SINOPSIS MOHABBATEIN episode 322 “ISHRA KEPERGOK ADI” by. Sally Diandra
Malam itu Adi yang turun dari lantai atas dan hendak menuju ke dapur, sesaat tercengang ketika melihat ayahnya sedang bermesraan dengan Ishita diruang tamu, tiba tiba botol yang dibawa Adi jatuh, Ishita segera bangun dan menjauh dari Raman “Maaf, aku cuma mau ambil air” Ishita bergegas ke dapur dan memberikan botol yang berisi air ke Adi, Adi bergegas pergi dari sana meninggalkan mereka, begitu Adi pergi, Ishita merasa malu dan berkata “Raman, ini salah, seharusnya Adi tidak melihat kita sedang berduaan seperti tadi” dengan santai Raman berkata “Tidak ada yang salah, kamu adalah istriku”, “Iyaaa, tapi Adi itu kan masih anak anak, dia tidak tahu tentang hal ini, kita harus membuat hidupnya nyaman, hal ini pasti akan mengikatnya lebih dalam lagi, Raman” Raman lalu memegang tangan Ishita dan berkata
“Adi bersikap sangat buruk padamu, dia selalu menghina kamu, tapi kamu selalu memiliki hati yang begitu mulia, kamu selalu peduli padanya dan membesarkannya, apa yang orang katakan itu benar, seorang wanita yang melahirkan tidak membuatnya menjadi seorang ibu, sifat keibuan itulah yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu” Ishita terharu mendengar ucapan Raman “Shagun juga sangat mencintai Adi tapi mungkin dia tidak bisa menunjukkannya”, “Shagun menyayangi Adi dan dia sedang dalam masalah sekarang” sela Ishita “Aku berharap semua orang mempunyai sisi yang baik sepertimu di dunia ini dan itu pasti akan sangat indah dan lihat saja aku yang bodoh ini dan aku mendapatkan kamu” Ishita tertawa geli mendengarnya “Jika semua orang bisa mendapatkan seorang suami yang baik, semua orang pasti akan menjadi baik dan aku tidak akan pernah pergi, aku akan menghantui kamu dan selalu mengejar kamu” goda Ishita “Kamu tidak kurang dari hantu bahkan sampai sekarang” mereka berdua kemudian saling tersenyum satu sama lain
Adi kemudian menemui Shagun dikamar yang saat itu kelihatan sedih sambil melihat foto Ashok “Ibu, apakah kita akan pergi dari sini ?”, “Kenapa ? Apakah ada seseorang yang mengatakan sesuatu padamu ?” Adi tidak menjawabnya hanya melihat foto Ashok di ponsel Shagun dan bertanya “Bolehkah aku tidur disini ?”, “Iyaa, tentu saja” Adi segera berbaring dan tidur, dalam hati Adi bertanya pada dirinya sendiri “Kenapa hal ini terjadi padaku ? Ayah hanya peduli pada bibi Ishita dan ibuku juga sangat mencintai paman Ashok, kemana aku harus pergi ? Jika aku kehilangan ibu maka ,,, ayah mempunyai keluarga yang berbeda, dia tidak peduli denganku, bagaimana aku bisa menjaga ibuku ?” bathin Adi pilu
Keesokan harinya, Ishita dan Simmi sedang bekerja di dapur, Shagun datang dan berkata “Bolehkah aku membantu ?”, “Heiii bagaimana keadaanmu, Shagun ?” tanya Ishita menimpali ucapan Shagun “Sudah lebih baik”, “Shagun, kamu adalah tamu disini dan kami tidak membiarkan tamu bekerja” timpal nyonya Bhalla “Kamu mau monum apa ? Teh atau kopi ?” sela Ishita “Terima kasih, aku akan pergi dulu untuk melihat lihat beberapa apartemen untuk pindah kesana nanti” ujar Shagun dengan nada sombong kemudian bergegas pergi dari sana, begitu Shagun pergi, Ishita berkata “Adi telah mengalami banyak hal, dia pasti mengalami trauma, aku rasa Adi itu membutuhkan keluarga dan lingkungan yang baik kalau tidak, aku tidak akan dihormati, aku akan mengambil Adi” nyonya Bhalla menangis untuk Adi setelah mendengar ucapan Ishita “Iyaa, ibu ,,, Adi seharusnya berada disini, aku akan bicara dengan Shagun nanti” ujar Ishita penuh harap, sementara itu Shagun yang sudah berada diluar, berkata pada dirinya sendiri “Sekarang aku akan menunjukkan siapa yang bisa tinggal di dalam dan siapa yang keluar” ujar Shagun licik
Shravan sedang bertengkar dengan Adi membela Ruhi, Ishita menemui mereka dan berkata “Shravan, kenapa kamu bicara seperti itu ? Apakah bibi harus mengatakannya pada ibumu ? Adi ini bukan tamu disini, bicaralah dengannya dengan sopan” Adi teringat ucapan Shagun “Bibi akan menghukum Shravan” Adi bergegas pergi dari sana “Shravan, bibi membawakan roti isi untukmu” ujar Ishita yang kemudian memberikan ceramah lagi ke Shravan dengan nada kesal “Sudah cukup ! Tidak usah memberikan ceramah lagi, bibi” Shravan kemudian pergi sambil mengambil roti isi dari Ishita, Adi kemudian menelfon temannya dan memikirkan bagaimana caranya dia mengerjakan proyek sekolahnya karena di rumah ayahnya tidak ada komputer, Adi kemudian turun ke bawah ke ruang tamu “Bahkan ibu juga tidak ada disini” bathin Adi,
Saat itu Adi melihat ada sebuah laptop, Adi langsung mengambilnya tanpa bertanya terlebih dulu, saat itu Romi datang dan berkata “Heei Adi, kenapa kamu tidak bertanya dulu sebelum mengambil laptopku ?” Shravan lalu menimpali ucapan Romi “Iyaaa, Adi memang tidak mempunyai sopan santun, dia selalu membuat Ruhi menangis, dia memukul Ruhi disekolah” Romi bertanya pada Adi “Adi, kamu seharusnya tidak usah berkata apa apa pada Ruhi, jika kamu menginginkan sesuatu, seharusnya kamu bertanya pada kami” Adi mulai menangis, nyonya Bhalla yang kebetulan hendak ke ruang tamu melihat Romi memarahi Adi “Kenapa Romi memarahi Adi ?” nyonya Bhalla bergegas menghampiri mereka dan berkata “Romi, rumah ini juga rumahnya Adi”, “Kapan aku mengatakan padanya kalau rumah ini bukan rumahnya ?” nyonya Bhalla memarahi Romi dan menyuruh Adi untuk mengambil laptop Romi, Romi bergegas mengambilnya dan berkata “Aku juga punya pekerjaan, bu” Romi segera pergi dari sana, nyonya Bhalla menyusul Romi dan Adi hanya memperhatikan mereka
Ishita mendapat telfon dari seorang pria yang mengatakan kalau Shagun memberikan nomer Ishita sebagai garansi “Iyaaa, Shagun memang baik dan kami bersamanya” ujar Ishita tenang, saat itu Ishita baru tahu kalau Shagun akan pergi sangat jauh, Ishita merasa cemas “Bagaimana bisa Adi akan tinggal di sana ? Ibu mertua pasti tidak akan membiarkan Shagun tinggal disana” bathin Ishita, sementara itu di tempat Shagun, Shagun berkata pada dirinya sendiri “Nyonya Bhalla dan Ishita pasti tidak akan membiarkan Adi tinggal ditempat yang seperti itu, aku bisa mengambil keuntungan dari situasi ini” bathin Shagun licik
Di rumah Ashok, Ashok meminta Mihika untuk menyiapkan makan malam “Ini adalah pelayanan pertamamu, kamu tinggal sentuh saja sendok, maka semuanya selesai”, “Apakah kamu kira aku tertarik dengan ritual seperti itu ?” sahut Mihika sinis “Kita akan kedatangan tamu, siapkan saja makanannya untuk mereka” pinta Ashok, saat itu Suraj pulang ke rumah dan Mihika terkejut melihatnya “Mihika, semuanya membaik setelah kamu datang ke rumah ini, Suraj sudah sembuh dan dokter mengijinkannya pulang”, “Apakah dia tamu mu ?” ujar Mihika kesal “Bukan, Suraj ini bukan tamu tapi keluarga, nanti akan ada tamu yang sangat special yang akan datang” ujar Ashok senang, tepat pada saat itu Mihir datang dan berdiri didepan pintu “Kenapa kamu mengundang aku kesini, Ashok ? Aku langsung datang kesini begitu turun dari pesawat” Ashok tersenyum begitu mendengar ucapan Mihir “Aku mengundang kamu kesini untuk bertemu dengan istriku, ini dia aku perkenalkan istriku nyonya Ashok Khanna” ujar Ashok sambil menunjukkan Mihika,
Mihir terkejut ketika melihat Mihika yang menjadi istrinya Ashok “Lelucon apa ini ?”, “Aku dan Mihika sudah menikah” ujar Ashok dengan perasaan bangga, sedangkan Mihir dan Mihika hanya saling memandang dengan tatapan nanar, Mihir bisa melihat kalung mangalsutra terjuntai di leher Mihika, Mihika kemudian pura pura memegang tangan Ashok dan berpura pura bersikap baik dengan Ashok, Mihir benar benar terkejut dan tidak percaya, Mihir mundur ke belakang kemudian bergegas pergi dari sana, sedangkan Mihika langsung melepaskan tangannya dan bergegas berlari ke kamarnya dan menangis disana, Ashok dan Suraj merasa senang dengan apa yang baru saja dilihatnya “Suatu hari nanti, Mihika pasti akan menerima pernikahan ini” ujar Ashok senang, sementara itu Mihika masih terus menangis dan berkata “Aku akan menghukum Ashok ! Karena dia telah berbohong padaku dan menikahi aku ! Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan ! Aku benar benar minta maaf, Mihir” ujar Mihika sambil menangis sedih
Dalam perjalanan pulang, Mihir sedang memikirkan tentang Mihika dan Ashok, Mihir menangis sambil memikirkan tentang penipuan Mihika, Mihir percaya pada ucapan Shagun kalau Mihika sebenarnya yang bersalah “Bagaimana bisa Mihika menolak menikah denganku ? Mihika tidak memikirkan tentang cinta sejatiku, dia itu tidak punya harga diri, dulu kakakku Shagun yang melakukan hal ini dan sekarang Mihika !” Mihir benar benar kecewa dengan sikap Mihika “Aku memang bodoh ! Kenapa dia melakukan hal ini ? Aku ini memang lemah jadi mungkin dia menginginkan seseorang yang bisa mendukung dirinya jadi dia menikah dengan Ashok” ujar Mihir
“Apakah Mihika memang selalu menginginkan hal ini ? Apakah ini fakta yang sebenarnya ? Apakah dia ingin seorang pria yang kaya ? Dia telah melakukan kesalahan seperti yang diperbuat oleh Shagun, ini adalah kesalahanku” Mihir mengutuk dirinya sendiri sambil terus berkata kata “Inilah kenyataan yang sebenarnya, Mihir ,,, aku telah melihatnya sendiri dengan mata dan kepalaku kalau Mihika sudah menikah dengan Ashok ! Apa yang akan aku lakukan sekarang ? Raman benar, semua wanita itu sama ! Apa yang telah Shagun lakukan pada Raman, dilakukan juga oleh Mihika padaku, aku tidak akan peduli lagi pada semua orang, biarkan Mihika dan Shagun pergi ke neraka ! Aku akan hidup dengan kehidupanku sendiri” ujar Mihir geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 322 “ISHRA KEPERGOK ADI” by. Sally Diandra