SINOPSIS MOHABBATEIN episode 713 “BELAHAN HATI RAMAN YANG BARU” by. Sally Diandra
Adi teringat bagaimana dulu Ishita biasanya menunjukkan bintang bintang dan membuat mereka tertidur, Adi teringat pada kenangan indah mereka bersama ibu Ishinya, ketika mereka melihat bintang bintang dan Ishita memberitahu mereka kalau dia akan membuat nama Raman pada bintangnya Adi dan Ruhi, anak anak pun tertawa dan akhirnya tertidur, setelah kenangan itu menghilang, Adi mengajak Ruhi ke teras, sementara itu Bala memberitahu Vandu kalau Ishita itu sangat baik sehingga semua orang merindukannya, anak anak sangat merindukannya dan Raman juga sangat mencintainya “Aku bisa membayangkan apa yang akan Raman alami nanti, aku akan meminta pada Dewa agar mengambil aku dulu, kalau kamu meninggal sebelum aku, aku tidak bisa hidup, Vandu” Vandu sangat khawatir
“Vandu, apakah kamu ingin menceritakan sesuatu padaku, katakan saja” pinta Bala, Vandu kemudian mengambil botol wine dari dalam lemari dan menunjukkan ke Bala kalau botolnya sudah kosong “Aku minta maaf, Bala ,,, kalau aku tidak meminum ini maka aku tidak bisa hidup, aku merasa damai bila meminumnya, aku jadi ketagihan pada benda ini, aku mohon ,,, tolong bantu aku, aku harus bisa mengurus Amma dan Appa” ujar Vandu sambil menangis, Bala juga menangis melihat istrinya “Aku minta maaf, aku seharusnya menyadari kalau ini adalah kesalahanku sendiri, kenapa kamu tidak mengatakannya padaku ? Jangan khawatir, aku bersamamu, semuanya akan baik baik saja”, “Maafkan aku, Bala” Vandu lalu memeluknya dan mereka berdua menangis bersama
Adi dan Ruhi sedang melihat bintang bintang di langit, mereka menangis karena merindukan Ishita, Adi mencoba menghibur Ruhi dan mengajaknya untuk tidur karena hari sudah malam, sementara itu Romi datang ke kantor dan dilihatnya Raman sedang lembur “Kak Raman, apa yang kamu kerjakan malam malam begini ?”, “Aku sedang bekerja, ada masalah ?” Romi tertegun dengan sikap Raman yang aneh setelah kepergian Ishita “Adi dan Ruhi membutuhkan kamu, kak ,,, ibu menelfonku terus dan kak Ishita belum juga ditemukan”, “Seluruh keluarga bisa mengurus anak anak, sedang bisnisku membutuhkan aku” Romi menyela
“Serahkan pekerjaannya padaku, aku yang akan mengurusnya, kakak pulanglah” tiba tiba Raman bersikap kasar dan menghina Romi seenaknya “Apakah kamu ingin memanfaatkan masa sulitku ini dan mengambil alih perusahaan ?”, “Kenapa kakak mengajak Niddhi masuk ke dalam perusahaan kita ?” Raman terlihat marah “Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu, pertama kenali dulu orangnya, baru setelah itu kamu bisa bertanya padaku, kamu ini memang tolol ! Kamu membawa seseorang sebagai istrimu dan mempermainkan keluarga kita, pertama urusi dulu hidupmu, baru kemudian kamu mengurusi bisnisku” Raman lalu pergi meninggalkan Romi, Romi merasa heran “Ada apa dengan kak Raman ? Kenapa dia bersikap seperti itu ?” tanya Romi heran
Shagun datang ke kantor polisi untuk menemui Abhishek, Dubey memberitahu Abhishek kalau mereka tidak bisa menemukan jenazah Ishita “Reputasi departemen polisi kami dipertaruhkan, aku tidak ingin mendapatkan tekanan lagi”, “Tenang saja, Abhishek ,,, aku datang ke sini bukan untuk meminta sesuatu, aku membawakan makanan untukmu, kamu selalu membantu aku dan Ishita, aku tahu kalau kamu pasti akan membantu aku bahkan untuk kali ini” Abhishek menyela “Maafkan aku”, “Jangan minta maaf, aku datang kesini untuk membantu kamu, aku tadi dapat telfon dari Romi, dia kelihatan sangat khawatir, dia bilang ada sesuatu yang tidak beres, Raman terus menerus melakukan meeting dikantornya dan tidak mau pulang kerumah” Shagun merasa cemas
“Mungkin dia belum bisa keluar dari traumanya dan ingin menyibukkan dirinya sendiri”, “Aku juga merasa seperti itu tapi Romi mengatakan hal yang lain yang membuat aku terkejut” Abhishek tertegun “Romi sudah mengurusi pekerjaanya dengan baik tapi Raman malah menuduh Romi kalau dia itu telah mengkhianatinya dan berusaha untuk mengambil alih perusahaannya, ada masalah apa dengannya ? Raman malah memecat Pathak dan memperkerjakan Niddhi di perusahaannya” Abhishek kaget “Tapi dia kan pengacara untuk kasus kriminal ?”, “Tepat sekali !” sahut Shagun “Dia malah menginvestasikan dananya pada perusahaan Raman, instingku mengatakan sepertinya ada yang tidak beres” Abhishek mulai berfikir begitu mendapat informasi dari Shagun
Keesokan harinya, dirumah keluarga Bhalla, Raman turun ke bawah dan dilihatnya foto Ishita dengan kalungan bunga di sekelilingnya, semua orang sedang duduk terdiam dengan pikiran mereka masing masing, tak lama kemudian Abhishek datang kesana dan berkata “Aku harus bicara dengan Raman tentang Ishita, apa yang terjadi pada hari itu”, “Aku sudah mengatakan semuanya di kantor komisaris” sahut Raman “Adakah sesuatu yang kamu lupa untuk kamu beritahu pada kami ?”, “Tidak ada yang perlu dikatakan lagi !” tiba tiba suara Niddhi terdengar sambil masuk ke dalam rumah Raman, Raman tersenyum melihat kedatangannya, Shagun yang juga berada disana mulai berfikir “Romi benar tapi kenapa Raman memberikan perhatian yang lebih padanya ?” bathin Shagun
“Tuan Raman tidak akan menjawab pertanyaanmu inspektur polisi Abishek, aku tahu kalau polisi akan gagal dan menyalahkan semuanya pada tuan Raman, kalau mau bertanya padanya harus melalui aku dulu, aku adalah pengacaranya yang resmi” , “Baiklah, aku akan menemui Raman dengan cara yang resmi” Raman menyela “Okee, aku akan dengan senang hati membantu, Abhishek” Abhishek kemudian pergi meninggalkan rumah keluarga Bhalla
Begitu Abhishek pergi, Niddhi meminta Raman untuk lebih berhati hati karena jenazah Ishita belum ditemukan “Tapi kamu sudah ada disini, jadi tidak perlu setres” saat itu supir Niddhi masuk ke dalam rumah Raman sambil membawakan koper Niddhi,
Raman berterima kasih pada supir itu, kemudian Raman memberitahu semua orang “Nona Niddhi akan tinggal bersama kita dalam beberapa hari” mereka semua kaget mendengar ucapan Raman “Simmi, nona Niddhi akan satu kamar denganmu karena Sarika berada di kamar tamu” Niddhi menyela “Aku tahu kalau kalian semua akan merasa aneh tapi aku harus bersama Raman untuk sejumlah alasan resmi karena polisi pasti akan mengganggunya terus nanti karena Raman melihat Ishita melompat dari atas jurang” Raman lalu mengejek Romi yang menjadi orang yang tidak berguna, kemudian Raman pergi bersama Niddhi, Shagun semakin heran dengan sikap Raman “Ada apa dengan Raman ?” nyonya Bhalla menimpali “Raman jadi kurag waras, dia tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi kenyataan, dia tidak mau melihat foto Ishita, dia juga tidak mau menemui anak anak, lakukan sesuatu, suamiku” ujar nyonya Bhalla sambil menangis, Simmi memeluknya, sedangkan tuan Bhalla juga merasa khawatir dengan sikap Raman yang berubah
Malam harinya, Niddhi membuka matanya dan dilihatnya Simmi dan Ananya sudah tertidur, Niddhi segera bangun dan keluar dari kamar Simmi kemudian menuju ke kamar Raman, begitu sampai disana Raman tersenyum melihat kedatangannya, Niddhi segera memeluknya erat “Aku sudah menunggumu dari tadi” kemudian Raman dan Niddhi minum wine bersama “Aku tidak percaya kita bisa bersama sama disini”, “Tidak lama lagi kita akan bersama sama dalam satu kamar” sahut Raman, sementara itu nyonya Bhalla melihat cucu cucunya tertidur dikamar mereka, nyonya Bhalla lalu mencium kening Ruhi dan keluar dari sana, namun tiba tiba didengarnya suara Raman dari dalam kamarnya sedang bercakap cakap dengan seseorang, nyonya Bhalla bergegas menuju ke kamar Raman untuk mengeceknya, nyonya Bhalla sangat terkejut ketika melihat Raman sedang minum dan tertawa tawa bersama Niddhi SINOPSIS MOHABBATEIN episode 714 by. Sally Diandra