SINOPSIS BEINTEHAA episode 44 (27 February 2014) by. RS Aaliya pergi meninggalkan rumah, Zain mengikutinya, Aaliya masuk ke
dalam taksi dan pergi, Zain mencoba untuk masuk ke mobilnya, tapi
Shaziya menghentikannya, Shaziya mengatakan “Zain, tolong antarkan aku,
Shaziya langsung masuk kedalam mobil, lalu mereka pergi, Zain mengikuti
taksi Aaliya, Zain berkata dalam hatinya “siapa yang akan ditemui
Aaliya secara diam diam, Zain terus mengikuti taksinya, tak lama taksi
Aaliya berhenti, Aaliya turun dari taksi dan pergi, Zain berkata pada
Shaziya “kakak aku hanya bisa mengantar mu sampai disini, Shaziya
mengatakan “tidak apa apa, terima kasih, lalu Shaziya turun dan pergi,
Zain juga turun dari mobil dan mencari kemana Aaliya pergi, Zain
bertanya “kemana dia pergi?,
Aaliya pergi ke toko perhiasan dan
menjual perhiasannya, Shaziya juga ada di took tersebut, dia melihat
Aaliya menjual perhiasannya, Shaziya terkejut melihat kalau Aaliya
menjual semua perhiasan, dia merasa senang dan mengatakan “aku akan
memberikan informasi ini pada ibu, penjaga took memberitahu nilai
perhiasan Aaliya padanya, Aaliya merasa kurang, dia membuka gelang dan
kalungnya, dia terlihat sangat sedih, penjaga took mengatakan harga
semua perhiasan Aaliya bernilai 1,75 Crores, lalu penjaga took itu
memberikan uang sebesar 1,75 Crores pada Aaliya, Shaziya melihat uang
tersebut, dia langsung menelpon Surayya, tapi Surayya tidak menjawab
teleponnya, setelah Aaliya menerima uang itu, dia langsung pergi,
Shaziya mengatakan “aku akan mengatakan ini pada ibu secara pribadi,
Aaliya keluar dari took, Zain melihat Aaliya dari kaca mobilnya, Zain
lengsung mengikuti Aaliya, Aaliya mendapat telepon dari Fahad, Aaliya
mengatakan “aku sudah punya uangnya, aku akan segera sampai, Zain masih
mengikuti Aaliya, Zain mengatakan “ siapa yang akan di temuinya, kalau
dia ingin pergi, seharusnya dia membawa pakaian di dalam tas,
Di
Bhopal, Aayath pergi untuk bertemu dengan pacarnya Rocky bersama dengan
temannya, temannya bertanya “apakah kau tahu kalau Rocky itu orang
baik?, Aayath mengatakan “aku baru bertemu dia sekali, dan
kelihatannya dia baik, aku tidak yakin apakah aku ingin melakukannya,
tapi aku sangat membutuhkan uang, jadi aku harus melakukannya, aku harap
kau tidak akan memberitahu siapa pun, temannya mengatakan “baiklah,
aku tidak akan memberitahu siapa pun, mereka bertanya pada seseorang
yang melintas didepan mereka, orang itu membawa mereka masuk,
Aayath dan temannya masuk, Aayat melihat para model sedang bersiap siap,
mereka duduk di ruang tunggu, mereka memperhatikan model sedang
mengenakan pakaian yang minim, Aayath merasa gugup, temannya bertanya
“apa yang akan kau lakukan jika kau diminta untuk memakai baju-baju
seperti itu, Aayath mengatakan “aku tidak akan mengenakannya, pada saat
itu Aaliya mendapat telepon dari ibunya Shabana, Shabana bertanya “di
mana kau?, Aayath mengatakan “dia pergi untuk berbelanja dengan teman
ku, Shabana mengatakan “Aayat, jangan berbelanja sembarangan, tiba tiba
Shabana mendengar orang yang sedang berbicara tentang mengambil gambar,
Shabana menjadi curiga dan bertanya “di mana kau Aayat?, Aayath
mengatakan “Bu, ada penembakan yang terjadi di pasar, Shabana mengatakan
“kau harus membawa sayuran ketika kau kembali, Aayat mengatakan
“baiklah bu, lalu mereka menutup teleponnya, tak lama Rocky datang dan
menemuinya, Rocky mengatakan “Aayat, ayo ikut dengan ku, Rocky
memberikan pakaian India untuk dipakai, Rocky bertanya “bagaimana dengan
kesehatan ayah mu? Aayat bertanya “bagaimana kau tahu?, Rocky
mengatakan “bukankah kau sendiri yang mengatakan saat kita chatting, kau
harus selalu mengurus orang tua mu, Aayath merasa senang mendengarnya,
Zain masih mengikuti Aaliya, Zain menelpon Aaliya dan bertanya
“Aaliya, kau sekarang lagi di mana?, Aaliya mengatakan “ini adalah
urusan ku, Zain mengatakan “ayah bertanya tentang mu, Aaliya
mengatakan “paman menanyakan ku?, tolong berikan ponselnya pada paman,
aku akan bicara dengannya, pada saat itu suara Azan berkumandang, mereka
berdua mendengarkan suaraAdzan di ponsel mereka, mereka langsung
menutup teleponnya, Aaliya bertanya “mengapa aku mendengarkan suara
azan di ponsel Zain,? ternyata dia mengikuti ku, tak lama Aaliya melihat
Zain, Aaliya bersembunyi, Zain masih mencarinya, Aaliya terlihat
khawatir, Aaliya diam diam pergi dan menelpon Fahad dan mengatakan “aku
akan meletakkan tas di dekat kotak pos, kakak harus mengambilnya dengan
cepat, Aaliya meletakkannya, Fahad mengambil tas itu,
Aaliya
menemui Fahad, Zain melihat mereka sedang berbicara, tapi Zain tidak
melihat wajah Fahad, tak lama mereka pergi, Zain bertanya “siapa dia?,
apa yang ada didalam tas itu?,
Shaziya kembali kerumah, dia
langsung memanggil Surayya, tapi dia tidak menemukannya di dalam
ruangan, Shaziya ingin pergi, tapi dia mendengar ada suara dari kamar
mandi, Shaziya mengatakan “Ibu pasti sedang dalam kamar mandi, lalu
Shaziya mengetuk pintu kamar mandi dan mengatakan “ibu, keluarlah, aku
ingin mengataka sesuatu pada ibu,
tiba tiba Usman keluar dari
kamar mandi dan bertanya “Shaziya, apa yang ingin kau katakana pada
ibumu, dan apa yang bisa kau lakukan yang Nafisa tidak bisa
melakukannya, Shaziya terkejut, dia mulai tertawa dan mengatakan
“Nafisa tidak bisa tertawa seperti ku, ibu selalu mengatakan pada
menantunya harus selalu tertawa dan bahagia, Aaliya dan Nafisa tidak
pernah tertawa, ayah, dimana ibu, Usman mengatakan “dia sedang pergi
keluar dan dia akan pulang pada malam hari, Shaziya tertawa lagi, lalu
dia pergi,
Pada amalam hari, Zain sedang bermain Soxaphone, tak
lama Aaliya datang dan mendengarkannya dari belakang, Zain melihat
Aaliya sedang berdiri di belakangnya, Aaliya berkata dalam hatinya “apa
yang akan ku katakana jika Zain bertanya tentang kejadian di pasar,
Aaliya bertanya “mengapa kau berperilaku seperti devdas, apakah kau
teringat dengan mantan pacar mu?, Zain bertanya tentang tas, Aaliya
mengatakan “aku meninggalkan tas itu di Mall, Zain mengatakan “ayo kita
pergi dan mengambilnya, Aaliya mengatakan “tidak, aku sendiri yang akan
mengambilnya, Zain mengatakan “aku tahu kalau tas itu tidak ada di
Mall, apa yang ada didalam tas itu, pakaian atau surat cinta, Aaliya
mengatakan “itu adalah urusan ku dan waktu dari pukul 7:30 telah
berakhir, Zain bertanya “pada siapa kau memberi tas itu?, Aaliya
berkata dalam hatinya “terima kasih Tuhan kalau Zain tidak melihat kak
Fahad, lalu Aaliya mengatakan “ohh, kau mengikuti ku?, kau peduli
tentang hal itu?, Zain memegang tangan Aaliya dan meminta jawabannya,
Aaliya mengatakan “Zain aku merasa sakit, apa masalah mu jika aku
bertemu seseorang, Ya, aku bertemu dengan seorang pria, dan didalam tas
itu terdapat surat-surat cinta, mengapa kau menjadi begitu posesif
dengan tiba-tiba, apakah kau telah mulai mencintai ku?, mendengar itu
Zain melepaskan tangannya, SINOPSIS BEINTEHAA episode 45