SINOPSIS MOHABBATEIN episode 591 “ISHITA TERIKAT” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 591 “ISHITA TERIKAT” by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, Adi dan Ruhi masih terus menangis, Simmi berusaha menenangkan mereka berdua, mereka berdua bertanya tentang Ishita, Simmi tidak bisa menjawab pertanyaan mereka, saat itu Raman menemui mereka dan berjanji pada anak anak kalau Ishita akan baik baik saja, mereka berdua juga harus berjanji kalau mereka tidak akan mengganggu Ishita, Ruhi meminta Raman untuk melepaskan tali perlindungan sang Dewi karena Ruhi ingin mengikatkannya pada Ishita, Raman dan Simmi lalu memeluk mereka berdua, Raman kemudian menatap kearah tali benang tersebut, 

Raman sedang menyikapkan makanan ke dalam piring untuk Ishita, Sarika menghampirinya dan berkata “Kak Raman, aku rasa sebaiknya kakak jangan terlalu dekat dengan kak Ishita karena dia sedang tidak terkontrol saat ini”, “Sarika, bagaimanapun juga Ishita adalah istriku, dia tidak gila atau seorang pembunuh” sahut Raman “Maafkan aku, kak ,,, maksudku dia bisa menyakiti kamu”, “Dia tidak akan menyakiti aku, dia itu adalah istriku” Romi yang mendengarnya langsung memarahi Sarika dan memintanya untuk pergi meninggalkan Raman lalu menghampiri Raman “Kakak, aku minta maaf atas nama Sarika” Raman hanya mengangguk kemudian membawa piring itu ke kamar untuk Ishita, 

Ketika Raman masuk kedalam kamar, dilihatnya Ishita sedang tertidur dengan kedua tangan kanan kirinya masih terikat, Raman lalu berjalan kearahnya, Ishita bangun dan berkata “Raman ,,,” tiba tiba Ishita menangis dan bertanya “Apa yang terjadi padaku, Raman ?” Raman duduk disebelah Ishita dan berusaha untuk menyuapkan makanan ke Ishita namun Ishita malah melempar piring tersebut dan memegang tangan Raman “Aku tidak mau makan ! Aku ingin kamu ! Lupakan Ishita Bhalla ! Kamu hanya milikku seorang, kamu adalah milik Shagun !” Ishita kembali bersikap aneh, 

Raman langsung melepaskan tangannya dari cengkraman Ishita dan bergegas pergi meninggalkan Ishita, Ishita masih terus berteriak “Kamu adalah milikku, Raman !” tiba tiba Ishita menangis, Raman menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Ishita yang normal “Raman, jangan pergi, dia pasti akan membunuhku” Raman berbalik dan menghampiri Ishita kembali “Ini adalah ratu drama terbesarmu, Raman ,,, Ishitamu, aku tidak akan melepaskannya, aku adalah cinta pertamamu, kembalilah padaku !” suara Ishita kembali aneh “Hentikan !” bentak Raman, Raman bergegas pergi meninggalkan kamar dan menangis diluar kamar, sementara Ishita masih terus berteriak memanggil nama Raman 

Semua orang mendengar teriakan Ishita dan berkumpul di ruang tamu “Apa yang akan terjadi sekarang ?”, “Aku sudah bilang sama kak Raman tadi untuk jangan mendekat dulu ke kak Ishita” sela Sarika menimpali ucapan ibu mertuanya, Raman juga turun kebawah dan bergabung dengan mereka “Raman, kita hanya punya satu cara untuk membebaskan Ishita” ujar nyonya Bhalla, Raman segera menelfon dokter psikiater yang menangani Ishita namun sang dokter tidak mengangkat telfonnya “Kita harus membawa kak Ishita sekarang”, “Dia sedang sakit ! Dia bisa saja melakukan apapun, aku mohon biar aku saja yang mengurusnya” sahut Raman menimpali ucapan Sarika 

“Raman akan mengurusi semuanya, Ishita adalah putri kita, kita harus memikirkannya secara baik baik” sela nyonya Bhalla, Raman lalu terduduk di anak tangga sambil menangis, Raman teringat pada kenangan manisnya bersama Ishita, Raman merasa bersalah dan berkata “Semua ini karena aku, aku seharusnya mengatakan pada Ishita tentang program ibu pengganti ini, Shagun juga tidak akan meninggal dan semua ini tidak akan terjadi”, “Raman, jangan salahkan dirimu sendiri, Ishita akan baik baik saja” Raman lalu memeluk ibunya erat “Aku tidak ingin kehilangan Ishita, ibu” ujar Raman sambil menangis, 

Sementara itu Ruhi terbangun dan berkata “Mungkin ibu Ishi sedang tidur, ayah pasti sudah mengikatkan tali benang itu ke tangannya, jadi mungkin ibu Ishi sudah membaik sekarang” gumam Ruhi, Ruhi segera menemui Ishita dikamarnya, sedangkan Adi tidak menemukan Ruhi dikamarnya, Adi mulai mencari cari Ruhi, Ruhi memasuki kamar Ishita dan dilihatnya kedua tangan ibu Ishinya terikat tali yang diikat dengan kencang diujung ujung tempat tidur, Ruhi menangis melihat kondisi Ishita yang memprihatinkan 

“Ruhi, aku sangat merindukanmu sayang, kemarilah” pinta Ishita, saat itu Adi memberitahu ayahnya kalau Ruhi tidak ada dikamarnya, Raman bergegas berlari ke kamar Ruhi, sementara itu Ishita meminta Ruhi untuk bilang pada ayahnya untuk melepaskan tali yang mengikat tangannya karena tangannya mulai sakit, Ishita lalu menangis “Ruhi, ibu mohon, lepaskan tali ini, rasanya sakit sekali”, “Ibu Ishi, aku akan melepaskan tanganmu” ketika Ruhi hendak melepaskan tali ditangan Ishita, 

Raman datang kesana dan menghentikan tindakan Ruhi “Ruhi, sini sayang mendekatlah ke ibu Shagun” ujar Ishita lalu mulai memarahi Raman, Raman segera memeluk Ruhi “Raman, buka tali ini ! Lepaskan !” Ishita kembali berteriak lantang, Raman segera mengajak Ruhi keluar dari kamar Ishita, Ruhi menangis “Ruhi, kenapa kamu masuk ke kamar ibu Ishi ?”, “Ayah, kenapa ibu Ishi bilang kalau dirinya itu ibu Shagun ?” Ruhi balik bertanya 

“Ibu Ishi sedang sakit tapi dia akan segera sembuh”, “Ibu Ishi menangis, ayah ,,, tangannya diikat, dia tadi meminta aku untuk melepaskannya” ujar Ruhi sedih “Kita harus mengikat tangan ibu Ishi, karena itu untuk keamanannya sendiri”, “Sembuhkan dia, ayah ,,, aku ingin ibu Ishiku baik baik saja” pinta Ruhi sedih “Apakah ibu Ishi akan sembuh, ayah ? Aku takut” sela Adi “Ibu Ishi akan sembuh, hari ini ayah akan tidur dengan kalian berdua” Raman lalu mengajak kedua anaknya ke kamar mereka, 

Tak lama kemudian anak anakpun tertidur, Raman bangun dan berlalu dari sana, Raman menerima telfon dari dokter yang menangani Ishita “Tuan Raman, apakah kamu menelfonku tadi ? Aku tadi ada panggilan darurat dan meninggalkan ponselku dirumah, aku baru saja melihat smsmu dan miskolmu”, “Dokter, aku harap kamu bisa datang kesini dan mengecek kondisi Ishita” ujar Raman “Kenapa ? Bukannya dia baik baik saja ? Aku bertemu dengannya kemarin”, “Dokter aku akan datang ketempatmu dan menjemputmu” pinta Raman “Baiklah, aku akan datang” ujar sang dokter, tanpa Raman sadari, rupanya Amma mendengar pembicaraan Raman “Rupanya Raman menelfon dokter tapi hanya pak pendeta saja yang bisa menyembuhkan Ishita” gumam Amma SINOPSIS MOHABBATEIN episode 592  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top