SINOPSIS MOHABBATEIN episode 374 & 375 “AKHIRNYA RAMAN BHALLA BERTEKUK LUTUT DI DEPAN ASHOK KHANNA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 374 & 375 “AKHIRNYA RAMAN BHALLA BERTEKUK LUTUT DI DEPAN ASHOK KHANNA” by. Sally Diandra Ishita akhirnya mengantar Raman ke sebuah gedung dimana Raman akan bertemu dengan boss barunya yang menawari pekerjaan, kebetulan saat itu mobil Raman sedang masuk bengkel untuk di service “Raman aku harap kamu tidak mengambil pekerjaan ini dengan memikirkan kegelisahan dan ketegangan keluarga kita”, “Aku malah yang memberikan ketegangan itu pada mereka, Ishita” ujar Raman “Baiklah, pergilah sana !” Raman bergegas keluar dan masuk ke dalam gedung tersebut, di dalam sebuah restauran, Raman berharap bisa memulai sebuah karir yang baik di perusahaan ini, tiba tiba terdengar suara dari arah belakang 

“Hallo tuan CEO !” Raman segera berbalik untuk menyambut boss barunya namun ternyata dilihatnya Ashok yang berdiri disana “Maaf, aku datang kesini untuk bertemu dengan seseorang” ujar Raman yang sudah bersiap hendak pergi dari sana namun Ashok menahannya “Iyaaa, tentu saja ! Jadi sapalah boss barumu dengan penuh cinta !” Raman tertegun mendengarnya”Apa maksudmu ?” Ashok tersenyum senang dan berkata “Aku yang meminta Rohit untuk mengirimkan kamu kesini, aku ini boss barumu, Raman Kumar Bhalla ,,, selamat datang di duniaku, dunia Ashok Khanna !” ujar Ashok senang, Raman terperangah 

Siang itu di sebuah restaurant, Ashok mulai menghina Raman dengan mengatakan “Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri begitu mengetahui kamu menjadi pengangguran dan aku mempunyai sebuah tugas untuk peduli padamu karena kamu sudah menjadi kerabatku”, “Simpan saja pekerjaanmu itu, Ashok ,,, aku tidak membutuhkannya” Raman langsung menolak tawaran Ashok “Kamu ini memang sangat berharga tapi kamu mau pergi kemana lagi dengan menolak tawaranku ini ? Apalagi dulu kamu adalah pekerjaku juga kan ? Pertama kamu mempunyai Shagun, lalu aku dan sekarang bersamamu lagi, aku juga punya Mihika sekarang, jangan rusak hubungan ini, Raman ,,, kamu ini merendah” bujuk Ashok dengan sikap menangnya 

“Kamu ini tidak terlihat seperti biasanya Raman Bhalla, ego orang besarmu telah hilang rupanya, apalagi kamu mempunyai dua orang adik perempuan, yang satu tinggal dirumah dan yang lainnya akan segera menikah, kamu membutuhkan banyak uang karena pernikahan ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi, apalagi dengan dua istri, dua anak, pengeluaran yang berlipat ganda bukan ? Jadi aku rasa uang sangat penting artinya untuk kamu, hilangkan egomu itu, Raman ,,, dan bekerjalah untukku” bujukkan Ashok membuat Raman berfikir keras 

“Maholtra itu memperlakukan kamu dengan tidak baik, dia menyingkirkan kamu dan mempengaruhi siapapun agar tidak memperkerjakan kamu, untuk pekerjaan sebagai office boy bisa didapatkan dengan mudah, tapi pekerjaan sebagai CEO itu sangat sulit, Raman ,,, kamu yang memutuskan tentang tawaranku ini sebagai CEO di perusahaanku, uang bisa membelikan kamu kebahagiaan, urusan rumah tangga berjalan dengan uang bukan dengan kode etik” Raman masih saja terdiam mendengar semua bujukan Ashok 

“Kamu tahu kan apa yang aku katakan ini benar ? Kalau tidak kamu pasti sudah pergi sedari tadi, ini hanya sebuah pekerjaan, kamu membutuhkannya, ambillah” ujar Ashok sambil mengulurkan tangannya ke arah Raman, Raman teringat pada ucapan Ishita yang sedang bingung dengan pengeluaran untuk pernikahan Rinki dan juga dengan janjinya pada Rinki akan membuat sebuah pesta pernikahan yang mewah, akhirnya Raman menyambut uluran tangan Ashok dengan terpaksa dan berat hati “Keputusan yang bagus !” ujar Ashok sambil tersenyum senang 

Sementara itu di luar, Ishita masih menunggu Raman di dekat mobilnya “Apakah semuanya baik baik saja ? Kenapa dia tidak keluar juga ? Mudah mudahan saja pertemuannya bisa berjalan dengan baik, Raman harus mendapatkan pekerjaan karena ini adalah pilihannya” ujar Ishita cemas, sedangkan di dalam gedung, Raman masih ngobrol dengan Ashok “Aku sudah membuat sebuah surat pernyataan kalau kamu bergabung dan berkerja di perusahaanku, aku tahu kalau kamu sangat menyukai menjadi seorang CEO, aku adalah bossnya di perusahaan ini, jadi bersikaplah yang baik dan kamu akan mendapatkan semuanya” ujar Ashok sambil memberikan surat itu 

“Terima kasih, aku memang membutuhkan pekerjaan ini, kamu akan menjadi bossnya, aku tidak perlu menunjukkan kalau aku menunduk di depan orang lain untuk membuat diriku sendiri lebih tinggi, semoga harimu menyenangkan” ujar Raman sambil mengambil surat itu, Ashok tersenyum senang melihat kepergian Raman yang akhirnya bertekuk lutut dihadapannya “Baiklah, Raman Bhalla ,,, kamu lihat saja nanti” ujar Ashok dengan senyum liciknya 

Dalam perjalanan ke luar gedung tersebut, Raman teringat pada kebahagiaan keluarganya, dalam hatinya berkata “Aku telah bergabung dan bekerja pada Ashok karena saat ini aku memang membutuhkannya, tapi ini bukan kegagalanku, Ashok tidak bisa membeli kehormatanku” bathin Raman geram, ketika sampai diluar gedung, dilihatnya Ishita masih dengan setia menunggunya di dekat mobilnya sambil berjalan mondar mandir dengan perasaan gelisah, Raman teringat ucapan Ishita, tepat pada saat itu ketika Ishita menengok, 

Ishita melihat Raman sudah berada di sebrangnya, Ishita tersenyum, Raman pun langsung mengubah ekspresi wajahnya yang tegang menjadi tersenyum membalas senyuman Ishita dan bergegas menghampirinya “Bagaimana ? Apa yang terjadi ? Di terima atau tidak ?” tanya Ishita cemas, awalnya Raman menggeleng tapi sedetik kemudian Raman berkata “Aku mendapat pekerjaan ! Dan mereka juga sudah memberikan surat pernyataan aku bekerja disana, perusahaannya bagus” Raman berbohong pada Ishita tanpa menyebutkan perusahaan milik siapa, dia bekerja saat ini,

Ishita sangat senang mendengarnya namun Ishita merasa heran “Apakah kamu yakin dengan hal itu ?” ujar Ishita yang bisa sedikit membaca kegelisahan diwajah suaminya ini “Posisinya sebagai seorang CEO dan gajinya bagus juga” Raman berusaha meyakinkan istrinya “Selamat ya ! Ayoo kita pergi dan katakan semuanya pada semua orang dirumah” ujar Ishita senang, dalam hati Raman berkata “Jika aku mengatakan yang sebenarnya padamu, kamu pasti tidak akan mengijinkan aku untuk bergabung, Ishita ,,, tapi aku benar benar tidak berdaya” bathin Raman sedih sambil masih berdiri di luar mobil merah Ishita 

“Ayyooo Raman duduklah !” teriak Ishita dari dalam mobil, Raman segera duduk disebelah Ishita, sementara Ishita yang menyetir dan seperti biasa, Raman mencoba menggoda Ishita “Kamu tahu aku bisa memberikan kamu ciuman karena kamu yang mengantar aku untuk mendapatkan pekerjaan ini” Ishita hanya tersenyum mendengar ucapan Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 375  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top