SINOPSIS BEINTEHAA episode 81 (18 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 81 (18 April 2014) by. Sally Diandra Malam itu, Zain berhasil menyelamatkan Barkath dari serangan ayahnya, Meer Khan, Barkath sangat senang begitu melihat Zain, kakaknya telah datang untuk melindunginya, Barkath menangis bahagia. 

Sementara itu di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Usman melihat Aaliya masih terjaga dikamarnya, Usman memuji Aaliya karena telah membawa Barkath pulang kembali ke rumah mereka “Ini semua karena takdir dari Allah SWT, ayah” ujar Aaliya, Usman teringat ketika Aaliya akan menikah dengan Zeeshan kemudian berubah menikahi Zain “Iyya semua itu takdir Allah SWT, aku berdoa pada Allah SWT agar setiap rumah yang ada didunia ini seharusnya mempunyai seorang anak perempuan atau menantu perempuan seperti kamu, kalau begitu ayah tidur dulu yaaa, selamat malam, sayang” ujar Usman kemudian berlalu dari sana, 

Pada saat yang bersamaan Barkath sedang ngobrol dengan Zain di kamarnya “Dulu waktu ayah Meer Khan mengeluarkan aku dari sekolah, tidak ada seorangpun yang menolong aku, ayah menyuruh aku bekerja dan selalu memukuli aku setiap hari untuk sejumlah uang, tidak ada seorangpun yang melindungi aku, itu adalah rutinitasku sehari hari tapi hari ini kamu telah menyelamatkan aku dan melindungi aku, terima kasih, kak Zain” ujar Barkath sambil memeluk Zain dan menangis “Tenang, Barkath ,,, mulai saat ini tidak ada seorangpun yang bisa memukuli adikku selama aku ada disini !” Barkath sangat senang mendengarnya “Aku berjanji, kakak ,,, aku tidak akan menemui ayah Meer Khan lagi dan aku akan memulai hidupku yang baru”, “Lupakan semua masa lalumu dan berbahagialah dengan kehidupan yang baru” Barkath menangis bahagia sambil memeluk Zain kembali 

Aaliya masih menunggu Zain di kamarnya, malam itu sudah pukul setengah dua belas malam dan Zain pergi keluar tanpa memberitahukan padanya, Aaliya merasa resah, Aaliya mencoba untuk menelfon Zain namun tiba tiba diurungkan niatnya, karena Aaliya merasa nanti Zain pasti akan mengejeknya “Lebih baik aku tidak akan bangun ketika dia datang nanti” tiba tiba Aaliya mendengar suara langkah Zain hendak memasuki ke kamarnya, Aaliya segera berbaring di tempat tidur dan pura pura tertidur, ketika Zain memasuki kamar, dilihatnya Aaliya sudah tertidur dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut “Rupanya dia telah tertidur tanpa ngobrol dulu dengan diriku” Zain membuka selimut yang menutupi wajah Aaliya “Kenapa dia menutupi wajahnya seperti ini, bisa bisa dia nanti mati lemas” ujar Zain, kemudian Zain mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi untuk berganti baju, begitu Zain sudah masuk ke kamar mandi, Aaliya membuka matanya dan menutupkan kembali selimut itu menutupi wajahnya, Zain yang baru keluar dari kamar mandi melihat selimut itu menutupi wajah Aaliya lagi, merasa kesal dan kembali membuka selimut itu sehingga wajah Aaliya kembali terlihat, Zain kemudian duduk di tepi ranjang di sebelah Aaliya dan berkata “Kenapa kamu selalu tertidur dengan menutupi wajah kamu ? Kamu itu harus membuka selimut kamu, kalau tidak kamu akan mati lemas, Aaliya” namun Aaliya masih pura pura tertidur, bergegas Zain pindah ke sisi ranjang di sebelah Aaliya dan tidur berlawanan dengan Aaliya, Zain segera tidur sambil menyalakan lampu temaramnya, Aaliya melihat Zain tertidur, Aaliya teringat ketika dulu ayahnya yang sering membuka selimut yang menutupi wajahnya sambil berkata pada Aaliya “Seseorang yang mencintai kamu pasti akan seperti ayah yang selalu membuka selimutmu dari wajahmu” Aaliya tersenyum ketika teringat akan kenangan itu 

Keesokan harinya, ketika Zain terbangun, Zain tidak mendapati Aaliya di kamarnya, selimut Aaliya ada padanya, Zain sangat senang, tiba tiba Aaliya keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya setelah mandi, Zain menatapnya mesra, dalam hati Zain berkata “Kenapa keponakan kesayangan kali ini terlihat berbeda ?” bathin Zain dalam hati, Aaliya yang di perhatikan seperti itu juga berfikir dalam hati “Kenapa dia menatapku seperti itu ? Seperti dia ini tidak pernah melihat seorang gadis manapun” bathin Aaliya dalam hati “Zain, cepatlah bersiap siap karena hari ini kita akan mengadakan acara pengajian, lebih baik kamu hadir sebelum Imam Saheb datang” kemudian Aaliya memberikan Zain sebuah Kurta (pakaian laki laki khas India) dan meminta Zain untuk mengenakannya hari ini, Zain hanya diam saja sambil terus menatap Aaliya, dalam hati Zain berkata “Aku benar benar tidak ingin bersama gadis lain lagi kali ini, aku akan mengatakan padanya kalau dia itu nampak sexy tapi mengapa aku tidak bisa mengatakan padanya ? Ya Tuhan ,,, apa yang terjadi padaku ini ?” bathin Zain dalam hati 

Akhirnya acara pengajian pembacaan ayat ayat Al Qur’an diselenggarakan bersama Imam Saheb dan tamu tamu yang lain juga ikut membaca Al Qur’an, Surayya dan seluruh keluarganya juga ikut membaca Al Qur’an, Chandbibi melihat Aaliya yang sedang membaca Al Qur’an berkata pada Surayya “Nyonya Surayya, Aaliya sangat bersemangat sekali dalam membaca Al Qur’an, semoga saja doanya bisa terpenuhi hari ini” ujar Chandbibi “Kita semua berdoa agar doa kita dipenuhi, bibi” tiba tiba Aaliya terbatuk sambil membaca Al Qur’an, Zain yang melihatnya segera mengambilkan air untuk Aaliya, Aaliya mengambil gelas itu dan berterima kasih pada Zain, dari kejauhan Surayya yang melihat mereka merasa senang, Imam Saheb dan semua orang mulai berdoa setelah setelah membaca ayat ayat suci Al Qur’an, Barkath merasa terharu sambil menangis, kemudian Usman meminta pelayannya agar menyajikan es jus untuk semua orang, Usman mendekati Zain dan berkata “Zain, kamu ini sangat beruntung mempunyai seorang istri seperti Aaliya” Zain hanya tersenyum, saat itu Nafisa memberikan es jus untuk Barkath, namun Barkath menolaknya dengan mengatakan kalau dia akan meminumnya nanti kemudian berlalu dari sana meninggalkan ruangan itu, sementara Surayya menyuruh Chandbibi untuk memanggil Barkath, bergegas Chandbibi mencari Barkath dan ketika Chandbibi berhasil menemukan Barkath, Chandbibi terkejut ketika melihat Barkath sedang merokok SINOPSIS BEINTEHAA episode 82 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top