SINOPSIS MAHAPUTRA episode 239 (09 July 2014) by. Vany Desky Ratu
Jaywanta membuka kain penutup nampan, semua cukup lega setelah mengetahui kalau isi nampan itu hanyalah labu yg dilumuri darah. Namun
lain halnya dgn Ratu Jaywanta yg terlihat syok & jatuh pingsan.
Semua ratu bergegas menghampiri Ratu Jaywanta.
sedangkan Ratu
Bathiyani pergi keluar. Dia menginstruksikan prajurit utk mengirim
beberapa penunggang kuda utk pergi ke paviliun Pangeran Pratap. "Katakan
pada Pangeran Pratap, kalau Jalal berani membuat suatu lelucon
menakutkan dgn ibunya." Prajurit itu pun meninggalkan Ratu Bathiyani utk
menyampaikan pesanannya. Ratu Bathiyani berpikir kalau "Pangeran Pratap
telah mengalahkan Burga Khan tapi sekarang dia tidak akan mampu
menghentikan dirinya sendiri. Dia akan mengambil langkah lain utk
bertempur langsung dgn Jalal. Labu ini adalah pikiran licik karena akan
mengundang Pangeran Pratap semakin marah." Gumam Ratu Bathiyani dgn
liciknya.
DiBijolia, Ajabde
masih terlihat berdo'a diruang pemujaan. Ibunya datang utk
menginformasikan kepadanya tentang kemenangan Pangeran Pratap. Ajbade
senang & lega mendengarnya. Tapi saat ia sudah berdiri dihadapan
ibunya senyuman Ajabde hilang karena ia meragukan kalau ibunya berbohong
padanya agar dia bisa beristirahat. Hansa ji menenangkanya."ayahmu juga
belum makan apa-apa sejak dia datang setelah tahu tentang pertarungan
ini antara Pangeran Pratap & Burga Khan. Pangeran Pratap seperti
anakku. satu-satunya perbedaan antara kau & ibu adalah bahwa
Kaulebih muda. Kaudapat mengatakan segala sesuatu yg ada di dalam
hatimu, tetapi Ibu tidak bisa." Ajabde terharu mendengar ucapanya ibunya
& langsung memeluknya dgn bahagia. mereka berdua memutuskan utk
makan bersama.
Dimarwar Phool
mengatakan pada kakeknya kalau ia telah memahami dgn baik, kalau
kakeknya berusaha menghasut Pangeran Pratap terhadap Jalal. "Kakek tahu
kalau Pangeran Pratap tida bisa mengambil segala sesuatu dari kita. Dia
meninggalkan Marwar, & ia juga memberi kita rasa hormat. Mengapa
kakek melakukan ini dgn dia? Kakek telah mendorongnya lebih kedalam
lubang. Pasukannya telah sangat menderita karena perang ini. Bagaimana
dia akan menghadapi Jalal dgn cara ini?" Teriak Phool dihadapan
Kakeknya, Raja Maldev ji langsung menghentikan ucapan Phool agar tidak
mengatakan apa-apa lagi. "Kau sangat tahu kalau aku mencintaimu terlalu
banyak & Kau mulai mengambil keuntungan yg tidak semestinya. aku
merasa kecewa ketika melihat Pangeran Pratap menolak Kau utk gadis
samant yg sederhana itu." Phool teringat apa yg terjadi pada hari mereka
melakukan drama diatas panggung. Kemudian Maldev ji kembali berbicara
pada Phool, "Kau masih memiliki perasaan utk dia.
Pangeran Pratap
melakukan apa yg ia rasakan benar menurut dia. jika saya berada di
posisi Kau maka saya tidak akan pernah luput dari Mewar. Kau tidak
mengerti politik. Kebenaran politik adalah kalau sampai Pangeran Pratap
di Mewar ia akan tetap menantang identitas kita di Rajputana. Ditambah
Jalal juga tidak akan mengampuni kita. Politik mengatakan bahwa mereka
berdua harus berjuang & mati. Tidak ada yg akan mampu menghadapi
saya." Jelas Maldev Ji dihadapan cucunya itu. Phool mencoba utk
mengatakan sesuatu tapi Raja Maldev menyuruhnya utk diam. "Sebagai putri
Marwar Kau harus tahu apa yg harus dikatakan utk Raja Marwar & apa
yg tidak semestinya utk dikatakan. Pergilah & bantu Rani Mamu dalam
pekerjaan rumah tangga. Kau tidak cukup terampil utk memahami politik."
Bentak Raja Maldev dgn geram, Phool meninggalkan Raja Maldev dgn
perasaan marah.
Di Pavilion Mewar,
terlihat Pangeran Pratap dgn teman-temannya tengah bersiap-siap dgn
berbagai senjata. Dia ingin mendatangi tempat Jalal meskipun ia tidak
memiliki peta rute atau apa pun utk membimbingnya. "itu misi yg sulit,
di mana kehidupan kita adalah risiko di setiap langkah kita. Kau dapat
kembali jika Kau ingin. tapi aku jamin hubungan persahabatan kita tidak
akan perubahan. Teman-temannya tidak akan meninggalkan dia. Chakrapani
mengatakan, "aku merasa kalau Raja Maldev sengaja mencoba utk
menghasutmu utk melawan Jalal & membuatmu bertarung dgn Jalal. Dia
ingin sesuatu terjadi padamu & dia mampu menguasai lengkap Rajputana
secara keseluruhan." Jelas Cakrapani. Pangeran Pratap tahu apa yg
Jalal inginkan tapi dia juga tahu bahwa Jalal akan terus menguasai
Rajputana mereka sampai dia masih hidup. Kita telah kehilangan begitu
banyak teman-teman kita. Dia tidak bisa lepas dari dosa ini. Dia harus
membayar utk itu semua." Jelas Pangeran Pratap pada temanya itu, namun
chakrapani masih ragu karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Pangeran Pratap ingin menulis halaman baru dalam sejarah. Saat itulah
Raja Uday Singh datang & memberitahu Pangeran Pratap utk
menghentikan semua ini. "Pikiranmu menjadi seperti Mughal saat berperang
dgn mereka. kita tidak berjuang seperti ini. Hal ini bukan ide yg bagus
utk masuk ke dalam istana seseorang utk membunuhnya.
Kau telah
menunjukkan ketidak disiplinan dimasa lalu tapi sekarang Kau akan
mengikuti instruksiku. Kita akan bertarung dgn Mughal. Pertama kita
harus meningkatkan tentara kita & kemudian berencana utk menyerang
dia secara diam-diam." Ucap Raja Uday menjelaskan pada putranya itu.
Namun Pangeran Pratap khawatir "jika Jalal keluar dari Alwar sekali
& mencapai Agra maka akan mustahil bagi kita utk memecahkan zona
nya. Ini adalah waktu terbaik bagi kita utk menyerangnya, Bajhi Raj."
Jelas Pangeran Pratap membantah. & Raja Uday Singh tetap menolaknya
& memerintahkan dia utk mematuhi ucapanya. Raja Uday segera pergi
dgn perasaan amarahnya, sedangkan Pangeran Pratap hanya bisa diam
melihat ayahnya tidak memperbolehkanya utk melakukan rencananya itu.
Sedangkan Dimughal,
Jalal tertawa dihadapan prajuritnya yg memperaktekan Ratu Jaywanta
pingsan melihat kiriman mereka, Jalal semakin tertawa melihat tingkah
Prajuritnya, sedangkan Bhairam Khan hanya menggelengkan kepalnya. Jalal
berkomentar kepada Bhairam khan, "Khan baba saya telah mendengar kalau
perempuan Rajputani sangat berani. Tapi ibu Pangeran Pratap malah
pingsan saat melihat sebuah labu yg berlumuran darah." Ucap Jalal sambil
tertawa meremehkanya. Bairam Khan tidak mendukung Jalal dalam tindakan
ini. Jalal tidak bisa mengerti mengapa Bhairam mencari etika di sini.
Dia memerintahkan tentara tadi utk mengulanginya & Jalal kembali
tertawa histeris ketika Prajuritnya kembali melakukannya. Bairam Khan
tidak senang melihatnya.
Dimarwar, seorang
tabib berusaha mengobati Ratu Jaywanta yg masih pingsan. Sedangkan Ratu
Bathiyani telah setuju dgn ide VeerBaai membiarkan Ratu Jaywanta dirawat
di kuil Kuldevi saja. "Ini akan lebih baik jika kita akan membawanya ke
istana. Aku hanya setuju dgn apa yg kau katakan karena kau adalah istri
Rana jiku." Ucap Ratu Bathiyani pada Veerbai, & VB berbicara
tentang signifikansi candi. Tidak ada tempat lain pasti sebagai
menguntungkan baginya dari pada semua ini. Istri Ram Singh setuju dgn
ucapan Veerbai. Ratu Bathiyani sebenarnya menikmati takhayul ini. Dia
yakin kalau Jaiwanta Jija tidak akan membaik di sini karena dia tidak
dapat diobati dgn baik. Sedangkan dipavilion mewar, Raja Uday Singh
menemui Prajuritnya yg masih terbaring, dimana mereka sudah mendapati
pengobatan. Raja Uday Singh memuji tentaranya utk keberanian mereka.
Saat itulah seorang prajurit datang membawa pesan dari Ratu Bathiyani
utk Pangeran Pratap. Raja Uday Singh mengatakan kepadanya utk mengatakan
pesat itu padanya saja, karena Pangeran Pratap tidak ada disekitar
mereka. Prajurit itu mulai menceritakan semua kondisi Ratu Jaywanta yg
pingsan & dari balik tirai Pangeran Pratap mendengar semuanya &
ia terlihat sangat marah. Bahkan Raja Uday Singh juga marah pada Jalal.
Mamrak ji
mengatakan pada Raja Uday kalau Jalal telah melintasi semua batas nya
sekarang. "kita harus memberinya pelajaran yg pas." Namun Raja Uday
Singh masih ingin menunggu sampai waktu yg tepat. Dia memberitahu semua
orang utk memastikan Pangeran Pratap tidak bisa tahu tentang hal ini.
"Dia akhirnya setuju utk pulang ke Mewar dgn kita. Dia mungkin
kehilangan ketenangannya sekali lagi jika ia mengetahui tentang hal
itu." Ucap Raja Uday dgn geramnya, sedangkan Pangeran Pratap sudah
mengetahui semuanya & dgn wajah geram ia mulai melakukan sesuatu.
DiPavilion Marawar,
Maldev melihat dirinya di cermin. Dia merapikan kumisnya & memuji
dirinya sendiri. "aku terlihat lebih muda sekarang." Ucap Maldev didepan
prajuritnya, Dhaman Singh setuju dgn dia. Maldev ingin Pangeran Pratap
& Jalal utk melawan hingga ia dapat menguasai Rajputana sampai
waktu yg sangat lama. & Phool mendengar semuanya ini, ia khawatir
kepada Pangeran Pratap. Sedangkan Pangeran Pratap & teman-temannya
sudah mulai berangkat utk membalas dendam kepada Jalal. "kau telah
melakukan kejahatan tak termaafkan hari ini dgn membuat lelucon yg kejam
dgn Rani Ma saya. Cobalah utk menyelamatkan diri jika Anda bisa."
Kemudian ketiganya muali menunggangi kuda mereka menuju tempat Jalal.
Rawat ji melihat mereka Pangeran Pratap pegi bersama temannya. Rawat ji
bertanya pada salah satu Prajuirt kemana Pangeran Pratap akan pergi,
Prajurit itu memberitahukan kalau Pangeran Pratap akan pergi ke Alwar.
Rawat ji tampak tegang setelah mendengarnya & langsung menunggangi
kudanya utk mengikuti rombongan Pangeran Pratap.
Dimewar, Ratu
Bathiyani terlihat senang dgn kondisi Ratu Jaywanta. "kau terlihat
begitu baik padaku ketika matamu tertutup." Gumam Ratu Bathiyani menatap
Ratu Jaywanta yg masih terbaring. Saat Ratu Bathiyani hendak melangkah,
Uma Devi menghampirinya & meminta dia utk mengatakan apa yg
dipikirkannya. Ratu Bathiyani mencoba utk menghindari, tapi Uma Devi
tahu itu semua. Terlihat Veerbai melakukan pemujaan namun ia tidak
sengaja membuat diya jatuh ke bawah. Semua orang kaget melirik
kearahnya, & Ibu Phool berpikir itu menjadi pertanda buruk, tapi
Veerbai tetap berpikir positif tentang hal itu. "Tidak kak,Ini adalah
berkat dari Kuldevi Ma." Ucap Veerbai.
Dipavilion mewar,
Seorang Prajurit mengatakan kepada Raja Uday Singh tentang Pangeran
Pratap yg telah meninggalkan pavilion utk pergi ke Alwar dgn
teman-temannya. Raja Uday Singh terkejut mendengarnya. Dia ingin pergi
setelah Pangeran Pratap & semua prajurit yg terluka ingin bergabung
dgnnya juga. Raja uday setuju tapi mengatakan kalau ia akan pergi dulu
sementara mereka semua bisa datang dgn senjata.setelah itu Raja Uday
pergi meninggalkan Pavilion dgn diikuti Rao Mamrak.
Dibijolia, Ajabde
& Hansa sedang berdoa sebelum makan. Hansa ji memberi makan
gigitan pertama utk Ajabde, saat itulah seorang. Dayang datang utk
memberitahu mereka kalau Pangeran Pratap telah pergi ke Alwar utk
menyerang Jalal. Ajabde & Ratu Hansa terkejut mengetahui itu.
Disisi lain, terlihat Jalal memainkan pedang dgn labu yg berada
dinampan. & Pangeran Pratap masih berada dalam perjalanan ia sudah
membayangkannya apa yg terjadi pada ibunya, yg telah melihat apa yg ada
di wajan tersebut. Rawat ji juga masih mengejar Pangeran Pratap, ia
merasa bahwa seharusnya tidak mengajarkan Pangeran Pratap berkuda di
masa kecilnya. "Aku bisa tertinggal tapi aku tahu rute di sini juga
baik. Aku akan menghalangi jalanya.Rawat ji akhirnya bisa menghampiri
Pangeran Pratap & mengahalangi jalannya. Dia memperingatkan Pangeran
Pratap kalau hal itu sangat berbahaya baginya utk masuk ke Alwar saat
ini. tapi Pangeran Pratap membantahnya, "saya ingin membuat Jalal
membayar kebodohan.
Dia telah membuat
lelucon yg kejam dgn Rani Ma saya & ia telah membunuh begitu banyak
prajurit gagah berani kita. Dia harus membayar utk itu. antara aku
& Mughal sekarang." Jelas Pangeran Pratap dgn geram. Rawat ji
mengatakan kepadanya utk tenang. "Kita semua ingin balas dendam kepada
dia hingga kita semua harus pergi bersama-sama (mengisyaratkan tentara
mereka, Rana ji & semua orang). Namun Pangeran Pratap tidak siap utk
melepaskan. "Dia telah menyakiti Rani Ma saya kali ini hingga ia harus
menanggung akibatnya." Rawat ji memberitahu Pangeran Pratap utk
membunuhnya terlebih dulu & kemudian baru boleh dia pergi. "Aku
tidak akan membiarkan Anda pergi sampai aku masih hidup." Jelas Rawat ji
menghalangi Pangeran Pratap. & Pangeran Pratap mengeluarkan
pedangnya memperingatkan Rawat ji utk tidak menghentikan dia saat ini.
Namun Rawat ji menjelaskan kalau ini adalah tugasnya utk menyelamatkan
pewaris Mewar.Pangeran Pratap tidak dapat membunuhnya & kembali
menyarungkan pedangnya "aku bahkan tidak bisa kembali. Anda ikutlah dgn
kami karena akan memperkuat misi kami jika Anda bergabung kami. Aku tahu
anda juga ingin membalas dendam utk apa yg telah dilakukan oleh Mughal
pada kita. Anda dapat bergabung dgn kami atau kembalilah." Ucap Pangeran
Pratap pada Rawat ji!! Kemudian Pangeran Pratap & teman-temannya
terus melanjutkan perjalanan mereka.
Rawat ji tidak
memiliki pilihan kecuali ia harus pergi dgn mereka. Rawat Ji segera
mengikuti rombangan Pangeran Pratap dari belakang. Tidak jauh dari sana,
Raja Uday Singh mengingat reaksi Pangeran Pratap saat mereka bicara
kemarin, dimana Pangeran Pratap ingin bertarung dgn Jalal di Alwar, Raja
Uday terus menunggangi kudanya utk mengikuti Pangeran Pratap yg sudah
jauh menuju ke alwar, Raja Uday berpikir kalau ia tidak dapat
menghentikan Pangeran Pratap. Sedangkan dimewar, terlihat Veerbai sudah
membuat air suci utk diminumkan pada Ratu Jaywanta. Ratu Bathiyani
menghalangi jalanya, karena ia tidak percaya padanya & begitu juga
dgn Uma Devi.
VeerBai memberitahu
mereka utk tidak menghentikannya, dia harus melakukannya. Veerbai pergi
menghampiri Ratu Jaywanta & meminumkan air itu pada Ratu Jaywanta
dgn menggunakan daun. Ratu Bathiyani tidak suka melihatnya, kemudian dia
mengatakan pada dayang utk memanggil tabib mereka. Setelah dayang itu
pergi, Ratu Bathiyani berbalik menatap Veerbai, "Aku tidak akan
membiarkan Anda tinggal di istana jika terjadi sesuatu pada kakak."
Ancam Ratu Bathiyani pada veerbai. Saat itulah Ratu Jaywanta terbatuk
& langsung bangun, semua orang kaget melihatnya.Tabib pun datang,
sejenak ia memperhatikan kondisi Ratu Jaywanta. Kemudian tabib itu
mengatakan kepada mereka kalau Ratu aman sekarang karena dia telah
mendapat berkah Kuldevi Ma, semua orang terlihat senang mendengarnya
kecuali Ratu Bathiyani & uma Devi.
Tabib itu pun pamit
pergi. Lalu Ratu Jaywanta bertanya tentang Pangeran Pratap. Ratu
Bathiyani mengatakan kalau Pangeran Pratap telah mengalahkan Burga Khan.
Ratu Jaywanta senang mendengarnya & berjalan menuju patung dewa. Ia
berterima kasih kepada Kuldevi Ma. sementara itu Ratu Bathiyani
terlihat dgn tatapan liciknya. "Dia telah pergi utk bertarung dgn Jalal
sekarang. Siapa yg akan menyelamatkan dia?" Gumam Ratu Bathiyani dgn
tatapan liciknya. Diperjalanan, Rawat ji menghentikan Pangeran Pratap.
Mereka semua turun dari kuda mereka & mengamati istana Alwar ini.
Mereka menyembunyikan kuda mereka & melihat para penjaga di sekitar
istana. Keamanan tampaknya sangat ketat. Rawat ji mengatakan kepada
Pangeran Pratap "pangeran, penjaga itu berbakat dalam semua jenis
perkelahian, senjata, dll tidak akan mungkin bagi kita utk bertarung dgn
mereka seperti ini." Jelas Rawat ji pada Pangeran Pratap, &
Pangeran Pratap ingin menunggu di hutan sampai malam. "Kita akan
mencoba utk masuk ke sini di malam hari saja." Rawat ji menyukai ide
itu. "Ada sebuah gua terdekat di mana kita bisa menunggu disana, saya
harap Anda memiliki beberapa rencana dgn baik utk masuk dalam istana
itu." Jelas Rawatji kembali pada Pangeran Pratap. Sementara itu didalam
istana, Jalal tengah mengamati struktur istana dgn senyuman diwajahnya.
Kemudian Jalal memanggil Haji Khan, terlihat Haji Khan yg datang ke sana
dgn tubuh yg dirantai.Jalal tampak mengejek Haji Khan & Haji Khan
ingin menyuruh Jalal utk membunuhnya saja. "apa gunanya hidup ini ketika
saya tidak punya hak atas napas saya sendiri?" Ucap Haji Khan geram.
Jalal dgn tersenyum
licik menjelaskan padanya kalau ia memanggilnya ke sini utk mengatakan
sesuatu kepadanya kalau ia telah memikirkan semua idenya. Jalal
menunjukkan arsitektur yg ada dihadapanya, dimana ia akan memberi tempat
tertinggi distananya pada struktur istana Alwar ini. Maka semuanya akan
dapat melihat sampai jarak ber mil dgn berdiri di sini. "Aku akan
mendirikan kerajaan Mughal saya di sini di pusat Rajputana saja. Tidak
ada yg akan pernah membayangkan itu." Jelas Jalal dihadapan Haji Khan.
Diluar istna, Tentara Jalal menempatkan lambang mereka (berukuran besar)
dalam bagasi besar setelah menutupinya dgn kain berwarna merah. Kembali
didalam istana, dimana Jalal menjelaskan semuanya dihadapan Hajikhan.
"Haji Khan, say telah memilih Alwar dari semua negara Rajputana lainnya.
Ini akan memberitahu Kaukalau saya tidak datang ke sini utk kembali
tetapi utk tinggal di sini." Jelas Jalal dgn suara lantangnya, namun
Haji Khan mulai tertawa keras yg membuat Jalal tidak suka mendengarnya.
Haji Khan menyebut
dia seorang anak kecil. "Itu hanya impian Anda jika Anda berpikir kalau
Anda telah memenangkan seluruh Rajputana hanya dgn mengambil alih
beberapa istana atau dgn menulis sesuatu atas setiap dinding nya. Anda
tidak bisa menang atas Rajpuatan sampai ada Mewar atau bahkan Pangeran
Pratap menjadi Raja di mewar." Ucap Haji Khan dgn nada mengejek, Jalal
mengatakan kepadanya utk menjaga ucapanya, tapi Haji Khan mengatakan,
"anda tidak dapat mengubah kebenaran. Anda juga telah mencoba membunuh
Pangeran Pratap berkali-kali tapi Anda tidak berhasil dalam semua usaha
Anda. Saya tahu Anda akan kembali ke Agra dgn tangan kosong.Saya bisa
bertaruh kalau Pangeran Pratap akan membakar istana Mughal anda." Ucap
Haji Khan dgn geramnya dihadapan Jalal.Disebuah gua, terlihat Pangeran
Pratap & pasukan menyalakan obor di dalam gua sehingga mereka dapat
melihat. Kembali keistana, dimana Jalal tertawa mendengar ucapan Haji
Khan. "Jauhkan orang gila ini hidup2. Tidak ada yg harus berani bahkan
menyentuh saya. Aku ingin dia melihat dgn mata kepalanya sendiri ketika
saya mengalahkan / membunuh Pangeran Pratap & menang melawan Mewar.
Aku ingin dia menyaksikan itu & kemudian mati." Ucap Jalal dgn
geram. Haji Khan tidak bisa menunggu selamanya karena ia tahu kalau ini
tidak akan pernah terjadi sampai Pangeran Pratap masih hidup. Jalal
menjelaskan pada Haji Khan, "saya berjanji dihadapan anda kalau saya
akan mengalahkan Pangeran Pratap di Chittor saja atau yg lain ia siap
utk meninggalkan segalanya demi membunuhnya. Ini adalah janji saya
kepada Anda." Jelas Jalal dgn lantangnya.
Sementara itu di
gua, teman2nya sedang mempersiapkan senjata mereka, & Rawat ji
ingin tahu bagaimana Pangeran Pratap akan membunuh Jalal yg ingin
menyerangnya dari depan.sedangkan Jalal memiliki keamanan penuh di
sekelilingnya.Pangeran Pratap menjelaskan kalau ia hanya ingin masuk ke
dalam istana. "Aku akan mencari tempat dimana Haji Khan ditawan. Haji
Khan mengetahui seluruh Istana ini, & dia dgn mudah membimbing saya
ke kamar Jalal. Setelah saya sampai di sana, maka hanya ada antara aku
& dia. Saya telah melihat dia berjuang terakhir kali & saya
setuju kalau dia telah banyak peningkatan dalam pertarungan. Ini akan
menjadi pertandingan yg sama bagi saya. Saya memiliki keyakinan penuh
bahwa saya akan membunuhnya pada akhirnya. Saat aku hendak membunuhnya,
kalian semua harus memastikan bahwa Bairam Khan atau pasukan mughal yg
lain utk tidak mengganggu rencanaku menghampiri Jalal." Jelas Pangeran
Pratap, & Rawat ji setuju dgn rencana Pangeran Pratap, "tapi saya
tidak yakin akan hal itu. Karena Begitu banyak tentara Mughal yg
menjaganya. Ditambah lagi banyak prajurit Mughal berada di dalam istana
ini.Mereka dapat menyerang kita setiap menit. Kita harus menunggu Rana
ji & tentara kita utk datang kesini karena saya sudah memberi kabar
tentang kita berada di sini. Saya yakin dia tidak akan datang tanpa
pasukannya." Jelas Rawat Ji yg berusaha meyakinkan Pangeran Pratap utk
tidak bertindak terlebih dulu, sebelum mereka mendapat bantuan.
Namun Pangeran
Pratap menjawab kalau ia tidak ingin mengerahkan tentaranya yg sudah
lelah dalam pertempuran kemarin. "Kita tidak punya waktu utk menunggu
mereka yg sebenarnya situasi sagat genting. Pasukan Mughal akan
meninggalkan Agra kapan saja. Aku tidak akan membiarkan dia pergi dari
sini." Jelas Pangeran Pratap pada Rawat ji, tiba2 saja salah seorang
informan datang menghampiri mereka. "Saya tidak tahu kapan Jalal akan
kembali. Tapi saya datang utk memberitahukan hal yg sangat berharga,
Jalal akan segera datang kesini. & saat ini ia telihat menunggu
sesuatu dgn cemas" Setelah mengatakan hal tersebut informan itu segera
pergi meninggalkan gua, Pangeran Pratap bertanya-tanya kenapa Jalal
menunggu dgn cemas. Ia berbalik kepada Rawat ji utk menanyakan hal
tersebut. "Apa anda sudah mendapat jawaban bagaimana cara kita akan
masuk dalam istana Alwar ini.?" Tanya Pangeran Pratap pada Rawat ji,
Rawat Ji tampak tersenyum mengangguk. & Pangeran Pratap juga ikut
tersenyum mengerti kalau mereka mendapatkan sebuah ide. Episode berakhir
pada Jalal & Pangeran Pratap dgn masing2 ekspresi wajah mereka.SINOPSIS MAHAPUTRA episode 240