SINOPSIS MOHABBATEIN episode 447 “TAMU YANG TAK DI HARAPKAN” by. Sally Diandra
Raman mendapat surat dari psikolog yang menangani Adi “Aku merasa senang karena Adi sudah tidak membutuhkan konseling lagi sekarang karena dia telah merasa aman dan dicintai oleh keluarganya”, “Terima kasih, dokter” sahut Raman “Kamu bisa memberikan surat ini ke sekolahnya Adi” saat itu Raman mendengar suara ribut ribut “Teman sekampusku ada di ruang sebelah, dia sedang menangani pasiennya, pasiennya itu mempunyai masalah tidak bisa mengatasi kemarahannya, dia mengekspresikan perasaan dan emosinya dengan kemarahan yang begitu hebat” ujar sang dokter, sementara itu dokter yang menangani Subbu meminta Subbu untuk meminum obat yang baru, sedangkan Raman yang berada diruang sebelah memberitahu psikolog Adi kalau Adi hal yang terbaik dalam kehidupannya
“Aku sangat bahagia bisa mendapatkan dia” ujar Raman, saat itu nyonya Bhalla menelfon Raman dan Ramab memberitahu ibunya kalau dia akan bicara dengan caterer Raman kemudian keluar dari ruang kerja psikolog Adi dan Raman melihat Subbu ada klinik itu juga, Raman mulai berfikir “Apakah pasien yang dikatakan dokter tadi adalah Subbu ?” bathin Raman, saat itu Subbu berbalik dan melihat Raman yang juga ada disana, mereka kemudian berjalan saling menghampiri satu sama lain “Subbu, bagaimana kamu bisa disini ? Kebetulan aku mengambil hasil laporan kesehatannya Adi, kamu sendiri mau apa ?” tanya Raman “Aku datang kesini bersama teman sekampusku, pengobatannya sedang berlangsung” balas Subbu ”Ohh pria yang kasar tadi“ ujar Raman spontan “Iyaaa dia memiliki masalah pribadi, dia sedang beristirahat saat ini, jadi aku keluar” ujar Subbu, setelah ngobrol basa basi, kemudian Raman berlalu dari sana
Di rumah keluarga Bhalla, Pammi sedang bernyanyi dan semua orang tersenyum senang, seluruh keluarga Bhalla sedang merasa bahagia saat ini dan semua orang menari bersama sama Simmi, nyonya Bhalla sedang meminum wine, Amma bertanya pada Mihir “Mihir, semua ini apa ?”, “Ini adalah Thappa, hal ini terjadi di desa Punjab, ini salah satu lagu daerah disana” jelas Mihir “Ini menyenangkan juga, kita seharusnya menunjukkan pada keluarganya Subbu” ujar Amma “Hebat !”, “Kenapa kita tidak membuatnya dalam sebuah pesta dengan tema tempo dulu ?” ujar Mihir lagi, saat itu Raman pulang ke rumah dan bertanya “Kalian sedang merencanakan apa ini ?” mereka kemudian memberitahu Raman tentang pesta tempo dulu, Raman meliirik ke arah Ishita dan Ishita memberikan kode kata tidaknya, Raman bergumam lalu bertanya
“Di lagu yang mana Ishita bisa menari ?” goda Raman sambil mencari cari dua tamunya “Romi, dimana Raj dan Simran ?”, “Mereka sedang pergi, kak” ujar Romi menimpali pertanyaan Raman “Kalau begitu kamarku kosong sekarang, itu artinya tidak ada seorangpun yang akan menganggu aku dan gadis Madrasiku” Ishita tersenyum mendengar ucapan Raman “Ishita, kamar itu milik kita sekarang”, “Kita memang punya hak untuk menghabiskan waktu sendirian berdua, aku akan kesana nanti, apakah kamu mau Samosa ?” tanya Ishita dengan senyum manisnya
Sementara itu Mihika menemui Abhishek dan meyakinan salah satu polisi wanita yang ada disana, Raman kemudian masuk ke dalam kamarnya sendiri dan berkata “Raj pasti akan melakukan bulan madu dikamarku, aku akan mengatasi mereka” ujar Raman sambil menyemprotkan obat nyamuk ke seluruh kamarnya “Maafkan aku Raj dan Simran” ujar Raman kemudian pergi dari sana,
Nyonya Bhalla meminta Romi untuk mengambilkan minum untuknya “Memangnya ada masalah apa, ibu ?”, “Minuman favouriteku sudah habis, kamu tidak membawanya kan ?” ujar nyonya Bhalla, Raman lalu meminta Romi untuk pergi “Raman bisa saja pergi ke bulan, aku tidak akan menyebutkan apapun dengan menggunakan namamu” ujar nyonya Bhalla, Raman lalu menjewer kedua telinganya sambil melihat Ishita yang sedang menari, Raman tersenyum melihatnya “Tarian Madrasi, aku harus melakukan sesuatu, setelah itu kamu tidak akan menari tapi akan menari denganku” ujar Raman
Mihika melihat Abhishek sedang memukuli seorang laki laki di dalam penjara “Kata katamu seperti di film saja, mau berapa lama lagi ? Aku tidak akan pergi sampai aku menemukannya !” bentak Abhishek “Sharma, siapkan penyiksaan kedua !” ujar Abhishek sambil melihat kearah Mihika yang sudah berdiri disana “Siapa yang mengijinkan kamu kesini ? Apakah ini tempat untuk mendapatkan seorang gadis ? Datanglah nanti lagi, aku harus membuat laki laki ini mengakui kebenarannya” ujar Abhishek sambil melihat ke list orang yang menelfonnya di ponselnya, ternyata listnya berisi panggilan dari kedua istrinya “Mihika, pergilah sana !” pinta Abhishek,
Tapi Mihika malah mengambil ponsel laki laki itu sambil tersenyum “Aku sudah menyiapkan balok balok es untuk kamu, katakan sebenarnya !” Mihika lalu menyela ucapan Abhishek “Ayooo jawab ! Atau kalau tidak aku akan mengatakan pada kedua istrimu kalau kamu juga punya istri yang ke tiga” laki laki itu nampak ketakutan ketika mendengar ancaman Mihika “Jangan ! Jangan lakukan itu ! Mereka pasti tidak akan mengampuni aku !” Mihika tersenyum mendengar rintihan orang tersebut “Ooow ketakutan pada para istri rupanya”, “Tugasmu sudah selesai, inspektur ,,, sekarang tentang kasus Shagun” Abhishek nampak terkesima dengan apa yang dilakukan oleh Mihika tadi “Aku akan memperkerjakan kamu disini, Mihika”, “Kalau begitu rekam pernyataanmu itu” ujar Mihika kemudian berlalu dari sana
Di rumah keluarga Bhalla, Ishita masuk ke dalam kamarnya sambil menutup hidungnya “Siapa yang menyemprotkan obat nyamuk di kamar ? Bagaimana nanti Raj dan Simran bisa tidur disini ?” tanya Ishita heran kemudian berteriak memanggil Neelu, Ishita lalu menutupi hidungnya dan mulutnya dengan dupattanya dan mulai membersihkan kamar tersebut dibantu oleh Neelu, Ishita meminta Neelu untuk membawakan sebuket bungan dan vas bunganya “Aku akan menggunakan lilin yang harum ini juga” kemudian Ishita menyalakan lilin tersebut dan mulai merangkai bunga di vas bunga, saat itu Raj dan Simran datang dan menyukai kamar tersebut “Waaah ini sungguh luar biasa” puji Raj, Simran dan Ishita ngobrol berdua sambil duduk bersama,
Tak lama kemudian Raman datang sambil membawa wine “Raman, makanlah dulu”, “Ibu, dimana Raj dan Simran ?” Raman malah balik bertanya pada ibunya “Mereka sedang makan malam” Neelu menyela ucapan majikannya “Tidak, mereka sedang berada dikamarnya tuan Raman” Raman tertegun,
Raman bergegas ke kamarnya sambil menutupi hidungnya dan dilihatnya kamarnya sangat bersih dan segar “Raman, terima kasih karena kamu telah mendekorasi kamar ini, nuansanya sangat romantis” puji Raj “Kamu juga harus berterima kasih padaku juga, karena tadi ketika aku masuk ke kamar ini, baunya sangat menyengat, rupanya ada seseorang yang menyemprotkan obat nyamuk di dalam kamar dan meletakkannya di lantai, makanya tadi aku membersihkan lantainya, sekarang kalian berdua bisa tidur dengan nyaman disini” ujar Ishita polos “Sungguh luar biasa” puji Raj lagi “Kamu belum mendengar kan kisah hebatnya yang lain lagi” sindir Raman “Waaah Simran, hari ini adalah saatnya Balle Balle” Ishita tertawa mendengar ucapan Raj dan berkata “Selamat malam” kemudian mereka meninggalkan pasangan pengantin baru itu
Nyonya Bhalla meminta Ishita menemuinya untuk mengajaknya ngobrol setelah makan malam, Raman sangat marah sama Ishita dan menyebut Ishita tolol “Raman, kenapa kamu berteriak padaku ?”, “Aku telah membuat banyak rencana dengan membuat kamar itu berantakan dengan bau yang menyengat untuk membuat mereka lari dari sana, kenapa kamu malah membersihkannya ? Aku sengaja membeli lilin yang harum dan bunga lili untuk kamu ! Dan kamu memberikannya pada mereka !” ujar Raman kesal “Raman, kamu ini terlalu kekanak kanakkan, mereka itu tamu kita” Raman masih marah sama Ishita meskipun Ishita berusaha membujuk, Ishita akhirnya ikut ikutan kesal dengan sikap Raman yang tidak mau tahu “Bahkan aku juga tidak akan bicara denganmu sekarang ! Kamu itu selalu saja marah dan merasa terganggu !” ujar Ishita kesal SINOPSIS MOHABBATEIN episode 448 by. Sally Diandra