SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 32 by. Sally Diandra
Simmi segera menghampiri nyonya Bhalla dan menceritakan padanya tentang semuanya, nyonya Bhalla langsung mendatangi Amma dan meminta Amma untuk tidak pergi dan menceritakan kebenaran tentang Raman dan Ishita pada klien Raman tersebut “Dulu mungkin Ishita sering menyakiti Raman tapi sekarang dia sangat membantu Raman, klien itu sangat penting untuk Raman, mereka mengira kalau Raman dan Ishita adalah suami istri, jadi aku mohon ,,, diamlah, ini akan menjadi sebuah kebaikan terbesar” Amma sangat terkejut begitu mendengar ucapan nyonya Bhalla, lebih lanjut nyonya Bhalla meminta dengan amat sangat agar Amma diam saja untuk sementara waktu, akhirnya Amma menyetujuinya, nyonya Bhalla sangat senang dan berterima kasih pada Dewa, dia juga mengucapkan terima kasih pada Amma, kemudian pergi meninggalkan Amma.
Sepeninggal nyonya Bhalla, Amma berkata pada dirinya sendiri “Aku menyetujuinya karena rasa keibuanku, kemana mereka selama ini ketika mereka merusak pertunangan Ishita ? Aku tidak akan membiarkan Ishita menjadi bagian dari kebohongan ini, tidak akan pernah !” ujar Amma, sementara itu ketika sampai di tempat Simmi, nyonya Bhalla langsung berkata pada Simmi untuk tidak perlu khawatir karena semuanya baik baik saja, Simmi sangat berterima kasih pada Dewa, nyonya Bhalla kemudian pergi ke gudang
Appa dan tuan Bhalla sangat senang melihat kebersamaan Ishita dan Raman juga Ruhi, Appa tersenyum melihat mereka, saat itu Mihika bertemu dengan Rumi, Rumi menyapa sambil mengucapkan Happy Lohri, Mihika memberikan manisan pada Rumi dan mengucapkan Happy Lohri juga, Rumi mengajak Mihika untuk mena bersama, akhirnya Mihika menari bersama Rumi, dari kejauhan Mihir melihat kebersamaan mereka dengan perasaan kecewa, sementara itu keluarga Tandon tertawa senang “Kalian berdua memang benar benar pasangan yang sempurna” ujar Shweta, Raman meminta Mihir untuk mencari tahu tentang jadwal penerbangan “Raman, tenang saja ada banyak jadwal penerbangan” ujar Mihir “Kalau begitu kita harus pergi sekarang” Raman sangat senang begitu mendengar ucapan tuan Rajeev “Kami harus segera check out dari hotel dan mengemasi barang barang kami, jadi kami harus pergi sekarang” ujar tuan Rajeev,
Saat itu nyonya Bhalla sedang berada di dalam gudang mencari bunga, sementara Amma mengunci pintu gudang tersebut dari luar, dari kejauhan Mihir melihat Amma sedang berada di luar gudang dan merasa heran dengan apa yang dilakukan oleh Amma disana “Sekarang coba hentikan aku ! Aku akan pergi dan memainkan permainan mereka” ujar Amma, pada saat yang bersamaan dari dalam nyonya Bhalla mengedor gedor pintu gudang sambil berteriak “Apakah ada orang di luar ? Siapapun yang ada di luar, tolong bukalah pintunya !” teriak nyonya Bhalla lantang namun tetap tidak ada yang mendengar
Mihir juga meninggalkan tempat itu karena dia harus mengantar tuan Rajeev, saat itu Amma mendekati keramaian tersebut, Vandu segera membisiki ibunya “Ibu, aku mohon jangan lakukan apapun” Amma tertegun, tiba tiba Amma berkata “Ishita itu terlalu lugu” kemudian Amma pergi setelah Raman dan Ishita meninggalkan tempat itu, sementara itu tidak ada seorangpun yang mendengarkan suara nyonya Bhalla, nyonya Bhalla berusaha terus menggedor gedor pintu gudang, pada saat yang bersamaan tuan Bhalla sedang ngobrol dengan Appa “Appa, aku sangat khawatir pada istriku karena dia sedang tidak sehat” saat itu keluarga tuan Tandon meninggalkan tempat tersebut, Appa segera mencegah Amma “Amma, aku mohon cukup, tolong jangan lakukan” pinta tuan Bhalla,
Pada saat itu Raman dan Ishita mengantar keluarga Tandon ke mobil mereka, sedangkan nyonya Bhalla jatuh pingsan,
Raman sangat berterima kasih pada Ishita atas bantuannya yang mau berpura pura menjadi istrinya “Aku melakukan semua ini untuk Ruhi, bukan untuk kamu tapi kamu yang membuat aku melakukan sandiwara ini, aku harus membawa Ruhi dan pergi sekarang juga” tepat pada saat itu ketika Ishita hendak pergi Amma menghampiri mereka sambil berteriak pada Raman, Vandu berusaha untuk mencegah Amma namun Amma terus berteriak, tidak peduli orang orang di sekitarnya melihat kearah mereka “Raman ! Berani beraninya kamu melibatkan anakku dalam kehidupanmu, aku akan menunjukkan siapa kamu sesungguhnya pada semua orang, kalau kamu melakukan semua ini hanya untuk sebuah sandiwara belaka untuk sebuah kontrak yang kamu buat dengan klien kamu ! Kamu menggunakan anakku” Ishita terkejut begitu mendengar ucapan ibunya
“Ibu, ibu dengarkan aku, apa yang ibu lakukan ini ?” Amma tertegun dengan sikap Ishita “Raman Kumar ! Kamu pikir kamu bisa membeli kami ? Kalian semua telah mengirimkan kami ke penjara, lalu mengambil keuntungan dari keluguan Ishita, membebani Ishita dengan penculikan Ruhi, merusak pernikahannya dan sekarang kamu menggunakan anakku untuk kepentinganmu sendiri dengan klien itu, menyuruhnya berpura pura menjadi istrimu ! Hebat sekali kamu !” cerocos Amma lantang,
Simmi tidak terima dengan ucapan Amma “Amma, kamu ini sinting atau bagaimana, untung saja keluarga Tandon sudah pergi” ujar Simmi kesal “Sudah, sudah cukup, Amma kamu telah bicara cukup banyak, tapi asal kamu tahu saja, aku tidak pernah memaksa Ishita, kamu bisa menanyakan sendiri pada anakmu, aku hanya memintanya dan dia setuju” sela Raman
“Nah itu masalahnya ! Ishita itu terlalu baik sama semua orang, dia itu selalu suka menolong orang lain” timpal Amma kesal “Lihat kan ,,,, ?” sela Raman lagi “Ibu, semua orang memperhatikan kita, ini tidak baik, ibu” ujar Ishita yang tidak enak mereka jadi bahan tontonan semua orang “Ayoo, Amma kita pulang kerumah” sela Appa, orang orang mulai bergunjing soal ini, Appa meminta maaf pada semua orang karena telah merusak acara festivalnya, Appa langsung menyeret Amma pulang “Apa yang Amma lihat sama kamu, Ishita ? Kamu ini bukan anak kecil lagi, aku yakin kamu melakukan ini semua setelah memikirkannya, kita nanti akan ngobrol” ujar Vandu sambil berlalu dari sana
Sesampainya dirumah, Appa segera menegur perbuatan Amma “Amma, apakah kamu tidak percaya dengan anakmu sendiri, apakah kamu pikir Ishita akan mengambil keputusan yang salah ?” tegur Appa, sementara itu dibawah Ruhi yang tidak mengerti dengan keadaan yang terjadi, bertanya pada Ishita “Tante Ishita, kenapa semua orang saling bertengkar ?” Ishita mencoba menenangkannya, tuan Bhalla yang melihat Ruhi dan Ishita, segera menghampiri mereka, Ishita meminta maaf atas apa yang telah dilakukan oleh ibunya, tuan Bhalla tidak mempersoalkan hal itu, tuan Bhalla malah sangat berterima kasih karena Ishita membawa Ruhi ke rumah mereka “Apakah aku harus mengantarnya ke rumahnya ?” tuan Bhalla tidak menjawab, hanya memeluk cucu kesayangannya itu dan menangis
“Ishita, kamu selalu menjaga Ruhi dengan baik, aku minta maaf” ujar tuan Bhalla “Aku tidak merasa kasihan pada diriku sendiri, aku malah merasa kasihan pada Ruhi, di usianya yang masih belia seperti saat ini, dia selalu merasa ketakutan, mereka akan mengirimnya ke asrama” tuan Bhalla terkejut mendengar ucapan Ishita “Kamu selalu ingin yang terbaik kan untuk Ruhi ? Neneknya juga sangat merindukannya, jika kamu bisa menunggu, dia pasti ingin bertemu dengan Ruhi juga” pinta tuan Bhalla “Baiklah, kami akan menunggu, pergilah dan bawa nyonya Bhalla kemari” tuan Bhalla sangat senang dan segera berlalu mencari istrinya
Tuan Bhalla memanggil Simmi dan Rinki dan bertanya pada mereka tentang nyonya Bhalla dan meminta mereka untuk mengajaknya turun ke bawah, Simmi segera mencari dimana ibunya itu, semua orang juga mulai mencari nyonya Bhalla, tuan Bhalla merasa gelisah ketika nyonya Bhalla tidak juga di temukan “Tante Ishita, dimana papa ?”, saat itu Simmi memberitahu Raman kalau ibu mereka menghilang “Raman, ibu nggak ada, tapi katanya dia mau pergi ke gudang untuk mengambil bunga tapi lalu menghilang begitu saja” semua orang saling berpandang pandangan dan secara bersamaan mengatakan “Gudang !” saat itu penjaga gudang sedang membuka pintu gudang yang terkunci dan menemukan nyonya Bhalla disana, penjaga segera memanggil keluarga Bhalla,
Sementara itu Amma dan Iyers yang berada dirumah, mendengar ada keributan diluar
Rupanya nyonya Bhalla sudah dibawa ke luar, Ishita dan Ruhi juga melihat nyonya Bhalla “Tante Ishita, nenek kenapa ?” keluarga Bhalla kaget, Ishita segera merawat nyonya Bhalla dan berkata “Denyut nadinya sangat lemah”, “Dia tadi kami temukan di gudang dan gudang itu dikunci dari luar” ujar penjaga “Siapa yang telah menguncinya dari luar ?” teriak Simmi kesal, Raman juga benar benar terkejut
SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 33 by. Sally Diandra
sebelumnya selanjutnya
sebelumnya selanjutnya