SINOPSIS MOHABBATEIN episode 53 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 53 by. Sally Diandra Akhirnya ritual pernikahan Ishita dan Raman dimulai, Raman dan Ishita saling mengalungkan kalungan bunga ke leher masing masing satu sama lain, semua orang sangat senang melihatnya, tiba tiba ibunya Bala nyeletuk “Setiap pernikahan Ishita memang sangat menghibur dengan keseruan dan pergolakan yang terjadi” kemudian Raman dan Ishita melakukan ritual dengan dipandu oleh pendeta, mereka berdua duduk di mandap sambil saling menatap satu sama lain dengan perasaan kesal, Raman kemudian memakaikan mangalsutra ke leher Ishita, Appa kemudian Ishita, Simmi memakaian cincin di kaki Ishita, nyonya Bhalla lalu menyuruh Ruhi untuk melakukan ghat bandhan, Ruhi segera melakukannya seperti yang diperintah oleh neneknya, Ishita tersenyum, semua orang bertepuk tangan karena senang, 
Raman kemudian melakukan ritual dengan menyentuh kaki Ishita, Raman menarik Ishita dengan memegang kaki Ishita dan membuat Ishita berjalan, nyonya Bhalla dan Simmi tidak menyukai hal ini, mereka kemudian berputar mengelilingi api suci, Ruhi sangat senang melihatnya, akhirnya ritual pernikahan itu selesai sudah, Raman dan Ishita meminta restu pada kedua orang tua mereka dengan menyentuh kaki mereka “Apa yang kalian dengar tentang Raman hari ini, aku tidak akan memberikan penjelasan apapun tapi tolong kirimkan saja Ishita ke rumah kami” ujar nyonya Bhalla, kemudian nyonya Bhalla menari dengan keluarganya “Mari kita pergi sekarang dan menikmati sajian makanan” ajak Amma, saat itu Bala menyuapkan idli dengan tangannya sendiri, sementara itu Mihika meyuapkan Appa bawang merah “Mihika, sudah cukup sekarang” Ishita tertawa melihat ayahnya yang kekeyangan 

Pada saat yang bersamaan Shagun mengatakan pada Ashok kalau dirinya telah menghentikan pernikahan Raman dan Ishita “Dan sekarang Ruhi akan menjadi milik kita” Ashok mengangguk “Iya, aku suka hal ini”, “Lalu kapan kamu akan menikahi aku, Ashok ?” tanya Shagun penuh harap “Tidak usah membahas hal itu lagi, Shagun ,,, kamu itu sudah punya anak” Shagun tertegun “Heiii aku cuma bercanda, jangan dianggap serius, hari ini adalah hari kebahagiaan kita sekarang” Ashok merasa senang 

Saat itu Appa menangis pada saat ritual perpisahan Ishita “Jangan menangis, ayah”, “Dia akan mengunjungi kita setiap hari, dia kan tinggal di sebelah rumah” ujar Amma menimpali ucapan Ishita “Jangan khawatir tuan Iyer karena kami akan menganggap Ishita sebagai putri kami sendiri” hibur tuan Bhalla “Ayoo kita pulang dulu, kita harus melakukan ritual penyambutan dirumah juga” keluarga Bhalla langsung pulang kerumah, Amma mencoba menghibur Appa 

Sesampainya dirumah, nyonya Bhalla menyambut kedatangan Ishita dengan perasaan bahagia, nyonya Bhalla meminta Ishita untuk menutupi kepalanya dengan dupattanya, Ishita melakukannya kemudian nyonya Bhalla melakukan tilak dan aarti untuk kedua mempelai, Ruhi juga ikut bersama mereka, nyonya Bhalla meminta Ishita untuk menendang kendi yang berisi beras dan masuk ke dalam rumah mereka bersama Raman, 

Saat itu Raman mendapat telfon dari kantornya “Baiklah, aku akan datang dalam waktu 15 menit” semua orang tertegun melihat ke arah Raman, Raman hanya bisa berkata “Biarkan aku pergi dulu sekarang” Rumi langsung mengajak Raman bercanda “Raman, lakukan ritual ini dulu”, “Ibu, bisakah aku pergi sekarang ?” pinta Raman “Aku akan bersama ibu Ishita sekarang” sela Ruhi “Ruhi, tapi kamu harus pulang ke rumah ibumu dulu hari ini, baru kemudian kita bertemu dipersidangan, bagaimana ?” Ruhi tersenyum mendengar ucapan ibu barunya ini “Tapi ingat Ruhi, jangan katakan apapun pada ibumu ya” kemudian nyonya Bhalla membawa Ishita masuk ke dalam rumah “Maaf, aku ada meeting di kantorku” Raman nampak gusar “Kakak, kami telah memesan sebuah kamar pengantin di hotel untuk kalian berdua, kalian bisa menghabiskan malam pengantin kalian nanti malam jadi datanglah kesana nanti malam ya, kak” ujar Simmi 

Nyonya Bhalla kemudian mengenakan gelang di lengan Ishita dan memintanya untuk terus memakainya selama sebulan “Ketika Shagun tahu tentang pernikahanmu besok, dia pasti akan sangat terkejut” ujar nyonya Bhalla senang, sementara itu dirumah keluarga Iyer, Amma memasuki kamar Ishita dan melihat fotonya dengan perasaan sedih, saat itu Mutu Swamy, anak anjing Ruhi dan Ishita datang dan Amma mengatakan padanya kalau Ishita telah pergi sambil menangis, 

Appa menghampirinya dan berkata “Amma, kamu telah mengolok ngolok aku ketika aku menangis, tapi sekarang lihat dirimu sendiri”, “Appa, aku berharap Ishita bisa menikah di sebuah rumah yang baik tapi aku tidak tahu kalau saat ini dia akan meninggalkan kita” ujar Amma sambil menangis “Dia memang sangat dekat denganmu, Amma”, “Aku hanya berharap dia akan selalu bahagia” Appa mengangguk sambil berkata “Iya, dia akan membawa kebahagiaan di setiap kehidupan orang lain” ujar Amma 

Tak lama kemudian Ishita sudah sampai di hotel, dia baru tahu kalau ternyata Raman sudah masuk ke dalam kamar, Simmi datang dan berkata “Aku datang kesini untuk membawamu ke kakakku, ayoo mari aku antar kamu ke lift untuk malam besarmu ini” goda Simmi dengan genit, saat itu Raman datang ke kamar hotel, perutnya terasa sakit karena makanan dari India Selatan yang di makannya tadi, ketika mereka sedang menunggu lift, Simmi mengajak Ishita ngobrol, Simmi meminta Ishita untuk memakai lingerie “Kamu bisa memakainya malam ini, kamu tahu ,,, dulu aku juga merayakan malam pertamaku disini di hotel ini, bolehkah aku memberikan kamu sebuah tips” Ishita hanya tersenyum 

“Kamu harus bisa mengatur emosimu” Ishita merasa malu “Kita ini kan tidak ketinggalan jaman, aku bisa mendapatkan diskon ketika aku membeli baju tidur ini, baju ini sangat sexy, aku akan mengajak kamu besok, urusi dulu hari ini” Ishita tersenyum “Liftnya sudah datang”, “Aku harus pergi, Ishita ,,, aku tidak bisa menemani kamu kali ini, aku ikut bahagia, nikmatilah dan selamat menempuh hidup baru, kebencianmu akan segera lenyap malam ini” hibur Simmi “Dimana aku berada, aku berada bersama Dewa” ujar Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 54 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top