SINOPSIS MOHABBATEIN episode 288 “KATA CINTA YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 288 “KATA CINTA YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra Malam itu Ishita sedang memilah milih kain saree yang akan dikenakannya nanti di acara pesta lajangnya Shagun “Mihika tidak mengatakan apa temanya dan mengatakan kalau ada sebuah kejutan yang menunggu disana nanti, apa itu ?” ujar Ishita sambil mengambil salah satu kain saree dan mulai berganti baju, sementara itu tuan Bhalla memberitahu Raman kalau ibunya sedang pergi kerumah Amma untuk memanggil Amma bermain kartu bersamanya, Raman bergegas masuk ke kamarnya dan terpana ketika melihat Ishita yang terlihat sangat cantik, saat itu Ishita melirik ke arah cermin dan melihat pantulan diri Raman di cermin kemudian berbalik melihat Raman, dengan bahasa tubuhnya Ishita bertanya “Ada apa ?” Raman hanya tersenyum sambil berkata “Tidak ada apa apa” Ishita berusaha mencairkan suasana 

“Pakaian ini sangat aneh, begitu banyak bagian yang terbuka tapi itu kan pesta para perempuan jadi aku pikir tidak apa apa kalau aku mengenakan pakaian ini, aku akan pergi ke pesta lajangnya Shagun”, “Pestanya Shagun ?” tanya Raman “Iyaaa, Mihika dan Shagun bersikeras mengajakku kesana dan dia bilang kalau aku tidak mau datang maka dia akan merasa kalau aku tidak memaafkan Adi” Raman mengangguk “Baiklah, pergilah sana, aku juga sudah mengatakan pada Mihir agar dia mendatangi semua pestanya Shagun”, “Terima kasih, Raman” ujar Ishita senang “Ishu, aku mohon simpan kata kata maaf dan terima kasihmu itu, kamu selalu mengatakannya lagi lagi dan lagi” goda Raman, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain “Apa yang akan terjadi pada pesta lajang nanti ?” goda Raman lagi 

“Aku tidak tahu, aku kesana karena Shagun yang mengundangku bahkan Mihika tidak mengatakan apa apa padaku, dia bilang ini rahasia”, “Kamu akan pergi kesana, menggosip, menari ,,,” Ishita langsung menyela “Aku tidak akan menari disana karena Buddaku disini”, “Aku tidak akan membiarkan kamu pergi kesana kalau ada laki laki disana karena kamu terlihat sangat mempesona, Ashok bisa saja langsung coma begitu melihat kamu” goda Raman dengan nada cemburu “Kamu bisa memujiku kalau kamu mau, aku tidak akan merasa kesal”, “Apakah kamu benar benar ingin tahu ,,,” Ishita langsung menyela 

“Iyaaa, katakan saja”, “Sungguh ?” goda Raman sambil berjalan kearah Ishita “Haruskah aku benar benar mengatakannya ?” Ishita tersenyum, mereka berdua saling memandang satu sama lain melalui pantulan cermin rias “Sesuatu itu adalah ,,,” ujar Raman, tiba tiba mereka mendengar suara nyonya Bhalla dan Amma sedang bertengkar, Raman merasa kesal “Mereka mulai lagi”, “Biar aku yang mengurusnya, Raman” Raman mencegah Ishita “Tidak, kamu bersiap siaplah, biar aku yang mengurusi mereka” Raman kemudian berlalu dari sana, Ishita tersenyum manis sambil berkata “Apa yang akan dia katakan ? Ibu dan ibu mertua selalu bertengkar pada saat yang tidak tepat” gerutu Ishita 

Tuan Bhalla dan Appa berusaha menenangkan istri mereka masing masing, nyonya Bhalla dan Amma berdebat tentang tarian siapa yang paling bagus, Raman menghampiri mereka dan menghentikan pertengkaran mereka “Ini bukan lingkungan kita yang lama yang bisa seenaknya berteriak, kita tinggal di gedung yang baru” Raman meminta tuan Bhalla dan Appa untuk mengatakan yang sebenarnya They say the opposite one right. “Aku rasa mereka mengatakan opposite dengan sengaja” ujar Amma, kemudian Amma dan nyonya Bhalla malah gantian memarahi suami mereka, kemudian kedua nenek itu pun pergi meninggalkan mereka “Mereka itu merusak acara permainan kartu” ujar tuan Bhalla “Mereka juga merusak permainanku” ujar Raman kesal 

“Ayoo ikut main dengan kami, Raman”, “Aku ada pekerjaan, ayah ,,, bermainlah bersama Simmi saja” tuan Bhalla menyahut “Dia sedang tidak ada dirumah, ayooolah duduk disini” pinta tuan Bhalla “Aku baru saja datang, ayah” ujar Raman sambil menunjukkan botol wine ke ayahnya untuk menghibur nyonya Bhalla “Baiklah, aku akan pergi” ujar tuan Bhalla, kemudian mereka mengatakan pada nyonya Bhalla kalau tuan Bhalla membelinya sebagai hadiah untuk tariannya yang bagus “Ibu, ayah bilang kalau ibu mertua menarinya sangat bagus itu untuk menjaga perasaannya saja” nyonya Bhalla termakan oleh ucapan Raman “Sudah, jangan bertengkar lagi” Raman kemudian pergi meninggalkan mereka Raman memasuki kamarnya kembali dan dilihatnya Ishita sudah tidak ada disana 

“Aku telah memberikan botol wine ku yang sangat special untuk mengakhiri pertengkaran mereka, lalu Ishita pun pergi” ujar Raman kesal, Raman kemudian memasuki rumah keluarga Iyer dan dilihatnya Ishita sedang mendamaikan pertengkaan Amma dan Appa, Raman bingung “Bagaimana caranya membuat mereka berbaikan ? Aku tidak bisa memberikan mereka wine, coba berpikir, Raman” ujar Raman pada dirinya sendiri, Raman kemudian meminta Amma membacakan tentang perayaan festival mereka “Tolonglah ibu mertua, barusan Mani mengirimkan sms padaku, seorang istri harus berpuasa untuk suaminya dan hal itu akan membawa kebahagiaan” Ishita merasa bingung 

“Tapi buat apa dia mengirimkan sms seperti itu ke kamu, Raman ?” Raman memberikan kode ke Ishita, Ishita baru menyadarinya “Oooh iya, Mani memang tahu tentang sesuatu yang berhubungan dengan budaya” Ishita menambahi ucapan Raman, Amma lalu berterima kasih pada Raman “Aku tahu, aku akan membuat makanan kesukaan Appa” Appa tersenyum senang “Ya sudah sana pergi” ujar Amma, Raman kemudian mengerjai Ishita dengan berkata “Aku sudah mengatakan pada Ishita untuk meninggalkan kalian sendirian dan memberikan kalian sedikit privaci” ujar Raman, kemudian Raman dan Ishita meninggalkan mereka, Appa berterima kasih pada Amma karena telah membuat makanan kesukaannya “Tidak ! Aku tidak mau membuatnya, aku mengatakan hal itu karena Raman ingin menghabiskan waktunya dengan Ishu dan mereka berada disini karena pertengkaran kita” ujar Amma 

Raman dan Ishita sedang ngobrol berdua di ruang tamu “Ishu, aku harus mengatakan sesuatu padamu, itulah mengapa aku berbohong”, “Apa ?” tanya Ishita heran “Aku harus memulainya dari awal lagi, bolehkah aku mengatakannya ?” ujar Raman sambil mendekati Ishita, Ishita tersenyum sambil mengangguk “Sungguh ?”, “Iyaaa” Ishita benar benar tidak sabar dengan apa yang akan dikatakan oleh Raman “Sesuatu itu adalah aku ,,,” tepat pada saat itu Mihir datang dan berkata “Oooh maaf, waktunya nggak tepat” Ishita langsung menyela “Tidak apa apa” ujar Ishita kemudian Ishita segera berlalu dari sana, Raman sangat kesal SINOPSIS MOHABBATEIN episode 288 “KATA CINTA YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra

PREV   NEXT
Bagikan :
Back To Top