SINOPSIS BEINTEHAA episode 14 (16 January 2014) by. RS Dirumah, Ghulam masih berbicara dengan ayah Zeeshan, Ghulam berkata
“saya telah menggadaikan rumah ku untuk pernikahan ini, jadi saya sudah
tidak memiliki uang lagi, Ayah Zeeshan mengatakan “saya meminta mas
kawin ini juga demi putri mu, putri mu mengatakan kalau dia menyukai
warna merah, sehingga Zeeshan ingin membeli mobil yang berwarna merah,
Aliya juga mengatakan kalau dia menyukai taman, sehingga Zeeshan ingin
membeli bungalow dengan taman, jadi saya menetapkan kesepakatan untuk
mobil dan bungalow dengan mas kawin 50 lakh, kau telah membayar 10 lakh,
dan saya meminta 40 lakh lagi, mendengar itu Ghulam menjadi sangat
tegang,
Dikamar Aliya, Shabana sedang membantu Aaliya bersiap
siap, Shabana mengajarkan Aliya beberapa pelajaran yang baik, Shabana
mengajarkan bagaimana memperlakukan suaminya, mereka saling berbagi
momen,
Disisi lain, Ghulam berkata pada Ayah Zeeshan, aku tidak
pernah melihat uang sebanyak 40 lakhs dalam hidup ku, Ayah Zeeshan
mengatakan “kau akan melihat impian besar tentang putri mu, Ghulam
mengatakan “aku telah menggadaikan rumah ku, dan aku tidak bisa
mendapatkan uang lagi, Ayah Zeeshan mengatakan “kau bisa saja meminta
dari kerabat itu, Ayah Zeeshan menunjuk kea rah Usman, Ghulam melihat
Usman, dan Usman juga menatap Ghulam dengan penuh tanda Tanya, Ghulam
sedikit marah dan mengatakan “dia(Usman) adalah tamu di pernikahan ini,
aku tidak bisa
melakukannya, tiba tiba Paman Zeeshan datang dan
mengatakan “kau dan putri mu memiliki karakter yang sama, kau pasti bisa
melakukannya, Ghulam juga marah pada paman Zeeshan, Ghulam mengatakan
“jangan pernah kau berbicara jelek tentang Aaliya, melihat ada yang
tudak beres, Usman datang dan bergabung dengan mereka,
Dikamar
Aaliya, Shabana mengajarkan pelajaran yang baik untuk Aaliya, Shabana
mengatakan “kau harus selalu menghormati suami mu, sementara itu Usman
bertanya pada Ghulam “apakah semuanya baik-baik saja, Ghulam sedikit
gugup, Ayah Zeeshan mengatakan “semuanya baik-baik saja, kami hanya
meminta sesuatu untuk kebahagiaan Aaliya, Ghulam mengatakan “mereka
meminta mahar dari hari pertama, aku bahkan telah memberi mahar kepada
mereka, dan aku telah membuat kesalahan, Usman terkejut mendengarnya,
Ghulam kembali mengatakan “dan ketika aku menolak untuk memberikan mas
kawin, mereka berbicara hal buruk tentang Aaliya, Ghulam meminta mereka
untuk mengatakan semuanya di depan Usman, dengan kesal Usman
memperingatkan ayah dan paman Zeeshan untuk berpikir sebelum mengatakan
apa-apa,
Dilain sisi, Ibu Zeeshan sedang berjalan sambil berkata
sesuatu, Surayya mendengarkannya dan mengikutinya dari belakang,
sementara itu Usman bertanya pada paman dan ayah Zeeshan “apa yang ingin
kalian katakan?, tak lama Ibu Zeeshan datang dan bergabung dengan
mereka, Ayah Zeeshan mengatakan “kami telah melihat Aaliya dan Zain
sedang bersama-sama berkali-kali, Ghulam dan Usman terkejut
mendengarnya, Ibu Zeeshan yang ada disana mengatakan “Zeeshan telah
melihat Aaliya dan Zain sedang bersama-sama pada ssat pesta tahun baru,
mereka menceritakan semua kejadian yang mereka lihat,
Disisi
lain, Aaliya sedang melihat inai yang telah dilukis ditangannya, dia
menunjukkan tulisan huruf “Z” yang dia ukir ditangannya, Shabana senang
melihatnya, sementara itu, Ibu Zeeshan mengatakan “Zain adalah penyebab
utama semua masalah ini, mendengar perkataan ibu Zeeshan yang
menjelekkan Zain, Surayya datang dan mengatakan “Zain tidak mungkin
melakukan semua itu, dia sekarang sedang berada di Bangkok bersama
dengan teman-temannya,
Dikamar Aaliya, Shabana pergi meninggalkan
Aaliya, Aaliya melihat inai yang ada di tangannya, lagu Beintehaa pun
mengalun, dia membasuhkan tangannya di wajahnya, Lagu Beintehaa masih
mengalun dan menunjukkan Zain datang kembali ke ruang pernikahan dengan
membawa ranselnya, keduanya diperlihatkan secara bergantian,
Ibu
Zeeshan meminta Surayya dan Usman untuk memanggil Zain kembali dan
bertanya padanya, tiba tiba Surayya melihat Zain, dia syok melihatnya,
kemudian dia pergi menemui Zain dan mengajaknya pergi bersamanya,
Dikamar Aaliya, Aayat dan Shabana sedang membantu Aaliya bersiap-siap,
Surayya bertanya pada Zain “mengapa kau datang kembali tanpa pergi ke
Bangkok, Zain bertanya “mengapa ibu marah, Surayya mengatakan “kau harus
pergi jauh dari sini, Zain bertanya “apa yang terjadi di dalam?,
Didalam, Ayah dan paman Zeeshan mulai berteriak pada Ghulam, semua orang
berkumpul melihat mereka, mereka mulai menjelekkan Zain dan Aaliya,
merasa marah Usman mengatakan “jaga lidah mu, ayah Zain menyalahkan
semuanya pada Zain,
Diluar, Zain mengatakan “aku tidak terkejut
tentang orang tua Zeeshan yang meminta mahar lebih, Surayya mengatakan
“jangan khawatir, ayah mu akan memberikan mereka uang dan semuanya akan
baik-baik saja, Zain mengatakan “aku tidak akan membiarkan Aaliya
menikah di rumah ini, mendengar itu Surayya meminta Zain untuk pergi,
Dikamar Aaliya, Shabana sedang bicara dengan anak-anaknya, tiba tiba
Phuphi datang, dia memuji kecantikan Aaliya ini, kemudian dia meminta
Shabana untuk ikut bersamanya, lalu mereka pergi, Aayat bertanya pada
Aaliya “apa yang terjadi, Aaliya mengatakan “aku tidak tahu,
Disisi lain, Zai berkata pada Surayya “ketika aku hendak pergi untuk
memberikan kembali kunci jip, tiba tiba Mirza saheb tersandung dan
jatuh, aku membawanya ke rumah sakit, sehingga aku ketinggalan pesawat,
Surayya mengatakan :kau harus pergi sekarang, Surayya memanggil taxi
untuk Zain, sementara itu didalam rumah, Ayah Zeeshan bertanya pada
Ghulam “apakah kau akan memberikan uang mas kawin atau tidak, semua
menjadi tegang, Ghulam menjadi sangat sedih, dengan sedih Ghulam
mengatakan “tidak, Ayah Zeeshan bertanya “apakah itu adalah keputusan
terakhir mu, Ghulam mengatakan “Ya, mendengar itu Usman mengatakan “kau
bisa menghabiskan lebih dari 40 lakhs untuk Aaliya, tapi aku tidak bisa
membiarkan Aaliya menikah dengan anak kalian, merasa marah, Paman
Zeeshan kembali menghina Zain dan Aaliya, Usman kembali memperingatkan
mereka, kalau tidak mereka akan menyesalinya,
Didalam kamar
Aaliya, Aaliya meminta Aayat untuk pergi dan memeriksa apa yang terjadi,
Aayat mengatakan “memang apa yang akan terjadi, Aaliya tetap bersikeras
memintanya untuk pergi, kemudian Aayat pergi,
Usman dan
keluarga Zeeshan masih beradu argument, kemudian Ibu Zeeshan berkata
pada Usman “anda bisa memanggil Zain dan bertanya apakah kami mengatakan
hal yang benar atau tidak, Usman menelpon Zain dan bertanya “apakah ada
sesuatu yang terjadi antara kau dan Aaliya, Ponsel Zain sedang berada
dikamar Aaliya, Aaliya mengangkat telepon dan mendengarkan semuanya,
Aaliya terkejut mendengarnya, SINOPSIS BEINTEHAA episode 15