SINOPSIS MAHAPUTRA episode 37 (29 July 2013)
Masih di tempat pertapaan guru Raughuvendra, Pratap dan Shakti masih menjalani test dengan memanggul dua ember kecil di bahu mereka masing masing, Pratap yang terluka kakinya masih terus berjalan penuh dengan keseimbangan pada jembatan kayu yang harus mereka lewati sampai pada ujung jembatan dan berakhir di sebuah lingkaran, hingga akhirnya mereka berdua berhasil melakukan test tersebut dengan baik, Shakti berhasil berhenti di titik yang di tuju, sementara Pratap melaju ke depan beberapa langkah karena kakinya terluka, keseimbangan tubuhnya agak terganggu, lalu Pratap mundur kembali beberapa langkah, Shakti tersenyum melihatnya. Tak lama kemudian Pratap dan Shakti di suruh untuk bergabung dengan peserta yang lain sampai evaluasi test di sampaikan. Guru Raughuvendra yang masih berdiri di depan mereka mulai menyampaikan evaluasi test “Evaluasi test yang telah dilakukan adalah meliputi semua keadaan juga penilaian kekuatan fisik dan mental mereka” tak lama kemudian seroang guru dari gurukul mulai mengumumkan nama nama kandidat yang lolos, hingga pada akhirnya tinggallah Pratap dan Shakti yang menanti pengumuman, guru Raughuvendra memilih Shakti sebagai muridnya, Pratap pun gagal “Pangeran Pratap tidak sampai pada titik yang dituju” itulah alasan guru Raughuvendra tidak memilih Pratap, Rawat langsung berdiri dan menolak keputusan tersebut, guru Raughuvendra bertanya pada Raja Udai Singh jika dia juga menolak keputusannya namun Raja Udai Singh menerimanya dengan lapang dada, Pratap hanya bisa diam dan sedih.
Guru Raughuvendra menyuruh Shakti meminta sebuah hadiah karena dia telah berhasil lulus test dengan nilai tertinggi “Guru Raughuvendra, aku hanya ingin meminta agar kak Pratap bisa ikut dalam latihan disini” Shakti memohon pada guru Raughuvendra dengan mengatupkan kedua tangannya didepan dada, semua orang terkejut mendengarnya tapi untungnya guru Raughuvendra menyetujui permintaan Shakti karena dia telah berjanji akan memberikan hadiah pada Shakti apapun yang dia inginkan, akhirnya Pratap masuk kedalam barisan, Pratap sangat berterima kasih pada Shakti, tak berselang guru Raughuvendra memohon pamit kemudian berlalu meninggalkan mereka, para murid dan orangtuanya segera meninggalkan tempat itu juga.
Tepat pada saat itu Raja Udai Singh mendapat kabar dari Delhi, oleh karena itu Udai Singh buru buru meninggalkan tempat pertapaan guru Raughuvendra, namun Pratap segera mencegatnya “Ayah, aku mau minta maaf karena aku telah mengecewakan ayah”, Udai Singh bisa mengerti kemudian Udai Singh memberikan sebuah cincinnya ke Pratap agar diberikan pada Shakti “Berikan cincin ini pada adikmu, Shakti ,,, katakan padanya kalau ayah bangga padanya” Pratap menerima cincin itu, kemudian Udai Singh segera meninggalkan tempat tersebut.
Di tempat Shakti berdiri bersama adiknya Vikram, Vikram bertanya pada Shakti “Kak Shakti, kenapa kamu membantu kak Pratap untuk masuk dalam latihan ini ?” Shakti tersenyum sinis dan berkata “Aku hanya ingin menunjukkan didepan ayah, itu saja !” tak lama kemudian Pratap menemui mereka dan menyerahkan cincin yang diberikan oleh Raja Udai Singh dan mengabarkan kalau ayah mereka bangga pada Shakti, Shakti merasa senang menerimanya.
Sementara itu di dalam istana Mewar, Bahtyani mendapatkan kabar kalau Shakti lulus test sedangkan Pratap gagal, Bhatyani merasa senang dan ingin segera bertemu dengan Sajja Bai, ibunya Shakti. Bhatyani mencoba meracuni pikiran Sajja Bai, Sajja Bai sangat senang mendengarnya, Bhatyani mengucapkan selamat pada Sajja Bai dan mengejek Jaiwanta yang saat itu menemui mereka namun Jaiwanta mengungkapkan kalau Pratap akhirnya bisa masuk juga dalam latihan tersebut, hal ini tentu saja mengejutkan Bhatyani. Setelah Jaiwanta pergi meninggalkan mereka berdua, Bhatyani kembali meracuni pikiran Sajja Bai dengan mengatakan pada Sajja Bai kalau Shakti itu bisa menjadi Raja Mewar dan seharusnya Sajja Bai mengatakan hal ini pada Raja Udai Singh untuk memberikan kesempatan pada Shakti, kedua bola mata Sajja Bai bersinar terang bahagia mendengar kabar ini.
Di lain pihak, Raja Udai Singh mendapat sebuah pesan dari Delhi bahwa mata mata mereka telah memasuki istana Shamsher Khan, Shams Khan dan Shamsher Khan telah merencanakan sesuatu untuk membalas dendam pada Mewar.