SINOPSIS BEINTEHAA episode 116 (06 Juni 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 116 (06 Juni 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, saat itu Fahad, Zain dan Surayya sedang duduk mengitari Usman sambil menangis, Zain teringat ketika Usman tiba tiba lumpuh di dalam kolam renang dan Zain segera menolong Usman keluar dari kolam renang, Zain mencium tangan Usman sambil menangis, Usman membelai dahi Zain dengan penuh kasih sayang, Zain kemudian teringat ketika Aaliya menampar Barkath kemudian menceritakan pada Surayya kalau Usman akan di bunuh jika Zain tidak datang tepat waktu, Zain nampak marah begitu keluar dari kamar bersama Aaliya “Zain, tunggu ! Dengarkan aku dulu !” namun Zain tidak peduli, Zain terus berjalan dan tidak mempedulikan panggilan Aaliya, dari kejauhan Barkath yang melihat situasi yang terjadi diantara mereka berdua, tersenyum senang seraya berkata “Sebuah sandiwara terbesar belum terjadi” tak lama kemudian Barkath menemui Usman, Barkath pura pura menangis sambil berkata “Ayah, aku tidak ingin tinggal di rumah ini lagi karena kak Aaliya telah menuduh aku, kalau aku ini telah mencoba untuk membunuh ayah” Usman hanya tersenyum penuh kasih sayang dan berkata “Aaliya itu perasaannya sangat sensitif, dia memang tidak seharusnya menampar kamu”, “Aaliya itu telah melewati batas hari ini !” sela Surayya “Aku bahkan juga bingung tapi dia memang telah melihat aku dalam keadaan lumpuh” bela Usman “Aaliya itu hanya ingin membuktikan kalau dia itu sangat pintar !” timpal Surayya lagi 

Zain dan Aaliya akhirnya menemui seorang detektif di kantornya “Aku menyewa seorang detektif untuk mengawasi Barkath !” ujar Zain geram “Aku sangat mempercayai kamu dan sekarang aku ini adalah budakmu karena telah menyelamatkan nyawa ayahku” tepat pada saat itu si detektif menghampiri mereka dan berkata “Obat lumpuh dari wanita itu adalah seorang penipu dan Barkath pasti telah memberikan sejumlah uang padanya untuk tutup mulut, aku pasti akan menemukan kenyataan yang sebenarnya” 

Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Barkath sedang memegang uang yang berjumlah 2,5 lakh di tangannya, Shaziya langsung mengambil uang itu darinya dan berkata “Ini adalah angsuran berikutnya, lalu bagaimana dengan gosip obat lumpuh itu ?” tanya Shaziya penasaran “Bahkan kamu juga percaya kalau aku telah mencoba membunuh tuan Usman ?” Shaziya masih menyimpan tanya “Jika aku menemukan lebih banyak lagi fakta tentang kamu, maka kamu harus membayar aku 5 lakh sebagai uang tutup mulut !” dalam hati Barkath merasa kesal dengan perbuatan Shaziya yang selalu memerasnya “Dia ini juga sama bermasalahnya dengan Aaliya ! Tapi aku akan membunuh Usman dulu sebelum dia mengubah surat wasiatnya !” bathin Barkath dalam hati 

Aaliya melihat ada banyak uang di tangan Shaziya dan bertanya “Kak Shaziya, bagaimana caranya kamu mendapat begitu banyak uang seperti itu ?” dengan santai Shaziya menjawab “Fahad telah memberikan uang ini untukku, untuk berbelanja”, “Tapi aku melihatnya tadi kamu keluar dari kamar Barkath sambil membawa uang itu” balas Aaliya lagi “Aku memang tadi ke kamar Barkath untuk bertanya padanya apakah dia juga mau pergi berbelanja, wajar kan ?” pada saat yang bersamaan Surayya menemui Barkath “Barkath, ibu ingin membicarakan sesuatu denganmu” Barkath tertegun “Barkath, apa yang kamu inginkan ?” Barkath merasa mendapat angin segar “Mami, aku ingin ayah mengubah surat wasiat kekayaannya dan mengeluarkan namaku dari surat itu” Surayya tertegun “Ini karena kak Aaliya tidak akan membiarkan aku berada dirumah ini terlalu lama dan aku ingin segera keluar dari semua permasalahan ini, dia telah menuduhku kalau aku ini mencoba membunuh ayah” ujar Barkath sambil berpura pura sedih, Surayya memastikan pada Barkath “Selama ibu ada disini, Aaliya tidak akan bisa menyakiti kamu” Barkath segera memeluk Surayya sambil tersenyum licik 

Aaliya melihat Shaziya sedang bersandiwara seperti seolah olah sedang berbicara dengan seseorang, dalam pembicaraan mereka Aaliya bisa mendengar “Aaliya tidak bisa melakukan hal ini dan dia mempunyai bukti kemudian dia pulang kerumah untuk membuktikannya” Aaliya menghampiri Shaziya dan bertanya “Kak Shaziya, dengan siapa kamu bicara sambil membicarakan aku ?” tanya Aaliya geram “Aku telah menyewa seorang detektif untuk mencari tahu siapa yang berusaha membunuh ayah” Shaziya kaget “Dan kata detektif itu, kak Shaziya juga telah bekerja sama dalam rencana Barkath yaitu membunuh tuan Usman dan Barkath telah memberikan sejumlah uang untuk kak Sahaziya” Shaziya semakin kaget dan mulai merasa ketakutan dan teringat dengan kejadian dimana seorang penari memberitahukan padanya kalau Barkath yang mempunyai nama asli Bobby adalah seorang penari kelas B yang telah bolak balik masuk penjara hingga beberapa kali, 

Tepat pada saat itu Zain mendatangi mereka dan berkata “Apakah kalian merasa ketakutan atau lega ketika akhirnya salah seorang penari memberitahukan kalau Barkath yang bernama Bobby itu telah ditemukan oleh seorang detektif”, “Aku juga sudah mendapat informasi itu dari kak Shaziya, terima kasih kak Shaziya” ujar Aaliya, dalam hati Shaziya berkata “Rupanya Aaliya membodohi aku” 

Aaliya dan Zain sampai di sebuah pemakaman dan melihat nisan yang bertuliskan Barkath Abdullah pada makam tersebut, Zain langsung sedih dan mulai menangis, Aaliya mencoba menenangkan suaminya itu tapi dia pun juga ikut ikutan menangis, tak lama kemudian Zain dan Aaliya pulang ke rumah dan melihat Surayya sedang memberikan Nazar (sebuah perlindungan dari gangguan setan) untuk Usman dan Barkath, Barkath melihat Zain dan berkata “Baiyyu kami sedang menunggu kamu” tiba tiba Zain berteriak lantang kearah Barkat “Diam kamu, Barkath !” Usman dan Surayya terpana dan tidak percaya dengan apa yang diperbuat Zain SINOPSIS BEINTEHAA episode 117 by. Sally Diandra .
Bagikan :
Back To Top