SINOPSIS MOHABBATEIN episode 597 “HARI KARWACHAUTH” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 597 “HARI KARWACHAUTH” by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, tuan dan nyonya Bhalla sedang ngobrol tentang Ishita “Toshi, kenapa Ishita puasa ? Bagaimana kalau dia melakukan penyerangan lagi ketika sedang menjalankan puasa”, “Tidak suamiku, semua hal yang buruk akan lenyap dari dalam dirinya” nyonya Bhalla menimpali ucapan suaminya, sementara itu Appa bertanya ke Amma “Madhu, kenapa kamu berpuasa ?”, “Aku melakukan hal ini untuk Ishita, aku ingin bersama Ishita selalu” ujar Amma “Semuanya akan baik baik saja hari ini”, “Aku sangat khawatir, semua hal buruk bisa saja terjadi” ujar Amma “Jangan khawatir, pikirkan yang baik saja, Madhu”, “Ya sudah sekarang bersiap siaplah” sahut Amma 

Ishita sedang bersiap siap, Raman terbangun dan bertanya “Apa yang special hari ini ? Kenapa kamu bersiap siap pagi pagi sekali ?”, “Kamu serius kamu tidak tahu ?” tanya Ishita heran “Iyaaa, itulah mengapa aku bertanya” tanya Raman sambil memegang tangannya “Biarkan aku pergi, Raman ,,, aku sudah hampir terlambat, hari ini adalah hari Karwachauth”, “Aku akan memberikan kompensasinya” ujar Raman sambil mengajak Ishita bermesraan “Aku sudah memilih untuk menghukum kamu, kamu harus berada dirumah sepanjang hari hari ini” Raman tersenyum dan bergumam pada dirinya sendiri ketika Ishita sudah pergi meninggalkannya “Terima kasih, Dewa ,,, aku telah mengembalikan Ishita kembali, aku lupa kalau namaku Ravan Kumar, aku harus melakukan sesuatu untuk mengejutkannya” gumam Raman 

Dirumah keluarga Iyer, Vandu membangunkan Bala “Lihat Vandu, masih gelap dilluar sana, biarkan aku tidur dulu”, “Hari ini adalah hari Karwachauth, nyonya Bhalla mengundang kita, ibu bahkan puasa dan aku juga mau puasa untuk kamu” Bala merasa senang “Terima kasih karena kamu mau melakukan puasa untuk aku, kemarilah kita akan saling berpelukkan dan tidur lagi”, “Ayoooo bangun !” ujar Vandu sambil memukul suaminya “Lebih baik kamu mandi sana !”, “Heiii aku menikahi perempuan Indian Selatan itu untuk menghindari puasa” Vandu hanya tersenyum mendengarnya, 

Tak lama kemudian nyonya Bhalla sedang menyuapkan sargi untuk Ishita, Amma juga menyuapkannya ke Vandu, Vandu meminta Simmi untuk ikut bersama mereka “Untuk siapa aku puasa ?”, “Bagaimana kalau kamu puasa untuk Ananya” Ishita menyahut pertanyaan Simmi “Iyaa, benar Simmi ,, kamu bisa puasa untuk Ananya agar panjang umur” sela Vandu “Ya sudah, bersiap siaplah sana, Simmi ,,, lalu ikut pemujaan dengan kami” sahut nyonya Bhalla, Vandu bergegas membantu Simmi untuk bersiap siap “Sudah lama sekali kita tidak bersama sama, lihat bagaimana kita semua berubah, kadang kadang untuk kebaikan dan kadang juga untuk ,,,” Ishita tidak melanjutkan perkataannya, nyonya Bhalla dan Amma hanya terdiam menatap kearah Ishita, kemudian nyonya Bhalla memberikan hadiah ke Ishita dan Sarika, Amma juga memberikan hadiah ke Vandu 

“Sekarang kita akan menyalakan lampu diyanya”, “Biar aku saja yang menyalakannya, bu” Ishita menyahut ucapan ibu mertuanya dan bergegas menuju ke arah patung sang Dewi, saat itu Amma berbisik kearah nyonya Bhalla “Toshi, aku sangat takut, sebelumnya dia sangat kasar, bagaimana bisa dia normal sekarang ?” bisik Amma cemas, semua orang juga cemas dengan kondisi Ishita yang labil dan sering berubah ubah, Ishita kemudian menyalakan lampu diya dan berdoa pada sang Dewi, 

Nyonya Bhalla mengucap syukur pada Dewa, Ishita kemudian berbalik dan menatap kearah mereka yang masih berdiri disana dengan tatapan cemas “Ada apa ? Kenapa kalian semua menatap kearahku seperti itu ?” Vandu langsung menyahut pertanyaan Ishita “Kamu kelihatan sangat cantik, Ishita ,,, itulah mengapa kami menatapmu”, “Kamu juga ingat hari ini adalah hari Karwachauth, ketika semua orang melupakannya” sela Amma sambil memeluk Ishita dengan perasaan bahagia 

Para pria sedang saling ngobrol satu sama lain “Aku ingin memberikan hadiah ke istriku”, “Iya, ayah ,,, tapi kalau mereka datang sebelum kita pulang, bagaimana ?” sahut Raman menimpali ucapan Appa “Kita bisa melakukan belanja online” sela Romi, akhirnya tuan Bhalla dan Romi langsung melakukan belanja online secepatnya, Raman meminta Bala untuk tidur dulu di sofa, sementara itu Ishita sedang membuat mehendi ditangannya, nyonya Bhalla menari bersama Pammi dan teman temannya, Ishita kemudian ikut menari bersama mereka dan meminta Amma untuk ikut menari, Amma tersenyum dan berkata “Vandu, kamu kelihatan sangat cantik” ujar Amma sambil memberikan tanda hitam dibelakang telinga Vandu “Ibu, apakah ibu puasa pertama kali di hari Karwachauth untuk ayah ?”, “Tidak, tapi untuk Ishita, Raman benar, Ishita saat ini sedang setres dan obat itu bisa mengendalikannya” ujar Amma 

Raman sedang ngobrol dengan seorang pria dan memintanya untuk mengirimkan barang barangnya hari ini “Tapi kamu terlambat memesannya, tuan ,,, pesanan akan datang dalam 2 atau 3 hari kedepan”, “Kamu akan mendapatkan uang tambahan jadi kamu harus mengirimkannya” ujar Raman kesal, kemudian Raman memberitahu Bala kalau Abhishek bisa membantu mereka, orang itu lalu berkata lagi “Aku akan mengecek lokasi pengirimannya” Raman kemudian memberitahu Abhishek, salah satu anak buah Abhishek bertanya pada Abhishek “Kapan kita akan melakukan penyelidikan pada keluarga Bhalla tentang pistol itu”, “Jangan hari ini, Ishita baru saja normal, kita akan pergi kesananya nanti saja” ujar Abhishek 

Ishita sedang berdandan dengan baju yang sangat indah yang berwarna merah, Ishita tersenyum ketika melihat gajra (rangkaian bunga untuk rambut) “Raman pasti yang membelinya” kemudian Ishita menyematkan gajra itu di rambutnya, Ishita tersenyum sambil teringat pada kenangan manis mereka berdua, antara dirinya dan Raman, kemudian Ishita mengoleskan sindoor di ujung keningnya dan membersihkan sisa sindoor yang menempel dihidungnya “Ini artinya kalau Raman sangat mencintai aku” gumam Ishita sambil tersenyum, tak lama kemudian nyonya Bhalla sedang membaca kisah hari Karwachauth, Amma terus menerus memperhatikan Ishita, semua perempuan sedang berdoa “Arti dari hari Karwachauth adalah perempuan bisa melakukan apa saja untuk suaminya, dia bahkan bisa bertarung hingga titik darah penghabisan” ujar nyonya Bhalla, Vandu berbisik kearah Amma “Ibu, jangan menatap kearah Ishita seperti itu terus, dia baik baik saja” bisik Vandu,

Abhishek menangkap si kurir “Kenapa kamu menangkap aku, pak polisi ? Aku tidak melanggar rambu lalu lintas dan aku juga mengenakan helm” si kurir mencoba membela diri, Abhishek lalu menyuruh si kurir untuk memberikan hadiah itu ke tempat tinggal Raman, Raman menerima hadiah itu dan berterima kasih pada Abhishek “Kamu telah membuat aku jadi kurir hari ini, Raman ,,, semua anak buahku mentertawakan aku”, “Ya sudah, sekarang lebih baik, kamu ikutlah berpesta bersama kami hari ini” pinta Raman, Abhishek setuju dengan permintaan Raman, saat itu para perempuan mengambil piring aarti dan saling melewati satu sama lain sambil bernyanyi, Pammi dan semua perempuan menunggu munculnya bulan SINOPSIS MOHABBATEIN episode 598 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top