SINOPSIS BEINTEHAA episode 114 (4 Juni 2014) by. Sally Diandra
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aaliya melihat Barkath sedang membuat segelas susu di dapur “Buat siapa susu ini ?” tanya Aaliya penasaran “Ini buat ayah” Aaliya langsung berusaha untuk mengambil gelas itu dari Barkath, bermaksud hendak memberikannya ke tuan Usman tapi tanpa sengaja gelas itu jatuh ke lantai dan berserakan dimana mana, Bartkath benar benar marah dengan perlakuan Aaliya “Aku akan mengambil gelas yang lain” ujar Aaliya sambil terus berfikir “Kenapa Barkath membeli obat itu ? Obat yang bisa membuat orang lumpuh bila meminumnya” Aaliya semakin penasaran

Kemudian Aaliya memeluk Zain dan mereka ngobrol di lantai sambil berpelukkan “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi kamu harus percaya sama aku” Zain mengangguk “Iya, aku percaya padamu” kemudian Aaliya memberitahukan pada Zain tentang insiden yang terjadi selama ini di rumah mereka, juga tentang surat wasiat yang ada di pengacara, juga tentang Barkath yang mencoba mengiris urat nadinya tempo hari dan juga tentang pembelian obat yang bisa membuat seseorang lumpuh dalam jangka waktu 10 menit, Zain tertegun dan merasa heran “Kenapa Barkath membeli obat lumpuh itu ?”, “Aku sendiri juga bingung, makanya aku meminta bantuanmu, kamu mau kan membantu aku untuk mencari tahu tentang kenyataan yang sebenarnya tentang Barkath ?” Zain akhirnya menyetujui permintaan Aaliya “Aku akan selalu membantumu dan sekarang kita bisa bertanya langsung pada Barkath tentang obat itu” namun Aaliya mencegahnya “Sebaiknya kita selidiki dulu dan harus mencari tahu apa yang ingin Barkath lakukan sebenarnya” Zain pun menyetujui saran Aaliya
Saat itu Barkath sedang ngobrol bersama Usma “Ayah, apakah aku boleh bertanya sesuatu ke ayah ?”, “Kamu ini adalah anakku dan segalanya adalah milikmu, jadi apa yang ingin kamu katakan ?” tepat pada saat itu Aaliay memperhatikannya dari kejauhan, dalam hati Barkath berkata “Aaliya sekarang terus menerus berada di belakangku mengawasi aku seperti layaknya seekor anjing, aku harus melakukan sesuatu untuk Aaliya terlebih dulu” Usman kembali bertanya pada Barkath tentang apa yang ingin dia tanyakan “Aku akan mengatakannya nanti, ayah” Aaliya mendekat menghampiri mereka, kemudian ketika Barkath hendak berlalu meninggalkan Usman, Zain berjalan kearah mereka, Barkath segera berlari dan memeluk Zain erat dan berkata “Baiyyu, aku ingin bicara sama kamu”, “Baiklah, tapi kita akan bicara nanti saja ya karena aku mau bertanya pada ayah dulu” Barkath sedikit kaget dan menyela ucapan Zain “Tapi Baiyyu, aku ingin bicara sendirian dengan ayah, karena aku ingin memberikan hadiah pada ayah di hari ayah (father’s day) nanti” Usman yang saat itu mendengar ucapan Barkath segera menimpali “Seharusnya malah ayah yang memberikan kalian hadiah” Barkath semakin bersemangat “Aku sudah memilih beberapa hadiah di internet dan nanti ayah bisa memilihnya” Usman akhirnya menyetujui permintaan Barkath, dalam hati Barkath berkata “Sepertinya sekarang Zain telah berubah setelah pulang dari Bhopal, tapi aku masih mempunyai Surayya yang siap mendukung aku kapan saja” bathin Barkath
Barkath sedang memberikan uang 2 lakh pada Shaziya dan berkata “Saat ini sedang berangsung festival perhisaan, kak ,,, apakah kamu tidak ingin melihatnya ?”, “Iyaa, aku ingin pergi ke sana tapi siapa nanti yang menjemput Saif ?” Barkath langsung mendapatkan sebuah ide bagus “Bagaimana kalau nanti
Kak Aaliya yang menjemput Saif atau aku sendiri yang nanti akan menjemputnya” tepat pada saat itu Surayya menghampiri mereka dengan sepiring makan, Bartkath memuji masakan buatan ibunya itu dan mulai menceritakan tentang rencananya, tak lama kemudian Surayya memasuki kamar Aaliya dan dilihatnya disana Aaiya sedang bersama dengan Zubair “Aaliya, nanti kamu yang jemput Saif ya”, “Nanti Zubair yang akan menjemput Saif, mami” ujar Aaliya “Kamu tahu sendiri kan kalau Zubair itu nggak tahu jalan jalan di Mumbai, jadi kamu harus menjemputnya sendiri” akhirnya Aaliya menyetujui perintah ibu mertuanya

Sementara di dalam mobil Aaliya berfikir untuk menghentikan Usman agar jangan berenang dulu kali ini, Aaliya segera menelfon Zubair namun telfon Zubair ternyata di luar jangkauan, Aaliya mencoba menelfon Usman, namun Usman tidak mengangkat telfon karena Usman sudah menuju ke kolam renang, Aaliya merasa cemas dan segera menelfon Zain tentang rencana Barkath dan memintanya untuk segera pulang untuk menghentikan Usman agar jangan berenang terlebih dulu, tanpa pikir panjang Zain langsung keluar dari kantornya dan melajukan mobilnya dengan kencang menuju ke rumah, dari dalam mobil Aaliya mencoba menelfon Usman kembali namun tetap saja Usman tidak mengangkat telfonnya, pada saat yang bersamaan Usman sudah berada di dekat area kolam renang dan bersiap siap untuk berenang
SINOPSIS BEINTEHAA episode 115 by. Sally Diandra