SINOPSIS MOHABBATEIN episode 430 “RAMAN MENGAMUK” by. Sally Diandra
Di rumah Mihir, Mihir sedang berdebat dengan Shagun karena Raman tidak salah dan Rinki mungkin mempunyai alasan tersendiri dengan pergi kesana “Mungkin dia telah memikirkan hal ini dalam benaknya” Shagun langsung menyahut “Mihir, lebih baik ceraikan saja Rinki ! Raman dan keluarga Bhalla itu tidak baik”, “Shagun, lebih baik kamu tidak mengatakan sesuatu yang menentang mereka ! Kalau tidak kamu akan kehilangan aku ! Dan jangan berani berani untuk membicarakan soal masalahku” Mihir langsung pegi dari sana
Di rumah keluarga Bhalla, Simmi dan nyonya Bhalla bertanya pada Rinki kenapa dia tidak menceritakan pada mereka sebelumnya “Aku bingung, ibu ,,, apa yang harus aku katakan”, “Kenapa kamu tidak menceritakannya pada Raman ?” tanya nyonya Bhalla sambil membela Raman, Raman sendiri bertanya pada ayahnya “Ayah, apa yang terjadi pada Rinki ?”, “Ibumu dan Simmi sedang ngobrol dengan Rinki sekarang” sahut tuan Bhalla “Aku ini kakaknya, aku akan bicara dengannya” ujar Raman, saat itu Rinki sedang berkata tentang Raman “Kak Raman memang menyayangi aku tapi dia pasti akan menyuruhku kembali ke Mihir, dia tidak peduli dengan kehidupan orang lain, apakah ada rasa cinta atau tidak ?” Raman mendengar ucapan Rinki yang menentangnya, Raman lalu menyela “Rinki, aku memang tidak mempunyai waktu untuk kamu tapi aku melakukan semua ini untuk kamu, ini adalah rumah kita, Simmi dan kamu bukanlah beban bagiku” ujar Raman, Raman kemudian menjelaskan tentang arti sebuah pernikahan dimana itu adalah komitmen seumur hidup
“Tapi bagaimana dengan cinta ?”, “Baiklah, jangan kembali kesana, aku telah melihat lebih banyak dan menghancurkan hidupku sendiri dengan tanganku, nasibku memang baik karena aku mendapatkan kesempatan kedua tapi aku juga sangat kenal Mihir dengan baik, dia memang akan merasa hancur tapi dia tidak akan menyakiti kamu” jelas Raman “Rinki, lebih baik kamu bicara dengan Mihika” pinta nyonya Bhalla, saat itu Mihika datang kesana untuk bicara dengan Rinki “Rinki, kamu harus memikirkannya dengan baik karena keputusanmu yang salah bisa menghancurkan hidupmu” sahut Raman, Mihika meminta maaf pada Rinki “Sudah cukup, Mihika ! Semuanya sudah berakhir” Mihika mengatupkan kedua tangannya didepan dada dan memohon pada Rinki dengan sungguh sungguh, saat itu Mihir datang kesana dan berkata “Hentikan Mihika ! Kenapa kamu meminta maaf, semua ini bukan salahmu !” Rinki langsung menyela ucapan Mihir
“Lihat kan ? Mihir masih saja mengkhawatirkan Mihika daripada aku”, “Memangnya ada apa ?” tanya Mihir heran “Apakah kamu tidak ingat ? Kamu menyebut nama Mihika ketika kamu sedang mabuk, aku ini istrimu bukan Mihika !” Mihir langsung menyela ucapan Rinki “Aku janji, Rinki ,,, aku tidak akan menyakiti kamu, waktu itu aku sedang merasa lemah” Rinki langsung membantah ucapan Mihir “Kamu merasa bersalah karena kamu menikahi aku, kamu mengatakan semuanya ketika kamu mabuk ! Kalau kamu tidak memiliki tempat untukku dalam hatimu, buat apa aku tinggal dirumahmu ?” ujar Rinki sedih, Mihir meminta maaf pada Rinki
“Rinki, kita bisa membahasnya, tidak perlu dengan menghancurkan pernikahan ini, aku janji padamu kalau hal ini tidak akan terjadi lagi” pinta Mihir “Rinki, percayalah pada Mihir” Ishita berusaha meluruskan suasana yang memanas dan membela Mihir “Sebagai contoh, hubunganku dengan Raman, kami berdua saling mengerti satu sama lain, Mihir tidak akan pernah mengkhianati kamu, Rinki”, “Mungkin, tapi cinta itu sangat penting dalam sebuah pernikahan, jika Mihir mencintai orang lain, lalu bagaimana dengan cintaku ? Apakah aku tidak mempunyai jawaban untuk permasalahan ini ?” tanya Rinki kemudian berlalu dari sana sambil menangis
Malam itu Shagun sedang menyiapkan makan malam untuk Ashok dan memberitahu semuanya pada Ashok “Apa yang akan kamu dapatkan dengan menghancurkan kehidupan Mihir ?”, “Rinki pasti akan meninggalkan Mihir dan adiknya Raman itu akan bercerai dengan Mihir, anggota keluarga Bhalla yang ketiga yang bercerai” Ashok tersenyum mendengarnya “Bagian terbaiknya adalah Mihir akan kembali lagi pada Mihika” Ashok langsung menyela “Diam kamu, Shagun ! Aku datang kesini tidak untuk mendengarkan dramamu ini ! Bagaimana dengan membawa anak anakmu pergi ?”, ”Kenapa kamu begitu overakting ? Kamu juga sedang menunggu hari dimana Raman dan Ishita hancur kan ? Ini adalah langkah pertamaku dan aku akan mendapatkan anak anakku !” ujar Shagun optimis
Raman meminta Mihir untuk segera pergi dari rumahnya karena dia tidak ingin melihat wajah Mihir “Raman, bagaimana bisa kamu berkata seperti itu ?”, “Diam kamu, Ishita !” bentak Raman kesal “Mihir itu meminta maaf, kenapa kamu jadi marah ?”, “Kamu yang seharusnya meminta maaf ! Kamu bertanggung jawab atas semua ini ! Siapa yang mengatakan padamu untuk memohon pada Mihir agar menikahi adikku ? Jangan ikut campur dalam kehidupan keluargaku ! Jika hidup Rinki hancur, aku tidak akan mengampuni kamu !” bentak Raman kesal, Ishita hanya bisa menangis sambil berkata “Biarkan dia bicara ! Dia selalu berkata tanpa berfikir dahulu ! Selalu saja begitu dan kalian semua telah meresetui mereka !” balas Ishita “Kenapa ? Bagaimana semua ini menjadi salah ?” bentak Raman,
Mihika menyela pertengkaran mereka dan meminta maaf “Diam kamu, Mihika !”, “Raman ! Kamu tidak bisa bicara seperti itu padanya ! Rumah ini juga milikku !” Raman langsung menyahut “Bawa pergi adikmu dari sini dan keluarlah dari rumah ini ! Ini bukan rumahmu !” bentak Raman, Ishita hanya bisa menangis “Pulanglah kamu ke rumah keluargamu sendiri ! Ibu mertua bawa putrimu dan pergilah ! Aku bilang keluar !” bentak Raman, Ishita bergegas keluar dari apartemen keluaraga Bhalla bersama Mihika dan Amma “Mihir, kamu juga ! Pergi sana ! Jangan tunjukkan mukamu lagi disini !” bentak Raman lagi, Amma dan Appa sangat khawatir, nyonya Bhalla hanya bisa menangis sambil berkata “Apa yang sedang terjadi dirumahku ini ?” tanya nyonya Bhalla
Di rumah keluarga Iyer, Ishita hanya bisa menangis sedih “Semua orang setuju ketika aku meminta Mihir menikahi Rinki, bagaimana bisa dia menyalahkan aku ? Aku tidak akan memaafkan dia untuk hal ini !” ujar Ishita sedih, saat itu bel pintu dirumah mereka berbunyi “Ayah rasa itu Raman yang datang” ujar Appa, ternyata setelah dibuka, Subbu yang datang bersama anjingnya dan melihat semua orang kelihatan sedih “Maaf, mungkin aku datang pada saat yang tidak tepat ,,, Ishita, apakah kamu itu baik baik saja”, “Aku baik baik saja, Subbu ,,, aku datang kesini untuk tinggal di rumah ibuku untuk beberapa hari” Amma menimpali ucapan Ishita “Ini adalah haknya”, “Iyaa apalagi ibu pasti tidak punya waktu untukku setelah kak Vandu melahirkan nanti” sela Ishita “Iyaaa, istirahat saja, Ishu ,,, aku akan pergi dan mengajak Muttu” ujar Subbu yang kemudian pergi dari sana, Ishita lalu teringat pada ucapan Raman yang sangat menyakitkan sambil menangis
Keesokan harinya, Shagun datang ke rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla menyuruh Neelu pergi dan tidak membuang buang waktu dengan Shagun, saat itu Raman datang dan Shagun bicara dengannya “Aku datang kesini untuk bertemu dengan Adi dan Ruhi”, “Baiklah” ujar Raman, Shagun kemudian bertanya tentang permasalahan kemarin, Raman langgsung memarahinya “Temui saja anak anak dan segera pergi ! Jangan ikut campur dalam urusan rumah tanggaku !”, “Tapi ini tentang kehidupan Mihir, Rinki telah membuatnya menjadi boneka, ini semua karena Ishita ! Aku tidak akan membiarkan kamu menghancurkan hidup Mihir !” ujar Shagun lantang,
Saat itu Adi datang dan bertanya “Ibu, bagaimana kabar ibu ?” Shagun tersenyum senang begitu melihat Adi, dari kejauhan nyonya Bhalla bergumam “Dasar ratu drama, dia pasti akan menghancurkan rumah ini, apa yang harus aku lakukan ?” gumam nyonya Bhalla, nyonya Bhalla kemudian menghampiri Ishita dirumah Amma dan meminta Ishita untuk menyelamatkan pernikahan Rinki sambil menangis “Rinki tidak akan mendengarkan aku, ibu ,,, aku akan coba bicara dengan Mihir, jangan cemas, aku juga tidak akan membiarkan hubungan ini putus” ujar Ishita, saat itu Mihika membawakan teh untuk mereka dan Amma yang menyajikannya untuk besannya ini
Di rumah keluarga Bhalla, Ruhi bertanya pada Adi “Kakak memangnya ada apa ?”, “Ayah dan bibi Ishita bertengkar, sekarang bibi Ishita tinggal dirumah ibunya, aku juga dengar tadi bibi Simmi dan nenek ngobrol soal ini” ujar Adi cemas “Hal ini selalu terjadi setiap hari, ayah pasti akan meminta maaf dan mengajak ibu Ishi kembali pulang kesini kalau tidak, aku yang akan menyelesaikan semuanya !” ujar Ruhi, mereka berdua pun saling tersenyum satu sama lain SINOPSIS MOHABBATEIN episode 431 by. Sally Diandra