SINOPSIS MOHABBATEIN episode 94 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 94 by. Sally Diandra Di rumah keluarga Iyer, Amma sedang mengolesi balsem pada punggung Appa sambil berkata “Apakah masih pantas seusia kita ini beromantis romantisan ?” saat itu Raman menemui mereka dan meminta Amma untuk mengajarinya membuat makanan adonan dosa, Amma tertawa “Kenapa harus belajar ? ibu akan membuatkannya untuk kamu”, “Ibu mertua, aku ingin membuat sarapan pagi untuk Ishita” Amma tertegun “Apakah dia memintamu untuk membuatnya ?” Raman menggeleng “Ini kejutan untuknya, aku harus membuatnya bahagia”, “Para suami memang harus melakukan apapun untuk istri mereka” sela Appa yang berjalan dengan punggungnya yang sedikit membungkuk “Ayah, kenapa dengan punggungmu ?” tanya Raman heran 

“Ayah tadi mengangkat barang yang sangat berat, kamu tahu ,, ayah tadi melakukan aksi stuntman untuk membuat ibu mertuamu ini bahagia, karena akhir akhir ini ibumu merasa kesepian setelah Ishita pergi dari rumah ini dan Mihika juga sibuk dengan pekerjaannya”, “Iyaaa, lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang ? Kita tidak bisa menyuruh orang lain tinggal bersama kita untuk menyewa kamar kita” sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra
ujar Amma, Raman teringat pada ucapan Mihir tentang Trisha lalu meminta Amma untuk menerima seseorang sebagai tamu yang menyewa kamarnya, Raman bercerita tentang Trisha ke Amma, rupanya Amma menyetujui saran Raman, Raman segera memberikan uang mukanya “Raman, katakan padanya kalau dia bisa pindah hari ini”, “Terima kasih, ayah” Raman bergegas pulang ke rumahnya,

Raman mencoba membuat makanan dosa tapi gagal, Ruhi memperhatikan ayahnya, Raman berkata pada dirinya sendiri “Aku harus berusaha membuat Ishita bahagia” saat itu Simmi menghampirinya dan bertanya “Kakak, apa yang terjadi ini ? Waah romantis sekali, kakak sedang melayani istrimu ?”, “Kami para suami seharusnya melayani istri kami dengan baik” sahut Raman “Tapi pria Punjabi tidak melayani istrinya, kakak”, “Setiap pria seharusnya melakukan itu, Simmi ,,, ini adalah kebiasaan yang baik untuk membuat istri bahagia tapi ini tidak mudah” jelas Raman Raman menaruh banyak air ke dalam adonan, Ruhi masih hanya memperhatikan saja 

“Kakak, kamu itu tidak tahu caranya membuat roti dan sekarang berusaha membuat dosa” Simmi tertawa melihat perjuangan kakaknya membuat dosa, Raman kemudian membuang begitu banyak dosa ke dalam tempat sampah dan mencoba membuatnya kembali, Raman memanggil Rumi “Rumiii, kemarilah ! Hari ini ini para pria harus bekerja di dapur !”, “Rumi tidak ada disini, kak ,,, jadi kakak harus bekerja sendirian dan mengurusi dapur ini juga sendirian, lakukan yang terbaik ya kak !” sindir Simmi sambil tertawa geli “Pergi saja sana kamu !” bentak Raman, Simmi lalu meninggalkan Raman sambil tertawa geli 

Pada saat yang bersamaan, Rumi mengantar Mihika ke kantornya “Rumi, terima kasih ya, kamu sudah mengantar aku ke kantor dan kamu juga sudah memberikan bantuan untukku di acara perayaan holi kemarin”, “Bagaimana kalau nanti kita makan siang ?” pinta Rumi “Baiklah, nanti aku yang traktir” Rumi menggeleng “Jangan ! Aku saja yang akan membayarnya” akhirnya Mihika setuju dan Rumi sangat senang dan bergegas berlalu dari sana “Hadiah makan siang yang luar biasa” Rumi segera menelfon temannya dan memintanya untuk menyiapkan sebuah tempat untuknya 

Di rumah keluarga Bhalla, Ruhi menemui Ishita dan berkata “Ibu, ayooo ikut denganku, ibu pasti akan sangat senang karena ada keajaiban di ruang tengah kita” ujar Ruhi, saat itu nyonya Bhalla bertanya pada Raman “Raman, apakah kamu yang membuat semua dosa ini ?” sementara di kamar Ruhi berkata pada Ishita “Ibu Ishi, ayah telah membuat dosa untuk ibu” sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra Ishita terkejut “Rasanya tidak mungkin, ayoo kita kesana dan memakannya” sahut Ishita, di ruang makan Raman berkata “Ini adalah sebuah pelajaran bahwa apapun yang dilakukan oleh suami, istri pasti tidak akan puas, Ruhi sudah mengatakannya padamu kan kalau aku yang membuat dosa ini, ayooo rasakan dosa ini dan beri penilaian” ujar Raman, ketika Ishita hendak memakannya, tiba tiba Raman menyuapkannya ke mulut Ishita sebelum Ishita memakannya sendiri sambil berkata 

“Katakan padaku apakah yang ini lebih enak atau punya ibumu yang lebih enak ?” rupanya Ishita menyukainya, semua orang juga menyukai dosa buatan Raman itu “Ishita, makanlah atau aku akan menyuapkan lagi ke mulutmu ? Bagaimana rasanya, enak ?” Ishita mengangguk “Iya, ini enak”, “Aku tidak suka dosa tapi idlis !” sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra sela Ruhi ketus “Kalau begitu bagaimana kalau kamu makan cornflake saja” sahut Ishita “Ruhi, kamu seharusnya memakan dosa ini karena ayahmu sudah membuatnya dengan cinta”,”Tapi nenek juga tidak memakannya karena dosa ini banyak minyaknya” Ruhi menimpali ucapan neneknya “Iyaa, kamu benar sayang, nenek lebih baik makan cornflake saja”, “Jadi aku lulus atau gagal ?” sela Raman “Sungguh sangat mengejutkan, dosa ini rasanya enak” puji Ishita “Ini bukan pelajaran yang sulit seperti membuat roket, hal ini sangat mudah, aku akan belajar membuat idlis juga besok” ujar Raman senang, 

Saat itu Ishita melihat ada bon dari Hotel India Selatan, Ishita baru tahu kalau Raman telah memesan sarapan ini dari hotel dan bilang pada semua orang kalau dia yang membuatnya sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra “Dasar penipu !” bathin Ishita, Ishita kemudian tersenyum dan melirik ke arah Raman dan berkata “Sarapan kali ini sangat asin”, “Iyaa aku telah mencobanya” ujar Raman santai “Aku mempunyai pengalaman yang baik dalam makanan ala Tamil, garamnya itu sangat banyak didalamnya” ujar Ishita sambil menunjukkan bon hotel tersebut ke Raman, Raman tertangkap basah, Raman bergegas memakan bon tersebut sambil melirik ke arah Ruhi “Ayooo ibu Ishi kita pergi, aku ada kompetisi pidato di sekolah” sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra Ishita akhirnya pergi bersama Ruhi “Kenapa tidak ada seorangpun yang mengatakan padaku tentang kompetisi pidatonya Ruhi ?” tanya Raman heran, 

Ketika Ruhi hendak keluar rumah Ruhi berkata “Ayahku yang menjadi topiknya” Raman mendengar ucapan Ruhi yang melirik ke arahnya lalu menutup pintu rumah dan berkata pada Ishita diluar rumah “Aku marah pada ayah karena ayah telah membuat ibu Ishi sedih, seharusnya ayah meminta maaf pada ibu, tapi jangan khawatir, ibu Ishi ,,, aku sangat mencintai ibu” Ishita lalu memikirkan ucapan ibunya Bala “Jika ayah marah sama ibu Ishi maka aku akan marah pada ayah” Ishita memeluk Ruhi haru 

Sementara itu Rumi mengajak Mihika ke sebuah apartemen dan mengatur sebuah makan siang disana “Ini adalah apartemennya temanku, ayoo masuk” Rumi berbohong pada Mihika dan berkata “Temanku sedang ada tugas penting jadi dia tidak ada dirumah” kemudian Rumi meminta Mihika untuk mulai mencicipi makanannya dan membawakan bir “Rumi, aku tidak minum”, “Ini adalah wine buah bukan alkohol” kemudian Rumi mencampur beberapa tablet obat kedalam minuman itu dan meminta Mihika untuk menikmatinya “Minumlah” namun Mihika tidak meminumnya dan hanya makan makanannnya saja, 

Rumi bersikeras meminta Mihika untuk meminumnya, tepat pada saat itu Rumi mendapat telfon dari temannya yang mengabarkan padanya kalau akan ada ujian ulang, sedangkan hasil yang lama tidak digunakan lagi, Rumi tegang “Rumi, kita bisa mendapat masalah sekarang” ujar teman Rumi, Mihika yang merasa heran dengan sikap Rumi kemudian bertanya “Temanku sedang dalam masalah, jadi aku harus pergi dan menolongnya, aku minta maaf, Mihika ,,, aku harus segera pergi ke kampus”, “Baiklah, tidak apa apa, aku juga akan pulang ke rumah” Mihika akhirnya pergi dari sana, Rumi merasa kesal “Mihika datang kesini dengan begitu banyak kesulitan dan sekarang aku kehilangan dia lagi, payah !” rutuk Rumi 

Di rumah Amma, Ishita mentertawakan Raman ketika sedang bercerita dengan Amma soal Raman yang belajar memasak dosa, Amma langsung menegurnya karena telah mempermainkan suaminya, sinopsis mohhabatein ditulis oleh sally diandra Ishita menganggapnya luvu sedangkan Amma memberikan reaksi dengan memuji menantunya itu “Oh iya Ishita, nanti ada tamu yang akan menginap disini ?”, “Siapa dia, ibu ?” tanya Ishita penasaran “Temui saja dia nanti kalau dia datang” saat itu Mihika pulang kerumah, Mihika sangat senang ketika melihat Ishita ada dirumah Amma “Kakak, aku tadi baru saja makan siang dengan Rumi tapi ternyata ada masalah di kampusnya, dia kelihatan tegang begitu, kira kira ada masalah apa ya, kak ?”, “Aku tidak tahu” sahut Ishita “Ishu, bagaimana dengan latihannya Ruhi ?” sela Amma “Ruhi itu sangat menakjubkan, ibu ,,, ooh iyaaku harus pergi sekarang” Ishita kemudian pamit dengan Amma 

Saat itu Parmeet sedang berada di balkon rumah keluarga Bhalla bersama bayinya dan dilihatnya ada seorang perempuan yang datang, Parmeet teringat pada ancaman Sarika yang mengatakan akan datang kerumah mertuanya dan mengatakan yang sebenarnya pada istri Parmeet dan semua orang, Parmeet benar benar cemas dan berkata “Apa yang dilakukannya disini ? Apakah dia akan mengatakan yang sebenarnya ?” bathin Parmeet cemas SINOPSIS MOHABBATEIN episode 94 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top