SINOPSIS MOHABBATEIN episode 616 “UJIAN RAMAN” by. Sally Diandra
Mihir memberitahu Raman kalau Ishita tidak selalu menjadi Shagun “Ishita terkena serangan dan kemudian dia bertransformasi menjadi Shagun”, “Aku akan menciptakan suasana dimana Ishita menjadi Shagun dan menjawab semua pertanyaanku yang diketahui oleh Shagun” ujar Raman “Kita seharusnya berhati hati untuk tidak membuat efek buruk pada Ishita” sahut Mihir,
Saat itu Ishita sedang menyetrika bajunya dikamar sambil berfikir “Bagaimana bisa aku menyakiti keluargaku sendiri untuk membuktikan kalau Shagun ada di dalam diriku, aku tidak bisa melakukan hal ini, aku harus mencari cara yang lain” saat itu Raman masuk ke dalam kamar sambil berfikir “Apakah benar Ishita cuma berpura pura saja atau dia benar benar Shagun ?” Raman mulai bingung “Shagun ,,,” rupanya Raman memanggil Ishita dengan sebutan Shagun, Ishita yang masih sibuk menyetrika jadi kaget “Kenapa Shagun ? Aku ini Ishita bukan Shagun !”, “Sebenarnya, aku sangat merindukan Shagun hari ini, hari ini adalah hari specialku dengan Shagun, kalau arwah Shagun ada di dalam dirimu, maka kamu seharusnya tahu tentang hal ini” Ishita mulai berfikir “Rupanya Raman mulai menguji diriku” bathin Ishita
“Iyaa memang, aku ingin menguji dirimu, Shagun ,,, kalau kamu memang benar Shagunku” sahut Raman seperti tahu apa yang dipikirkan Ishita “Shagun apa ? Aku ini Ishita”, “Kamu adalah Shagun” ujar Raman “Aku bukan Shagun, Raman ,,, aku Ishita” namun Raman terus memaksanya “Kamu sangat membenci Ishita dan ingin agar aku memanggilmu Shagun” Ishita mencoba menyangkal “Kamu yang berteriak padaku dan juga mengatakan hal ini pada seluruh keluarga, ketika aku sudah bisa menerimanya, kenapa kamu menolaknya ?” tanya Raman sambil memegang tangan Ishita
“Aku ingin bicara dengan Shagunku, itu mungkin bisa saja kamu, aku percaya kalau kamu adalah Shagun, kita akan merayakannya hari ini, kita akan pergi keluar berdua dan minum minum bersama, bagaimana ? Kamu biasanya minum scotch dirumah kan ?” Raman segera keluar kamar untuk mengambilnya
Ishita semakin cemas dengan permintaan Raman “Raman benar benar mengujiku, dia ingin tahu kan apakah aku ini benar benar Shagun atau bukan ? Apa yang harus aku lakukan sekarang ?” Ishita mulai panik,
Saat itu Raman kembali ke kamar sambil membawa botol scotch dan dua gelas “Ayoooo ikut aku, aku rasa kamu sangat mencintaiku, kamu bisa mengatakannya pada seluruh keluarga dan sekarang aku akan mengatakannya padamu Shagun, kamu mencintai aku dan suatu ketika aku juga ,,,” Ishita mulai berfikir untuk melewati ujian ini bagaimanapun caranya, Ishita kemudian memegang tangan Raman dan mulai bersikap seperti Shagun
“Kamu juga mencintai aku, Raman ,,, dan aku mencintaimu, Raman Bhalla” Ishita langsung memeluk Raman, Raman berfikir dalam hati “Sekarang akan terbukti apakah ini benar atau hanya pura pura saja” bathin Raman “Kalau begitu mari kita rayakan”, “Tentu saja” ujar Ishita sambil duduk dengan gaya ala Shagun dengan bahasa tubuhnya sambil terus berfikir “Aku harus melakukan sesuatu untuk menghindari minuman ini dan jangan sampai dia tahu” Raman lalu memberikan minuman itu ke Ishita,
Tiba tiba Ishita terbatuk batuk, Raman segera mengambil air putih sedangkan Ishita segera membuang minuman itu ke tanaman yang berada di samping kamar dan berpura pura seperti meminumnya, ketika Raman kembali kesana dan menatap kearah Ishita dengan perasaan heran “Kamu ini masih saja khawatir, scotch adalah obat batuk terbaik”, “Lupakan semua ini, aku ingin makan ayam mentega yang dimasak sama kamu” ujar Raman
“Raman Bhalla, kamu telah memberikan banyak cinta padaku hari ini, aku ingat kalau kamu sangat menyukai ayam mentega yang dimasak olehku dan Ishita ini tidak bisa memberikan kesenangan itu padamu, aku bisa melakukan apapun untukmu, makan malam akan siap sebentar lagi, ayooo ikut denganku” Ishita segera pergi ke dapur untuk memasak
Raman lalu bergumam pada dirinya sendiri “Sampai sekarang Shagun belum pernah minum scotch, aku akan mengetahuinya hari ini” gumam Raman,
Tak lama kemudian Ishita menyiapkan ayam mentega untuk Raman dan meminta Raman untuk memakannya, Raman hanya terdiam sambil menatap ke arahnya dengan tatapan marah, Ishita jadi salah tingkah di tatap seperti itu oleh Raman “Apa ada yang salah ? Makanlah” Raman masih saja terdiam, kemudian segera berlalu dari sana, meninggalkan Ishita tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ishita jadi tidak mengerti “Apa yang telah aku lakukan ?” gumam Ishita heran,
Raman lalu masuk ke kamarnya sambil berkata “Rupanya dia telah berbohong selama ini” Raman segera menelfon Mihir, sedangkan Ishita menelfon Shagun dan menceritakan semuanya “Ishita, kenapa kamu tidak menelfon aku dulu ?” tanya Shagun cemas, di dalam kamar, Raman memberitahu Mihir kalau Mihir benar “Ishita telah berbohong, Mihir ,,, aku akan bertanya padanya kenapa dia melakukan hal ini ?”, “Jangan tanya dulu, Raman ,,, dia pasti tidak akan mau mengatakannya, Ishita pasti punya alasan dengan rencananya ini” ujar Mihir,
Sementara itu Shagun memberitahu Ishita kalau Raman sebenarnya tidak suka ayam mentega buatannya karena Raman hanya suka Daal hitam buatan Shagun, sedangkan ayam kecap yang buatan ibunya “Tapi aku tidak pernah melihat dia makan daal ?”, “Mungkin dia tidak mau memakannya karena teringat padaku, hal ini akan semakin kacau kalau Raman memberitahu yang lain tentang aktingmu, bagaimana kita bisa tahu siapa yang membantu Ashok ?” ujar Shagun cemas
“Aku siap untuk melakukan apa saja, Shagun ,,, aku tidak akan membiarkan nyawa Raman dalam bahaya, aku harus melakukan sesuatu yang besar untuk membuat semua orang percaya kalau aku kerasukan” Ishita kemudian menutup telfonnya dan mulai menangis sambil berkata “Ini adalah ujian terberatku, tolong aku yaa Dewa” gumam Ishita
Keesokan harinya, dikampus, Sameer merasa patah hati karena nilainya jelek “Bu Vandita telah mengurangi nilaiku, apa yang akan aku katakan pada ayah ?” ujar Sameer sambil mengecek siapa yang paling bagus nilainya, salah satu teman Sameer berkata “Suraj Khanna”, “Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres, bagaimana bisa bu Vandita memberikan nilai lebih padanya ?” ujar Sameer,
Kemudian Sameer dan teman temannya pergi menemui Vandu dirumah dan bertanya tentang nilai mereka yang jelek “Kita akan membicarakannya ini di kampus” namun para mahasiswa itu membantah, akhirnya Vandu memarahi mereka “Aku memberikan nilai seperti itu karena memang itu yang pantas kalian dapatkan !” saat itu Appa datang dan memperhatikan mereka, salah satu mahasiswa nyeletuk ”Kami akan memberikan hadiah Diwali kalau ibu menginginkannya, kami akan mengirimkan uangnya dalam kotak manisan”, “Keluar kalian dari sini !” bentak Vandu galak “Aku akan menunjukkan kertas ulangan kalian yang sebenarnya !” Vandu bergegas menutup pintu mahasiswanya telah keluar semua
Dirumah keluarga Bhalla, Ishita meminta Romi untuk makan lebih banyak paratha buatannya “Tidak, kakak ipar ,,, aku sudah kenyang” ujar Romi, Ishita lalu melirik ke arah Raman dan berkata ke Neelu “Neelu, jangan lupa beli Daal hitam di toko, aku mengeceknya kemarin, kotaknya telah kosong” Raman menatap ke arah Ishita kemudian pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah katapun, nyonya Bhalla mengkhawatirkan Raman “Tenang, ibu ,,, aku akan mengepak makanan berat untuk makan siangnya” ujar Ishita
Ishita kemudian pergi menyusul Raman dan ikut membantu memberikan saran untuk warna dasinya, namun Raman sedang kesal “Kenapa kamu marah ?”, “Aku sedang menemukan jawaban, jika jawabannya cocok dengan apa yang aku pikirkan, kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi, hasilnya akan buruk, Ishita” Raman lalu pergi dari sana
Amma akhirnya mendatangkan pengusir setan ke rumah keluarga Bhalla “Aku akan mengecek seluruh kamar” ujar si pengusir setan “Madhu, kenapa kamu membawanya kemari ?”, “Dia akan membuat Ishita sembuh, berikan satu kali kesempatan padanya” nyonya Bhalla sangat khawatir mendengar ucapan Amma “Raman pasti akan sangat marah begitu melihat ini”, “Aku merasa arwah Shagun akan pergi selama lamanya dari Ishita” sahut Amma, saat itu Mihir datang dan terpana menatapnya “Semua ini untuk Ishu, aku akan memanggil Prateek, dia tahu tentang hal ini” ujar Amma,
Sementara itu Ishita bertanya pada Raman “Apakah kamu pikir aku tidak bisa menyakiti siapapun dirumah ini ?”, “Aku tidak merasa begitu bahkan meskipun kamu berusaha menyakiti dirimu sendiri, aku tidak akan menerima itu, apapun alasannya” ujar Raman dengan nada kesal “Raman, aku minta kamu tinggallah dirumah hari ini”, “Tidak bisa, aku ada pekerjaan” saat itu Neelu menemui mereka di kamar dan memberitahu Raman kalau Mihir sudah datang dan ingin bertemu Raman
“Suruh dia duduk dulu, nanti aku akan turun” dalam hati Ishita berfikir mungkin Mihir akan mengatakan apa yang sedang terjadi dalam benak Raman, lalu Ishita berkata “Aku akan menyuruh Mihir kesini saja” Ishita segera berlalu dari sana, begitu Ishita pergi, Raman bergumam pada dirinya sendiri “Aku tidak akan tinggal diam begitu aku tahu apa yang terjadi pada Ishita” gumam Raman kesal SINOPSIS MOHABBATEIN episode 617 by. Sally Diandra