SINOPSIS MOHABBATEIN episode 165 bagian 1 by. Sally Diandra
Ishita menghampiri Vandu dikamar, Ishita memegang tangan Vandu dan berkata “Aku sudah kenal kamu sejak kecil, kak ,,, kakak tidak bisa berbohong padaku, apa yang kamu sembunyikan, kak” Vandu tersenyum sambil berkata “Tidak ada apa apa”, “Aku telah membantu kamu ketika kamu di kampus tapi kakak malah pergi ke rumah sakit, kenapa kamu berbohong, kak ? Ada apa ?” Ishita masih terus mengejar kejujuran kakaknya “Tidak, tidak ada apa apa, Ishu ,,, aku hanya merasa sepertinya aku ingin pingsan, makanya aku pergi checkup ke rumah sakit” Ishita tersenyum “Tunggu dulu, hasil tes kehamilanku negatif, jangan bilang sama ibu, dia pasti akan setres”, “Baiklah, aku mengerti” saat itu nyonya Bhalla memanggil Ishita, Ishita pun berlalu dari sana, sedangkan Vandu merasa sedih karena dia telah berbohong ke adiknya “Maafkan aku, Ishu ,,, apa yang akan aku katakan ke Bala ?” Vandu merasa cemas
Raman sedang berada di kantornya dan memberitahu sekretarisnya kalau dirinya tidak mau diganggu oleh siapapun hari ini, Mihir datang menemuinya dan berkata “Kakak ,,,” Raman langsung marah ke Mihir “Aku tidak akan mengampunimu, Mihir ,,, kamu meninggalkan aku sendirian bersama anak anak, tidak bisakah anak anak itu begitu lahir langsung dewasa ? atau lebih baik mereka itu tidak usah saja dilahirkan” ujar Raman kesal “Aku datang kesini mau memberitahu kalau Ashok telah menjual mobilnya pada seseorang, ini namanya dan alamatnya” Raman melihatnya dan berkata “Oooh jadi ini orangnya”, “100% !” ujar Mihir,
Sementara itu Mihika melihat Ishita sedang mencoba sebuah sandal yang sempit “Kakak, kamu mau memakainya hanya untuk sebuah fashion ?” Vandu memperhatikan mereka “Kakak, kalau sandal ini sempit, bolehkah aku mengambilnya ?”, “Aku masih punya bonnya, aku akan menjelaskan pada mereka” Mihika langsung menyela ucapan Ishita “Kakak, sudah biar buat aku saja”, “Aku akan kalah kalau tidak memakainya” Mihika tertegun “Apa maksudnya, kak ?” saat itu Raman menelfon Ishita “Ishita, aku baru tahu siapa yang telah menabrak ibu mertua, aku sudah mengirimkan alamatnya, baru saja”, “Baik, aku akan datang” ujar Ishita
Ishita akhirnya sampai juga dialamat tersebut dan bertemu dengan Raman dan Mihir “Dimana orang itu, Raman ?”, “Disana” sahut Mihir “Lalu dimana mobilnya ?”, “Di tempat parkir” ujar Mihir lagi, Ishita rupanya tidak bisa berjalan dengan sandal barunya, mereka bertiga lalu menemui orang itu, Mihir kemudian mengetuk pintu rumah orang tersebut, orang itu menyambut mereka sambil duduk di kursi roda “Apakah baru baru ini kamu baru saja membeli mobil ?”, “Iyaa, kenapa ?” Mihir kemudian menjelaskan secara detail ciri ciri mobilnya “Aku membelinya dari tuan Ashok Khanna”, “Mobilmu telah melakukan kecelakaan besar, apakah kamu mengendarai mobil ?” orang itu mengangguk “Iyaa aku mengendarainya, tangkap aku” Mihir dan Ishita langsung memarahi orang itu namun Raman menyela “Tapi kamu duduk di kursi roda, aku rasa kamu berbohong, aku yakin kalau Ashok telah membayarnya untuk berbohong, dia ini jelas jelas berbohong, dia tidak mungkin akan mengatakan yang sebenarnya” mereka bertiga kemudian bergegas pergi dari sana,
Begitu mereka pergi, orang itu lalu menelfon Ashok “Baru saja ada tiga orang yang datang kesini, dua laki laki dan seorang perempuan”, “Apa yang kamu katakan ?” tanya Ashok “Aku mengatakan sama seperti yang kamu katakan padaku, tuan ,,, tapi aku merasa dia tidak percaya padaku” setelah telfon mereka berakhir, Shagun buka suara “Jika Raman tahu, maka ,,,” Ashok bergegas menelfon Parmeet “Parmeet, dimana mobil itu ? Apakah kamu memarkirnya seperti yang aku katakan ?” bentak Ashok
Di tempat Raman, Raman memberitahu Mihir kalau laki laki itu mengatakan seperti yang Ashok katakan padanya “Aku sangat yakin itu, kita pasti bisa menangkap pelakunya !” ujar Raman geram, Mihir kemudian pergi meninggalkan mereka, sedangkan Ishita mulai merasa frustasi “Ada apa dengan kamu ?”, “Sandal ini menyakiti aku” ujar Ishita “Ya sudah lempar saja”, “Tapi sandal ini mahal, aku baru membelinya hari ini, sandal ini bagus” ujar Ishita “Kamu ini selalu saja mengambil yang ukurannya kecil, entah itu baju atau sandal, apa masalahmu ?”, “Aku akan jalan, tunggu sebentar” Raman langsung menyindir “Semutpun bisa menyebrangi kamu” Ishita segera melepas sendalnya dan kakinya terluka “Panggil saja becak atau beli lagi sendal yang baru”, Kamu pergilah, biar aku jalan pelan pelan saja” ujar Ishita
Tiba tiba Raman mengangkat Ishita dan menggendongnya dalam pelukkannya “Raman, semua orang melihat kearah kita, lepaskan aku, semua orang memperhatikan kita”, Cuacanya sangat bagus” Raman seperti biasa menyindir Ishita “Kamu ini seharusnya mengganti program dietmu, agar tidak berat seperti ini” kemudian Raman memanggil bajaj dan menyuruh bajaj itu mengantar Ishita pulang kerumah “Aku harus ke kantor lagi, lebih baik kamu pulang saja” ujar Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 165 bagian 2 by. Sally Diandra