SINOPSIS MOHABBATEIN episode 589 by. Sally Diandra
Keesokan harinya, Ishita sedang meminum air lemon, Neelu khawatir melihat keadaan Ishita, Neelu kemudian memberitahu Ishita soal arwah Shagun yang merasuk ke dalam tubuh Ishita, Ishita kaget dan langsung lari ke kamarnya, Raman yang kebetulan juga berada di kamar, bisa melihat kesedihan yang dialami oleh Ishita “Ishita ,,,”, “Raman, bagaimana bisa aku melakukan semua ini ? Apa yang akan keluarga kita pikirkan tentang aku ? Neelu bilang ke aku bagaimana sikapku, baju yang aku kenakan, aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, kemudian aku juga menyakiti diriku sendiri dan orang lain” sela Ishita
“Ishita, kamu ini kan dokter yang berpendidikan, bagaimana bisa kamu percaya pada semua ini ?”, “Iyaaa kamu benar, Raman ,,, aku harus mencari tahu” ujar Ishita, Ishita kemudian mencari tahu tentang cerita cerita kerasukan dan mulai membacakannya untuk Raman “Hal seperti ini hanya ada di TV, kamu itu adalah Ishitaku, kamu itu orang yang sangat baik dan selalu memikirkan yang terbaik untuk orang lain, bahkan arwah yang jahat sekalipun bisa berubah berbalik menjadi baik jika dia mendatangi kamu” Ishita tertegun “Tidak ada hantu atau arwah, kenyataan yang sebenarnya adalah kamu adalah Ishitaku, aku sangat mencintai kamu, tidak akan terjadi apa apa” hibur Raman sambil memeluk istrinya ini
Nyonya Bhalla dan Simmi sedang ngobrol soal pemujaan agar Ishita bisa segera sembuh, Ruhi datang dan bertanya “Nenek, bagaimana rupaku ?”, “Kamu seperti seorang malaikat” puji nyonya Bhalla “Nenek, aku akan kerumah temanku dulu untuk mengikuti pemujaan disana, ibu Ishi dimana ?”, “Dikamarnya” Ruhi bergegas lari ke kamar ibunya, Ishita tersenyum manis begitu melihat Ruhi “Kamu cantik sekali sayang”, “Ibu Ishi, aku mau kerumah temanku dulu, apakah ibu Ishi nanti mau melakukan pemujaan dengan nenek dirumah ? Aku ingin seperti ibu Ishi dan mengenakan kain saree tapi aku nggak punya kain saree” ujar Ruhi “Tapi ibu Ishi punya kejutan buat kamu” Ishita kemudian menunjukkan sebuah kain saree kecil seukuran Ruhi “Terakhir kali ibu membelinya buat kamu, ayooo ikut ibu Ishi, kamu bisa memakai ini” Ishita kemudian membantu Ruhi mengenakan kain saree, Ruhi sangat senang
“Ibu Ishi, kenapa kita mengenakan kain saree ?”, “Karena kamu akan menyimpan semua cinta setiap orang didalamnya dan menghitung jumlah anggota keluarga ketika kamu membuat lipatannya” ujar Ishita “Kemudian kita akan membagikan cinta ini untuk seluruh keluarga” Ruhi menyela “Sekarang aku sudah seperti ibu Ishi !” ujar Ruhi senang “Ibu Ishi tidak usah khawatir karena aku akan mendoakan ibu Ishi agar cepat sembuh”, “Bahkan ibu Ishi juga ingin agar sang Dewa menjawab doamu secepatnya dan menyembuhkan ibu Ishi, ituah mengapa ibu Ishi akan melakukan pemujaan dengan kamu walaupun kondisi ibu Ishi tidak begitu baik” Ruhi tersenyum “Ibu Ishi sangat mencintai kamu, ibu Ishi ingin kamu aman, ibu Ishi tidak ingin menyakiti siapapun”, “Ibu Ishi tidak bisa menyakiti siapapun, hal ini tidak akan pernah terjadi” Ishita langsung memeluk putri kesayangannya ini
Mihir dan Abhishek mendatangi sebuah salon khusus laki laki “Abhishek, kenapa kamu gugup ?”, “Mihir, ini baru pertama kali, aku tidak gugup” ujar Abhishek, Mihir kemudian memberitahu Abhishek soal wax panas dan rasa sakitnya “Pikirkan saja bagaimana nanti Mihika akan terkesan dengan penampilanmu” hibur Mihir, sementara itu Raman mendatangi Ishita dan berkata “Ishita, kita bisa pergi ke psikiater kalau kamu mau”, “Raman, apakah kamu pikir aku ini gila ?” tanya Ishita heran “Tidak, bukan begitu, kita bisa mengobati penyakit mental disana, jadi apa salahnya pergi ke dokter ? Maafkan aku kalau kamu tidak mau” Raman merasa bersalah “Aku bisa mengerti, baiklah” Raman kemudian menunjukkan dua kain saree ke Ishita “Yang ini bisa kamu pakai saat mengunjungi dokter dan yang satunya kamu pakai pada saat pemujaan” pinta Raman, Raman mencoba mengajak Ishita bergurau sambil mengerlingkan matanya “Tidak perlu, Raman ,,, aku tahu keahlianmu, aku akan ganti baju dan turun kebawah, kamu pergilah dulu sana” pinta Ishita, Raman merasa khawatir pada kondisi Ishita
Mihika menelfon Mihir dan mengira kalau Mihir saat ini sedang bersama Abhishek, kemudian Mihika menelfon Abhishek, saat itu Abhishek sedang melakukan waxing “Ada apa, Mihika ? Mihir sedang meeting saat ini” ujar Abhishek sambil berteriak kesakitan karena waxing “Ada apa, Abhishek ? Apakah kamu baik baik saja ?”, “Aku sedang ada kasus penting, nanti aku telfon lagi” Abhishek langsung menutup telfonnya, sementara itu Raman mengajak Ishita ke dokter psikiater, dokter psikiater itu berkata
“Sepertinya tidak terjadi apa apa padamu, kamu baik baik saja, dokter Ishita ,,, kadang kadang setres bisa menyebabkan kamu tidak bisa mengontrol dirimu”, “Terima kasih untuk bantuannya, dokter” sahut Raman “Dokter Ishita, kamu bisa menemui aku kapan saja, habiskan waktumu bersama keluarga agar kamu bisa terbebas dari rasa setres”, “Terim kasih, dokter ,,, dan terima kasih juga padamu, Raman karena kamu telah membawa aku kesini” ujar Ishita, kemudian Ishita dan Raman pamit pulang
Ruhi memberitahu teman temannya tentang pemujaan Kanchan dirumahnya, Ruhi kemudian mengundang mereka untuk datang kerumahnya, para tetangga yang perempuan pada bergunjing tentang Ishita yang mabuk tadi malam ketika Raman mengajaknya pulang, Ruhi mendengar pembicaraan mereka dan menyela ucapan mereka “Ibu Ishi sedang tidak enak badan, dia pasti akan segera sembuh, karena ibu Ishi itu adalah ibu yang terbaik sedunia dan hari ini ibu Ishi akan melakukan pemujaan, kalian bisa datang kesana” ujar Ruhi, sementara itu Vandu pulang kerumah dan merasa lelah “Bala, tolong ambilkan air putih untukku”, “Aku tidak akan pergi !” sahut Bala “Kemana ?” tanya Vandu heran, Bala kemudian memberitahu Vandu tentang proyek yang akan dikerjakan oleh guru dan murid di desa
“Aku tidak bisa tinggal disana tanpa istri dan anak anakku, aku ini pria rumahan”, “Kamu ini sangat manis, Bala” sela Vandu “Aku tidak bisa pergi meninggalkan Raman dan Ishita yang sedang mendapat masalah seperti ini” saat itu Raman datang dan berkata “Hari ini Ishita akan ikut melakukan pemujaan” ujar Raman, teman teman Ruhi juga datang kesana, sementara Ishita memasuki kamarnya dan bergumam pada dirinya sendiri “Ruhi ingin aku melakukan pemujaan, aku merasa senang, apalagi teman temannya juga datang, aku akan mengenakan kain saree pemberian Raman” ujar Ishita sambil membuka lemari dan berteriak sangat kencang, tiba tiba Ishita terjatuh dan kain sareenya jatuh didekatnya, Ishita bangun dan mengambil kain saree itu sambil menatapnya sepenuh hati SINOPSIS MOHABBATEIN episode 590 by. Sally Diandra