh bayi itu pergi dan memberikan Rohit pada Neelu sambil menangis 

“Kepalaku sakit, tolong beri makan dia, Neelu ,,, dan kamu Ishita, cara pengasuh bayi yang baik, perempuan ini agak kurang waras, dia tidak tahu bagaimana caranya mengurus bayi dan lagi hanya untuk beberapa hari saja, kemudian Rohit akan kita kembalikan ke panti asuhan” Ishita kaget dan menangis sedih begitu mendengar ucapan ibu mertuanya yang masih belum mau menerima Rohit “Sarika telah melakukan kesalahan dengan bayi ini, yang terjadi pada Rohit sungguh tidak adil” gumam Ishita sedih 

Sementara itu di dalam penjara, Sarika bertanya pada sipir penjara apakah ada yang datang menemuinya, ternyata tidak ada, Sarika sangat merindukan Romi, sedangkan dirumah Ashok, Suraj meminta Ashok untuk tidak melakukan apapun untuk saat ini, Ashok hanya tersenyum sambil memikirkan Romi dan Mihika, 

Saat itu Mihika dibawa ke klinik dan Romi membantunya sebagai temannya dan seseorang telah mengambil foto mereka berdua, dokter sedang mengobati luka dikepala Mihika, Romi berusaha mengajaknya bergurau untuk mengalihkan perhatiannya pada rasa luka di kepalanya itu, kemudian setelah selesai, mereka keluar dari klinik, Mihika masih tertawa tawa teringat pada lelucon Romi “Romi, lelucon tadi benar benar lucu” tanpa mereka sadari seorang pria memotret mereka berdua, Romi kemudian menyela ucapan Mihika “Aku punya sebuah kejutan untukmu” Romi kemudian menutup mata Mihika, Romi ternyata membawa Mihika ke kedai makanan, 

Mihika terkejut dan merasa senang, lalu mereka makan chaat bersama sama dengan perasaan bahagia, tak lama kemudian Mihir juga datang kesana “Hebat, jadi mereka berdua juga ada disini menikmati golgappas, aku akan menangkap basah mereka !” Mihir segera mengejutkan Mihika dan Romi “Bagaimana kalian berdua bisa berada disini, seharusnya kalian ke rumah sakit kan ?”, “Romi memberikan aku kejutan” sela Mihika “Lihat saja aku akan memenangkan kompetisi makan golgappa ini” sahut Mihir, namun Mihir dan Mihika saling memberi kode untuk saling mengalah agar Romi yang menang, Mihika juga berharap Ishita bisa menemukan ibunya Rohit dan kehidupan Romi akan ceria kembali seperti dulu 

Ishita mendatangi lagi panti asuhan dan bertanya tentang pak manager tapi lagi lagi salah satu pegawai panti asuhan mengatakan kalau pak manager sedang sibuk “Kamu ini selalu dan menanyakan pak manager, kenapa kamu datang lagi, nyonya ?”, “Bolehkan aku minta nomer handphonenya ? Aku merasa kalau pak manajer menghindari aku, kamu tidak mendengarkan aku yaa ? Aku tidak akan pergi sampai dia datang !” Ishita bersikeras “Baiklah, saat ini saatnya tutup kantor, kamu bisa menunggu diluar !” ujar pegawai panti asuhan itu kesal 

“Aku akan menunggu disini, memangnya kemana lagi pak manajer akan pergi ? Dia kan tinggal disini” saat itu Ishita mendapat telfon dari Raman “Aku sedang berada di panti asuhan untuk bertemu dengan pak manajer, dia selalu saja menghindari aku”, “Kita akan mengurusnya besok, lebih baik kamu pulang kerumah saja, Rohit merindukanmu” ujar Raman “Baiklah” kemudian Ishita menutup telfonnya, 

Saat itu ada seseorang yang memperhatikan Ishita dari kejauhan dan tiba tiba orang itu melempar sebuah batu ke mobil Ishita yang terparkir diluar panti asuhan, Ishita kaget ketika melihat jendela kaca mobilnya pecah dan Ishita mendapat sebuah catatan “Lebih baik hentikan mencari orang tuanya Rohit dan jangan datang lagi ke panti asuhan ini !” Ishita tertegun membaca tulisan itu “Siapa yang menulis seperti ini ? Siapa yang tidak ingin aku mencari orangtuanya Rohit ? Siapa mereka sebenarnya ? Apa yang mereka sembunyikan dari aku ?” bathin Ishita sambil melihat ke sekelilingnya “Siapa di sana ?” teriak Isihita, namun tidak ada jawaban, akhirnya Ishita pun pergi dari sana 

Tak lama kemudian Ishita pulang ke rumah dan menunjukkan catatan itu ke Raman “Kenapa ada seseorang yang berharap seperti ini ?”, “Sudah lupakan saja tentang hal ini, mungkin ayah dan ibunya belum menikah, kita cuma buang buang waktu saja, kita tidak bisa kehilangan Rohit, Romi sangat menyayangi Rohit” sahut Raman “Tapi aku rasa kita seharusnya menyelesaikannya dengan segera, kita harus melakukan sesuatu untuk Romi”, “Dia akan baik baik saja” sela Raman “Aku rasa hanya ada satu cara, Raman” ujar Ishita, 

Romi akhirnya pulang kerumah dan mereka senang karena perasaan Mihika telah membaik sekarang, saat itu Rohit menangis, tiba tiba Romi menghentikan langkahnya, Romi lalu menggendongnya dan memeluknya erat, Raman dan Ishita yang melihat hal ini dari kejauhan, tersenyum senang, Romi lalu melihat mereka dan berkata “Rohit menangis tadi”, “Kami tidak bertanya” sela Ishita “Iyaa lagian Rohit kan bersama ayahnya” Raman ikut menimpali 

“Aku tidak punya waktu, kak”, “Tidak, kamu itu punya waktu untuk mengurusi dia, kamu mendapatkannya dari panti asuhan” sahut Ishita lagi “Aku akan menitipkan dia di tempat penitipan bayi”, “Baiklah” Ishita menimpali ucapan Romi, Romi kemudian meninggalkan mereka, Raman menyela “Ishita, apakah kamu merasa kalau rencana ini akan berhasil ?”, “100 persen !” Raman dan Ishita lalu pergi juga dari sana 

Keesokan harinya, Neelu memberikan koran ke Raman, Adi berkata “Liburan kali ini membosankan”, “Baiklah, kita akan merencanakan sesuatu setelah ayah pulang kantor, bagaimana ?” sahut Raman, Adi lalu mendapat telfon dan memberitahu Raman kalau temannya mau pinjam kantung tidurnya, tidak ada yang mengasyikkan, menurut Adi, Raman lalu berfikir untuk bertanya pada temannya tentang hal ini, 

Bala memberitahu Khosla “Aku tahu kalau kamu dan Suraj telah menjebakku tapi Suraj juga akan memainkan permainan yang sama padamu juga, tuan Khosla” saat itu Suraj datang kesana “Vandu berkata benar, aku seharusnya tidak mempercayaimu tuan Khosla, saat ini aku harus lebih berhati hati lagi” Suraj menimpali “Kamu itu jadi buta begitu melihat begitu banyak uang yang kamu dapatkan dan mulai menghabiskannya, jangan salahkan kami untuk kesalahanmu sendiri”, “Kamu kira aku tidak bisa membayar hutangku ?” ujar Bala sambil melempar cek bernilai 1 crore (2 milyar rupiah) kearah mereka “Aku ingin sertifikat rumahku kembali” Suraj segera melihat cek tersebut “Ini baru pinjaman pokoknya, mana bunganya ?”, “Apa bungannya ?” tanya Bala heran 

“Itu artinya kamu tidak membaca kontraknya dengan baik sebelum menandatanganinya, baiklah, baca ini sekarang !” Bala lalu membaca kontrak tersebut “Bacalah dengan hati hati, disitu ditulis kalau kamu tidak membayar pinjaman pokoknya, maka kamu akan membayar 20 kali bunganya setiap hari” Bala kaget dan mulai khawatir “Bawa 3 crore (6 milyar rupiah) lagi, maka kamu bisa mengambil sertifikat rumahmu” ujar Suraj menang, Bala mulai berfikir bagaimana caranya bisa mendapatkan 3 crore lagi ? Bala kemudian pergi meninggalkan mereka dengan perasaan sedih SINOPSIS MOHABBATEIN episode 668 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top