SINOPSIS MOHABBATEIN episode 141 by. Sally Diandra
Ishita berusaha menghentikan langkah Tandon yang hendak menghajar Pathak, Ishita berusaha meyakinkan Tandon untuk menerima Neil Pathak dan memberikannya kesempatan kedua “Tuan Tandon, Trisha itu sudah dewasa dan dapat menentukan sebuah keputusan yang tepat, kamu bisa melihat hubunganku dengan Raman, kamu bisa melihat cinta kami berdua untuk Ruhi, lalu kenapa kamu tidak bisa melihat cinta Trisha ? Baiklah, kamu pasti merasa kesal dengan Raman karena dia telah menyembunyikan fakta yang sebenarnya dari kamu, tapi jangan hukum Trisha dan Neil, kita tidak punya hak untuk melakukan hal ini karena Trisha mencintai Neil, lakukan sesuatu yang membuat semua orang bahagia, jika ada seseorang yang bersedih maka semuanya akan terpisah satu sama lain” kedua bola mata Ishita berkaca kaca
“Aku kehilangan cinta pertamaku dan aku harus bisa mengatasinya selama bertahun tahun untuk bisa keluar dari rasa sakit itu, Raman juga kehilangan cinta pertamanya dan sampai hari ini dia masih harus menghadapinya” Ishita mencoba Tandon mengerti “Kamu bisa saja memberikan penderitaan seperti itu pada adikmu, apakah kamu akan membuatnya menangis ? Aku mohon, jangan lakukan hal ini, jika seseorang patah hati maka dia membutuhkan waktu bertahun tahun untuk mengobatinya dan ketika kedua hati bersatu maka mereka akan bertahan selamanya”, “Tapi ada satu hal yang membuatku tidak bisa menerimanya kalau Pathak mulai berulah seperti Charlie Chaplin di depan Trisha, maka aku tidak akan segan menghajarnya” ujar Tandon
Kemudian Tandon memeluk Trisha dan Neil Pathak sebagai tanda restunya untuk mereka, semua orang tersenyum senang dan lega, Raman juga berterima kasih pada Ishita, Ishita membalas dengan senyum manisnya untuk Raman, Raman juga tersenyum manis begitu melihat Ishita tersenyum
Tandon memeluk Pathak dan berterima kasih padanya “Ingat tuan Neil Pathak, kamu tidak boleh membuat masalah pada adikku ini, aku juga akan menangkap Raman kalau sampai terjadi sesuatu padanya” ujar Tandon sambil memeluk Raman “Jadi kamu akan pulang ke London dan Trisha akan menetap disini ? Jadi diaakan menjadi adikku, dia kan sudah menjadi keluarga kami, eeh tapi mana ini Mihir ?” tanya Raman heran “Iyaa ini Mihika juga dimana ya ?” tanya Ishita heran
Rupanya Mihir sedang melamar Mihika untuk menjadi istrinya “Baiklah, aku setuju tapi berikan aku sebuah garansi kalau kamu tidak akan lari lagi”, “Tidak mungkin,aku sekarang sudah bebas dari semua ketakutanku” ujar Mihir mantap “Terima kasih untuk Raman karena dia telah membuat aku menunggu terlalu lama, tadinya aku tidak akan membiarkan Trisha hidup dengan tenang” ujar Mihika “Baiklah, dengarkan aku, kamu lihat sendiri kan bagaimana Raman menghajarku tadi ? Jadi maukah kamu menikah denganku ?” Mihika langsung mengangguk mengiyakan permintaan Mihir, Mihir pun segera berlutut dan mereka saling mengucapkan kata cinta satu sama lain kemudian mereka saling berpelukkan dengan perasaan bahagia
Tak lama kemudian Trisha dan Neil Pathak akhirnya bertunangan, semua orang bertepuk tangan dan memberikan restu pada mereka berdua, begitu pula Mihir dan Mihika juga saling bertukar cincin, merek berdua juga bertunangan, semua orang memeluk kedua sejoli tersebut, Mihir dan Mihika juga berterima kasih ke Raman “Raman, aku minta maaf kalau aku telah terlalu cerewet sama kamu”, “Itu bukan masalah kamu, Mihika ,,, tapi itu adalah masalah keluargamu” ujar Raman sambil melirik kearah Appa “Maaf, Appa ,,, aku hanya bercanda” ujar Raman
Kemudian semua menari bersama sama, para pria menari terlebih dulu baru kemudian para wanita menyusul bergabung bersama mereka, saat itu Amma dan nyonya Bhalla hendak mengambil gelas yang berisi minuman dan mereka berdua memegang gelas yang sama “Apakah kamu suka dengan bunga mawar merahnya ?” Amma mulai angkat bicara “Bungannya sangat indah tapi ngomong ngomong bagaimana kamu sangat menyukai sandiwara pertunangan palsu ini ? Kita kan bisa saja menghitung jumlah bulu burung, aku sudah bilang ke Raman untuk membuat skornya sama” balas nyonya Bhalla “Kamu ini memang sangat licik !” mereka mulai bertengkar kembali, begitu pula dengan Ruhi dan Shravan juga ikut bertengkar, Ruhi berada di pihak Mihir dan Shravan berada di pihak Mihika, Amma dan nyonya Bhalla sama sama meminta pada mereka untuk tidak bertengkar “Sayang, bertengkar itu tidak baik” ujar Amma “Lalu apa yang kalian berdua lakukan disini ?” sahut Ruhi, akhirnya mereka berdua tersenyum satu sama lain
Sementara itu Raman memuji Vibhu dengan berkata “Tuan Subbu, anakmu ini, Vibhu telah melakukan sebuah akting yang bagus” tepat pada saat itu Bala datang dan meminta pada semua orang untuk mendengarkan dirinya “Sore hari ini, ruangan ini memang penuh dengan hiburan yang menarik tapi ada yang akan lebih menghibur kita hari ini, aku tahu kalau Ishita akan mengatakan sesuatu disini ,,, Ishita, kemarilah !” semua orang bertepuk tangan untuk Ishita yang saat itu muncul dengan pakaian ala Punjabi yang berwarna merah muda serasi dengan kalung pemberian Raman, Raman hanya bisa menatap kearahnya, kemudian Ishita mulai angkat bicara “Raman, ini buat kamu” Raman kaget dan berkata “Wow rupanya dia membuat sesuatu yang special, apa yang akan dia lakukan ?” ujar Raman heran
Saat itu Ishita berbicara dengan menggunakan bahasa Punjabi “Nyonya Pammi yang telah membantuku dalam berbicara bahasa Punjabi, aku akan memberikan pidatoku ini dalam bahasa Punjabi untuk Raman, terus terang aku sering kali merasa kesal dengan Raman” semua orang tersenyum mendengarnya “Raman telah menyatukan dua pasangan yang saling mencintai satu sama lain dan sekarang aku tahu kalau Raman itu pribadi yang baik” Simmi menatap kearah Ishita dengan perasaan marah, Ishita kembali memuji Raman “Raman itu anak yang baik, ayah yang baik dan suami yang baik, dia tidak melakukan kesalahan apapun, tapi caranya dalam mengerjakan pekerjaannya sangat berbeda, aku sangat berterima kasih untuk semua hal yang telah dia lakukan” puji Ishita dalam pidatonya
Ketika Raman masih mendengarkan pidato Ishita, Raman mendapat telfon “Apa ? Baik aku datang” sementara saat itu Ishita masih terus berpidato “Dia telah menjaga aku dengan baik” saat itu Raman mengatakan sesuatu ke Romi dan bergegas pergi dari sana bersama Mihir, sedangkan Ishita masih berbicara didepan semua tamu yang datang “Aku ingin mengucapkan terima kasih pada Raman dan juga aku ingin minta maaf, kalau aku ini telah salah dan dia benar, adikku bahagia karena Raman, kamu adalah nyawa dari keluarga kami” semua orang bertepuk tangan untuk Ishita, mereka semua memuji Ishita, namun Ishita tidak melihat Raman ada disana “Dimana Raman ?” Ishita bergegas mencari Raman dan bertanya pada Romi “Dia tadi dapat telfon penting lalu pergi begitu saja, kak” Ishita merasa sedih “Apakah dia tidak mendengar pidatoku tadi ? Ini salah, aku telah melakukan banyak hal untuknya, bagaimana bisa dia pergi begitu saja ?” Ishita sangat kecewa dengan sikap Raman
Saat itu Raman dan Mihir datang ke sebuah rumah sakit dan melihat Adi sedang menangis disana sambil ngobrol dengan inspektur polisi “Adi, apa yang polisi lakukan disini, nak ?” Adi langsung berkata “Dialah orangnya, pak polisi ,,, Raman Kumar Bhalla, ibuku dalam keadaan seperti ini gara gara dia !” Raman dan Mihir kaget “Memangnya apa yang terjadi pada Shagun ?” SINOPSIS MOHABBATEIN episode 142 by. Sally Diandra