SINOPSIS MOHABBATEIN episode 454 “GEMPA BUMI YANG MENGGEMPARKAN” by. Sally Diandra
Malam itu, ketika Shagun dan Ishita sedang beradu pendapat tentang Ruhi dan Adi, tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari arah apartemen Shagun dan api mulai berkobar kemana mana, Shagun dan Ishita tercengang melihatnya “Itu adalah apartemenku, Adi dan Ruhi ada didalam” ujar Shagun tegang, Shagun dan Ishita bergegas berlari ke apartemen Shagun, namun apartemen tersebut terkunci dari dalam dan Shagun tidak membawa kuncinya, Shagun meminta Adi membuka pintu, didalam apartemen, Ruhi hanya duduk sambil menangis, Ishita lalu meminta tolong pada beberapa orang yang kebetulan melintas disana, mereka langsung mendobrak pintu, hingga akhirnya pintu pun terbuka, Ishita dan Shagun segera masuk ke dalam apartemen Shagun, Ruhi langsung berlari menghambur ke Ishita sambil menangis,
Ishita berusaha menenangkannya dan dilihatnya api dimana mana “Ruhi, dimana kakakmu ? Dimana kak Adi ?” tanya Ishita panik “Kak Adi ada disana !” ujar Ruhi sambil menunjuk ke arah dapur dimana sumber api itu berasal, Shagun terbatuk batuk karena asap yang begitu banyak diruangan itu, Ishita menangis dan berteriak memanggil Adi “Adityaaaaaa !!!” teriak Ishita panik “Ruhi, pergilah keluar”, “Tidak ! Aku tidak mau !” Ruhi menolak permintaan Ishita sambil terus memegangi lengan Ishita, sementara itu Shagun sibuk mencari udara segar dan keluar begitu saja tanpa mempedulikan anak anaknya
Sedangkan Ishita sangat panik memikirkan Adi dan langsung berlari ke arah dapur ketika Ruhi dipegang oleh orang lain yang membantu mereka, Ishita menangis melihat api yang berkobar kobar dari arah dapur, semua orang bermaksud menghentikan niat Ishita namun Ishita tetap nekat untuk menolong Adi yang ada di dalam dapur tersebut, ketika Ishita berhasil masuk kesana, Ishita kaget begitu melihat Adi tergeletak tak sadarkan diri dilantai dekat kompor gas, Ishitta berusaha membangunkannya agar Adi sadar dengan segala cara, saat itu Shagun sudah berada diluar mencari udara segar dan menyelematkan dirinya sendiri tanpa peduli pada anak anaknya selamat atau tidak
Raman dan Abhishek sedang dalam perjalanan ke apartemen Shagun, Ishita terbatuk terbatuk karena asap di dalam dapur sangatlah pekat, Ishita meminta Adi bangun dan berusaha meminta tolong, di percikkannya air yang ada didapur tersebut ke jilatan api yang berkobar, lalu dengan sekuat tenaga dibawanya Adi keluar dari dapur itu, tiba tiba sebuah bilah kayu jatuh tepat di depannya, semua orang yang ada disana hanya menatapnya sambil memegangi Ruhi, Ishita akhirnya bisa membawa Adi keluar, kemudian Adi mulai tersadar dan batuk batuk sambil memanggil ibunya tapi dilihatnya Ishita yang berada disebelahnya “Adi, apakah kamu baik baik saja ?” tanya Ishita cemas,
Sedangkan Ishita sangat panik memikirkan Adi dan langsung berlari ke arah dapur ketika Ruhi dipegang oleh orang lain yang membantu mereka, Ishita menangis melihat api yang berkobar kobar dari arah dapur, semua orang bermaksud menghentikan niat Ishita namun Ishita tetap nekat untuk menolong Adi yang ada di dalam dapur tersebut, ketika Ishita berhasil masuk kesana, Ishita kaget begitu melihat Adi tergeletak tak sadarkan diri dilantai dekat kompor gas, Ishitta berusaha membangunkannya agar Adi sadar dengan segala cara, saat itu Shagun sudah berada diluar mencari udara segar dan menyelematkan dirinya sendiri tanpa peduli pada anak anaknya selamat atau tidak
Raman dan Abhishek sedang dalam perjalanan ke apartemen Shagun, Ishita terbatuk terbatuk karena asap di dalam dapur sangatlah pekat, Ishita meminta Adi bangun dan berusaha meminta tolong, di percikkannya air yang ada didapur tersebut ke jilatan api yang berkobar, lalu dengan sekuat tenaga dibawanya Adi keluar dari dapur itu, tiba tiba sebuah bilah kayu jatuh tepat di depannya, semua orang yang ada disana hanya menatapnya sambil memegangi Ruhi, Ishita akhirnya bisa membawa Adi keluar, kemudian Adi mulai tersadar dan batuk batuk sambil memanggil ibunya tapi dilihatnya Ishita yang berada disebelahnya “Adi, apakah kamu baik baik saja ?” tanya Ishita cemas,
Ishita kemudian mengajak mereka berdua, Ruhi dan Adi keluar dari apartemen, tiba tiba tanpa mereka duga gempa bumi melanda kota Delhi, semua mobil tersentak dan gedung gedung tinggi juga mulai bergetar, Abhishek dan Raman masih berada didalam mobil “Raman, aku rasa ini gempa bumi” ujar Abhishek yang juga merasakan getarannya, sementara itu gedung gedung pencakar langit mulai retak dan semua orang berlarian berhamburan keluar dari gedung tersebut, termasuk Ishita dan kedua anaknya, Ishita menyelamatkan Ruhi dan Adi dengan membawa mereka keluar dari gedung dengan selamat namun tiba tiba Ishita tersandung dan jatuh ke tanah tepat pada saat itu sebuah pilar menghantamnya dari atas, Ruhi dan Adi segera berhenti namun Ishita berteriak menyuruh mereka segera pergi menyelamatkan diri, Ishita hanya bisa menangis dan orang orang yang ada disana segera membawa Ruhi dan Adi menjauh dari tempat tersebut, Ishita tertegun dan ketakutan ketika berbalik menghadap ke atas, dilihatnya sebuah bongkahan dinding roboh menimpa dirinya
Saat itu keluarga Bhalla dan keluarga Iyer juga berhasil menyelamatkan diri dengan keluar dari gedung apartemen mereka “Coba kalian telfon Raman, Ishita dan Mihir” pinta nyonya Bhalla cemas, kemudian seluruh keluarga berdoa untuk mereka semua, Raman dan Abhishek akhirnya sampai di apartemen Shagun dan melihat keadaan disana yang porak poranda dan hanya ada puing puing yang tersisa akibat gempa bumi tadi, Raman shock dan terkejut “Anak anakku ada disini !” teriak Raman panik, Raman segera memanggil Ishita, Ruhi dan Adi sambil mencari cari mereka, Abhishek juga ikut mencarinya dan bertanya pada salah satu wanita yang ada disana dan meminta Raman untuk tidak cemas, Abhishek kemudian menelfon ambulans agar segera datang untuk menolong korban gempa, Raman bertanya pada semua orang yang ada disana tentang anak anaknya sambil terus mencari cari kesana kemari, mereka juga membantu orang orang yang lain,
Tak lama kemudian Raman melihat Shagun yang sedang duduk disana sendirian dan agak terluka, Raman segera menghampiri Shagun dan bertanya tentang anak anak dan Ishita namun Shagun tak mampu berkata kata, saat itu dilihatnya Adi dan Ruhi juga ada disana dalam keadaan terluka dan menangis, keadaan mereka baik baik saja meskipun ada sedikit luka kecil, anak anak segera berlari menghampiri Raman dan memeluknya sambil menangis “Ayah, ayah harus menolong ibu Ishi, ibu Ishi ada dibalik reruntuhan bangunan itu !” ujar Ruhi cemas, Raman kaget kemudian semua orang menceritakan apa yang terjadi pada Ishita ke Raman “Abhishek, tolong jaga anak anakku” pinta Raman dan segera berlalu ke arah reruntuhan tersebut,
Raman berusaha menyingkirkan batu batu besar yang ada disana “Raman, apa yang kamu lakukan ? Ini adalah pekerjaan tim SAR” ujar Abhishek cemas “Istriku ada dibawah sini !” bentak Raman kesal, Abhishek segera memberitahu Mihika semuanya melalui telfon, Mihika sangat sedih mendengarnya dan memberitahu keluarga yang lain apa yang Abhishek ceritakan tadi dan berkata “Kak Ishita belum ditemukan” mereka semua menangis memikirkan nasib Ishita yang tragis “Abhishek tadi mengatakan mungkin kak Ishita ,,,” Mihika tak mampu lagi berkata kata, dadanya terasa sesak dan hanya bisa menangis memikirkan kakaknya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 455 by. Sally Diandra