SINOPSIS MOHABBATEIN episode 452 “PUISI BINTANG ALA RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 452 “PUISI BINTANG ALA RAMAN” by. Sally Diandra Shagun saat itu pura pura menangis didepan Adi dan meminta Adi untuk mengajak Ruhi bersamanya “Ibu, ibu jangan menangis, aku akan mengajak Ruhi sebentar”, “Ibu sangat mencintai kamu sayang, ayooo cepat sana ajak Ruhi yaaa, ibu akan akan menunggu di tempat parkir” ujar Shagun kemudian berlalu dari sana, Abhishek sekilas melihat Shagun sambil berfikir dalam hati “Apa yang dilakukannya disini ? Bukankah penerbangannya malam ini ? Aneh” Abhishek bertanya tanya, di ruang pesta, setelah tarian Simmi dan nyonya Bhalla selesai, kemudian Mihir meminta pada semua tamu undangan untuk menyambut penampilan Mihika dan Romi, ketika semua orang sedang terpukau dengan tarian dengan tema retro dari Mihika dan Romi, 


Adi mengajak Ruhi keluar “Kakak, memangnya kita mau pergi kemana ? Nanti kita akan ketinggalan dengan tarian ini” ujar Ruhi kesal “Ruhi, aku ingin bicara denganmu sebentar saja” pinta Adi, Abhishek sampai diruang pesta dan tersenyum melihat Mihika menari, semua orang bertepuk tangan untuk mereka berdua, setelah tariannya dengan Romi selesai, Mihika lalu menemui Abhishek “Kamu disini juga rupanya, apakah kamu sedang bertugas atau sedang tidak bertugas, inspektur ?” bukannya menjawab pertanyaan Mihika, Abhishek malah menggodanya “Gayamu ini benar benar seperti Masala, penampilanmu bagus”, “Terima kasih, aku pernah berlatih tarian Bharatnatyam juga” ujar Mihika malu “Oh iya, aku masih mempunyai waktu untuk tahu lebih banyak lagi tentang Shagun, apakah kalian mengundangnya ?” tanya Abhishek penasaran “Dia itu kakaknya Mihir jadi mungkin saja”, “Pantas saja, tadi aku melihatnya” Mihika tertegun 

“Itu sungguh sangat aneh”, “Aku selalu mengawasinya” begitu mendengar ucapan Abhishek, Mihika merasa kalau Shagun pasti akan berbuat sesuatu “Aku harus memperingati Raman dan Ishita” bathin Ishita, saat itu Mihir memanggil Raman dan Ishita agar naik ke atas panggung untuk menunjukkan kebolehannya menarinya, Adi segera mengajak Ruhi untuk ikut bersamanya dan mengajaknya keluar, Ruhi menuruti permintaan kakaknya, sementara itu Raman dan Ishita menari dengan lagu Aaj kal tere mere pyaar ke charche 

Tak lama kemudian Simmi dan Subbu mulai bertukar cincin, Subbu teringat pada Laksmi dan menghentikan Simmi yang akan memasukkan cincin ke tangannya, semua orang nampak tertegun menatap kearah mereka, kemudian Subbu mengangkat Ananya dan berkata “Sekarang keluarga kita lengkap” semua orang tersenyum mendengar ucapan Subbu dan bertepuk tangan untuk mereka, mereka kemudian saling bertukar cincin, semua orang merasa lega “Pesta kita akan segera berakhir” ujar nyonya Bhalla “Itu karena Subbu akan pergi, makanya pestanya cepat berakhir” sela Simmi “Simmi, jaga diri kamu baik baik dan Ananya, aku pasti akan segera kembali” sahut Subbu “Waktu akan segera berlalu dengan berbelanja” sela Ishita, Sujata juga ikut nimbrung “Jangan lupa, Subbu ,,, hubungi kami ya”, “Iyaa, ibu ,,, ibu urus dulu yang disini yaa” pinta Subbu sambil menunjukkan cinta palsunya ke Ananya kemudian berlalu dari sana 

Raman meminta Ishita untuk ikut dengannya “Bagaimana caranya pergi ?” tanya Ishita heran, Raman lalu menyuruh nyonya Bhalla pergi dan meminta ayahnya untuk mengurusi semuanya, mereka kemudian pergi dari sana, nyonya Bhalla lalu bertanya tentang anak anak “Mungkin mereka pergi bersama Raman dan Ishita, tidak usah cemas soal Raman”, “Aku hanya tidak ingin anak anak mengganggu kebersamaan Raman dan Ishita” sahut nyonya Bhalla menimpali ucapan suaminya, saat itu Raman mengajak Ishita ke kamar Maharaja, Ishita tersenyum senang sambil menatap ke seluruhan kamar tersebut 

“Apakah kamu akan berdiri terus disitu, Ishita ?” ujar Raman sambil menceritakan tentang rencananya pada Ishita “Disini tidak ada siapapun, hanya kamu dan aku”, “Anak anak ?” tanya Ishita dengan nada menggoda “Kamu mulai bermain main dengan moodku saat ini, aku sudah menyuruh anak anak bersama ayah, aku sudah bilang padanya kalau aku membutuhkan waktu berduaan denganmu” Ishita tersipu malu mendengarnya “Aku telah mempunyai sebuah kejutan untukmu”, “Apa itu ?” tanya Ishita heran 

Shagun membawa Ruhi dan Adi ke flatnya “Ibu Shagun, dimana ayah ? Ibu Shagun tadi bilang katanya kita akan pergi ke apartemennya paman Mihir, lalu tempat apa ini ?” tanya Ruhi kesal “Ini adalah apartemennya teman ibu, ibu mengajak kalian kesini untuk menunjukkan ini, ibu menyewa tempat ini” ujar Shagun senang “Waaah bagus juga”, “Kebetulan ayah dan ibu Ishi sedang pergi, mereka sedang sibuk saat ini” ujar Shagun menimpali ucapan Adi “Aku mau pulang !” ujar Ruhi ketus 

“Adi, ajak adikmu untuk duduk dulu” ujar Shagun yang kemudian bergegas menelfon seseorang “Ruhi, ibu Shagun ingin menghabiskan waktu dengan kita, apa masalahnya ?”, “Bagaimana kalau kita menonton film ? Ibu akan membuat pop corn dan kamu, Ruhi ,,, lebih baik kamu ganti baju dulu” pinta Shagun, Adi lalu menyuruh Ruhi menuruti perintah Shagun, Shagun berterima kasih pada Adi “Ibu, apakah ibu sudah memberitahu kakek ?”, “Iyaaa sayang, aku akan mengantar kalian pulang besok pagi, pergilah dan gantilah bajumu dulu” ujar Shagun “Baiklah” Adi kemudian berlalu dari sana 

Di kamar Maharaja, dimana Raman merencanakan bulan madunya bersama Ishita, Ishita melihat ada wine disana “Raman, kamu tidak ingin membuat aku mabuk kan ?”, “Lebih baik kamu minum air putih saja karena kamu berkeringat” Ishita kemudian meminumnya menuruti perintah Raman “Aku ini mungkin kelihatannya kasar tapi sebenarnya aku ini tidak kasar” ujar Raman sambil meminta Ishita untuk duduk di tepi tempat tidur dan berkata “Aku sudah membuat sebuah puisi untukmu” Ishita tertawa geli “Bagaimana caranya mengatakan siapa kamu sebenarnya, kamu adalah seorang pencuri hati ,,,” Ishita mulai tertawa “Tunggu sebentar, jangan tertawa” ujar Raman sambil mengeluarkan sebuah catatan, lalu kembali berkata “Kamu adalah seorang pencuri yang telah mencuri hatiku dan ketika aku tertidur di malam hari, aku ,,,” Ishita sudah tidak tahan menahan tawanya dan mengambil kertas itu lalu berkata 


“Aku ini seorang dokter dan tulisanmu itu jelek, Ruhi pasti akan tertawa kalau aku memamerkan tulisanmu ini padanya”, “Inilah masalahmu !” ujar Raman kesal “Aku akan memberitahu dia kalau kamu itu sangat imut”, “Nanti saja” sela Raman “Baiklah, aku akan menggosipnya secara pribadi dengannya” Raman kemudian mengambil kertas itu dari Ishita lalu duduk dan bicara dari dalam hatinya “Mengapa harus mencarimu di bintang bintang ? Sementara kamu telah tinggal di dalam hatiku, disana ada banyak bintang di langit, katakan pada langit untuk tidak iri padaku karena bintangku lebih indah daripada yang lain” ujar Raman “Woooowww ,,,” ujar Ishita takjub, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain SINOPSIS MOHABBATEIN episode 453 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top