SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 30 by. Sally Diandra
Di rumah tuan Bhalla, saat itu tuan Bhalla menawarkan minuman pada istrinya, nyonya Bhalla “Sekarang aku tidak bisa berharap bisa memilikinya lagi, suamiku” tuan Bhalla mencoba untuk menghibur nyonya Bhalla “Besok, kita akan merayakan Lohri”, “Untuk apa kita merayakan festival Lohri, sementara aku masih menangis memikirkan Ruhi” nyonya Bhalla sangat merindukan Ruhi, dia berharap Ruhi bisa kembali suatu saat nanti “Aku berharap aku bisa mendapatkan sebuah harapan baru di perayaan Lohri kali ini” ujar nyonya Bhalla
Keesokan harinya, Amma memanggil Mihika dan Ishita untuk merayakan Pongal, mereka memiliki ritual khusus di rumah mereka, sementara beberapa orang mulai memainkan musik, yang lainnya menikmati pesta “Aku sangat merindukan Soumya” ujar Amma, saat itu Appa kedatangan banyak tamu di rumah mereka, Vanda, Bala dan Shravan juga datang ke sana dan mengucapkan Happy Pongal.
Ishita memeluk Shravan erat, Ishita sangat senang bisa bertemu dengan Shravan “Waaah Amma, dekorasinya bagus banget, happy Pongal, Appa” Appa sangat senang bisa bertemu dengan Vandu, sementara itu Ishita mendapat telfon dari Ruhi, Ruhi mengucapkan Happy Pongal “Terima kasih, sayang ,,, Happy Lohri juga buat kamu” ujar Ishita tulus “Mamaku tidak mengatakan demikian padaku” ujar Ruhi dari sebrang sana “Yaa mungkin dia ingin memberikan kejutan buat kamu” ujar Ishita, setelah Ishita menutup telfonnya, tepat pada saat itu Amma bertanya padanya “Apakah itu Ruhi yang menelfon ?” Ishita mengangguk “Ibu akan meminta padanya untuk tidak menelfon kamu lagi, karena kamu selalu terganggu kalau sudah ngobrol dengan dia, jangan kecewa, sayang ,,, Ruhi saat ini bersama ibunya, aku juga ibumu, ini memang hak ibu untuk melihat kamu bahagia, ayooo tersenyumlah” Ishita tersenyum manis sambil memeluk ibunya erat
Di rumah Raman, Simi mendapat telfon dari paman Sodhi “Aku akan memberitahu ayah kalau dia pulang nanti” Simmi melihat ibunya sedang kecewa “Semua orang menelfon kita, hal ini membuat mood ibu jadi membaik” ujar Simmi yang saat itu melihat Raman yang hendak pergi “Raman, pulanglah cepat, hari ini perayaan festival Pongal”, “Aku tidak peduli, aku akan pergi ke kantor !” ujar Raman lugas dan segera berlalu dari sana, sepeninggal Raman, nyonya Bhalla kembali merasa sedih “Bagaimana kita bisa merayakan Lohri tanpa Ruhi ?” tuan Bhalla yang melihat kesedihan di wajah istrinya, berkata pada Rumi “Rumi, nampaknya ibumu kecewa karena Ruhi tidak ada”, “Ibu sedikit depresi, ayah” ujar Rumi “Aku tidak tega melihat kalau dia depresi seperti itu, aku akan pergi dan mengatur semuanya, ini terlalu berlebihan, meskipun aku juga merindukan Ruhi tapi kita akan membuat ibumu bahagia” ujar tuan Bhalla
Di rumah Ishita, Amma dan Appa saat itu sedang ngobrol berdua “Akhirnya setelah beberapa hari, hari ini aku bisa melihat Ishita tersenyum” Appa mengangguk menyetuji pendapat istrinya, sementara itu di rumah tuan dan nyonya Bhalla, saat itu tuan Bhalla dan Rumi sedang menyiapkan perayaan Lohri, sedangkan Amma menyuruh Mihika untuk mengambil prasad dan memberikannya pada Appa agar di makankan pada sapi mereka, ketika di luar rumah, Mihika bertemu Rumi, mereka berdua saling mengucapkan Happy Pongal dan Happy Lohri, kemudian mereka ngobrol satu sama lain, Rumi rupanya mengata ngatai Mihir di depan Mihika terutama ketika Raman menamparnya pertama kali “Aku tidak peduli dengan Mihir” Rumi tersenyum senang begitu mendengar ucapan Mihika,
Kemudian Mihika memberikan prasad pada Appa, tuan Bhalla mengucapkan Happy Pongal “Saat ini nyonya Balla sangat merindukan Ruhi” ujar tuan Bhalla “Jangan khawatir, semuanya akan baik baik saja, Happy Lohri” ujar Appa, kemudian Appa membantu tuan Bhalla mempersiapkan segalanya, tepat pada saat itu Appa bertemu dengan tuan Singh “Waah, luar biasa kalian merayakan Lohri juga rupanya” ujar tuan Singh “Saya ini setengah Punjabi, tuan Singh” ujar Appa yang kemudian memberitahukan pada tuan Bhalla kalau Ishita sekarang sudah mau tersenyum setelah sekian lama “Aku yakin nyonya Bhalla juga akan baik baik saja” hibur Appa
Sementara pada saat itu Raman dan Mihir sedang menandatangani perjanjian dengan Rajeev “Hari ini adalah hari yang besar, kita harus merayakannya, aku sangat ingin melihat Lohri” ujar Rajeev “Tuan Bhalla saat ini sedang merayakannya” sela Mihir “Bagus kalau begitu ! Aku akan datang ke rumah kamu, maka dengan begitu Shweta, istriku bisa bertemu dengan istrimu, Ishita, anak anakku belum pernah melihat Lohri yang khas orang orang India” Raman dan Mihir terkejut “Ooh itu tidak tidak begitu besar, sebuah perayaan kecil di kompleks kami, sangat biasa sekali” ujar Raman cemas
“Kamu memiliki keluargamu, itu sangat menyenangkan, aku baru terbang nanti malam, jadi aku akan pergi ke hotel dulu dan menjemput istri dan anak anakku kemudian datang ke rumah kamu” ujar Rajeev kemudian bergegas meninggalkan mereka, sepeninggal Rajeev, Mihir sangat ketakutan melihat ekspresi muka Raman yang mulai marah “Aku minta maaf, Raman”, “Aku seharusnya tidak melakukan kesalahan, kamu seharusnya berfikir dahulu sebelum berkata apa apa !” ujar Raman kesal
Di rumah Shagun, saat itu Ruhi sedang menangis “Apa yang terjadi, sayang ?” ujar Shagun, kemudian Shagun menunjukkan padanya sebuah mainan baru dan bertanya pada Ruhi, apakah Ruhi mau bermain mainannya atau menonton film kartun, Ruhi menggeleng tidak mau melakukan itu semua “Nyonya, Ruhi sedang sakit gigi” sela pelayan Shagun “Ooo, kalau begitu mama akan tanya sama om Ashok tentang dokter gigi langganannya” ujar Shagun “Tante Ishita itu dokter gigi ! Papa membawa aku kesana dulu” timpal Ruhi “Baiklah, mama akan menelfon tante Ishita” ujar Shagun,
Pada saat yang bersamaan di rumah Ishita, Amma sedang ngobrol dengan Vandu dan mengabarkan padanya kalau Appa ikutan pemilu untuk pembangunan pos sekretariat, sementara tuan Bhalla berupaya membantu Appa, sedangkan Ishita menerima telfon dari Shagun “Ishita, Ruhi sedang sakit gigi” suara Shagun terdengar di ujung sana “Baiklah, aku akan pergi ke klinikku, kalian berdua juga kesana saja” ujar Ishita kemudian setelah menutup telfonnya, Ishita mengabarkan pada ibunya kalau Ruhi sedang sakit gigi, jadi dirinya harus segera pergi ke kliniknya.
Pada saat yang bersamaan, Shagun membawa Ruhi ke klinik Ishita, sesampainya disana, Ruhi sangat senang bertemu dengan Ishita, sementara Shagun merasa cemas “Sepertinya tadi pagi, Ruhi baik baik saja tapi entah kenapa tiba tiba dia mulai menangis” ujar Shagun cemas, Ishita segera mengecek kondisi gigi Ruhi, Ruhi memberikan kode ke Ishita kalau dia sedang bersandiwara, Ishita tertegun, Ruhi langsung tertawa, tepat pada saat itu Shagun sedang menerima telfon dan meninggalkan mereka berdua “Tante Ishita, gigiku nggak sakit, aku cuma kangen sama tante” Ishita pura pura marah “Ruhi kamu sudah berbohong rupanya”, “Aku minta maaf, tante” Ishita segera menggelitik perut Ruhi, Ruhi tertawa tawa senang,
Sementara itu Shagun mendapat telfon dari pelayannya kalau Ashok sedang bersiap siap dan hendak pergi ke London, Shagun heran, kenapa Ashok berbuat seperti itu “Apakah ada seseorang dalam kehidupan Ashok ? Apa alasannya dia meminta aku untuk membawa Ruhi ke rumah sehingga aku bisa sibuk dengannya” Shagun mulai bertanya tanya, Shagun segera menghampiri Ishita “Ishita, aku harus pergi sekarang, ada hal yang penting yang harus aku lakukan, apakah aku bisa menitipkan Ruhi padamu ?” Ishita mengangguk mengiyakan, Ruhi sangat senang, tak lama kemudian Shagun berlalu dari sana, Ruhi dan Ishita sangat senang bisa bersama sama, lagu Dil se dil ka rishta jo hai mulai terdengar ,,,
SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 31 by. Sally Diandra
sebelumnya selanjutnya
sebelumnya selanjutnya