SINOPSIS MOHABBATEIN episode 665 “BARTER NASIB” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 665 “BARTER NASIB” by. Sally Diandra Ishita meihat Ashok sudah keluar dari penjara, Ashok kaget dan langsung berlari kearahnya “Ashok, bagaimana bisa kamu bebas dari penjara ?” Ashok nampak santai sambil berkata “Raman telah menarik kembali semua kasusnya dan dia membebaskan aku”, “Kamu bohong !” bentak Ishita “Kamu pergi saja ke suamimu dan tanya padanya !” Ishita sangat kesal mendengarnya dan langsung pergi meninggalkan Ashok, akhirnya Ishita sampai dirumah, Ishita langsung bertanya pada Raman 

“Raman, kenapa kamu mengeluarkan Ashok dari penjara, kenapa kamu membebaskan dia ? Bagaimana kamu bisa melakukan hal ini tanpa bertanya terlebih dulu ? Aku menangkapnya dengan susah payah dan kamu membebaskannya begitu saja ?”, “Apakah kamu juga bertanya padaku sebelum berakting kesurupan ? Kita sama sama punya alasan sendiri sendiri” sahut Raman “Kamu mengambil keputusan seorang diri, Raman” saat itu Bala datang menghampiri mereka “Maaf, mengganggu”, “Aku akan membuatkan kopi” Bala menyela ucapan Ishita 

“Aku datang kesini untuk bicara denganmu, Ishita ,,, bukan Raman”, “Katakan padaku, kak !” ujar Ishita “Bukankah kamu ingin tahu kenapa Ashok keluar dari penjara ?”, “Bagaimana kakak bisa tahu ?” Raman berusaha mencegah Bala untuk tidak mengatakannya pada Ishita “Raman, aku mohon, aku tidak ingin kalian berdua jadi salah paham karena aku” Bala kemudian beralih ke Ishita “Ishita, Raman menarik kembali kasusnya itu demi aku, dia menyelamatkan aku dari masuk ke penjara” Bala lalu teringat ketika Raman datang ke lembaga pendidikannya Bala dan mendengar murid muridnya sedang ngobrol tentang Bala, 

Saat itu Bala sedang ngobrol dengan inspektur polisi “Aku tidak melakukan apa apa, pak polisi” polisi langsung menggeledah tempat Bala mencari sesuatu, Raman menghentikan mereka dan berkata pada polisi itu “Aku harus bertemu dengan Bala” ketika bertemu dengan Bala, Raman langsung bertanya “Bala, ada apa ?”, “Aku juga tidak tahu, Raman ,,, percayalah padaku, aku tidak melakukan apapun, bagaimana nanti reaksi Vandu ?” ujar Bala cemas 

“Tenang, Bala” Raman mencoba menghibur Bala yang saat itu sedang menangis “Aku akan membantu kamu, katakan padaku”, “Aku mendapat sebuah amplop ketika aku sedang mengajar, aku kira aku akan melihatnya setelah kelas berakhir, lalu tiba tiba polisi datang dan mereka bilang kalau mereka tahu aku telah mensuplai narkoba untuk murid muridku, ketika mereka mengecek amplopnya, mereka mendapatkan narkoba itu, aku tidak tahu siapa yang mengirimkannya, hidupku hancur, Khosla sudah mendepakku” ujar Bala sedih 

“Pak Bala, mari ikut dengan kami ke kantor polisi”, “Aku akan menemanimu, percayalah” sahut Raman menimpali ucapan polisi “Raman, tolong aku, jangan biarkan mereka membawaku, reputasiku bisa rusak”, “Hanya Khosla yang bisa mengatakannya padaku, ada masalah apa sebenarnya ?” ujar Raman geram 

Raman lalu menemui Khosla “Aku memang sudah menunggumu, tuan Raman ,,, mari masuk”, “Kenapa kamu menjebak Bala ?” Suraj lalu menyela ucapan Raman “Apakah kamu belum juga mengerti sampai sekarang ? Kenapa kamu melakukan ini semua ?” Raman kaget dan mulai mengerti “Oooh aku mengerti, kalian berdua memang sengaja melakukan ini, apa yang kalian inginkan ?”, “Bebaskan Ashok !” pinta Suraj, Ishita tertegun mendengar semua cerita Bala “Raman lalu menarik semua kasusnya, kemudian anak buah Suraj datang ke kantor polisi dan mengklaim kalau paket narkoba itu adalah miliknya, akhirnya polisi membebaskan aku, terima kasih Raman atas bantuanmu”, “Terima kasih, kak ,,, karena kamu telah menjelaskan semuanya” Bala kemudian pergi meninggalkan Ishita dan Raman 

“Maafkan aku, Raman” Ishita dan Raman saling tersenyum lalu berpelukkan “Aku yakin, Ashok pasti akan merencanakan sesuatu yang lain lagi”, “Aku akan mengurusnya” sahut Raman “Aku baru tahu sesuatu tentang Sarika, seorang perempuan di panti asuhan mengatakan padaku kalau Sarika tidak mengadopsi Rohit secara sah, jadi Rohit ini anak siapa ? Siapapun bisa datang dan mengklaim dirinya sebagai anak mereka, kita tidak punya hak padanya, lalu tadi aku akan menemui Sarika dan melihat Ashok, kemudian dia mengatakan padaku kalau kamu sudah menjaminnya, aku jadi marah dan datang kesini untuk bicara denganmu”, “Kita tidak bisa mengharapkan kejujuran dari Ashok dan Sarika, jangan cemas” sahut Raman “Sarika telah melakukan kejahatan pada bayi sekecil Rohit, bagaimana bisa ada seorang perempuan yang berbuat seperti itu ?” ujar Ishita kesal 

Mihika memberitahu Mihir kalau dirinya sangat mengkhawatirkan Romi “Mihir, kita harus melakukan sesuatu padanya, kita akan mengajaknya keluar”, “Aku sangat lelah, Mihika ,,, aku tidak bisa ikut, aku pikir seharusnya kamu membiarkan Romi sendirian, waktu yang akan mengobatinya” ujar Mihir “Aku bahkan juga capek, bibi telah menunjukkan padaku profil 16 pria sebagai calon suami, ayooo ikut denganku dan telfon Romi lalu kita buat rencana, kita akan pergi ke klub malam dan jemput Romi, aku akan menunggumu disana, jangan terlambat !” pinta Mihika 

Nyonya Bhalla membelikan hadiah untuk anak anak dan memberitahu Neelu tentang hal ini, Ishita datang kesana dan tersenyum melihat ibu mertuanya, nyonya Bhalla langsung sedih begitu mengambil nama Rohit “Ibu, coba aku lihat hadiah yang untuk Rohit ?”, “Neelu, lebih baik kamu berikan saja hadiah ini pada tetangga” nyonya Bhalla terlihat sangat kesal dan berlalu dari sana, tuan Bhalla hanya bisa menatapnya, 

Tak lama kemudian, tuan Bhalla membawakan secangkir teh untuk istrinya “Toshi, jangan kamu hukum Rohit”, “Suamiku, bagaimana bisa ? Aku selalu melihat Sarika dalam dirinya, Sarika telah mengkhianati kita semua dan akan membunuh semua orang, aku menahan diriku sendiri dari Rohit, aku tidak ingin kasih sayang siapapun, tinggalkan aku sendiri” nyonya Bhalla lalu pergi meninggalkan suaminya sendirian, tuan Bhalla kemudian bergumam sendiri “Itu benar, Toshi ,,, seseorang yang menyayangi orang lain pasti pernah merasa kesal” 

Malam itu di area parkir, Shravan menyapa Raman yang kebetulan lewat disana “Shravan, kenapa kamu disini malam malam, ayooo kita pulang”, “Aku datang kesini untuk bicara dengan temanku secara pribadi” sahut Shravan “Baiklah, kita akan bicara dengan serius, katakan padaku”, “Paman, paman kan punya perusahaan sendiri dan ada seseorang yang membutuhkan pekerjaan, apakah paman akan memberikan pekerjaan untuknya ? Karena dia membutuhkan banyak sekali uang” Raman tertegun 

“Tapi aku harus bertemu dengan dia dulu”, “Dia itu orangnya jujur dan baik, tapi dia ingin gaji yang bagus” ujar Shravan polos “Tapi siapa dia ?”, “Usianya baru 8 tahun, katakan padaku apakah paman mau memberinya pekerjaan ?” Raman semakin heran “Kenapa kamu ingin bekerja ?”, “Sebagai anak tertua dirumah harus selalu bisa menyelesaikan masalah keuangan, aku tahu kalau ayahku menggadaikan rumah kami, pihak bank juga membuat masalah dengannya” kedua bola mata Raman berkaca kaca lalu memeluknya 

“Paman, apakah kamu akan memberikan aku pekerjaan ?”, “Paman akan memberikan kamu sebuah pekerjaan yang berbeda, belajarlah yang baik, bermain dan jagalah kedua orang tuamu, sayangi mereka” ujar Raman “Aku sudah melakukan hal itu, paman”, “Jangan khawatir, biar paman yang mengurusi ayahmu” Shravan lalu menyahut “Aku tahu, teman pasti akan membantu bila dibutuhkan” Raman tersenyum “Ayooo ikut dengan paman” Raman kemudian mengajaknya masuk ke dalam 

Ishita memberitahu Raman kalau mereka harus mendekatkan kembali nyonya Bhalla dengan Rohit lagi “Apalagi tadi ibu membelikan hadiah untuk anak anak dan ibu juga membelikan hadiah untuk Rohit tapi ibu tidak memberikan padanya” ujar Ishita sambil melempar bantalnya ke arah Raman sambil bertanya “Raman, apakah kamu mendengarkan ?”, “Aku sudah mengambil sikap, aku sudah menyiapkan surat adopsinya, tidak ada seorangpun yang akan bertanya apakah kita sudah mengadopsinya secara resmi ?”sahut Raman “Tapi kita harus menemukan ibunya Rohit, dari gaya bicaranya si manager panti asuhan tadi, aku merasa dia sedang menyembunyikan sesuatu” ujar Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 666 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top