Di Boondi, Uday Singh bertanya pada Surtan kenapa dalam pertemuan
mereka ada kehadiran Mughal yang di mana seharusnya hanya ada Rajput,
Uday juga mengatakan kalau itu memang sifat Mughal untuk hadir di mana
saja tanpa undangan apapun, mendengar ini, Bairam Khan menjadi sangat
marah, dia berteriak, Uday juga beerteriak padanya, Surtan mencoba untuk
menenangkan mereka, Pratap ingin menyerang Bairam Khan tapi Uday Singh
menghentikannya, Surtan menjelaskan kalau dia mengundang Bairam Khan
untuk menjadikannya teman, Uday keaget mendengarnya, Surtan juga
mengatakan kalau dia memanggil Mughal sama seperti bagaimana dia
mengajak Uday Singh untuk berteman, Uday Singh dengan amarahnya
mengatakan kalau bangsa Mughal ingin menjadi penguasa diatas tanah kita,
mereka juga ingin menghancurkan kita, dan warisan budaya kita, Uday
juga mengatakan kalau Mughal tidak bisa menjadi teman dari orang lain,
karena mereka mudah mencampakkan teman mereka, kemudian Uday bertanya
pada Surtan bagaimana dia ingin menjadikan Mughal sebagai temannya,
mendengar itu Bairam Khan menjadi sangat marah,dia mengeluarkan
pedangnya, Uday Singh & Pratap juga mengeluarkan pedang mereka,
melihat itu, Surtan menjadi ketakutan, Surtan mencoba untuk menenangkan
mereka, Surtan menghampiri Bairam Khan, dia mengatakan untuk tidak
melakukan kekerasan, kemudian Surtan berbisik pada Bairam Khan tentang
rencana mereka dan memintanya untuk tidak merusaknya, lalu dia bicara
keras dengan mengatakan pada Bairam Khan kalau dia tidak bisa melakukan
kekerasan pada Uday Singh karena Uday Singh juga diundang ke sini,
Surtan juga mengatakan kalau mereka harus menjaga rasa hormat mereka dan
meminta mereka untuk tenang, akhirnya mereka memasukkan pedang mereka
kembali ke sarungnya,
Uday Singh bertanya pada Surtan mengapa dia
mengibarkan bendera Mughal, Surtan mengatakan kalau dia ingin bantuan
dari Mughal untuk menangkap Sakha Veer, Bairam Khan juga ikut
menjelaskan kalau dia mengibarkan bendera Mughal, karena dia ingin Sakha
Veer haidr di sana, dia juga mengatakan kalau orang yang mencintai
tanah airnya seperti Sakha Veer tidak akan pernah mentolerir untuk
bendera lain berkibar dengan bendera mereka sendiri, dia mengatakan
dengan begitu ada kemungkinan dia akan datang, Bairam Khan juga
melanjutkan perkataannya jika Sakha Veer tidak datang itu akan
membuktikan kalau dia tidak mencintai tanah airnya, mendengar itu Pratap
menjadi marah, Bairam Khan benar-benar mencoba untuk memprovokasi
Pratap, tapi Pratap masih bisa mengendalikan amarahnya. Uday Singh
mengatakan kalau dia tidak mendukung pemberontakan dan terorisme,
terlepas dari itu Sakha Veer adalah seorang patriot, dia juga
menambahkan kalau tidak ada Raja Rajput yang akan mendukung
pemberontakan, Pratap khawatir mendengarnya, Bairam Khan mengatakan jika
Uday Singh tidak tahu kalau Sakha Veer melakukan semua ini tanpa
bantuan dari setiap Raja Rajput, maka Uday Singh tidak harus mencampur
masalah ini dengan hubungan antara Mughal dan Rajput,
Surtan berkata
pada Uday untuk memberikan satu kesempatan pada Bairam Khan untuk
menangkap Sakha Veer, Surtan juga mengatakan kalau yang paling penting
bagi agama Rajput untuk tidak menghina tamu yang datang, Uday Singh
setuju pada Surtan tapi dia merasa ragu dan bertanya “apakah Mughal akan
pergi setelah menangkap Sakha Veer? Mendengar itu, Bairam Khan berjanji
akan meninggalkan bangsa Rajput setelah menyelesaikan tugasnya, Surtans
menjadi senang karena rencana mereka akan terpenuhi, Surtan juga
mengatakan kalau dia ingin bermain kembang api, dia ingin melaksanakaan
rencana mereka pada Pratap, Bairam Khan mengatakan kalau dia setuju,
Pratap menatap Bairam Khan dengan penuh amarah, Uday melihatnya dan
meminta Pratap untuk tenang, kemudian Uday Singh, Pratap dan Bairam Khan
duduk di tempat mereka masing-masing, Surtan akan menyalakan kembang
api yang dibuat mereka secara khusus,
Di Mewar, Jaiwanta sedang berdoa untuk Pratap dan Uday di kuil,
Di Boondi, Surtan menyalakan kembang api, Bairam Khan dan Surtan
menunggu rencana mereka untuk membunuh Sakha Veer alias Pratap, kembang
api itu berjalan kearah Pratap tapi tidak terjadi apa apa dengan kembang
api itu kecuali memancarkan cahaya, Bairam Khan menghampiri Surtan dan
bertanya kenapa tidak terjadi apa apa, Pratap dan Chakrapani tersenyum
melihat mereka, Uday Singh merasa bingung melihat Bairam Khan dan
Surtan, dia bertanya apa yang mereka bicarakan, Surtan mengatakan tidak
ada apa apa,
Di luar, Benidas(teman Pratap yang satunya)
diam-diam menaburkan bubuk petasan itu dengan membuat garis dari tempat
Surtan yang menyalakan kembang api sampai tempat di mana bendera Boondi
dan Mughal berkibar dari, dia meletakkan guci itu tepat dibawah bendera
mereka, dia tersenyum,
Di dalam, dengan kelakukan anehnya,
Surtan mencoba untuk mencari tahu alasan mengapa rencana mereka tidak
bekerja, tidak menemukan apa apa, kemudian dia duduk, Pratap menggodanya
dengan mengatakan kalau guci yang ada dibawah kursinya terbakar, dia
menjadi sangat ketakutan, dia meminta prajuritnya untuk melihatnya,
prajurit itu mengatakan tidak terjadi apa apa, kemudian dia pergi dari
kursi itu, Bairam Khan terlihat malu dengan kelakukan Surtan, dia
menghampiri Surtan dan memarahinya, Surtan bicara dengan keras akan
rencana mereka tapi tiba tiba dia terdiam karena takut kalau Uday
mengetahuinya, kemudian mereka semua pergi keluar untuk melihat kemana
kembang api itu mengarah, Bairam Khan menyadari kalau kembang api itu
berjalan menuju bendera Mughal, Pratap dan Chakrapan saling tersenyum,
Bairam Khan dan pasukannya berjalan menuju kearah bendera mereka untuk
menghentikannya, dia berhasil untuk memadamkan kembang api itu dengan
air, dia sangat marah, kemudian dia menandang guci hingga jatuh, dia
mengatakan kalau seseorang telah melakukannya dengan sangat hati-hati,
dengan memindahkan guci itu ke tempat arah bendera mereka yang bermaksud
untuk menghancurkan kedua bendera mereka,
Di Pengadilan Boondi,
mereka semua sedang membahas tentang kejadian tersebut, Bairam Khan
mengatakan kalau hal itu pasti dilakukan oleh Sakha Veer, Pratap memuji
Sakha Veer dengan mengatakan kalau dia telah melakukannya secara
diam-diam, dia juga mengatakan kalau Sakha Veer sebagai pahlawan,
mendengar Pratap memuji Sakha Veer, Uday Singh meminta Pratap untuk
diam, Pratap mengatakan maaf pada Uday, dan mengatakan “siapa pun Sakha
Veer tapi dia telah berhasil merusak semua rencana Bairam Khan untuk
menangkapnya, Pratap juga mengatakan kalau setelah kejadian ini Bairam
Khan tidak memiliki hak untuk merasa lebih unggul dari bangsa Rajput
karena dia tidak bisa menangkap salah satu dari mereka, Uday Singh tidak
mendukung tentang pandangan Pratap, dia ingin memarahi Pratap tapi
Bairam Khan memintanya untu tenang, kemudian Bairam Khan mengatakan
meskipun Sakha Veer mencoba untuk menghancurkan Mughal,tapi dia tidak
akan berhasil dalam rencananya, Bairam Khan mengatakan dengan tanpa
alasan apapun bendera Mughal tidak mengangkat seluruh Hindustan,
walaupun Sakha Veer atau ayahnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan
bendera mereka, Bairam Khan juga melanjutkan kalau dia ingin
menginformasikan kalau tidak hanya Sakha Veer dan juga ayahnya yang
menganggap anaknya sebagai keajaiban yang besar, dia mengatakan kalau
Sakha Veer hanya serangga yang dapat dia hancurkan dengan mudah,
mendengar itu, Pratap menjadi sangat marah. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 18 by. RS