SINOPSIS MOHABBATEIN episode 604 “DRAMA ARWAH SHAGUN” by. Sally Diandra
Dirumah keluarga Bhalla, Ishita menangis dan menjelaskannya pada seluruh keluarga “Aku tadi memang pergi ke teras tapi untuk mencari udara segar, karena aku sudah lama sekali berada dirumah, aku tadi memang buru buru turun karena aku melihat Raman terluka, kalian semua ini telah menyakiti perasaanku jadi aku tidak bisa tinggal disini lagi, lebih baik aku pergi !” Ishita bergegas keluar dari apartemen keluarga Bhalla, Raman berusaha mencegahnya namun Ishita terus berjalan menuju ke pintu utama sambil menyeka airmatanya dan tersenyum senang, kemudian pergi dari sana, nyonya Bhalla lalu menyela “Kalau dia benar Ishita, dia pasti akan kembali kerumah ini dengan sendirinya”, “Aku akan mengembalikannya” Abhishek lalu pergi dari sana, sementara seluruh keluarga merasa cemas
Malam itu Ishita datang ke sebuah tempat yang sepi dengan sebuah taksi dan bertemu dengan Ashok yang saat itu sudah menunggunya didalam mobilnya “Aku sudah menunggumu cukup lama”, “Aku mencoba datang kesini secepatnya, apakah kamu sudah menerima pesanku ? Kita harus menyelesaikan permasalahan kita yang belum tuntas, kamu bilang aku harus bisa membunuh Raman bukan ?” sahut Ishita “Iyaaa, itu benar tapi bagaimana kamu akan melakukan ha ini ?”, “Aku akan mengurusi semuanya, aku tidak pernah melanggar janjiku, maafkan aku, aku melakukan hal ini untuk kamu, karena aku juga membenci Raman sebesar kamu membencinya” ujar Ishita yang saat itu berpura pura kesurupan Shagun “Aku tahu ini, kamu pasti akan mendukungku, sekarang kamu mau kemana ? Aku akan mengantarmu” Ishita menggeleng “Jangan, aku tidak ingin siapapun yang melihat kita bersama, aku akan mengurusi semuanya” Ishita kemudian keluar dari mobil Ashok dan Ashok pun pergi melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu, tanpa sepengetahuan Ishita, ternyata Abhishek juga ada disana dan memperhatikan mereka, tak lama kemudian Ishita naik taxi dan berlalu dari sana, Abhishek mulai memikirkan sesuatu
Ishita akhirnya tiba disuatu tempat dan masuk ke dalam apartemen seseorang, Abhishek rupanya masih mengikutinya dibelakang dengan mobil polisinya, ketika Ishita masuk ke dalam apartemen itu, Ishita menatap dirinya didepan cermin dan melihat wajahnya sendiri sambil berkata “Siapa aku ini ? Apa identitasku ? Apakah ini identitasku ?” tiba tiba wajah Shagun terlihat sebagai pantulan dari wajah Ishita dicermin dan berkata “Itu adalah wajahmu tapi aku ada didalam dirimu, kita ini saling melengkapi satu sama lain, kamu telah melakukan apa yang aku inginkan, kamu menjadi bayanganku dan kamu harus mencari akar permasalahan ini lalu melengkapi impianku” Ishita menyela “Aku setuju dengan ucapanmu kalau aku adalah bayangan dirimu” mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan kedua bola mata mereka yang berkaca kaca kemudian mereka berdua saling mengulurkan tangan dan menggenggamnya erat sambil menangis,
Ternyata itu bukan cermin sungguhan karena Shagun berjalan ke arah Ishita dan berkata “Semua ini terjadi seperti yang kita inginkan, rencana kita berhasil, Ishita ,,, tapi tujuan kita masih sangat jauh, kita harus bisa mencapainya” Ishita langsung memeluk Shagun sambil menangis pilu “Kamu itu hebat, kamu telah menghadapi semuanya, itu tidak mudah dengan bersikap seolah olah kamu kerasukan arwah Shagun itu tidaklah mudah, semua orang membenci Ishita dimana Shagun yang seharusnya pantas mendapatkannya” ujar Shagun sedih “Kenapa ? Kamu tidak pantas mendapatkan kebencian, Shagun ,,, kamu telah melakukan ini smua untukku dan Raman, kami berdua hanya menginginkan satu hal, aku menjadi orang asing untuk keluargaku, kamu sendiri harus menunjukkan kematianmu didepan anak anakmu, ini juga tidak mudah, jika kamu tidak melakukan akting ini, apakah aku bisa menjadi bagian dari aktingmu ?” ujar Ishita sambil menyeka airmata Shagun yang menetes di pipi,
Kemudian Ishita memegang perut Shagun “Bagaimana keadaan si bayi ?”, “Bayimu baik baik saja, sangat special, karena dia akan memiliki keberanian seperti kedua ibunya” Ishita mengangguk “Dia akan memiliki dua ibu, Dewi dan Yashoda” mereka berdua saling berpelukan sambil tersenyum satu sama lain, tepat pada saat itu Abhishek masuk ke apartemen mereka dan berkata “Jadi kamu datang kesini untuk ini” Ishita dan Shagun saling menatap satu sama lain dengan perasaan bingung “Ishita, kenapa kamu melakukan drama seperti ini hanya untuk bertemu dengan bayimu ?”, “Maafkan aku, aku telah membuat rencananya jadi penuh resiko, aku hanya ingin bertemu dengan bayiku dan Shagun” sahut Ishita “Apakah kamu datang kesini untuk melihat apakah aku telah menjaga Shagun dengan baik ?”, “Ishita, aku sangat nyaman disini” sela Shagun menimpali ucapan Abhishek
“Ishita, apakah Ashok yakin kalau kamu kerasukan arwah Shagun ?”, “Iyaaa, terima kasih banyak, Abhishek” tiba tiba bel pintu apartemen berdering “Shagun, lebih baik kamu sembunyi saja dulu” Shagun segera bersembunyi seperti permintaan Ishita, Abhishek lalu mengecek pintu utama, ternyata Prateek yang datang, Abhishek tersenyum dan berkata “Kamu menakuti aku, teman ,,, ayooo masuklah” Prateek langsung masuk ke dalam apartemen “Prateek, maafkan aku karena aku tidak bisa mengucapkan terima kasih padamu”, “Bagaimana reaksinya ?” tanya Prateek menimpali ucapan Ishita “Raman rupanya belum siap untuk mempercayai semua ini”, “Memang sangat sulit untuk membuat Raman percaya” sahut Prateek lagi “Aku harus melakukan semua drama ini” sela Ishita “Abhishek ini adalah teman sekaligus saudaraku, aku langsung setuju ketika dia meminta bantuanku, aku sebenarnya ingin tahu kenapa kita melakukan sandiawara ini ?” tanya Prateek heran
“Kita melakukan semua drama ini karena nyawa Raman ada dalam bahaya” sahut Ishita “Apa ?” Shagun langsung menyela pembicaraan mereka “Nyawa Raman memang sedang dalam bahaya”, “Siapa yang akan melakukan ini ?” Abhishek menyahut pertanyaan Prateek “Ashok ! Dia adalah musuh terbesar Raman”, “Ashok, orang yang datang untuk menenangkan arwah Shagun dalam tubuh Ishita, kenapa Ashok ingin melakukan hal ini ?” tanya Prateek lagi “Ashok ingin membunuh Raman”, “Ashok itu sudah gila, dia bisa berbuat apa saja untuk balas dendamnya ini ,,, Prateek, kamu tahu kan kalau aku adalah ibu pengganti dari anak Raman dan Ishita, Raman tidak menceritakan hal ini pada Ishita, hubungan mereka jadi renggang karena adanya kesalahpahaman ini, mereka berdua telah melalui masa masa yang sulit, tapi aku tidak tahu bagaimana Ashok mengetahui hal ini, saat itu Ashok datang untuk menemui aku di apartemen dokter Manoj” ujar Shagun sambil menceritakan keseluruhan ceritanya,
Saat itu Shagun meminta Ashok pergi keluar dari apartemennya, Ashok lalu mendorongnya dan menutup pintu apartemen “Shagun, dengarkan aku ! Kalau tidak bayi ini tidak akan lahir ! Aku bisa saja menyakiti kamu dirumahmu sendiri” ujar Ashok sambil mengancam akan membunuh bayi yang dikandungnya, Shagun kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan Abhishek, Ishita dan Prateek “Aku kenal betul siapa Ashok, dia bisa melakukan apa saja” ujar Shagun sambil teringat ketika Ashok memintanya untuk membunuh Raman Bhalla SINOPSIS MOHABBATEIN episode 605 by. Sally Diandra