SINOPSIS MAHAPUTRA episode 32 (18 July 2013)
Di istana Mewar, masih ditempat latihan, Udai Singh masih melakukan latihan bersama Chundawat, Pratap juga ada disana dan bertanya pada ayahnya “Ayah, kenapa kalian masih berlatih pedang meskipun Mewar telah bebas dari Afghanistan ?” Raja Udai Singh memberikan kode pada Chundawat untuk menjelaskannya, Chundawat mengerti maksud Udai Singh “Begini, pangeran Pratap, saat ini kita ini tidak sepenuhnya aman dari serangan musuh, orang orang Afghanistan itu pasti belum bisa menerima kekalahan mereka dan orang orang Mughal yang lebih besar daripada Afghanistan mungkin akan menyerang India sewaktu waktu” Pratap mendengarkan penjelasan Chundawat dengan seksama “Kecuali semua raja raja bangsa Rajput bersatu melawan mereka, seperti Mewar yang telah menyatakan sikap dan tidak memberikan kesempatan di depan mereka untuk menjajah Mewar” jelas Chundawat “Aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah membiarkan tanah airku diperbudak lagi, tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus aku lakukan saat ini” ujar Pratap mantap
Di lain sisi, di tempat Shams Khan, Shams Kahan tidak bisa tidur dengan nyenyak karena dia selalu mendapatkan mimpi buruk tentang kekalahannya dalam perang ketika bertarung dengan Raja Udai Singh. Tak lama kemudian, Shams Khan terbangun dan dilihatnya kakaknya Shamser sudah ada di dalam kamarnya “Kakak, aku sangat menginginkan pangeran Pratap bagaimanapun caranya !” ujar Shams Khan “Aku berjanji aku akan memenuhi keinginanmu, Shams Khan ,,, aku telah menyiapkan sebuah rencana untuk menyerang dan mengalahkan Mewar !” ujar Shamsher Khan. Masih di tempat Shams Khan, saat itu Shamser sedang menyuapi makanan ke Shams Khan sambil menceritakan rencananya untuk menyerang Mewar, kemudian Shams Khan menceritakan apa yang dialaminya di Mewar pada waktu itu.
Di tempat latihan, Raja Udai Singh menyuruh Pratap pergi meninggalkan mereka, tak lama kemudian Pratap pergi, sepeninggal Pratap, Udai Singh berkata pada Chundawat “Chundawat, dalam menghadapi bahaya yang akan datang pada Mewar, entah itu dari Afghanistan maupun Mughal, kita harus mengamankan masa depan Mewar dalam kasus ini karena bisa saja terjadi sesuatu padanya, inilah saatnya aku akan menyatakan Pangeran Pratap sebagai Putra Mahkota Mewar” Chundawat menyetujui ucapan Udai Singh
Sementara itu Pangeran Shakti dan Vikram sedang berlatih menembak di ruangan menembak, Shakti sedang mengajari Vikram memanah, kemudian Pratap memasuki ruangan itu untuk mengambil buku, Som mendekatinya dan mengajaknya untuk bermain namun Pratap menolak “Aku tidak punya waktu untuk bermain lagi karena aku memiliki tanggung jawab yang besar dan harapan untuk memenuhi tugasku sebagai Raja masa depan Mewar” mendengar ucapan Pratap, Shakti mengejeknya “Jika dia ikut ke dalam pertandingan untuk melawan aku dan kalah, maka tidak ada seorangpun yang menganggapnya sebagai raja masa depan mereka” ejek Shakti dengan senyuman sinisnya. Pratap pada awalnya mencoba untuk mengabaikan adik tirinya ini tapi ketika Shakti menantang dia untuk menemukan rute jalan rahasia untuk melarikan diri dari Mewar di dalam gua, maka Pratap menyerah, Pratap setuju dengan tantangan Shakti, kemudian mereka pergi untuk mencari jalan rahasia itu di dalam gua dan setelah beberapa lama kemudian, Shakti kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam dan mengabaikan peringatan Pratap pada dirinya.
Di istana Mewar, Ratu Sajja Bai dan Ratu Jaiwanta Bai sedang bermain dadu tapi Ratu Jaywanta termenung ditengah permainan, dia mengkhawatirkan dan teringat akan kata kata Girjadai mengenai racun tersebut, Ratu Sajja Bai menegurnya. Tak lama kemudian Ratu Bhatiyani datang dengan membawa makanan untuk Ratu Jaiwanta dan ingin bergabung dengan mereka, Ratu Sajja Bai menyilahkan dia untuk menggantikan dirinya, mereka pun bermain bersama sama dan saling berseteru satu sama lain sepanjang permainan. Tepat pada saat itu, tiba tiba seorang pelayan datang dan menginformasikan kalau Raja Udai Singh ingin bertemu dengan mereka, tak lama kemudian pelayan itu pun pergi, mereka merasa kaget.
Raja Udai Singh datang menghampiri mereka dan mengutarakan niatnya kalau dia ingin segera mengumumkan gelar Putra Mahkota Mewar, karena Mewar sudah terancam oleh Mughal dan serangan Afghanistan.
Didalam Gua, para pengeran masih mencari cari jalan rahasia itu, Shakti menemukan sebuah pintu dan dia membuka pintu itu, lalu Shakti memutuskan untuk pergi sendiri, Pratap melarangnya, tapi Shakti mengabaikan peringatan dari Pratap dan masuk kedalam bersama Vikram, diluar Pratap dan Som pergi berlalu dari tempat itu.
Di ruang permainan, para Ratu menantikan jawaban dari Raja Udai Singh, Raja Udai Singh mengumumkan kalau Pratap yang akan menjadi sebagai Putra Mahkota, Ratu Bhatiyani terkejut mendengarnya.