SINOPSIS MOHABBATEIN episode 350 & 351 “GADIS MADRASI RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 350 & 351 “GADIS MADRASI RAMAN” by. Sally Diandra Di rumah keluarga Bhalla, seluruh warga apartemen lama sedang berkumpul disana, nyonya Bhalla meminta pada Chadda, tukang bangunan untuk memperbaiki bangunan apartemen mereka yang terbakar segera karena mereka ingin segera pindah kesana lagi “Aku bisa membuatnya tapi kami tidak mendapatkan uangnya dari pak Iyer” Amma langsung menyela “Bukannya kami sudah membayarnya”, “Aku akan memberikannya, bangunan itu membutuhkan biaya tambahan” sahut Appa “Tuan Chadda, jangan mengambil banyak biaya dari kami” sela Raman “Iyaa, kami akan memberikannya minggu depan” ujar Appa lagi, 

Semua orang lalu meminta Appa agar memberinya setiap hari “Kebetulan buku cekku sudah habis, aku sudah mengajukannya dan kalau sudah ada, aku pasti akan memberikannya”, “Biar aku yang membayarnya” sela Raman “Jangan, Raman ! Aku yang akan membayarnya kalau tidak nanti aku yang akan memberinya secara tunai, kalian semua ngobrol saja dulu, aku akan pergi ke Bank” ujar Appa kemudian berlalu dari sana, Pammi memberitahu Amma kalau dirinya merindukan pesta kitty, saat itu Raman melakukan persiapan yang baik ketika tuan Chadda meminta uangnya, Raman sudah siap untuk membayarnya dengan cepat, dalam hati Ishita berkata “Aku harus mengucapkan terima kasih ke Raman dengan caraku sendiri

Di rumah Ashok, perut Ashok masih sakit, Suraj mendatangi Ashok dan mengajaknya bicara “Suraj, tolong berikan aku obat”, “Kenapa masih sama saja ?” tanya Suraj “Aku tidak tahu apa yang dia campur dalam Sambar yang aku makan kemarin”, “Ashok, Mihika itu pintar” ujar Suraj, dari kejauhan Mihika mendengar pembicaraan mereka “Kamu benar, Suraj ,,, aku tidak akan mengampuni kalian berdua dan akan membuat kalian berdua menangis” ujar Mihika senang, Mihika kemudian menghampiri mereka dan berkata “Apakah kalian berdua sedang membahas tentang bayiku ? Aku tahu kalau ini bayinya Mihir tapi apa yang bisa aku lakukan ? Aku benar benar setres mendengar hal ini, ini tidak baik, jika terjadi sesuatu pada bayiku ini, kalian berdua yang bertanggungjawab” ujar Mihika dengan nada merajuk 

“Mihika, santai, relax dan istirahat saja sana”, “Aku akan mengaborsi bayi ini kalau kalian menginginkannya” ujar Mihika memelas “Iyaa”, “Tidak !” Suraj langsung menyela ucapan Ashok “Apakah kamu ini gila, Ashok ? Mihika, lebih baik kamu istirahat saja” pinta Suraj, Mihika bergegas meninggalkan mereka, begitu Mihika pergi, Ashok langsung bicara pada kakaknya “Suraj, kalau dia bilang tentang aborsi, apa masalahnya ?”, “Kamu harus bicara dengan pengacara, jika seorang ibu mengaborsi bayinya dengan paksaan maka orang yang memaksa itu akan dihukum karena itu kasus kriminal” ujar Suraj, Mihika yang saat itu masih berada di tangga tersenyum senang mendengarnya “Kak Vandu, telah memberiku sebuah ide yang bagus ! Aku akan mengurusi mereka sekarang” ujar Mihika 

Di rumah keluarga Bhalla, Neelu hendak naik ke atas sambil membawa secangkir kopi dan segelas air putih untuk Raman, Ishita segera mencegahnya “Neelu, biar aku saja yang mengantarkan kopi itu ke Raman” Neelu segera memberikan kopi itu ke Ishita “Lihat Raman, gadis Madrasimu akan mengejutkan kamu !” ujar Ishita sambil naik ke lantai atas menuju ke kamarnya, saat itu Raman sedang ngobrol via video call dengan kliennya yang dari luar negeri, tiba tiba tanpa sepengetahuan Raman, Ishita diam diam mendekatinya setelah menaruh baki berisi kopi dan air putih lalu memeluk Raman dari belakang, Ishita terkejut ketika mengetahui Raman sedang melakukan video call dengan kliennya, Raman tersenyum dan meminta Ishita tinggal tapi Ishita tidak mau karena malu “Dia ini istriku” Ishita lalu menyapa klien Raman dan Ishita langsung malu dan bergegas meninggalkan Raman 

Di rumah Ashok, Ashok menemui Mihika yang saat itu sedang menangis di kamarnya “Mihika, jangan menangis”, “Pergi saja kamu ! Aku tahu kalau kamu tidak menginginkan bayi ini” rajuk Mihika manja “Tidak, Mihika ,,, aku menginginkan anak ini meskipun aku ini bukan ayahnya, aku ingin adaseseorang yang memanggilku ayah, itulah impianku” Ashok berusaha merayu Mihika “Tapi kenapa kamu ngobrol sama Suraj soal bayi ini ?”, “Karena aku mengkhawatirkan bayimu ini, kamu seharusnya peduli pada dirimu sendiri, kamu seharusnnya tidur dengan nyenyak, kita akan pergi keluar dan makan malam berdua, bagaimana ?” ujar Ashok 

Di rumah keluarga Bhalla, Raman sedang merasa kesal di kamarnya karena Shagun telah merusak suasana romantis yang sudah dibangunnya tadi, saat itu Ishita masuk ke kamar dan bertabrakkan dengan Raman di dekat pintu kamar “Ishita, Shagun telah merusak semuanya”, “Apakah kamu ingin bertengkar denganku ?” tanya Ishita menimpali ucapan Raman “Tidak ! Aku akan melakukan aarti padamu” goda Raman “Sudahlah, abaikan saja karena Shagun ingin kita berdua bertengkar atau bertengkar dengan dirinya tapi tenang ,,, aku sudah menjelaskan padanya”, “Ini tidak mudah, Ishu” ujar Raman “Shagun menantang hubungan kita berdua, hubungan kita ini kuat dan diatas semua ini juga tidak ada celah bagi siapapun diantara kita berdua atau seseorang yang ingin hadir di antara kita” ujar Ishita sambil duduk semakin dekat ke Raman yang saat itu sedang duduk di sofa, 

Raman tersenyum dan memeluknya dari samping sambil berkata “Ayooo kita pergi makan malam, kamu dan aku”, “Iyaa aku ingin makan Dmakhani” Raman tertegun “Waah gadis Madrasiku meninggalkan Sambar dan sekarang makan makanan Punjabi, Dal Makhani” Ishita mengangguk membenarkan ucapan Raman “Kalau begitu bersiaplah” ujar Raman lalu bergegas ganti baju, sementara Ishita berkata pada dirinya sendiri “Hubungan kami ini di buat dengan berbagai macam kesulitan, aku tidak akan membiarkan Shagun menghancurkannya” gumam Ishita 

Di rumah keluarga Iyer, Appa sedang ngobrol dengan seseorang “Baiklah, aku akan datang”, “Suamiku, kamu mau kemana ? Kamu belum meminum kopimu” tanya Amma heran “Aku akan ke kantor asuransi dulu, aku terburu buru, Madhu”, “Paling tidak minumlah kopi dulu lalu nanti telfon aku dan katakan padaku, apa yang mereka katakan dan pergilah dengan taxi karena diluar udaranya dingin” ujar Amma cemas “Aku akan naik bis saja, Madhu”, “Tapi tempatnya kan jauh, pakai taxi saja !” pinta Amma, Appa merasa kesal dan bergegas pergi, Amma merasa heran “Ada apa dengannya ? Saat ini sikapnya aneh, dia tidak bicara dengan baik padaku, sepertinya begitu banyak kesengsaraan tanpa alasan yang jelas” gumam Amma Appa lalu bertemu dengan Raman di pelataran parkir “Ayah mertua, mau kemana ?”, “Aku ada urusan sama pihak asuransi” ujar Appa “Biar aku yang antar”, “Tidak, terima kasih, Raman ,,, aku akan pakai taxi saja, aku juga ada urusan yang lain” ujar Appa kemudian berlalu dari sana, 

Tak lama kemudian Ishita datang menghampiri Raman dan memberikan ponselnya yang ketinggalan “Selamat jalan” ujar Ishita “Ishita, apakah kamu tidak bisa berfikir dan belajar bagaimana seorang istri mengucapkan selamat tinggal pada suaminya ?”, “Aku akan baru pertama kali menikah, bagaimana bisa aku belajar ?” sahut Ishita malu malu “Gunakan pikiranmu”, “Iyaaa aku mengerti tapi ini kan di tempat umum” ujar Ishita malu malu “Siapa yang peduli ?”, “Raman, kamu serius ?” Raman langsung menyela “Apakah kamu mengatakan iya ?” Raman tersenyum “Baiklah, tidak usah bilang lagi” Raman langsung menutup matanya dengan kedua tangannya, Ishita segera mendaratkan ciumannya ke pipi Raman dengan tanganya sambil berkata “Kamu hanya akan mendapat ciuman ini di tempat umum” Raman langsung membuka matanya sambil menunjukkan ekspresi wajahnya yang kesal, sedangkan Ishita hanya tersenyum senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 351 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top