SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 850 “RENCANA PENCULIKKAN RUHI” by. Sally Diandra
Amma sedang membawa hadiah, Amma merasa panik sambil berkata “Kita harus melakukan persiapan untuk pernikahan Raman dan Ishita” saat itu Adi dan Mihika juga sedang melakukan persiapan, sementara itu Raman memberitahu ibunya kalau dirinya tidak mau melakukan ritual pernikahan ala Tamil “Katakan pada orang orang Madrasi itu, bu”, “Semua ini untuk Ruhi, dia ingin melihat semua ini” akhirnya Raman pun setuju “Aku sudah memanggil penjual kain saree untuk datang kesini, dia akan datang dengan koleksi kain sareenya yang berkwalitas, kalian nanti bisa memilihnya yang sesuai dengan selera kalian” Shagun tersenyum mendengar ucapan Adi,
Aaliya mendengar pembicaraan keluarga Iyer tentang pernikahan Raman dan Ishita, Adi segera mengajak Aaliya pergi dan berkata “Ada seseorang yang bilang padaku kalau kita bisa saja menyakiti orang orang yang kita sayangi, maafkan aku, persahabatan kita memang penting untukku, tapi aku tidak ingin kamu kesal dan marah padaku, ayah dan ibu Ishi akan menikah dan Ruhi akan tinggal bersama kami, aku sangat bahagia”, “Aditya, sejujurnya aku bilang kalau aku tidak bahagia untukmu atau juga untuk ibu” sahut Aaliya sambil menangis dan segera berlalu dari sana
Para wanita sedang memilih kain saree untuk mereka sendiri, Amma memberikan sebuah kain saree untuk Ruhi “Ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya kita, seseorang yang menjodohkan pasangan pengantin pria dan wanita, maka mereka akan mendapatkan hadiah, jadi ini hadiahnya untuk kamu” ujar Amma, Mihika teringat pada masa kecil Ruhi ketika Ruhi mengenakan kain saree “Tapi ,,,” Amma buru buru menyela ucapan Ruhi “Aku akan membantu kamu mengenakan kain saree ini”
Amma segera memakaikan kain saree itu ke Ruhi dan menata rambut Ruhi sama seperti tatanan rambut Ishita, semua orang tersenyum senang sambil melihat kearah Ruhi dan memuji penampilannya dan Ishita, rupanya Ishita juga memakai kain saree yang sana seperti Ruhi, nyonya Bhalla lalu meminta Ishita untuk membeli perhiasan ala Madrasi untuknya dan Ruhi
“Lebih baik aku ganti baju saja”, “Sudah, tidak apa apa, kamu pakai pakaian ini saja, dengan begitu kamu akan tahu apa yang cocok untukmu” ujar Amma “Siapa yang akan pergi ke toko perhiasan dengan mengenakan kain saree Kanjivaram seperti ini ?” ujar Ruhi ketus, Ishita hanya tersenyum sambil menatap ke arah Ruhi “Ruhi kamu ini sudah besar tapi bagiku kamu tidak akan pernah besar” sahut Ishita, akhirnya Ruhi duduk di dalam mobil dan mereka pun pergi bersama sama, sementara itu para preman suruhan Ashok juga sampai disana dan memberitahu Ashok kalau mereka akan menculik gadis itu begitu mereka mendapatkan kesempatan, para preman itu mengikuti mobil Ishita
Para preman itu akhirnya sampai juga di pasar, mereka langsung bisa mengenali Ruhi begitu melihat Ruhi mengenakan kain saree, namun mereka tidak memperhatikan wajahnya “Itu dia yang namanya Ruhi !” sahut salah satu preman, mereka lalu menculik Ruhi dengan membiusnya dengan obat bius, sehingga Ruhi tidak sadarkan diri, lalu mereka membawa Ruhi masuk ke dalam mobil mereka dan bergegas pergi dari sana,
Sementara itu Mihika merasa senang karena Ishita dan Raman akan bersatu kembali “Aku harap tidak ada rintangan lagi kali ini” Adi datang kesana dan menyela “Aku juga sungguh sangat bersemangat” ujar Adi sambil memamerkan sebuah iklan film Great Grand, lalu mereka mulai membicarakan tentang film tersebut, Adi juga bergegas memesan tiketnya
Di rumah Mani, Mani sedang ngobrol di telfon dan meminta pada anak buahnya untuk mengirimkan hadiahnya, saat itu Aaliya memberikan secangkir kopi untuknya, Mani berterima kasih padanya “Aaliya, aku sudah memilihkan sebuah gelang untuk pernikahan Ishita”, “Ayah, jangan sembunyikan perasaan ayah” pinta Aaliya sedih “Perasaan seperti apa yang harus aku tunjukkan ? Apakah aku harus menunjukkan betapa hancurnya hatiku ribuan kali ? Kalau aku menangis sekali saja maka aku tidak akan bisa menghentikan airmataku ini” Aaliya hanya terdiam mendengar ucapan Mani
“Aku sudah menjelaskan pada hatiku sendiri ketika Ishu ingin tinggal dirumah itu, kita harus bisa menerima kenyataan yang ada, aku sudah bicara dengan Ishu pada malam itu dan mengatakan padanya kalau keputusannya menikah ini adalah benar karena kebahagiaannya adalah bersama Ruhi, Raman dan keluarga itu” Aaliya terharu sambil menatap ke arah ayahnya
“Hatiku memang terluka, tapi tidak ada yang perlu di sesalkan” Aaliya menyela “Bagaimana ayah akan ,,,,” Mani buru buru menimpali “Aku akan tetap hidup, Aaliya ,,, aku hanya ingin melihat Ishu bahagia dan ayah juga harus menemukan seorang pria yang baik untuk kamu, Aaliya ,,, mungkin aku juga akan memperoleh seorang gadis lajang yang menawan yang mempunyai kwalitas yang baik juga” Aaliya tersenyum “Aku berharap aku bisa mendapatkan seorang pria seperti ayah, yang jujur, dewasa, mapan dan menawan” ujar Aaliya sambil memeluk Mani “Oh iya, nenek Iyer tadi menelfon dan mengundang kita untuk datang di pesta upacara Lagan Patrika, kamu harus pergi kesana, kita akan pergi bersama sama ke pesta pernikahan itu” ujar Mani
Amma sedang melakukan ritual dan hadiah pakaian juga benda yang lain sebagainya ke Raman “Semua ini tidak perlu, ibu”, “Aku tahu kalau kamu tidak ingin sebuah pesta pernikahan yang mewah dan meriah tapi ini sebuah ritual” sela Amma “Raman, besok kenakan semua pakaian ini” Appa menimpali “Ayah, ingat ,,, besok harus datang tepat waktu, on time !” sahut Raman “Aku akan merencanakan sesuatu” sela Adi, Raman lalu memberitahu Adi dan semua orang kalau dirinya hanya ingin sebuah pesta pernikahan yang sederhana “Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Niddhi, kita harus bisa mengambil kesempatan yang ada” Raman kemudian berlalu dari sana
Mihika bertanya pada Romi “Romi, kenapa kamu terlihat sedih ?”, “Aku harus menyelesaikan pembicaraanku dengan seseorang sebelum pesta pernikahan ini” Mihika tertegun “Siapa ?”, “Dengan kak Raman, ada sesuatu yang menggangguku, aku harus bicara dengannya” sahut Romi,
Sementara itu Ashok dan Niddhi sedang makan bersama “Niddhi, ayo dimakan makanannya, sebentar lagi kamu akan berpergian” pinta Ashok, saat itu Niddhi merasa khawatir “Sudah tenang saja, santai”, “Telfon para preman itu ! Ini sudah lama sekali mereka pergi ke pasar” ujar Niddhi cemas “Tenang saja, semuanya akan terjadi seperti yang kita inginkan” hibur Ashok
Vandu dan Bala sedang ngobrol berdua “Aku sedang berfikir, mungkin kita bisa mengenakan pakaian ini di pesta pernikahan Ishita nanti”, “Bagus juga” sahut Bala “Aku rasa kita harus melakukan sesuatu untuk membuat pernikahan Ishita ini berkesan untuk dikenang, aku rasa seharusnya kita menari bersama” Bala terkejut “Waah, itu sebuah ide yang bagus tapi dimana kita akan menari ? Di kuil ?”, “Kamu ini sungguh sangat lucu, kita bisa membuat sebuah resepsi pernikahan untuk mereka dan menari di pesta pernikahan mereka” Bala menyahut ucapan Vandu “Itu pasti seperti acara pesta sangeet kan ?”, “Tepat sekali tapi siapa yang akan mengajari kita menari ? Aku ada ide, Ravi dan Kishore tahu bagaimana caranya menari dengan baik, kita bisa belajar dari mereka” ujar Vandu,
Dalam hati Bala berfikir untuk membawa Vandu ke kelas menari “Vandu, para remaja itu kalau menari, mereka memegang tubuh pasangan menarinya, aku merasa tidak nyaman dengan hal ini”, “Bala, mereka itu kan seumuran Shravan, mereka belajar menari dari sekolah menari, mereka bisa mengajari kita” Bala menggeleng “Jangan, aku tidak mau” Vandu merasa kalau Bala ini aneh “Aku pikir kita bisa belajar menari”, “Kamu itu seharusnya belajar menari dari seorang perempuan dan aku yang akan belajar menari dari para pria penari itu” Vandu langsung bergegas pergi begitu mendengar ucapan Bala “Aku yakin, Vandu pasti sangat bingung kali ini tapi hal ini sungguh sangat menyenangkan” ujar Bala
Amma memuji penampilan Aaliya “Aku tadi sudah menelfon Mani, katanya dia akan datang di pesta pernikahan Ishu, ayooo sekarang kamu bisa membuat gajras yang kecil” ujar Amma namun Vandu segera mengajak Aaliya menepi untuk membicarakan soal Bala “Ada apa denganmu, bibi Vandu ? Katakan padaku”, “Aku biasanya menceritakan tentang permasalahan hidupku, aku ini juga seperti ibumu” sahut Vandu “Jangan merasa sungkan, bibi ,,, aku bahagia dengan pernikahan ibu Ishita tapi aku ingin dia tinggal bersama ayahku, namun sayangnya dia tidak mau ikut denganku sekarang, aku tidak tahu bagaimana aku bisa hidup tanpanya”,
“Aaliya, ibu Ishitamu akan tetap ada disini, disebelah rumahmu dan kamu bisa tinggal disini, kita semua akan menikmati hari hari kita bersama sama, jadi tersenyumlah” Aaliya berterima kasih pada Vandu “Bibi, apa ada pekerjaan yang bisa aku lakukan ?” Vandu langsung tersenyum dan berkata iya “Iyaa, kamu tahu Bala jadi aneh sekarang, aku kira dia akan tertarik padaku, dia memintaku untuk tidak usah belajar menari, aku benar benar bingung, apa yang harus aku lakukan ?”, “Bibi, kenapa bibi tidak belajar menari dari Ruhi saja ? Dimana dia ?” tanya Aaliya “Dia sedang pergi membeli perhiasan bareng Ishu, tapi ini sudah sangat lama sekali” ujar Vandu cemas
Niddhi meminta Ashok untuk menelfon para premannya, Ashok segera menelfon mereka “Apa ? Kenapa kalian ini benar benar tolol ! Bagaimana hal ini bisa terjadi ? Baiklah aku akan datang kesana” Niddhi merasa cemas “Ada apa ? Apa yang terjadi ?” Ashok tersenyum senang dan berkata “Permainan ini menjadi semakin besar sekarang dan semakin menarik” ujar Ashok dengan senyumnya yang penuh arti SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 851 by. Sally Diandra