SINOPSIS MOHABBATEIN episode 584 “ISHITA KESURUPAN ?” by. Sally Diandra
Sarika sangat terkejut ketika melihat perangai Ishita yang aneh, Sarika langsung berlari keluar dan berteriak memanggil Romi sambil berlari menuju ke rumah keluarga Iyer “Romi, cepatlah datang dan lihat kak Ishita !” Sarika berteriak dan meminta mereka untuk menghentikan pemujaan, semua orang yang melakukan pemujaan di rumah keluarga Iyer kaget “Ada apa ini, Sarika ? Bukankah kamu tahu kalau aarti tidak bisa dihentikan seperti ini” Sarika langsung menyela ucapan ibu mertuanya “Sesuatu terjadi pada kak Ishita, aku mohon ,,, ikutlah denganku” semua orang langsung ikut bersama Sarika, Amma meminta Vandu untuk menyelesaikan aarti terlebih dulu dan tetap berada disana bersama anak anak, karena Amma akan melihat keadaan Ishita, mereka semua bergegas melihat keadaan Ishita “Aku tidak mau ikut !” ujar Sarika dengan wajah ketakutan,
Raman yang terlebih dulu masuk ke dalam kamar untuk melihat kondisi Ishita, seluruh keluarga lalu menyusul melihat Ishita, mereka semua terpana, nyonya Bhalla lalu meminta Sarika untuk ikut melihat Ishita “Lihat ! Apa yang kamu lihat ?” nyonya Bhalla menyuruh Sarika melihat keadaan Ishita, Sarika menangis dan terkejut “Kenapa kamu menghentikan pemujaan tadi ?” bentak nyonya Bhalla, sementara keluarga yang lain hanya terdiam, Sarika melihat Ishita sedang tertidur dan semuanya terlihat normal dan biasa biasa saja, dilihatnya Raman sedang duduk disebelah Ishita sambil memegang tangan istrinya itu “Aku tadi melihat sendiri kak Ishita berteriak seperti orang gila, aku menyebutnya seperti orang gila dan kak Ishita juga berteriak dan menyebut aku juga gila” saat itu Ishita bangun dan dilihatnya seluruh keluarganya berkumpul didalam kamarnya, Sarika teringat apa yang dilihatnya tadi didalam kamar Ishita sambil menangis
Malam harinya, Sarika gelisah dan tidak bisa tidur, Sarika kemudian bangun dan mencari cari ponselnya untuk melihat waktu kuliahnya “Aku tadi mengecas ponselku diruang tengah” Sarika bergegas pergi kesana, kemudian Sarika mengambil ponselnya itu dan tiba tiba dilihatnya ada sebuah bayangan, Sarika kaget dan berteriak “Siapa disana ?” tanya Sarika dengan wajah ketakutan karena saat itu sudah tengah malam “Sarika ,,,” terdengar sebuah suara yang memanggilnya, ketika Sarika berbalik, dilihatnya Ishita sedang berdiri dibelakangnya sambil menatap tajam kearah Sarika “Apa yang kamu lihat disana, Sarika ?”, “Kak Ishita, aku melihat sebuah bayangan” ujar Sarika panik “Disana tidak ada siapa siapa, hari sudah malam, pergilah ke kamarmu dan tidur”, “Kak Ishita, apakah kamu baik baik saja ?” tanya Sarika cemas “Memangnya apa yang akan terjadi padaku ? Aku benar benar baik” ujar Ishita sambil tersenyum manis
Keesokan harinya, nyonya Bhalla memberitahu Ishita kalau Amma mengirimkan bhog “Ishita, kenapa kamu mulai bekerja ?”, “Aku bosan, ibu” ujar Ishita, saat itu Abhishek datang dan menemui mereka “Aku datang kesini untuk membicarakan tentang Shagun, kami telah mengecek email dan rekaman ponselnya, tidak ada seorangpun yang bisa kita curigai”, “Tapi kamu sempat menyebut nama Ashok” sela Mihir “Iyaa, itu benar tapi Ashok bilang kalau Shagun bicara dengannya hanya tentang permasalahan bank saja, kita sebaiknya menutup kasus ini saja, ini hanya kasus bunuh diri, ayooo ikut denganku ke kantor polisi untuk mengisi formulirnya” sahut Abhishek “Aku tahu kalau semua orang telah meninggalkan mereka tapi kalian semua adalah keluargaku, aku ingin melihat kalian semua bahagia, aku akan menemuimu di kantor nanti” Abhishek dan Mihir kemudian pergi dari sana,
Mihika bertemu mereka diluar apartemen, Abhishek bertanya soal nonton film, Mihir menyela “Mihika, kenapa kamu tidak mengatakannya padaku ? kamu boleh pergi”, “Tapi kita ada meeting, Mihir” sahut Mihika “Aku akan mengurusnya, kamu bisa bersenang senang” ujar Mihir kemudian pergi meninggalkan mereka “Kamu memang tidak peduli !”, “Maafkan aku, rencana ini tidak berjalan dengan baik, aku tidak merasa cemburu, kamu boleh pergi sana, kita akan pergi nonton film dan makan siang” ujar Abhishek “Tidak, aku akan membantu bibi saja dirumah” Abhishek merasa kalau rencananya tidak berjalan dengan baik
Ishita sedang ngobrol dengan pasiennya ditelfon tentang pertemuan mereka, Raman segera membatalkan pertemuan itu “Ishita kamu harus menghabiskan banyak waktumu denganku” Ishita tersenyum “Raman, bagaimana dengan Manoj ? Apakah kita akan menemui dia ?”, “Itu bukan ide yang buruk” ujar Raman sambil menunjukkan hadiah untuknya, Ishita tersenyum melihat bandul kalung yang terlihat nampak elegant, Raman kemudian mengenakannya pada Ishita sambil berkata “Kita akan menghabiskan seluruh hidup kita dengan cinta” mereka berdua saling tersenyum satu sama lain
Raman dan Ishita menemui Manoj di apartemennya “Manoj, apakah kamu benar benar ingin meninggalkan Delhi ?”, “Aku tidak bisa tinggal disini, Raman ,,, aku sudah mengundurkan diri dari pekerjaanku, aku tidak percaya Shagun akan pergi begitu cepat, aku masih saja berfikir kalau dia akan datang dari pintu itu dan bicara denganku” ujar Manoj sedih sambil mengemasi barang barangnya “Shagun telah memberikan hubungan ini sebagai sebuah kesempatan seperti yang kamu katakan” ketika Raman dan Manoj sedang ngobrol berdua, Ishita melirik kearah pintu kamar Shagun dan bergegas berjalan kearah sana untuk melihatnya, Ishita masuk ke kamar Shagun dan melihat lihat isinya, tiba tiba seseorang mendekatinya, Ishita langsung berteriak ketakutan dan meminta Raman untuk membukakan pintu sambil menggedor gedor pintu kamar,
Manoj dan Raman bergegas berlari ke sana dan buru buru membuka kamar itu ternyata pintunya terkunci, kebetulan Manoj memiliki kunci duplikatnya lalu segera membuka pintunya dan mereka masuk ke dalam kamar dan melihat Ishita dengan wajah terheran heran, mereka melihat Ishita ternyata baik baik saja sambil duduk di tepi ranjang dan memegang pakaian yang ada diatas atas tempat tidur “Ishita, apakah kamu baik baik saja ? Tadi kamu berteriak” ujar Raman heran “Aku baik baik saja, apa yang terjadi ?” tanya Ishita santai, Raman lalu memberitahu Manoj kalau Ishita sering bersikap aneh “Mungkin dia shock dengan kematian Shagun, aku ingin mengajaknya untuk berkonsultasi dengan piskolog” ujar Raman cemas, saat itu Ishita membawa pakaian Shagun yang dimasukkannya didalam koper
“Apa ini, Ishita ?”, “Ini barang barang milik Shagun, aku akan membawanya kerumah, aku merasa barang ini penting untuk Shagun, kita akan menyimpannya” ujar Ishita “Raman, biarkan saja Ishita membawa apa yang dia inginkan” sela Manoj, Raman melihat tangan Ishita berdarah dan darahnya menetes dilantai dari arah kamar Shagun, Raman dan Manoj terkejut, Ishita juga terkejut “Mungkin tadi aku terluka mengemasi barang barang Shagun” Raman meminta Ishita duduk, Manoj segera mengobati luka ditangan Ishita, Ishita menatap kearahnya tanpa berkedip kemudian Ishita melirik kearah kamar Shagun lagi dan tersenyum senang, Manoj juga menatap kearah Ishita yang sedang memperhatikan pintu kamar Shagun, Manoj merasa ada yang aneh SINOPSIS MOHABBATEIN episode 585 by. Sally Diandra