SINOPSIS MOHABBATEIN episode 154 bagian 2 by. Sally Diandra
Di balai pertemuan warga, tempat di mana upacara pemberian nama bayi Simmi dan Parmeet dilakukan, pendeta meminta kedua orangtua bayi maju ke depan untuk melakukan puja “Ayah si bayi tidak ada disini, apakah bisa diwakilkan oleh aku dan istriku, pendeta ?”, “Baiklah, tidak apa apa” Simmi langsung menyela “Aku yang tidak mau ! Kenapa ayahnya tidak akan datang ? Dia itu masih hidup dan hanya Parmeet yang mempunyai hak untuk putrinya ini, aku akan duduk di sana untuk ikut pemujaan bersama Parmeet, kalau tidak boleh, ya sudah tidak usah diadakan pemberian nama anakku ini” ujar Simmi kesal “Siapa yang tidak datang ?” Simmi langsung menoleh ke arah pintu utama, dilihatnya Parmeet sudah berdiri disana, semua orang terkejut melihat kemunculan Parmeet, Simmi tersenyum senang melihat suaminya
“Simmi,
hal ini akan terjadi seperti yang kamu inginkan” ujar Parmeet sambil
memandang kearah Simmi “Siapa yang mengundang dia ?”,”Aku yang
mengundangnya, ayah ,,, aku ingin dia ada disini bersama bayi kami”
Simmi langsung menjawab pertanyaan ayahnya “Kalau begitu, kemarilah ,,,
karena waktu terbaiknya akan segera berlalu” Parmeet bergegas mendekat
kearah pendeta sambil melirik kearah Ishita, Ishita hanya terdiam
menatap Parmeet, tak lama kemudian pemujaan pun dimulai, Mihir bertanya
pada Ishita “Ishita, apakah Raman tahu tentang hal ini ?”, “Aku sudah
mengatakan padanya, dia sedikit cemas juga kalau nanti Parmeet mulai
berulah lagi tapi apa yang bisa kita lakukan ? Kita harus bisa
menghadapinya demi Simmi” ujar Ishita cemas
Sesaat kemudian ketika saat pemberian nama, tuan Bhalla meminta Ishita untuk memberikan nama pada bayi Simmi dan Parmeet, Simmi sangat marah dan kesal, Parmeet juga menyela “Kenapa ? Dia ini adalah putriku dan kami yang akan memberinya nama”, “Tapi tidak ada seorangpun keluargamu yang datang” sahut tuan Bhalla kesal “Ada ! Seseorang yang selalu mendukungku di masa masa sulit” kemudian Parmeet menelfon Ashok, tak lama kemudian Ashok dan Shagun masuk kedalam gedung tersebut sambil tersenyum menang, semua orang terkejut melihat mereka “Selamat datang, tuan Ashok dan nyonya Shagun, silahkan bergabung bersama kami dan aku minta nyonya Shagun yang memberikan nama pada bayi kami” nyonya Bhalla langsung menyela
“Apa yang kamu katakan, Parmeet ?”, “Dengan senang hati aku akan memberikan nama pada bayi kalian” Simmi lalu memberikan bayinya ke Shagun sambil berkata “Dia kan juga ibunya si bayi”, “Simmi, apa yang kamu lakukan ?” nyonya Bhalla merasa heran “Aku akan melakukan apa yang Parmeet katakan, ibu” Shagun merasa senang mendapatkan kehormatan ini, kemudian Shagun maju ke depan untuk membisikkan sebuah nama di telinga si bayi namun tiba tiba Shagun berteriak karena ternyata bayinya Simmi pipis dan membasahi kain saree Shagun yang mahal “Simmi, kamu tidak memakaikan pampers yang seharga 10 rupee ?” bentak Shagun, nyonya Bhalla merasa senang sambil tersenyum geli dan menyindir Shagun “Aku yang telah membesarkan Adi dan kamu meninggalkan Ruhi juga !” sindir nyonya Bhalla, Shagun merasa kesal,
Parmeet lalu meminta Shagun untuk membersihkan dirinya dulu “Kami akan menunggu kamu, nyonya Shagun” Ashok segera pergi bersama Shagun
Nyonya Bhalla lalu meminta pendeta memulai pemujaannya dan kali ini Ishita yang akan memberikan nama pada si bayi “Iyaaa, betul sama saja dan minta pada Ishita untuk memberikan nama yang baik” pinta tuan Bhalla, kemudian Ishita menggendong si bayi dan membisikkan sebuah nama ditelinga si bayi lalu memberi tahu pada semua orang yang hadir disana kalau dirinya telah memberikan nama pada bayi Simmi ‘Ananya’ (yang artinya tak tertandingi) semua orang bertepuk tangan, Simmi tersenyum senang dan berkata “Ananya Parmeet Khurana”
Sementara itu dari kejauhan Shagun merasa kesal, karena lagi lagi dia kalah dari Ishita “Hari ini Ishita menang lagi karena bayi itu !”, “Jangan khawatir, Shagun ,,, tenang saja” hibur Ashok, saat itu tuan Bhalla memberikan sebuah kalung emas untuk Ananya “Aku rasa kamu lupa memberikan aku hadiah, seperti baju” sela Parmeet, Ishita langsung memberikan hadiah itu ke Romi, Romi memberikan hadiah itu ke Parmeet sambil berkata “Kami tidak lupa, kak Parmeet ,,, ini dia hadiahnya untuk kamu”, “Aku tidak memohon tapi aku ingin hadiah itu diberikan oleh tangan Ishita sendiri” ujar Parmeet sambil melirik kearah Ishita dengan senyum nakalnya “Jika Raman ada disini, dialah yang akan memberikan hadiah ini jadi sebagai gantinya Romi yang memberikan hadiah ini padamu atau kamu ingin diberikan oleh Mihir ?” tanya tuan Bhalla kesal
“Menantumu yang seharusnya memberikannya, ayah mertua ,,, karena dia telah memberikan nama untuk bayiku”, “Ya sudah, Ishita, berikan hadiah itu pada Parmeet” pinta nyonya Bhalla, mau tak mau akhirnya Ishita memberikan hadiah itu ke Parmeet, Parmeet menatapnya sambil tersenyum senang, sedangkan Ishita memberikannya dengan tatapan sinis, dari kejauhan Ashok dan Shagun sangat menikmati pemandangan ini ketika Parmeet menakuti Ishita dengan menyentuhnya dan Ishita langsung mundur kebelakang “Aku rasa kamu tidak tahu ritualnya, kakak ipar ,,, makanya kamu mundur seperti itu, mungkin tidak ada seorang pun yang memberitahu kamu, kamu ini kan lebih muda dariku jadi kamu harus menyentuh kakiku dan meminta berkat dariku” Ishita tertegun SINOPSIS MOHABBATEIN episode 155 by. Sally Diandra