SINOPSIS BEINTEHAA episode 115 (05 Juni 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 115 (05 Juni 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Barkath tersenyum senang sambil menuangkan obat yang bisa membuat orang lumpuh ke dalam kolam renang, dari dalam mobil, Aaliya langsung menelfon Zain dan memberitahu Zain soal Barkath, pada saat yang bersamaan di rumah, Usman sedang menuju ke kolam renang, sementara Zain bergegas pulang ke rumah dengan mobilnya, tak lama kemudian setelah selesai pemanasan Usman segera berenang dan menyelam ke dalam kolam renang dan berenang bolak balik, dari dalam rumah, Barkath membawa jus jeruk yang dibuatnya special untuk Usman, rupanya Barkath telah menambahkan obat yang bisa membuat seseorang lumpuh itu ke dalam jus jeruk tersebut dan sisanya di masukan ke dalam kolam renang, Barkath segera menuju ke kolam renang dan memberikan jus jeruk itu untuk Usman, Usman yang berenang ke tepi kolam renang mengucapkan terima kasih untuk jus jeruk buatan Barkath kemudian kembali berenang, 

Barkath segera meninggalkan Usman yang mulai berenang menengah dan tiba tiba air kolam renang terdengar beriak kencang, Usman mencoba bergerak gerak namun tidak bisa, Barkath hanya melihatnya sambil tertawa senang dan meninggalkan Usman sendirian di kolam renang, saat itu Usman hanya bisa terdiam di tengah kolam renang, Barkath sangat senang sambil memperhatikan Usman dari jendela kamarnya di lantai atas, tepat pada saat itu Zain sudah sampai di rumah dan bergegas keluar dari dalam mobilnya kemudian berlari masuk ke dalam rumah, sesampainya di kolam renang, Zain melihat Usman yang terbujur kaku di tengah kolam renang dan mulai tenggelam ke dalam kolam renang, Barkath masih tertawa tawa senang melihat penderitaan Usman sambil mengumpat “Mampus kamu, Usman ! Saatnya kamu mati sekarang !” 

Zain yang melihat Usman tidak berdaya langsung melompat ke dalam kolam renang dan berusaha menyelamatkan Usman tepat pada waktunya, Barkath yang melihat ulah Zain, langsung marah dan kesal karena usahanya gagal lagi untuk membunuh Usman, Zain berteriak memanggil ibu dan kakaknya, saat itu Zubair yang datang membantu Zain kemudian Barkath bersandiwara dengan pura pura sedih ikut membantu Zain menyelamatkan Usman sambil menangis, kemudian Zain dan Zubair membawa Usman masuk ke dalam rumah 

Zain dan seluruh keluarga besar Usman berusaha untuk menyembuhkan kondisi Usman “Usman, apa yang terjadi padamu ?” Surayya semakin merasa cemas dengan kondisi suaminya “Aku tadi sedang berenang dan tiba tiba aku seperti terserang lumpuh, jika saja tadi Zain dan Zubair tidak ada disana, aku mungkin bisa saja mati” ujar Usman, kemudian Surayya menyuruh Zain untuk memanggil dokter tepat pada saat itu Aaliya datang seraya berkata “Tidak perlu memanggil dokter, mami ,,, itu baru serangan 10 menit dan ayah juga tidak apa apa sekarang” kemudian Aaliya menoleh ke arah Barkath “Barkath, ceritakan yang sebenarnya apa yang terjadi ?” Barkath pura pura tidak tahu maksud pembicaraan Aaliya “Aku harus bilang apa ?” Aaliya segera berjalan menuju ke arah Barkath dan menampar pipinya dengan keras, semua orang kaget melihat perbuatan Aaliya ke Barkath,

Surayya sangat marah begitu melihat Aaliya menampar anak kesayangannya itu “Aaliya, beraninya kamu menampar anakku !”, “Dia ini bukan Barkath, mami ,,, karena dia berusaha untuk membunuh ayahnya sendiri, tuan Usman” kemudian Aaliya mulai menceritakan tentang obat lumpuh yang di beli oleh Barkath dan di campurkan ke dalam kolam renang, itulah mengapa tubuh Usman tiba tiba kaku dan tenggelam “Apakah kamu sudah gila dengan menuduh sebuah rencana pembunuhan pada adik iparmu sendiri ?” Surayya tetap tidak percaya apa yang dikatakan oleh Aaliya “Pembunuhan itu akan terjadi kalau Zain tidak datang tepat pada waktunya”, “Aku tidak tahu apa yang dikatakan oleh kak Aaliya ?” Barkath tetap pura pura tidak mengerti “Aaliya sendiri yang melihat kamu sedang membeli obat itu dan Aaliya mempunyai buktinya” Zain mencoba membela Aaliya, 

Kemudian Aaliya memanggil seorang wanita yang menjual obat itu pada Barkath, wanita itupun memasuki rumah Usman, Barkath langsung panik begitu melihat wanita itu, Aaliya meminta wanita itu untuk memberitahu pada keluarganya siapa yang telah membeli obat tersebut dari tokonya “Aku memang telah menyiapkan obat untuk seseorang agar mencerita lumpuh selama kurang lebih 10 menit” ujar wanita itu “Dan Barkath telah membeli obat itu” wanita itu langsung bergeser ke arah Barkath dan menunjuk Barkath sambil berkata “Tapi rasanya bukan gadis ini yang membelinya” Aaliya dan Zain terkejut mendengarnya “Coba kamu lihat lagi lebih jelas, karena aku melihat Barkath di tokomu dan bicara denganmu” ujar Aaliya cemas “Ingatanku masih tajam, nyonya ,,, dan yang ke toko ku itu bukan gadis ini tapi kamu”, “Wanita ini telah berbohong !” Aaliya bersikeras dengan pendapatnya “Kamu telah salah menuduh pada anakku ini, Aaliya” Surayya terang terangan tidak suka dengan sikap Aaliya “Tapi seseorang telah memberikan obat itu ke dalam kolam renang, mami” ujar Aaliya lagi “Kalau aku yang menambahkan obat itu, pastinya banyak orang yang tahu, iya kan ?” ujar Barkath “Mami, ada baiknya kalau kita selidiki tentang obat ini, lalu apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan diriku ini tidak bersalah ?”, “Tidak usah berbuat apa apa, Barkath ,,, ibu dan ayah percaya padamu” 

Barkath tersenyum senang mendengar ucapan Surayya “Meskipun aku mendapat serangan kelumpuhan, aku tetap percaya padamu, Barkath” ujar Usman, kemudian Usman menyuruh Zubair untuk mengantar wanita penjual obat itu pulang kerumahnya “Aaliya, Barkath ini adalah anakku sama seperti kamu yang anak menantuku” Aaliya hanya bisa tersenyum hambar mendengar ucapan Usman, Nafisa yang saat itu juga ikut mendengarkan pembicaraan mereka, mulai bicara dalam hati “Aku akan menikmati pertikaian antara Aaliya dan Barkath” sementara Barkath yang mulai meninggalkan ruangan itu juga berkata dalam hati “Aku akan membunuh Usman bagaimanapun caranya” sedangkan Aaliya yang masih berdiri disana, terus menerus memperhatikan kepergian Barkath sambil berkata dalam hati “Ada baiknya ayah selamat tapi aku harus menunjukkan wajah aslinya Barkath di depan semua orang !” SINOPSIS BEINTEHAA episode 116 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top