SINOPSIS MOHABBATEIN episode 492 “KEMESRAAN RAMAN & ISHITA” by. Sally Diandra
Di Mumbai, ketika semua orang sudah tertidur lelap dikamar hotel, Raman memberikan kode ke Ishita untuk keluar dari kamar, setelah dia keluar kamar duluan, tak lama kemudian Raman keluar kamar hotel, lalu Ishita menyusul setelahnya, begitu sampai diluar, Ishita bertanya “Kenapa kamu mengajak aku keluar pada jam segini, Raman ?”, “Aku lapar, ayooo ke kedai kopi” ajak Raman, setelah mereka sampai di kedai kopi, Raman langsung memesan kopi dan roti sandwich, kemudian Raman memegang tangan Ishita, Ishita merasa malu melihat sikap Raman yang mesra padanya “Raman, nanti ada orang yang lihat” ujar Ishita malu “Lalu kenapa ? Kamu kan istriku”, “Apakah kamu kesini hanya untuk menggoda aku ?” tanya Ishita malu “Semua pasangan kekasih datang kesini, semua orang tahu itu, kamu yang menyusahkan aku, kenapa kamu memanggil seluruh keluarga kesini ?”, “Mereka baru saja datang” ujar Ishita
Saat itu mereka mendengar sebuah suara dan melihat Rinki dan Mihir juga ada di kedai kopi, Raman dan Ishita hanya bisa tersenyum kearah mereka, Mihir dan Rinki menghampiri mereka berdua “Raman, aku ingin kamar yang terpisah”, “Mereka berdua ini sudah mengganggu keromantisan kita dan sekarang mau menunjukkan kemesraannya disini” sela Raman, mereka hanya tersenyum, kemudian Mihir meminta Rinki untuk menyanyi sambil memberinya sekuntum bunga mawar, Rinki tersenyum lalu mulai bernyanyi, Ishita nampak menikmati nyanyian Rinki sambil tertawa, kemudian Raman dan Ishita keluar dari kedai kopi sambil membicarakan tentang Mihir dan Rinki “Rinki itu bisa menyanyi dan itu membuktikan kalau dirinya bukan seorang pemalu” ujar Ishita “Coba apakah kamu juga bisa menyanyi seperti Rinki ?” pinta Raman, Ishita kemudian menyanyi lagu yang sama seperti yang dinyanyikan Rinki tadi dengan gaya Ishita sendiri, Raman langsung menyela “Kalau Shahrukh Khan ada disini, dia pasti akan mencekik lehermu” sindir Raman
Mereka melihat sebuah bunga dilantai “Bagaimana bisa bunga ini ada disini ?” tanya Ishita heran, rupanya ada bunga mawar yang lain jatuh lagi dilantai, saat itu mereka melihat tuan Bhalla sedang memberikan bunga mawar untuk nyonya Bhalla dan nyonya Bhalla melemparnya dengan perasaan kesal, Ishita tersenyum geli “Kamu harus belajar dari mereka yang seperti ini, Ishita” sahut Raman sambil tersenyum “Keluargamu memang unik” mereka berdua lalu tertawa geli “Kenapa kita tidak bermesraan ? Sementara mereka berdua masih bisa bermesraan di usia mereka saat ini” ujar Raman, lalu mereka berdua pergi ke lobby hotel “Kita berdua ini memang bodoh, ketika kita mendapatkan kesempatan, kita tidak bermesraan” ujar Raman
“Sekarang kita ke kamar dan tidur” ujar Ishita menimpali ucapan Raman “Pikirkan tentang hal ini dulu, tidak ada seorangpun dikamar, kamu bisa bernyanyi dan mengejutkan aku dikamar”, “Itu bukan rencanaku” Raman langsung menyahut ucapan Ishita “Itu adalah rencanaku” ujar Raman sambil memangku Ishita dipangkuannya “Raman, orang lain akan melihat kita” Raman tidak peduli sambil mengedipkan matanya dan mereka saling memandang satu sama lain dengan penuh cinta “Kita harus masuk ke kamar, Raman”, “Apakah aku bilang kita akan pergi ke teras ?” sahut Raman menimpali ucpan Ishita, mereka berdua lalu tertawa bersama
Keesokan harinya, Raman dan Ishita melihat semua orang sudah bersiap siap, tiba tiba Raman sengaja menumpahkan jus ke kain sareenya Ishita “Maaf aku terpeleset tadi” Raman mencoba mencari cari alasan, nyonya Bhalla segera mengajak Rinki keluar kamar, Ishita juga bergegas membersihkan kain sareenya di kamar mandi, Raman langsung memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, Raman segera menutup pintu kamar sambil tersenyum, Ishita meminta pada Raman untuk memberikan kain sareenya yang ada di dalam koper “Keluarlah dulu pakai kemeja yang ada disana atau kalau tidak aku yang akan masuk ke dalam”, Hanya kemeja ? Ooh tidak” ujar Ishita “Tidak ada pilihan lain atau aku akan masuk ke sana”, “Baiklah, aku akan keluar” ujar Ishita kemudian Ishita keluar dari kamar mandi mengenakan kemeja Raman yang berwarna putih, Raman terpesona menatapnya sambil tersenyum