SINOPSIS MOHABBATEIN episode 420 “ISHITA YANG JAIL” by. Sally Diandra
Ruhi sedang mengatur semua barang barang bersama Adi dan mengatasi semuanya “Apakah semuanya sudah oke ?” tanya Adi. Ishita hanya memperhatikan mereka dari kejauhan kemudian bertanya “Ada apa ini ?”. “Ibu Ishi, aku sedang memberitahu peraturanku ke kak Adi” sahut Ruhi santai “Tapi kakakmu tadi mengatakan iyaa iyaa begitu”, “Kak Adi memang manis” Ishita langsung menyahut “Iyaaa itu benar dan Ruhi itu sangat nakal” Adi dan Ruhi tertawa kecil mendengar ucapan Ishita “Aku mau mandi dulu”, “Kakak, aku dulu !” sahut Ruhi langtang “Baiklah, silahkan !”, “Sudah biarkan kakakmu dulu yang mandi, Ruhi ,,, karena ibu mau meminyaki rambutmu dulu” mendengar perintah Ishita, Ruhi lalu melirik ke arah Adi sambil berfikir
Sementara itu diruang bawah, nyonya Bhalla sedang meminyaki rambut Rinki sambil memijatnya perlahan lahan, Rinki sangat menyukainya “Rinki, apakah Mihir sudah datang ?”, “Aku tidak tahu, ibu ,,, aku belum bertanya tapi aku sudah merencanakan sebuah liburan bersamanya” nyonya Bhalla merasa senang mendrangarnya “Bagus itu !” ujarnya, saat itu tiba tiba saja Mihika datang dan bertanya “Siapa yang mau pergi liburan ?”, “Mihir dan aku !” sahut Rinki “Kalau begitu kamu harus mencicipi rasamku dulu” Riniki lalu memakan rasam buatan Mihika “Lalu apa keputusannya ? Kemana kalian akan pergi ?”, “Kami belum memutuskannya” ujar Rinki “Bagaimana kalau Spanyol atau Maroko ?”, “Kita lihat saja nanti” ujar Rinki “Rinki, aku akan selalu ada kalau kamu membutuhkan saran” ujar Mihika tulus, Rinki hanya tersenyum datar dan berterima kasih Mihika
Adi dan Ishita sedang menikmati makanan mereka di meja makan bersama Ruhi dan Romi “Bibi Ishita, kamu telah menaruh banyak garam, pasti bibi ingin agar aku mengatakan sesuatu bukan ? Ini rumahku, aku bisa mengatakan semuanya secara terbuka” Ishita hanya tersenyum mendengar ucapan Adi “Ini rumahku dan aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan, aku bebas !” ujar Adi senang, Ishita lalu memberitahu semua orang bagaimana Adi setuju dengan semua perintah Ruhi “Seorang kakak itu tidak boleh digertak oleh adiknya, jangan takut, jangan biarkan semua peraturan Ruhi kamu penuhi, dia itu memang suka merebut perhatian orang lain” Ruhi langsung menyahut “Aku tidak melakukan apa apa !”, “Dia ini memang seorang pembohong yang baik, sungguh sangat menyedihkan” ujar Ishita sambil tertawa senang
Saat itu Raman memperhatikan mereka dari kejauhan sambil bergumam pada dirinya sendiri “Apa yang Ishita lakukan ?” gumam Raman sambil menepuk jidatnya sendiri begitu melihat kelakuan Ishita, nyonya Bhalla lalu menyela pembicaraan mereka “Adi, apa yang dikatakan oleh bibi Ishita itu benar” Raman langsung memanggil Ishita untuk menuju ketempatnya, akhirnya Ishita menurut dan mundur ke belakang ke arah Raman, Raman langsung berbisik begitu Ishita telah sampai didepannya “Ishita, kenapa kamu malah membuat mereka berdua bertengkar ?” tanya Raman heran “Raman, aku tahu bagaimana caranya membuat kesepakatan dengan mereka” Raman langsung mendebat ucapan Ishita “Aku hanya ingin membuat mental mereka menjadi kuat” sahut Ishita
Di kantor Raman dimarahi oleh kliennya dan membicarakan soal pembayaran para pegawai yang ditunda, Suraj dan Ashok hanya memperhatikan mereka dari kejauhan, salah satu dari pegawai berkata “Kami tidak percaya dengan tuan Suraj dan tuan Ashok”, “Tenang tenang, aku akan bicara dengan mereka, ayooo silhakan duduk” pinta Raman, Raman kemudian mendapat telfon dari seseorang “Siapkan saja berkas berkasnya, aku akan menyelesaikan semuanya” ujar Raman, Raman kemudian memberitahu Ishita “Ishita, aku ada banyak pekerjaan dikantor, suruh Romi untuk mengumpulkan laporan kesehatan seluruh anggota keluarga kita” ujar Raman, sementara itu Suraj memarahi Ashok, Raman kemudian menemui mereka “Kita bisa menjual beberapa unit yang kita miliki” Ashok langsung memarahi Raman begitu mendengar saran dari Raman
“Tunggu, Ashok ! Dengarkan dia dulu, baru kemudian bereaksi” Suraj berusaha menenangkan Ashok “Raman, apa yang bisa kita lakukan ? Aku rasa apa yang di katakan oleh Raman itu benar” Raman menyela ucapan Suraj “Apakah aku harus mencari klien ?”, “Tunggu dulu, biarkan aku berfikir dulu, baru kemudian fokus pada permasalahan satuan pekerja dan mencari penyelesaiannya” ujar Suraj “Baiklah” ujar Raman kemudian pergi dari sana, saat itu Sujata datang ke kantor Raman dan memberitahunya kalau dirinya membutuhkan tanda tangan untuk surat hak asuh Adi dan Ruhi “Mari kita ke ruang kerjaku” ajak Raman, Sujata hanya menatapnya saja
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 420 by. Sally Diandra