SINOPSIS BEINTEHAA episode 78 (15 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 78 (15 April 2014) by. Sally Diandra Masih di tempat pernikahan masal, Nasir Khan sangat kesal karena acara pernikahannya telah di ganggu “Siapa orang orang ini, Meer Khan ?” teriak Nasir Khan lantang “Aku adalah ayah kandung Barkath !” balas Usman tidak kalah lantang, saat itu mereka masih di cegah oleh para penjaga yang tidak mengijinkan mereka masuk ke dalam ruangan tersebut “Meer Khan, bagaimana kamu ini ? Kamu bilang kamu adalah ayahnya Barkath ! Dan kamu telah berjanji akan menikahkan dia dengan aku !” tepat pada saat itu polisi datang dan memasuki ruangan tersebut kemudian menahan Meer Khan, Barkath yang saat itu sudah berdiri merasa sangat sedih ketika melihat ayahnya ditangkap oleh polisi dan segera berteriak memanggilnya “Ayaaaah ,,,” kemudian Barkath membuka dupattanya dan wajahnya pun mulai terlihat, Usman sekeluarga nampak terharu begitu melihat wajah Barkath, mereka teringat ketika dulu bermain main bersama Barkath ketika Barkath masih kecil. 

Barkath mendekati Surayya, Surayya berusaha untuk menyentuh wajahnya namun Barkath mencegahnya dan berkata “Siapa kamu ?” kemudian bertanya pada Usman “Siapa kalian semua ? Apa yang kalian katakan itu bohong !” ujar Barkath sambil menghampiri Meer Khan “Aku adalah ayah tuan Meer Khan ! Kalian pasti salah sangka !” Usman sekeluarga terkejut “Kalian semua pergilah dari sini ! Dan biarkan aku menikah !” ujar Barkath lantang “Barkath, Meer Khan itu memaksa kamu untuk menikahi Nasir Khan” sela Usman, namun Barkath langsung menolak “Tidak ! Aku menikah atas keinginanku sendiri dan aku tetap akan menikah dengan siapapun yang ayahku perintahkan untuk menikah !”, “Meer Khan ! Katakan yang sebenarnya !” tantang Usman yang mulai tidak sabar, Barkath juga ikut ikutan memohon pada ayahnya untuk mengatakan yang sebenarnya padanya, namun Meer Khan hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan mereka, Zain yang juga sudah tidak sabar langsung menarik kerah baju Meer Khan “Meer Khan ! Katakan sejujurnya !”, “Meer Khan, katakan yang sebenarnya kalau kamu telah menculik Barkath ketika dia masih kecil !” bentak Usman geram “Meer Khan, bagaimana bisa kamu membiarkan Barkath menikahi laki laki tua berusia 70 tahun ?” tanya Usman kesal 

Akhirnya Meer Khan membuka suara dengan mengatakan kalau Barkath adalah anak Usman dan Surayya, Meer Khan mulai terbatuk batuk, Barkath sangat khawatir dengan keadaan ayahnya, Barkath segera berlari dan mengambilkan air putih untuk Meer Khan kemudian memberikan gelas berisi air putih itu ke Meer Khan “Barkath, itu semua benar, kamu memang adalah anak mereka, anak Usman dan Surayya” Barkath sangat terkejut mendengarnya dan mulai menangis tersedu sedu “Ayah telah menculik kamu dulu, ketika kamu masih berusia 2 tahun” ujar Meer Khan, Surayya ikut ikutan sedih dan menceritakan pada Barkath bagaimana dulu Meer Khan menculik dirinya, Usman juga menambahkan cerita yang lain “Selama 18 tahun ini, ibu hidup tanpa dirimu, nak ,,, ibu hanya punya sebuah harapan suatu saat nanti kami akan menemukan kamu” ujar Surayya “Tapi ayahku, tuan Meer Khan telah membesarkan aku dengan cinta dan dia tidak membiarkan aku menyadari kalau dia bukanlah ayahku, dia telah merawat aku dengan sangat baik, layaknya seperti anak kandungnya sendiri” ujar Barkath sambil menangis tersedu sedu “Aku mohon, tuan Usman ,,, tolong bebaskan ayahku” pinta Barkath sambil menangis “Ini adalah permintaanmu yang pertama kali padaku, Barkath” kemudian Usman meminta pada polisi agar membebaskan Meer Khan namun polisi memperingatkan Meer Khan untuk tidak mendekati Usman dan keluarganya lagi, Barkath segera memeluk Meer Khan kemudian Meer Khan berlalu dari sana, Barkath mendekati keluarganya yang baru dan mememuk Surayya erat, seluruh anggota keluarga pun memeluknya 

Usman dan keluarganya membawa Barkath ke rumah mereka, Zain menunjukkan pada Barkath sebuah papan nama rumah mereka yang menggunakan nama Barkath “Barkath Villa” dan berkata “Kami tetap mempertahankan nama ini agar kami terus mengingat kamu yang telah menghilang dari kami” ujar Zain sambil memegang tangan Barkath dan mengarahkannya pada papan nama yang terbuat dari marmer hitam dengan tulisan berwarna tinta emas, Barkath menyentuh tulisan namanya itu sambil menangis bahagia, dari arah belakang Fahad memeluk kedua adiknya itu, Surayya dan Usman juga bergabung dengan mereka “Alhamdulilah, sekarang keluarga kita telah komplit, Usman” ujar Surayya penuh haru dan bahagia SINOPSIS BEINTEHAA episode 79 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top