SINOPSIS MAHAPUTRA episode 33 (22 July 2013)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 33 (22 July 2013) Masih di ruang permainan, Ratu Bhatyani menghampiri Raja Udai Singh “Aku tidak setuju dengan keputusanmu Maharaja” ujar Ratu Bhatiyani semua orang yang ada disana terkejut mendengarnya “Kamu pasti bergurau, karena aku pikir kamulah yang paling bahagia ” ujar Udai Singh sambil tersenyum senang “Aku memang bahagia akan tetapi aku merasa kalau Pangeran Pratap itu masih terlalu muda untuk mengambil tanggung jawab ini” ujar Ratu Bhatiyani “Aku sudah memikirkan hal ini, saat ini Mewar sedang dalam tidak aman, makanya aku perlu untuk mengangkat Pangeran Pratap sebagai putra mahkota” ujar Udai Singh 

Sementara itu di lain sisi, Pratap dan Som masih di dalam gua itu, Som benar-benar takut, Pratap meyakinkannya kalau Som aman bersama dia, mereka kemudian mencari kembali jalan rahasia itu melalui sebuah sumber cahaya yang datang dari sisi lain, Som ketakutan dan ingin kembali akan tetapi Pratap ingin melihatnya lebih dekat lagi 

Di istana Mewar, Udai Singh meminta pendapat dari Ratu Sajja Bai “Maharaja, kalau nanti pangeran Shakti mengetahui hal ini, maka dia mungkin akan sangat kecewa” ujar Sajja Bai dengan muka memelas “Itu adalah tanggung jawab seorang ibu untuk membimbing mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak merasa kesal dan marah” kemudian Udai Singh meminta Jaiwanta memberikan pendapatnya, Jaiwanta mengatakan “Maharaja, aku setuju dengan pendapat Ratu Bhatyani tadi” Udai Singh terkejut mendengar ucapan istri tertuanya ini “Jika salah seorang pangeran terpilih menjadi raja, itu tidak berarti pangeran yang lain kurang mampu, mereka semua sama-sama penting bagi negri ini” Ratu Sajja Bai merasa lega mendengar penjelasan dari Raja Udai Singh 

Di dalam gua, Pratap menemukan pintu tersembunyi dari sumber cahaya dari sisi lain, Som ingin kembali tetapi Pratap ingin melihatnya dari dekat, mereka mendekatinya, tiba tiba Pratap kehilangan keseimbangan dan obor miliknya jatuh, dan suasana menjadi gelap, Som menjadi lebih takut, Pratap memintanya untuk menunggu dan dia akan mengambil api lagi, kemudian Pratap pergi mencari batu dan meninggalkan Som sendirian

Sementara itu di istana Mewar, Raja Udai Singh masih tetap ingin mengangkat Pangeran Pratap menjadi putra mahkota, Ratu Jaiwanta mengatakan bahwa sebagai seorang ibu dia sangat senang tapi sebagai seorang ratu dan penasehat raja maka Ratu Jaiwanta menyarankan untuk memberikan seorang guru untuk mendidik pangeran Pratap dan setelah itu barulah pangeran Pratap dinyatakan sebagai raja berikutnya. 

Di dalam gua, ketika Pratap sedang membuat api dengan dua buah batu yang di pukul pukulkan Som melihat sesuatu yang bergerak, Som sangat ketakutan dan memanggil Pratap, mereka melihat pintunya tiba tiba terbuka sendiri, Pratap dan Som terperangah, Pratap ingin masuk ke dalam, Som mencegahnya tapi dia tidak menggubris ucapan Som, Pratap terus maju menuju ke pintu itu, Som mengikutinya dari belakang, ketika mereka berdua mengelilingi pintu itu, tepat ketika Som berada di dalam pintu tiba tiba pintu itu hampir tertutup, mereka ketakutan, Som sangat panik, Pratap berusaha untuk membuka pintu itu agar tidak tertutup dengan mengganjal pintu itu dengan tangannya tapi hal itu rasanya tidak mungkin untuknya. Tepat pada saat itu Shakti dan Vikram juga datang kesana, mereka mencoba untuk menolong selama beberapa menit dengan mendorong pintu itu tapi tidak bisa dan meminta Pratap untuk menyingkirkan tangannya atau dia akan terluka “Jika ayah tahu tentang hal ini maka kita semua akan terjebak disini karena ulah kita sendiri, kita semua pasti akan dihukum, jadi lebih baik kalau kita meninggalkan tempat ini saja” ujar Vikram takut, Pratap berusaha untuk mencegah mereka tapi Shakti dan Vikram tidak mau, akhirnya pintupun tertutup, Pratap pasrah dengan melepaskan tangannya, Som panik dan ketakutan karena dia berada di dalam pintu sedangkan Pratap berada di luar pintu, Pratap merasa bersalah, Pratap hanya bisa menunggui Som di luar pintu. 

Masih di dalam istana Mewar, Udai Singh menyukai saran Ratu Jaiwanta, kemudian Udai Singh memutuskan untuk menemukan seorang guru untuk para pangeran “Maharaja, jika kamu sudah mendapatkan guru itu, maka aku harap guru itu juga mengajari pendidikan ke Shakti dan Vikram juga” pinta Sajja Bai, Udai Singh menyetujuinya, Ratu Sajja Bai sangat senang mendengarnya 

Di dalam gua yang gelap gulita, Pratap sedang termenung dan memikirkan kondisi Som, temannya yang berada di balik pintu, sementara Pratap duduk di tanah, tak lama kemudian seseorang terlihat datang menghampiri pangeran Pratap, Pratap kaget melihatnya, orang itu berdoa lalu mendorong pintu, orang itu berusaha membuka pintu yang tertutup, dilihatnya Som sedang pingsan, Pratap khawatir melihat Som, orang itu meminta Pratap untuk membawa Som keluar, Som tidak sadarkan diri, Pratap mencari air, Vikram dan Shakti datang kesana kembali
, Pratap mengambil belati yang ada dipinggangnya dan mulai menggali air di dinding, melihat Pratap tidak bisa mengeluarkan air dari dinding, kemudian orang itu menghentikan Pratap dan memanah dinding itu dan airpun keluar dari dinding, Som akhirnya sadar dari pingsannya setelah kena cipratan air, Pratap berterima kasih pada orang itu “Siapa kalian ini sebenarnya ?” Pratap kemudian memperkenalkan dirinya dan saudaranya, orang itu kelihatan tidak suka dengan suka dengan Pratap “Pangeran Pratap kamu adalah bahaya bagi masa depan Mewar” ujar orang itu, Pratap kaget mendengarnya
Bagikan :
Back To Top