SINOPSIS MOHABBATEIN episode 595 “ISHITA NGAMUK” by. Sally Diandra
Raman dan Bala membawa Ishita ke dokter psikiater dan mulai ngobrol soal pengobatan Ishita, tak lama kemudian mereka pulang ke rumah, Mihika menangis dan bertanya pada Raman “Bagaimana bisa kamu mengirimkan kak Ishita ke rumah sakit jiwa ?”, “Aku melakukan ini semua untuk Ishita, aku ingin dia sembuh, aku tidak bisa hidup tanpa dirinya” Mihika menyela ucapan Raman dan meminta pada Amma “Bibi, bibi harus menghentikan kak Ishita, kak Ishita tidak gila !”, “Tapi ini penting, Mihika ,,, Ishu sedan tidak dalam kesadarannya, dia bisa melakukan apa saja” Mihika langsung memeluk Amma sambil menangis, tepat pada saat itu pegawai dari rumah sakit jiwa datang dan bertanya pada Raman tentang Ishita, Mihika memeluk Vandu dan segera pergi dari sana karena dirinya tidak tahan melihat ini semua,
Seluruh keluarga menangis, Ishita berteriak “Lepaskan aku !” Ishita menangis dan bertanya “Ibu, apa yang terjadi ? Raman, tolong aku ! Aku tidak tahu kenapa aku melakukan ini semua ? Kalian bisa mengunci aku dikamar tapi aku mohon, jangan suruh aku pergi dari sini”, “Ishita, aku melakukan ini semua untuk kamu, masalah ini hanya untuk beberapa hari saja” jelas Raman, Ishita langsung marah dan berteriak “Bagaimana bisa ini semua untuk Ishita ?” semua orang terkejut melihat Ishita kerasukan lagi, Ishita langsung mengancam mereka “Aku tidak akan mengampuni kalian semua kalau kalian menyuruh aku pergi dari sini, kalian tidak akan bisa menyelamatkan Ishita kemudian ! Raman juga tidak mencintai Ishita, aku akan membunuh Ishita !” ancam Ishita sambil mengancam ke Raman juga, Raman menangis melihat keadaan Ishita, Ishita segera dibawa pergi oleh petugas rumah sakit jiwa, seluruh keluarga Ishita menangis
“Shagun tidak akan mengampuni kalian semua ! Lepaskan aku !” tiba tiba Ishita berhenti berteriak ketika melihat seseorang, Ishita nampak tegang dan gelisah begitu melihat kedalam mata orang itu, orang itu berjalan kearah Ishita, Ishita segera mundur kebelakang, kemudian membebaskan dirinya dari petugas rumah sakit jiwa itu dan buru buru kembali masuk ke dalam rumahnya, begitu sampai didalam rumah, Ishita langsung melempar semua barang barang yang ada disana dan berlari ketakutan, sementara seluruh keluarganya hanya menatapnya saja “Aku tidak mau pergi dari rumah ini !” Ishita berhenti melempar barang barang yang ada dirumahnya dan bergegas berlari masuk ke dalam kamarnya, Ishita meminta petugas rumah sakit jiwa untuk tidak datang mendekat kearahnya dan melempar semua barang barang yang ada disana,
Raman melihatnya melalui pintu kamar dan dilihatnya Ishita sedang memegang pistol, Raman kaget, Raman dan seluruh keluarga masuk ke dalam kamar “Ishita, berikan pistol itu padaku”, “Tidak ! Aku akan membunuh semua orang” bentak Ishita, Raman kembali meminta pada Ishita “Baiklah, kami tidak akan mengirimkan kamu ke rumah sakit jiwa, kamu tetap akan tinggal disini, kami ada disini dan kami tidak akan maju” ujar Raman cemas, tiba tiba Ishita berhenti begitu melihat seorang pria masuk ke dalam rumahnya “Tidak !”, “Tenang saja, nyonya Ishita ,,, aku tidak akan melakukan apapun padamu, berikan saja pistolnya padaku, turunkan pistolnya” Raman kaget melihat Ishita mematuhi semua perintah orang itu, petugas rumah sakit jiwa kembali memegangi Ishita,
Raman memeluknya ketika Ishita mulai sedikit pusing “Nyonya Ishita pingsan, kita bisa membawanya dengan mudah” orang itu langsung mencegahnya dan bertanya “Apakah kamu suaminya ? Kita tidak saling mengenal bukan ? Rasanya memang sulit untuk mendengar nasehat dari orang asing tapi aku sarankan rawatlah dia dirumah, dia hanya butuh istirahat”, “Ishita tidak akan pergi kemana mana, kalian boleh pergi” ujar Raman, para petugas rumah sakit jiwa itupun pergi
Raman dan Romi lalu membawa Ishita, Raman melihat kearah orang itu dan berlalu dari sana, Ishita sedang tertidur dan Raman menatapnya sambil duduk disebelahnya dan menangis sambil teringat pada kenangan manis mereka, Simmi masuk ke dalam kamar dan meminta Raman untuk ikut dengannya,
Dibawah orang itu mengenalkan diri “Namaku Prateek Sharma, aku seorang pengembang perumahan dan pindah kesini” saat itu Abhishek datang kesana dan berkata “Sepertinya aku pernah bertemu denganmu sebelumnya, iyaa Prateek Sharma, kita bertemu di pesta pak menteri kan ?” Raman lalu menyela pembicaraan mereka “Lalu bagaimana dengan Ishita ? Bagaimana bisa dia bisa tenang begitu melihat kamu ? Apa yang kamu lakukan untuk mengontrol dirinya ? Apakah kamu seorang dokter atau ,,,”, “Aku tidak menenangkan istrimu, tuan Raman ,,, tapi arwah yang ada didalamnya” ujar Prateek “Omong kosong apa ini ?” sela Abhishek “Aku yakin kalian semua tidak akan percaya dengan hal ini, sekarang sudah jaman modern dan banyak orang berpendidikan tidak percaya dengan hal seperti ini, tapi ini nyata ! Ada arwah yang merasuki diri Ishita”, “Apakah kamu punya mantra mantranya ,,,” Raman menyela ucapan Prateek “
Tidak ! Aku bisa merasakannya, mungkin aku memiliki anugerah itu, aku merasakan hal ini setelah bertemu dengan istrimu, dia sedang dalam keadaan buruk, arwah yang ada di dalam tubuhnya mungkin marah”, “Iyaaa, itu adalah arwahnya Shagun” sahut Amma “Shagun ?”, “Shagun adalah mantan istriku, dia meninggal bunuh diri, istriku jadi gelisah, dia mengalami depresi ringan, dia tidak gila, tidak ada arwah dalam tubuhnya, dia normal saja, aku telah melihat hasil testnya” Raman berusaha tetap pada pendiriannya “Semua hasil memang normal, tuan Raman ,,, maaf, tapi kamu harus membebaskan dia dari arwah ini” ujar Prateek SINOPSIS MOHABBATEIN episode 596 by. Sally Diandra