SINOPSIS MOHABBATEIN episode 456 “SHAGUN MENGAKU KALAH” by. Sally Diandra
Shagun berkunjung ke rumah sakit untuk menemui Adi yang juga dirawat disana, nyonya Bhalla segera memarahinya dan memintanya untuk segera pergi dari sana “Anakku sedang terluka saat ini, aku ingin menjenguk dia”, “Pergilah saja, Shagun ,,, mereka tidak membutuhkan kamu” sela Mihika “Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengannya” ujar Shagun sedih “Aku tidak ingin bertemu dengannya”, “Adi, aku ini ibumu” Shagun menyela ucapan Adi yang saat itu sedang terbaring ditempat tidur “Kamu hanya berbohong, kamu hanya memanfaatkan aku saja dan kamu juga tidak mencintai aku dan Ruhi, keluarlah saja sana !” ujar Adi, Shagun sangat sedih dan berkata “Adi memang benar, aku ini memang bukan ibunya, Ishita adalah ibunya” ujar Shagun kemudian berlalu dari sana
Sementara itu Raman sedang duduk di sebelah Ishita yang masih terbaring lemah dan tidak sadarkan diri, Raman menangis dan teringat pada pertemuan pertamanya dengan Ishita dan kenangan indah lainnya bersama Ishita, tak lama kemudian Ishita membuka matanya, Raman sangat senang dan lega begitu melihat Ishita tersadar dari pingsannya “Terima kasih ya Dewa, kamu baik baik saja”, “Aku baik baik saja” sahut Ishita, Raman pun menangis dan berkata “Aku kira aku akan kehilangan kamu”, “Aku selalu bersamamu, Raman ,,, aku tidak akan pernah pergi kemana mana” Raman terharu dan langsung memeluk Ishita sambil menangis,Ishita berusaha menenangkan suaminya ini
Abhishek kemudian memberitahu semua orang tentang apa yang dikatakan oleh Adi soal Shagun, bagaimana Shagun berbohong padanya dan Ruhi untuk membawanya pergi “Inspektur, lebih baik penjarakan saja dia ! Dia berusaha membawa cucu cucuku pergi menjauh dari kami !” ujar nyonya Bhalla kesal, tuan Bhalla juga ikut menimpali ucapan istrinya “Dia itu memang tidak pernah berubah”, “Aku bisa saja menangkapnya dengan kasus penculikan anak dan masih banyak hal yang lainnya lagi” sela Abhishek “Kirimkan saja dia ke penjara, kamu tidak tahu berapa banyak racun yang sudah dia berikan dalam kehidupan kami” ujar nyonya Bhalla kesal “Kali ini dia tidak akan mendapatkan ampunan dari siapapun, dimana dia ?” tanya Abhishek,
Saat itu Shagun masuk ke dalam kamar Ishita “Mau apa kamu kesini ? Pergi saja sana !” Raman berusaha mengusir Shagun “Aku akan pergi tapi aku ingin mengatakan sesuatu, aku tahu kalau aku memang pantas menerima semua ini, jadi ijinkan aku untuk mengatakannya” Raman langsung menyela ucapan Shagun “Aku tidak ingin mendengar apapun dari kamu, keluar saja sekarang !”, “Raman, biarkan dia mengatakan apa yang ingin dia sampaikan, aku ingin tahu apa yang akan dia katakan setelah melibatkan anak anak dalam bahaya” sela Ishita sambil menatap kearah Shagun, Shagun kemudian mulai angkat bicara “Ishita, aku tahu kalau kamu selalu memaafkan aku, tapi kali ini aku tidak pantas menerima semua ini, aku ini memang seorang ibu yang buruk” Raman dan Ishita hanya terdiam sambil menatap kearah Shagun
“Aku merasa kalau aku ini mempunyai hak pada anak anakku, tapi ternyata aku salah, anak anakku ternyata lebih bahagia bersama kamu, kamu dan Raman bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk mereka, jadi aku akan pergi sekarang” ujar Shagun sedih “Tapi jangan berfikir kalau aku bisa berteman denganmu, asal kamu tahu aku membencimu dari dasar hatiku yang paling dalam, kamu telah merampas semuanya dariku, kali ini aku akan memikirkan tentang anak anak, mereka nampak bahagia bersamamu, kamu menang, Ishita ,,, tapi ingatlah selalu kalau aku adalah ibu kandung mereka” ujar Shagun ketus,
Ruhi masuk ke kamar Ishita untuk menemui ibu Ishinya dan tidak peduli dengan Shagun, meskipun Shagun juga ada disana, semua orang kemudian juga masuk ke kamarnya Ishita, Shagun melihat kearah Adi dan Ruhi mendekat kearah Ishita bukan ke dirinya, kemudian Shagun pun pergi dari sana tapi Abhishek mencegahnya dan mulai bertanya ke Shagun “Aku mempunyai buktinya, aku akan menahan kamu sekarang juga” Ishita langsung menyela “Biarkan dia pergi, inspektur ,,, aku tidak ingin anak anakku melihat ibunya ditahan”, “Terima kasih, Ishita” ujar Shagun kemudian berlalu dari sana, Shagun keluar dari kamar Ishita dan berfikir dalam hati “Aku harus pergi karena aku bukan bagian dari keluarga ini lagi, aku seharusnya bahagia karena anak anakku mempunyai sebuah keluarga” bathin Shagun sedih dengan kedua bolamatanya yang berkaca kaca dan terharu, kemudian segera berlalu dari sana
Beberapa hari kemudian, dokter memberitahu Raman kalau Ishita sudah membaik, Raman bertanya soal tindakan pencegahan untuk Ishita untuk luka lukanya ini, dokter lalu meminta Raman untuk membawa Ishita kontrol sesuai jadwalnya “Dokter Ishita, kamu membutuhkan istirahat yang maksimal dan aku memang sengaja mengirimkan kamu pulang karena suamimu ini selalu saja mengganggu aku” Raman langsung menyela “Aku meminta atas nama anak anak, untuk anak anak” bela Raman, Ishita hanya tersenyum, tak lama kemudian mereka mulai bersiap siap untuk pulang, Amma sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla kalau mereka akan membawa Ishita kerumahnya “Ishita akan tinggal bersama kami sementara waktu” ujar Amma senang
Akhirnya Ishita pulang kerumah dan Raman mengajak Ishita ke rumah keluarga Iyer, Ishita merasa sedih karena dia tidak berharap tinggal dirumah orangtuanya, Adi melirik kearah Ruhi dan membuat sebuah rencana, sementara itu Vandu hendak berangkat kerja dan ibunya Bala yang merawat dirinya karena bulan ini adalah bulan terakhir kehamilannya, ibu mertua Vandu meminta Vandu untuk cuti, Vandu hanya tersenyum dan berkata “Aku sudah mengajukan cuti ke kampus”, “Aku akan tinggal disini sampai bayimu lahir, aku akan melakukan hal ini untuk cucuku, bahkan ketika Subbu pindah ke London, aku sendirian disana” ujar ibunya Bhalla “Vandu, kamu harus jaga diri baik baik karena Bala ingin mempunyai anak kedua, ini adalah restu dariku, jangan menganggapnya begitu saja, aku akan tinggal disini dan merawat kamu” Vandu lalu menyela ucapan ibu mertuanya “Ibu, aku akan menemui Ishita dulu”, “Lebih baik kamu pergi kesananya besok saja” ujar ibunyay Bhalla
Dirumah keluarga Bhalla, Ruhi mulai buka suara “Ayah, ibu Ishi tidak mau pergi, kenapa ayah meninggalkannya disana ?”, “Bahkan kamu juga ingin bermanja manja dengan ibumu kan ?” sela Raman “Apakah ayah merasa kalau ibu Ishi ingin pergi ? Ayah pasti tidak mengerti !”ujar Ruhi ketus “Seharusnya ibu Ishimu bilang, memahami seorang perempuan itu memang sulit, baiklah ayah telah melakukan kesalahan” ujar Raman sambil memeluk Ruhi, Ruhi tersenyum, Adi kemudian teringat ketika Ishita menyelamatkan dirinya, dalam hati Adi berfikir “Apa yang bibi Ishita lakukan tidak kurang dari apa yang seorang ibu kandung lakukan untuk anaknya” bathin Adi dengan senyum manisnya
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 457 by. Sally Diandra