SINOPSIS MAHAPUTRA episode 149 (3 Februari 2014) by. RS Didesa, Kaale membawa Raghvendra bersama dengan mereka, warga desa
sedang membicarakan tentang meriam, Pratap mendengar pembicaraan mereka,
dia terkejut mendengranya, dia mengatakan Meriam ???
Disisi
lain, Bairam Khan terlihat marah dia bertanya di mana Meriam? prajurit
mengatakan kalau mereka akan segera membawanya, Bairam Khan merasa
marah, lalu dia memukuli prajurit itu, Azeem menghentikannya dan
mengatakan kalau meriam itu telah datang, Bairam Khan melihatnya, dia
tertawa melihat itu,
Di Bijolia, semua wanita sedang membuat
senjata mereka, Jaiwanta meminta semuanya untuk melakukannya dengan
cepat, seorang pelayan ingin mengangkat sebuah karung, dia meminya
Bhatiyani untuk membantunya, Bhatiyani mengatakan kalau dia tidak akan
membantunya, mendengar itu Sajja merasa jengkel melihat Bhatiyani, dia
marah padannya dan memintanya untuk membantu pelayan itu, akhirnya
Bhatiyani membantunya,
Didesa, Bairam Khan merasa senang melihat
meriam itu, Bairam Khan mengatakankalau sekarang dia akan meledakkan
desa dan hutan dengan meriam tersebut, sorang prajurit bertanya
bagaimana mereka akan meledakkan benteng Chittor, Bairam Khan mengatakan
kalau dia hanya ingin membunuh Pratap, dari jauh Pratap melihat
Raghvendra sedang dibawa kehadapan Bairam Khan,
Di Bijolia,
prajurit Rao Surtan mencoba untuk membuka pintu Istana, tapi mereka
tidak bisa membukanya, Rao Surtan meminta prajuritnya untuk memanjat
tembok, prajurit melemparkan tali ketembok Istana,
Didalam,
semua wanita melihatnya, Jaiwanta mengatakan kalau sekarang mereka akan
menunggu sampai mereka datang, kemudian Jaiwanta meminta pelayan untuk
menumpahkan minyak mendidih ke prajurit yang hendak memanjat tembok,
prajurit merasa kepanasan, kemudian para pelayan mejatuhkan bubuk cabai,
para prajurit Rao surtan diserang, Rao Surtan marah melihatnya,
Disisi lain, Mamrat Ji dan Uday Singh telah sampai di ujung selatan
dari benteng Istana, tapi mereka kalau Rao Surtan dan pasukannya telah
berada disana, tak lama mereka melihat kalau pasukan mereka tekah sampai
di Bijolia, Uday Singh tersenyum melihatnya,
Di Istana
Bijolia, Rao Surtan memanggil Shibu (prajuritnya yang memiliki badan yang
besar) dia memintanya untuk membuka pintu, Shibu berjalan menuju pintu,
Sajja melempar pisang kearahnya, dan Shibu tergelincir, Sajja senang
melihatnya, Shibu pingsan, para wanita masih menyerang prajurit Rao
Surtan, Rao Surtan menjadi sangat marah, dia memanggil pasukannya untuk
menyerang benteng, melihat itu Bhatiyani bertanya pada Jaiwanta apa yang
akan mereka lakukan? Jaiwanta mengatakan kalau bukan waktunya untuk
berpikir, dia mengatakan sekarang watunya untuk melakukan apa yang
mereka bisa lakukan, tiba tiba seorang pelayan mengatakan kalau senjata
mereka telah habis, semua merasa khawatir,
Diluar, Rao Surtan
mengatakan kalau sekarang mereka tidak melakukan apa apa, dia mengatakan
kalau dia berpikir kalau mereka sudah lelah, kemudian dia meminta
pasukannya untuk mendobrak pintu, para wanita terlihat khawatir,
Jaiwanta berdoa pada dewa,
Didesa, Kaale melihat kantung kain
yang berisis batu di tangan Raghvendra, dia mengambil dan membuangnya,
Pratap mengikuti mereka dari batu batu yang dijatuhkan Raghvendra,
Pratap melihat kantung kain itu terjatuh, dia mengambil dan mengatakan
kalau sekarang bagaimana dia akan mengikuti mereka?, tiba tiba Pratap
melihat petunjuk tetsan darah, Pratap mengatakan kalau itu mungkin
petunjuk yang diberikan Raghvendra padanya, Pratap mengikuti tetesan
darah dan tetesan darah berakhir, Pratap mengatakan kalau dia sudah
dekat tujuannya, Pratap melihat Ragfhvendra dan dia melihat luka yang
ada dikakinya, Pratap merasa khawatir dan ingin menghampiri Raghvendra,
Raghvendra melihat Pratap dan menghentikannya,
Flashback :
ketika Kaale membuat kantong kain itu dari tangan Raghvendra, Raghvendra
berkata dalam hatinya kalau dia akan membuat petunjuk pada Pratap,
kemudian dia melukai kakinya hingga berdarah, dan tetasan darah itu
menjadi petunjuk untuk Pratap,
Pratap melihat Raghvendra, dia berkata dalam hatinya kalau dia akan membayar untuk setiap tetesan darah gurunya,
Di Bijolia, pasukan Rao Surtan mencoba untuk membuka pintu Istana, tak
lama mereka berhasil membukanya, semua Ratu terkejut melihatnya, Rao
Surtan tersenyum, SINOPSIS MAHAPUTRA episode 150