SINOPSIS MAHAPUTRA episode 240 (10 July 2014) by. Vany Desky Jalal
mengambil semua bendera dari struktur istana satu persatu &
melemparkannya kedalam api, ia mengingat kata-kata Haji Khan yg menggema
di kepalanya. Bairam Khan yg baru datang mempertanyakan apa yg
dilakukanya. "Mengapa kau membuang bendera itu dari negara-negara yg
telah kau menangkan? Ini adalah kemenanganmu pada siapa saja, Shehanshah
akan bangga utk semua hidupnya. Kau begitu bahagia ketika kau telah
menang atas semuanya." Ucap Bhairam Khan yg memperingati Jalal.
Jalal
menjawab " khan baba, aku ingin menang melawan Mewar. Sampai kemudian
semua kemenangan aku tdak berharga. Haji Khan yg mengejekku, ia
mengatakan bahwa Pangeran Pratap akan menghancurkan segala sesuatu yg
telah aku kuasai." Ucap Jalal dgn geram. Bairam Khan mengatakan,
Bhairam khan menyuruh salah seorang prajurit utk membawa serbat utk
Jalal, Prajurit itupun pergi mengambil serbat itu. Sedangkan Jalal
masih marah karena ia tdak ingin duduk dgn tenang & memiliki serbat.
"Aku ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa aku bisa menang atas
Mewar, seperti aku telah memenangkan lebih dari semua kerajan-kerajaan
lain. Kemenanganku adalah tdak lengkap tanpa itu. Kita akan berangkat
ke Mewar segera. cukup drama politik ini. Sekarang pedang-Ku akan
berbicara." Teriak Jalal dgn geram. Namun Bairam Khan menentangnya.
& Jalal tahu bahwa dia tdak percaya kekuatan yg mengganggu pikiran
Khan baba nya. "Aku tdak percaya siapa pun kecuali kau, jalal. Tapi ini
bukan waktu yg tepat utk menyerang Mewar. Pangeran Pratap telah menerima
begitu banyak pujian dari perang ini. & Maldev meletakkan semuanya
yg menyalahkan Anda utk menyelamatkan dirinya sendiri. Dia telah
mefitnah nama Anda yg mengapa seluruh Rajputana telah berjabat tangan
bergabung utk melawan Anda." Jelas Bhairan Khan memperingati Jalal namun
Jalal tetap tdak peduli. "Aku ingin Mewar, kepala Pangeran Pratap! Aku
tdak keberatan jika semua Rajput berdiri bersama melawanku . Aku akan
membunuh mereka semua." Teriak Jalal dgn tatapan tajamnya.
Sedangkan
diluar istana terlihat Pangeran Pratap & teman-temannya berjalan
dgn hati-hati di hutan. Kembali kedalam istana dimana Bairam Khan
berbicara tentang perpecahan & kebijakan pemerintahan. "Kita akan
melakukan hal ini saja. Kita akan mengambil Mewar & membunuh
Pangeran Pratap pada waktu yg tepat, tetapi kau harus tenang sampai
waktunya." Peringat Bhairam Khan pada Jalal. Saat itulah Seorang wanita
cantik datang dgn membawa serbat (minuman herbal) utk Jalal. sementara
Bairam Khan terus berbicara dgn Jalal sambil menatap wanita itu.
"Pangeran Pratap adalah batu kecil dalam misi utama kita. Kita pasti
akan mengatasinya." Bairam Khan memberitahu gadis itu & meminta
Jalal utk meminum serbat itu karena membantu dalam pendinginan pikiran.
Emosi Jalal menurun saat ia melihat wanita itu di cermin. Perlahan Jalal
mengambil serbat yg dibawa oleh wanita itu. Setelah meminumnya, Jalal
& Bhairam Khan terus melihat saat wanita itu berjalan keluar dari
ruangan dgn lekuk tubuh yg molek. Bairam Khan tersenyum melihatnya.
"Jalal, kau begitu lelah karena kau telah berjuang karena begitu banyak.
Kau harus Menikmati hidup sekarang." Ucap Bhairam Khan pada Jalal.
Namun Jalal membantah tdak ingin istirahat tapi Bairam Khan kembali
menegaskan.
Diluar
istana, Pangeran Pratap & Rawat ji sudah sampai pada titik dari
mana barang-barang Jalal akan masuk kedalam. Pangeran Pratap ingin
menghadapi mereka dari depan & memberitahu Rawat ji utk melihat dari
sisi kiri. rawat ji mengingatkan kepadanya bahwa dia tdak akan
meninggalkan Pangeran Pratap sendirian. Sedangkan didalam istana Bairam
Khan tengah bertemu dgn seorang pria yg berpenampilan wanita. Bhairam
khan menyuruhnya utk mengirim beberapa gadis yg dipilih & baik gadis
dari budaya manapun yg akan dikirim kedalam ruang khusus Jalal. Mereka
menuruti apa yg diperintahkan Bhairam Khan, kemudian pergi . Kemudian
Bairam Khan beralih pada 2 orang prajurit utk melakukan perintahnya
secepatnya. Kemudian Bhairam khan berpikir sendiri tentang dia harus
dapat mengalihkan pikiran Jalal pada apa pun utk waktu yg lama.
Dimewar,
Ratu Jaywanta menanyakan pada semua Ratu siapa yg telah mengirim pesan
ke Pangeran Pratap bahwa dia tdak enak badan. Semua terdiam, kecuali
Ratu Bathiyani yg mengakui ialah yg bersalah. "Aku sangat khawatir dgn
Anda karena Anda tdak sadar sehingga berpikir utk memberitahu Pangeran
Pratap tepat waktu. Dia akan marah dgn aku jika orang lain akan
mengatakan kepadanya nanti. Aku dapat kabar bahwa Pangeran Pratap akan
pergi utk bertarung dgn Jalal sendirian." Jelas Ratu Bathiyani &
disambung oleh VeerBaai dimana ia yakin Kuldevi Ma akan melindungi
semuanya.
Kembali
dihutan, dimana Pangeran Pratap & teman-temannya terlihat menggali
jalan dgn menutupi diri mereka dgn selimut. Para prajurit Mughal
mencapai sana. Prajurit mughal menegur mereka karena sudah membuat
prajurit itu menunggu. Salah satu tentara prajurit pergi utk memberi
mereka pelajaran, sesampainya Prajurit itu didekat mereka, Pangeran
Pratap & teman2nya langsung menyerang mereka semua. Pangeran Pratap
& teman2nya membunuh semua prajurit kecuali seorang tentara yg
memiliki kendali kereta. Pangeran Pratap memberikan perintah kepadanya.
Pangeran Pratap memberitahu dia utk hanya mengikuti perintahnya jika ia
ingin tetap hidup.
Prajurit
itu mengangguk utk menyetujui perintah Pangeran Pratap, & Pangeran
Pratap beralih menatap Rawat ji dgn perasaan senang. Disisi lain,
terlihat Raja Uday masih dalam perjalanan, Rao Mamrat ji memanggil Raja
Uday. Rao mamrat mengatakan ia akan bergabung, & mereka kembali
berjalan dgn diikuti beberapa Prajurit dari belakang. Prajurit yg
membawa gerobak telah sampai didepan gerbang utama istana Jalal, salah
satu prajurit menghentikan mereka, terlihat gerobak itu didalamnya
tempat persembunyian Pangeran Pratap & Rao mamrat yg menyamar
sebagai prajurit mughal, mereka tampak Khawatir. Prajurit menghentikan
mereka karena dia tdak tahu tentang kereta ini datang. Dia memungkinkan
mereka utk masuk ke dalam setelah mereka memberi alasan tapi penjaga itu
ingin memeriksa terlebih dulu apa yg ada didalam. Pangeran Pratap &
Rawat ji bersembunyi di dalam gerobak terlihat Khawatir, begitu pun dgn
teman-temannya yg lain berdiri di luar yg juga menyamar sebagai tentara
Mughal. Pengawal itu membuka kotak utk melihat, tapi keberadaan
keduanya bersembunyi di belakang kain. Pengawal itu akan membuka kain
utk melihat tapi tentara lain datang utk memberitahukan kepadanya bahwa
Raja sedang menunggu dgn cemas didalam. Tdak ada yg diberitahu ketika
mereka berada di Rajputana. Mereka tdak bisa memberitahu siapa pun bahwa
itu adalah Nishan-e-Mughalia. Prajurit itu akhirnya mengizinkan mereka
utk masuk.
Dimarwar,
Phool bersiap-siap utk melakukan puja, tapi dia tdak tahu caranya,
karena apa yg dikatakan Ajabde hilang saat ia menggunakan utk melakukan
segala sesuatu dgn sempurna. Dayang menengkan Phool, dia mengatakan
"Devi Ma tdak melihat apa-apa tetapi hati Anda." Ucap dayang itu &
Phool setuju. Phool mengatakan bahwa dia tdak bisa belajar bagaimana
melakukan doa dgn cara yg tepat meskipun Ajabde mencoba utk
memberitahunya berkali- kali. "Tapi aku akan benar-benar berdoa utk
Pangeran Pratap. Silakan melindunginya." Ucap Phool sambil mengatupkan
tanganya yg melakukan puja.
Di
Bijolia, Hansa Bai & Ajabde juga berdoa utk Pangeran Pratap. Hansa
Bai berdoa utk kesejahteraanya karena ia tahu jika sesuatu terjadi
pada Pangeran Pratap maka dia akan kehilangan Pangeran Pratap selamanya.
Kembali ke Mughal, Bairam Khan merasa lega setelah melihat kotak itu
sudah datang. "Kita bisa kembali ke Agra, tapi aku ingin melihat dulu
isi kotak itu." Ucap Bhairam khan sambil bergerak menuju kotak yg
membuat semua tentara tegang. Begitu Bhairam membuka tutupnya, seorang
tentara bertanya kalau ia ingin tahu tentang isinya. "Kami tdak pernah
melihat anda menjadi khawatir akan hal apa pun. Jangan dibuka, kau harus
berpikir, raja harus membukanya dgn tangannya sendiri?" Ucap Prajurit
itu memperingatinya, Bairam Khan mengangguk setuju kemudian kembali
menutup kotak itu.
Bhairam
mengatakan kepada semua prajurit utk meletakkan kotak itu di dalam.
Saat itulah Jalal keluar, Pangeran Pratap & Rao Mamrat tampak tegang
mendengar suara Jalal. Jalal memerintahkan mereka utk membuka kotak.
Setelah kotaknya terbuka, Jalal berjalan menuju kearah kotak itu &
memerintahkan kembali prajuritnya utk membuka kain yg menutupi lambang
mughal. Beberapa prajurit membungkuk utk mengikuti perintahnya,
Chakrapani & benindas yg berdiri diluar tampak tegang melihatnya.
Episode berakhir pada Pangeran Pratap & wajah Rawat ji yg terlihat
tegang.SINOPSIS MAHAPUTRA episode 241