SINOPSIS MOHABBATEIN episode 437 “PARMEET VS SUBBU” by. Sally Diandra
Pagi itu tuan Bhalla dan Appa memang sengaja membiarkan istri istri mereka berkompetisi dengan pakaian modern, mereka hanya menjadi penonton setia, sementara itu dirumah Subbu, Sujata memberitahu Subbu kalau Simmi akan datang ke kantornya untuk membahas kasusnya “Aku akan pergi, tapi bagaimana dengan kabar Ananya ?”, “Subbu, makanlah dulu dan nanti temui Ananya juga, dia itu anak yang lucu” ujar Sujata “Iyaaa aku tahu itu tapi nyonya Bhalla sepertinya kesal padaku, dia tahu hubunganku dengan Ishita dimasa lalu, aku seharusnya tidak menemui Simmi, aku tidak ingin menciptakan masalah baru untuk Ishita” ujar Subbu,
Sementara itu Ishita sedang ngobrol dengan Mihika soal mencegah kedatangan Subbu ke rumahnya dan bertemu dengan Ananya karena Parmeet telah mengatakan hal yang tidak tidak tentang Simmi, di rumah Subbu “Iyaa aku tahu itu, Parmeet memang bukan pria yang baik, aku akan mengungkap jati dirinya dan membebaskan Simmi dari cengkramannya” ujar Sujata geram “Dia memang tidak baik, Simmi pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik” timpal Subbu,
Saat itu Adi meminta Ishita dan Mihika untuk bersiap siap, lalu Adi memberikan bunga pada Ishita sambil berkata “Tadi ayah mengirimkan sms padaku untuk memberikan bunga ini untukmu, bibi” Ishita tersenyum mendengar ucapan Adi dan teringat pada Raman “Ini sangat manis sekali” Mihika menimpali ucapan Ishita “Kak Raman rupanya menyuruh Adi untuk bersikap romantis, sama seperti ayahnya” Ishita hanya tersenyum
Amma sedang bersiap siap dengan mengenakan pakaian modern dan mengunjungi rumah keluarga Bhalla, Amma terlihat tinggi dan langsing “Adi, coba sekarang katakan, siapa yang terlihat lebih baik ? Pakaian modern ala barat seperti ini lebih cocok dikenakan oleh orang orang yang tinggi kan ? Bukan yang tingginya rata rata” sindir Amma, nyonya Bhalla langsung mendebat ucapan Amma,
Amma hanya tertawa dan Ruhi juga memuji penampilan Amma yang terlihat berbeda “Ayooo Adi, katakan saja !” pinta nyonya Bhalla “Aku harus mandi dulu, nenek” semua orang tertawa mendengar ucapan Adi, nyonya Bhalla bersikeras meminta Adi untuk mengatakannya “Dia itu tidak ingin menyakiti perasaanmu, Toshi”, “Tapi dia tidak mengatakan apa apa karena kamu itu orang luar, Madhu” Adi lalu menyela ucapan neneknya “Kalian berdua harus setuju” saat itu Ishita dan Mihika datang kesana “Penampilan bibi Ishita adalah yang terbaik”, “Kalau begitu kita pergi sekarang !” ujar Toshi “Lhoo bibi Simmi, kenapa bibi belum bersiap siap ?” tanya Adi heran “Ananya sedang sakit, jadi bibi tidak bisa ikut, kalian pergi saja sana, bibi mau pergi ke dokter” ujar Simmi,
Bala juga memberitahu mereka kalau dia tidak bisa ikut “Vandu tadi mengirimkan sms padaku untuk mengantarnya ke dokter untuk memeriksa kandungannya”, “Sudah bawa saja Shravan, biar kami yang mengurus Vandu” nyonya Bhalla langsung menyindir mereka sambil bergurau “Ibu mertua, ayooo kita berangkat, orang yang berpendidikan itu sedikit bicara” balas Bala sambil mengajak Amma pergi
Dirumah Subbu, rupanya Parmeet datang kesana dan menemui Sujata juga Subbu “Apa yang kamu lakukan disini ?” Parmeet tidak menggubris pertanyaan Sujata dan nyelonong masuk saja ke dalam rumah “Kamu seharusnya datang ke kantorku bukan ke rumahku !” ujar Sujata kesal “Kakak menantumu menikah dengan kakak iparnya istriku, jadi kita ini kerabat bukan ?”, “Pergi kamu dari sini ! Karena kamu sedang memperingati hak asasi pengacara, polisi tidak akan bersimpati pada hal ini” timpal Subbu kesal “Jangan ajari aku dengan hukum, kamu sendiri telah kehilangan istri dan anakku lalu menjebak istriku” Subbu langsung membantah ucapan Parmeet “Keluar kamu dari sini !” bentak Subbu “Aku hanya ini memperingati kamu saja” ujar Parmeet kemudian bergegas pergi dari sana, begitu Parmeet pergi, Sujata berkata “Dia itu ingin memprovokasi kamu agar kamu memukulnya, Subbu ,,, maka dia bisa membuat kasus dengan kamu, apalagi Ishita juga sudah menyuruh kamu untuk tidak menemui Simmi itu karena masalah ini, aku akan memperjuangkan kasus ini sekarang, aku janji, Ishita” ujar Sujata geram
Romi dan Rinki sudah bersiap hendak pergi, Mihir datang mengenakan baju berwarna merah, Rinki langsung memberitahu Romi kalau peran yang dimainkan oleh Mihir dan Mihika akan digantikan pada saat saat terakhir “Adi akan datang nanti dan dia telah mengajak aku dalam bagian ini, oh iya aku mengenakan baju merah ini karena Kharisma yang memberikannya untukku” ujar Mihir bangga, Rinki meminta Romi untuk menyalakan motornya “Rinki, rupanya ada masalah dengan motorku ini, bagaimana kalau kita pergi dengan mobilnya Mihir saja, jangan berakting !” akhirnya Rinki setuju dengan permintaan Romi dan mereka pergi bersama Mihir
Simmi menelfon dokter dan memberitahu tentang keadaan Ananya, setelah selesai Simmi berkata pada Neelu “Neelu, tolong jaga Ananya yaa, aku akan membeli obat dulu, jangan menelfon siapapun” ujar Simmi kemudian berlalu dari sana, sementara itu seluruh keluarga Bhalla dan keluarga Iyer sedang menonton film garapan Adi, mereka semua sangat menyukainya, Ishita juga tersenyum dan teringat masa indahnya bersama Raman, setelah selesai lalu Adi berkata “Inilah kisah cinta yang unik antara ayahku dan bibi Ishita” semua orang bertepuk tangan untuk Adi, Adi sangat senang sambi melompat lompat, saat itu Ishita mendapat telfon dari Neelu yang memberitahunya kalau Ananya muntah muntah dan demam “Pulanglah segera”, “Kami akan segera pulang, Neleu” ujar Ishita sambil memberitahu nyonya Bhalla tentang keadaan Ananya
Simmi akhirnya pulang ke rumah dan melihat Parmeet menghadang jalannya, Parmeet dan Simmi langsung berdebat satu sama lain “Pergi kamu dari sini, Parmeet !” bentak Simmi kesal “Sujata sudah memperingati aku dan mengecek bisnisku, aku akan membunuh kamu dan keluargamu, Simmi !”, “Katakan saja pada pengacaramu !” balas Simmi, Parmeet lalu mengajak Simmi masuk ke dalam rumah, Simmi segera berteriak ke Neelu “Neelu, telfon polisi !” Parmeet segera mencegahnya “Menjauhlah kamu dari Ananya !” Parmeet tidak terima dengan ucapan Simmi dan mengangkat tangannya hendak menampar Simmi, tepat saat itu Subbu datang dan langsung memegang tangan Parmeet “Jangan sentuh dia !” bentak Subbu sambil mendorong Parmeet ke atas sofa dengan keras, Simmi memegang tangan Subbu sambil menangis
“Oooh jadi itu artinya kamu memanggil pacarmu ini ? Heeii Subbu, tidak usah ikut campur”, “Jangan bicara hukum dengan tanganmu, tuan Parmeet ,,, dan aku bukanlah pacar siapapun ! Itu pemikiran yang buruk dalam otakmu yang kotor” balas Subbu “Aku datang kesini untuk bertemu dengan Ananya” Subbu langsung mencegah Parmeet “Bagaimana bisa kamu mengangkat tanganmu didepan seorang perempuan ?” tanya Subbu, Parmeet dan Subbu lalu berkelahi satu sama lain, tepat pada saat itu Ishita datang dan meminta mereka untuk berhenti berkelahi “Parmeet, kenapa kamu datang kesini ? Apakah kamu tidak bisa melihat Ananya jadi sangat ketakutan ?” bentak Ishita, Romi langsung menarik kerah baju Parmeet “Romi, biarkan dia, Parmeet pergilah kamu dari sini !” ujar tuan Bhalla “Aku tidak akan melepaskan Ananya !” ancam Parmeet
“Pergilah kamu dari sini ! Kalau tidak aku akan menyeret kamu ke pengadilan hari ini juga untuk menjauhkan kamu dari Ananya !” balas Subbu, akhirnya Parmeet pun pergi dari sana
Subbu lalu menceritakan semuanya tentang Parmeet yang datang kerumahnya dan mengancam Sujata “Aku sudah berusaha menelfon kalian tapi tidak tersambung, jadi aku datang kesini untuk memberitahu kalian, saat itu aku lihat Parmeet sedang mengangkat tangannya didepan Simmi, hendak menamparnya” ujar Subbu “Aku akan menelfon salah satu dokter, temanku karena aku tidak bisa melihat keadaan Ananya seperti ini, Ananya akan baik baik saja” ujar Subbu lagi, nyonya Bhalla hanya bisa menangis sambil menatap kearah Subbu, Subbu kemudian menelfon temannya itu, Simmi memeluk Ananya erat sambil menangis, Ishita bisa melihat bagaimana Subbu gelisah memikirkan Ananya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 438 by. Sally Diandra